Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Pendidikan Politik Dalam Mencerdaskan Regenerasi Muda Melalui Sekolah Fakhrurrazi, Fakhrurrazi
PASAI Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Political education is a conscious effort, and aims to create a cadre of qualified nation in political life. Political education is not only true for adults who will become members or officials of political parties, but political education can be applied to school children, because these children are part of a community that has the right and obligation to the children and this is the time political future at stake. Political education in schools is also expected to create a political regeneration, because one political education success lies not in how political parties could produce the countrys leaders, but political success can be seen from the success of creating a political regenarsi through school education. The process of political education through school is a shared responsibility, and therefore directly related to the formal responsibilities stakeholders (school elements) is needed. Political education in schools can be reached in several ways, including through school curricula in particular subjects Citizenship Education, or the means of most concrete is through school student organizations, such as the Inter-School Students Organization (OSIS) and Praja Muda Karana (SCOUT).
Strategi Badan Reintegrasi Damai Aceh dalam Proses Disarmament, Demobilitation, Reintegration (DDR) di Aceh Fakhrurrazi, Fakhrurrazi
PASAI Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRDA) didirikan berdasarkan Nota Kesepahaman Helsinki yang ditandatangani 15 Agustus 2005, khususnya pasal 3.2 yang menya-takan tentang reintegrasi bekas anggota GAM. Beragam upaya reintegrasi telah di-lakukan oleh pemerintah melalui pendekatan ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan. Namun beragam hambatan muncul dalam proses reintegrasi mantan anggota GAM serta dalam implementasi proses tersebut yang dikawal oleh BRDA. Menggunakan konsep analisis wacana, dalam penelitian ini, penulis berupaya menggambarkan peran BRDA dalam proses reintegrasi mantan anggota GAM ke-dalam masyarakat serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses tersebut. Hasil penelitan menunjukkan bahwa muncul berbagai hambatan dalam proses rein-tegrasi mantan anggota GAM yakni hambatan dalam bidang ekonomi; hambatan dalam bidang politik, hukum dan keamanan; serta hambatan dalam bidang sosial budaya. BRDA juga terlihat belum optimal dalam menangani proses reintegrasi, masih terdapat banyak kekurangan.
Pemikiran Fazlur Rahman Tentang Konsep Pendidikan Tinggi Islam Di Era Globalisasi Fuadi, Fuadi; Fakhrurrazi, Fakhrurrazi
PASAI Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis metodologi tampaknya sangat disadari oleh Fazlur Rahman sebagai penyebab kemunduran pemikiran Islam. Bahwa alternatif metodologi dipandang Fazlur Rahman sebagai titik pusat penyelesaian krisis intelektualisme Islam. Implikasi dari alternatif metodologis ini merupakan proyek besar ummat Islam mengarah pada pembaharuan pemikiran Islam. Fazlur Rahman, bukanlah seorang tokoh parsial dalam aspek pemikiran tertentu, misalnya teologi, filsafat, hukum Islam dan sebagainya, tetapi ia hampir-hampir mengkaji dan menguasai segala aspek pemikiran Islam dalam posisi yang hampir merata. Keseluruhan pemikiran Fazlur Rahman merupakan wujud dan kesadarannya akan krisis yang dihadapi Islam dewasa ini, di mana krisis tersebut sebagian berakar dalam sejarah Islam sendiri, dan sebagian lagi adalah tantangan modernitas. 
Upaya Pemerintah Dalam Membangun Rekonsiliasi dan Pencegahan Konflik Sejak Dini Di Kalimantan Barat Syamsuwir, Syamsuwir; Fakhrurrazi, Fakhrurrazi
PASAI Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Talking about Government Efforts in Building Reconciliation and Conflict Prevention in West Kalimantan since Dini, the vision of "Safe" is the right step to make it happen and is in line with the efforts concerned. The word "safe" in that vision implies that although the background is very heterogeneous community life they can still live together in a harmonious atmosphere, synergy and mutual understanding. Therefore, it is necessary to state that interdependence is inevitable in the life of society, nation and state. "Safe" is a dynamic concept because it recognizes that the interdependence of life and the ever-changing conditions, both constellation, perimbangannya, and the values that underlie and influence. Society "Safe" is a society that is able to realize a democratic political culture and tolerance, people who are able to put those individuals in a position parallel to and equal before the law and people who can always put the public interest above personal or group interests. To strengthen security, must be upheld development more equitable and just. In addition, law enforcement and the implementation of the principles of good governance is the key to realizing secure West Kalimantan.
PERAN BADAN REINTEGRASI DAMAI ACEH DALAM PROSES GENCATAN SENJATA, DEMOBILISASI, DAN REINTEGRASI DI ACEH Fakhrurrazi, -
KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE Vol 3, No 1 (2011): Tema Edisi: Tempat sebagai Aspek Kebudayaan
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v3i1.2288

