Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integrasi Newsroom Media Cetak Jawa Tengah (Studi Pada Harian Suara Merdeka Dan Jawa Pos Radar Semarang Menuju Konvergensi Jurnalistik) Vincentia Ananda Arum Permatasari
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 1, No 1: November 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v1i1.2849

Abstract

Penikmat informasi media cetak tidak lagi hanya urban native tetapi juga digital native. Untuk itu media cetak harus merubah diri menjadi media informasi yang dapat dijangkau pembacanya. Penelitian ini bertujuan memberi gambaran tentang penerapan model konvergensi media oleh media regional di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari wawancara semi-terstruktur terhadap wakil pemimpin redaksi Suara Merdeka dan redaktur pelaksana Jawa Pos Radar Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konvergensi media Suara Merdeka dan Jawa Pos Radar Semarang dilakukan dalam empat area penting, yaitu Lingkup Proyek, Manajemen Ruang Berita, Praktik Jurnalistik, dan Kerja Organisasi. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penelitian ini menyimpulkan bahwa SM dan JPRS belum menunjukkan Model Konvergensi Media yang jelas. Walapun kepemilikan media dan infrasruktur produksi telah menerapkan model full integration namun pada praktik jurnalistik dan manajemen ruang berita masih banyak menerapkan cross media  dan co-ordination of isolated platforms.
Perlawanan Peran Kultural Perempuan dalam film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak Vincentia Ananda Arum Permatasari
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 2: Maret 2020
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i2.2494

Abstract

The system of patriarchal prevents women from leaving the domestic sphere. However, that does not mean women cannot fight. This study aims to find the discourse of resistance offered by the film Marlina The Murderer in Four Acts. This research uses descriptive qualitative research methods with the discourse analysis approach. Based on the results of the study found that two cultural roles performed by women, namely activities on the bed and activities in the kitchen. Through discourse analysis that sees meaning through text and images based on the themes of the film, it has several conclusions. The cultural role that women have can be used as a force against male domination. Furthermore, women use the way men do to against, which is to be masculine. Abstrak Kuatnya sistem patriarki membuat perempuan tidak bisa keluar dari wilayah domestik. Namun, bukan berarti perempuan tidak bisa melawan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat wacana perlawanan yang ditawarkan oleh film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis wacana. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dua peran kultural yang dilakukan oleh perempuan, yaitu aktivitas di atas kasur dan aktivitas di dalam dapur. Melalui analisis wacana yang melihat makna melalui teks dan gambar berdasarkan tema yang ditawarkan film maka memiliki beberapa kesimpulan. Peran kultural yang dimiliki perempuan dapat digunakan sebagai kekuatan untuk melawan dominasi laki-laki. Selanjutnya, perempuan menggunakan cara yang dilakukan laki-laki untuk melakukan perlawanan, yaitu menjadi maskulin.
UTILIZATION OF DIGITAL MEDIA AS A ALTERNATIVE DISTRIBUTION MEDIA FOR PYONG-PYONG Yulio Jansen; Vincentia Ananda Arum Permatasari
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 3, No 1: November 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v3i1.5306

Abstract

The development of communication technology that exists today has brought digital media into the global and real time distribution. No exception for music industries, the phenomenon of the emergence indie bands has driven by the use of digital media as an alternative medium for distribution and promotions. This study aims to find out how indie bands using the digital media, one of which is Pyong-pyong, which incidentally has experienced two media ages, digital media and analog media. This research is using qualitative descriptive approach, with uses and gratification theory. Using interviews, observations and documentation for data collection methods. The results has show that digital media not just an alternative, more than that digital media has become a substitute for analog media
PERAN PORTAL MEDIA ONLINE MOJOK.CO SEBAGAI GATEKEEPER PLUS DALAM PRAKTIK JURNALISME WARGA DI RUBRIK SUSUL Pasanda Raquel Divena Putri; Vincentia Ananda Arum Permatasari
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 3, No 2: Mei 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v3i2.5281

Abstract

Jurnalisme era baru adalah kondisi dimana warga tak lagi bersandar penuh pada informasi yang disediakan oleh pers. Ini memungkinkan siapapun, termasuk warga biasa dapat menjadi wartawan. Fenomena tersebut ialah jurnalisme warga. Untuk menjaga kualitas konten yang diproduksi oleh warga, pers harus melakukan perannya sebagai gatekeeper. Dewasa ini media tidak lagi sekadar menjadi gatekeeper namun perlu menjalankan perannya sebagai gatekeeper plus atas informasi yang dihasilkan oleh warga. Gatekeeper plus adalah fungsi yang lebih kompleks dari sekadar gatekeeper dan mengadopsi format baru dalam bertutur kata, publikasi dan melibatkan warga. Pada tingkat ini, jurnalisme tak lagi sekadar menggurui dengan mengatakan apa yang perlu diketahui oleh publik namun menginformasikan serta membantu memfasilitasi diskusi publik. Kovach dan Rosenstiel merumuskan delapan fungsi pers sebagai gatekeeper plus yang harus dipahami dan dilakukan oleh media, yaitu; authenticator, sense maker, investigator, witness bearer, empowerer, smart aggregator, forum organizer, dan role model. Portal media online Mojok.co, melalui rubrik Sungguh-sungguh Liputan (Susul) menjalankan praktik jurnalisme warga. Penelitian ini ingin melihat apakah redaksi Mojok.co mengimplementasikan ke delapan peran tersebut untuk menjaga kualitas berita dirubrik Susul. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis interaktif milik Miles dan Huberman. Dari hasil analisis, peneliti menarik kesimpulan bahwa redaksi Mojok.co telah mengimplementasikan delapan peran gatekeeper plus dalam praktik jurnalisme warga pada rubrik Susul. Menurut jenisnya, jurnalisme warga yang dilakukan oleh Mojok.co adalah Portal Citizen Journalism yang memiliki unsur citizen journalism.