Abstract

Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRDA) didirikan berdasarkan Nota Kesepahaman Helsinki yang ditandatangani 15 Agustus 2005, khususnya pasal 3.2 yang menyatakan tentang reintegrasi bekas anggota GAM. Beragam upaya reintegrasi telah dilakukan oleh pemerintah melalui pendekatan ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan. Namun beragam hambatan muncul dalam proses reintegrasi mantan anggota GAM serta dalam implementasi proses tersebut yang dikawal oleh BRDA.Menggunakan konsep analisis wacana, dalam penelitian ini, penulis berupaya menggambarkan peran BRDA dalam proses reintegrasi mantan anggota GAM kedalam masyarakat serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses tersebut. Hasil penelitan menunjukkan bahwa muncul berbagai hambatan dalam proses reintegrasi mantan anggota GAM yakni hambatan dalam bidang ekonomi; hambatan dalam bidang politik, hukum dan keamanan; serta hambatan dalam bidang sosial budaya. BRDA juga terlihat belum optimal dalam menangani proses reintegrasi, masih terdapat banyak kekurangan.Aceh Peace Reintegration Institution (APRI) was established based on Helsinki Memorandum of Understanding signed on August 15, 2005, especially article 3.2 states about reintegration of GAM (Freedom Aceh Movement) ex-combatant. Various reintegration efforts have been done by the overnment through economic, social, cultural, political, and security approaches. However, many obstacles appeared in the process of reintegration of ex GAM combatant, and in the management of this process by Aceh Peace Reintegration Institution (BRDA). Using the concept of discourse analysis, in this research, the author attempts to describe the role of BRDA in the reintegration process of GAM ex-combatant to adapt in society and how Aceh Peace Reintegration Institution as the authority board managing the reintegration process play its role. Using the concepts of conflict and integration, the study seeks to describe the process of reintegration of former GAM members into society and the obstacles encountered in the process of reintegration. Research results indicate that there were many obstacles in the process of reintegration of former GAM members, they are barriers in economic field; barriers in politics, law and security, barriers in social and cultural field. BRDA was also seen not optimal in dealing with the reintegration process, there are still many shortcomings.
KETUNTASAN BELAJAR BIOLOGI SMA DITINJAU DARI PROFIL PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KUALITAS PEMBELAJARAN Kurniawati, Munawwaroh; Irwan, Irwan; Fakhrurrazi, Fakhrurrazi; Sajidan, Sajidan
Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 2015: Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Kurikulum 2013 diterapakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Penerapan kurikulum 2013 di sekolah selalu dipantau untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kurikulum 2013 dengan baik dan benar. Hasil pantauan digunakan sebagai dasar evaluasi pelaksanaan kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pemetaan hasil observasi keterpenuhan 8 SNP di salah satu SMA Negeri di Surakarta, 2) mengetahui ketuntasan belajar berdasarkan pemetaan hasil UN mata pelajaran Biologi di salah satu SMA Negeri di Surakarta dan 3) mengetahui pemetaan pembelajaran di salah satu SMA Negeri di Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode deep interview, observasi, angket, survey dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan keterpenuhan 8 SNP sudah mencapai 92,13%, sehingga gap keterpenuhan 8 SNP hanya 7,87%. Dari indikator yang terdapat pada standar proses tersebut gab terdapat pada item pelaksanaan supervise kepala sekolah, evaluasi supervisi kepala sekolah, tindak lanjut hasil supervise dan penggunaan media ajar dalam pembelajaran. hasil UN siswa salah satu SMA Negeri di Surakarta pada mata pelajaran biologi menunjukkan hasil yang memuaskan dimana nilai rata-rata perolehan SMA tersebut sebesar 8,62. hasil analisis angket pembelajaran di salah satu SMA Negeri di Surakarta menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut guru telah mencapai 82%. Skor yang diperoleh sebesar 80 dari skor maksimal sebesar 97. Sedangkan menurut siswa capaian pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sebesar 69% dengan skor perolehan sebesar 67 dari skor maksimal 97. Hasil analisis angket observasi kegiatan pembelajaran diperoleh hasil bahwa guru sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan cukup bagus, mulai dari perencaan, pelaksanaan dan evaluasi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan standar pelaksanaan kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintific. Tetapi, beberapa siswa masih menyatakan bahwa kurikulum 2013 yang diterapkan guru belum memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan belum memotivasi siswa untuk menemukan konsep sendiri.
Interactive Animated Design Introduction of Indonesian State Map in Basic School 15 Tibang Banda Aceh Based on Multimedia Fathiah, Fathiah; Fakhrurrazi, Fakhrurrazi
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.Vol3.Iss2.136

Abstract

The use of technology will automatically provides convenience in the delivery of information. In this research, the utilization of technology can be done by using animation to help and increase the interest of the students in following the learning process to make it more efficient. This is done because some of the material that is studied sometimes seems boring for the students especially in studying the learning materials of Geography science, even today the students of 15 Tibang Banda Aceh are less interested in studying the map of Indonesia, because the current teacher only gives explanation through the books so as not Interesting and boring, in addition to lack of means and other information media such as pictures and encyclopedias provided at the school. From this problem, the authors conducted research on interactive animation design of the introduction of state map of Indonesia at State Elementary School 15 Tibang Banda Aceh based multimedia. Software used in this research is Adobe Professional CS6, Adobe Photoshop, and Wondershare Filmora. The method used in this study is a qualitative method which is a research method that is more focused with the situation or the phenomena studied. Keywords : map of Indonesia, interactive animation, learning
Kewajiaban Nafkah Ushul Dan Furu' Menurut Mazhab Syafi'i M Jakfar, Tarmizi; Fakhrurrazi, Fakhrurrazi
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v1i2.2385

Abstract

NafkahUshul dan Furu’ merupakan salah satu problematika dalam ruang lingkup kekerabatan yang harus dipenuhi oleh orang tua terhadap anak. Dan kewajiban seorang anak yang memiliki kesanggupan terhadap hartanya. Dalam mazhab Syafi’i menggunakan dalil ayat yang umum tentang nafkah Ushul dan Furu’ yaitu surat al-Baqarah ayat 233 dengan cara meng istinbatkan hukum dengan jalan mengqiyaskan pada pemberian nafkah kepada istri dan anak, sebab dalil yang explisit tentang nafkah Ushul dan Furu’ itu tidak ada dalil. Rumusan penelitian dalam skripsi ini adalah mengenai hukum pemberian nafkah Ushul dan Furu’ serta bagaimanakah metode penetapan hukum mazhab Syafi’i yang digunakan. Adapun penulis menggunakan jenis penelitian (library research) dengan mempelajari kitab-kitab, dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian dalam permasalahan nafkah dalam keluarga dan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan membuat deskriptif secara sistematis dan akurat mengenai fenomena yang diteliti. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa imam Syihabuddin al-‘Abbas Ahmad (al-Qalyubi), Syaikh Zainuddin al-Malibari dan imam Taqayuddin al-Hishininafkah Ushul dan Furu’ yang disebutkan dalam kitab Hasyiatan Qalyubi-‘Umairah, Fathul Mu’in dan Kifātul Akhyār fĩ hāll Rāyatȗl Ikhtisār wajib diberikan nafkah oleh seseorang ayah terhadap anaknya, apabila anak tersebut fakir, kecil dan gila, dan kewajiban seorang anak untuk menafkahi orang tuanya apabila orang tua tersebut fakir dan gila. Dan apabila anak tersebut memilki kesanggupan terhadap harta yang di milikinya sekira-kira lebih dari kebutuhan hidupnya dari sehari semalam maka wajib memberi nafkah, seandainya seorang anak tidak memiliki harta karena dia miskin, maka tidak ada kewajiban apapun atas anak tersebut. Metode penetapan hukum mazhab Syafi’i dalam hal ini adalah dengan jalan mengqiyaskan oleh imam  al-Qalyubi kepada dalil al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 233 yaitu kepada hukum pemberian nafkah isteri dan anak, dan Syaikh Zainuddin al-Malibari tidak menggunakan dalil ayat al-Qur’an, tapi menyatakan secara tegas tentang kewajiban nafkah ushul dan furu’ dalam kitab Fathul al-Mu’in, imam al-Hishini menggunakan surat al-lahab untuk dalil nafakah ushul dan furu’. Dan sunnah-sunnah yang berkaitan dengan hukum pemberian nafkah keluarga yang terdapat dalam berbagai kitab fiqh dan buku-buku Islam.
Tinjauan Debit Andalan Untuk Irigasi Di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Fakhrurrazi, Fakhrurrazi; Agoes, Herliyani Farial; Anggeriyani, Desy
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1564.665 KB) | DOI: 10.31961/gradasi.v2i1.537

Abstract

Adequate water availability in irrigation systems is an important factor in the success of irrigation agriculture, including Sungai Tabuk irrigation system which land is planted with rice paddy, fields rice paddy and crops. The availability of water in Kecamatan Tabuk River was calculated by dependable flow analysis using flow data from Mock method calculation. The model of rainfall-flow relationship with the monthly interval used was Mock Method, and 80% dependable flow was used to calculate the availability of the irrigation water. Based on the rainfall and evapotranspiration data (Mock method) in irrigation system of Sungai Tabuk area, the average flow per year of 5.758 m3 / sec obtained. With the highest flow occurred in March of 9.405m3 / sec and the lowest flow was in September at 1.616 m3 / sec. The 80% dependable flow was an average of 3.504 m3 / sec with the highest 80% of the highest dependable flow recorded in February of 7.37 m3 / sec and the lowest flow was in October which 80% flow was 0.24 m3 / sec. The calculation of irrigation water needed was based on KP-01. The calculation results showed that the average water demand was 2.690 m3 / sec with the beginning of planting on December I by using ordinary rice-ordinary rice planting pattern; while the average water demand for crops was 0.029 m3 / sec. From the analysis, the availability of irrigation water of Sungai Tabuk (average value of 3,504 m3 / sec) can fulfil the irrigation water requirement (average value of 2,690 + 0,029 = 2,719 m3 / second).
PERAN BADAN REINTEGRASI DAMAI ACEH DALAM PROSES GENCATAN SENJATA, DEMOBILISASI, DAN REINTEGRASI DI ACEH Fakhrurrazi, -
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 3, No 1 (2011): Tema Edisi: Tempat sebagai Aspek Kebudayaan
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v3i1.2288

Abstract

Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRDA) didirikan berdasarkan Nota Kesepahaman Helsinki yang ditandatangani 15 Agustus 2005, khususnya pasal 3.2 yang menyatakan tentang reintegrasi bekas anggota GAM. Beragam upaya reintegrasi telah dilakukan oleh pemerintah melalui pendekatan ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan. Namun beragam hambatan muncul dalam proses reintegrasi mantan anggota GAM serta dalam implementasi proses tersebut yang dikawal oleh BRDA.Menggunakan konsep analisis wacana, dalam penelitian ini, penulis berupaya menggambarkan peran BRDA dalam proses reintegrasi mantan anggota GAM kedalam masyarakat serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses tersebut. Hasil penelitan menunjukkan bahwa muncul berbagai hambatan dalam proses reintegrasi mantan anggota GAM yakni hambatan dalam bidang ekonomi; hambatan dalam bidang politik, hukum dan keamanan; serta hambatan dalam bidang sosial budaya. BRDA juga terlihat belum optimal dalam menangani proses reintegrasi, masih terdapat banyak kekurangan.Aceh Peace Reintegration Institution (APRI) was established based on Helsinki Memorandum of Understanding signed on August 15, 2005, especially article 3.2 states about reintegration of GAM (Freedom Aceh Movement) ex-combatant. Various reintegration efforts have been done by the overnment through economic, social, cultural, political, and security approaches. However, many obstacles appeared in the process of reintegration of ex GAM combatant, and in the management of this process by Aceh Peace Reintegration Institution (BRDA). Using the concept of discourse analysis, in this research, the author attempts to describe the role of BRDA in the reintegration process of GAM ex-combatant to adapt in society and how Aceh Peace Reintegration Institution as the authority board managing the reintegration process play its role. Using the concepts of conflict and integration, the study seeks to describe the process of reintegration of former GAM members into society and the obstacles encountered in the process of reintegration. Research results indicate that there were many obstacles in the process of reintegration of former GAM members, they are barriers in economic field; barriers in politics, law and security, barriers in social and cultural field. BRDA was also seen not optimal in dealing with the reintegration process, there are still many shortcomings.