Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP RISIKO USAHA TANI TEMBAKAU DI KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR Ahmad Fanani; Lukytawati Anggraeni; Yusman Syaukat
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 12 No. 3 (2015): Vol. 12 No. 3, November 2015
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.651 KB) | DOI: 10.17358/jma.12.3.194

Abstract

The tobacco farming faces many risks, especially, price and production risk. Farmers mitigate these risks by conducting contract farming with PT. Gudang Garam, Tbk. The objectives of this study were 1) to analyze the production risks of tobacco farmers and the effect of contract farming on the risks of tobacco farming in Bojonegoro district; 2) to analyze the price risk of tobacco farmers. The data used in this study were cross section data of 120 growers of tobacco consist of 60 farmers who do contract farming and 60 non-contract farming. Just and Pope model was used to analyze the production risk and the coefficient variation was used to analyze the price risk. The results showed that 1) the production risk faced by farmers who do contract farming is lower than non-contract farming and the contract farming had statistically an significant effect to reduce the risks of tobacco farming; 2) Farmers who undertake contract farming has a lower price risk than non-contract farming. Development of tobacco farming in Bojonegoro still need contract farming to mitigate risks. Keywords: tobacco, production risk, price risk, contract farmingABSTRAKUsahatani tembakau menghadapi banyak risiko, terutama risiko harga dan produksi. Petani melakukan mitigasi risiko tersebut dengan melakukan hubungan kemitraan dengan PT. Gudang Garam, Tbk. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis risiko produksi petani tembakau dan menganalisis pengaruh kemitraan terhadap risiko usahatani tembakau di Kabupaten Bojonegoro; 2) untuk menganalisis risiko harga tembakau. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section dari 120 petani tembakau yang terdiri dari 60 petani yang melakukan mitra dan 60 petani non mitra. Model Just and Pope digunakan untuk menganalisis risiko produksi dan perhitungan koefisien variasi digunakan untuk menganalisis risiko harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) risiko produksi yang dihadapi oleh petani yang bermitra lebih rendah dari petani non mitra dan kemitraan memiliki berpengaruh yang signifikan untuk mengurangi risiko usahatani tembakau; 2) Petani yang bermitra memiliki risiko harga lebih rendah dari petani non mitra. Pengembangan usahatani tembakau di Bojonegoro masih memerlukan sistem kemitraan untuk memitigasi risiko. Kata kunci: tembakau, risiko produksi, risiko harga, kemitraan
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN LEDRE (STUDI KASUS DI TOKO MORO SENENG DESA PADANGAN DAN TOKO DADI TRESNO KOTA BOJONEGORO) AHMAD FANANI; TAUFIK R D A NUGROHO; AMINAH H MONINTHOFA
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 9, No 2 (2013): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v9i2.48833

Abstract

The consumer behavior analysis in the purchase of a product is influenced by the attributes attached to the product. This study aimed to describe the consumer’s characteristics and analyze the attributes that influence consumers in buying ledre. The research was conducted in two places, Toko Moro Seneng at Padangan Village and Toko Dadi Tresno at Bojonegoro City. The sampling method was done by using accidental sampling, with 30 respondents. The data analysis used descriptive and conjoint analysis.
PENGELOLAAN BAHAN BAKU PRODUKSI KONSENTRAT DI PT. FORTUNA MEGAH PERKASA Aliyah Aliyah; Fanani, ahmad; Mujamil Mujamil
MEDIA BINA ILMIAH Vol 13, No 7: Februari 2019
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v13i7.1028

Abstract

Management of raw materials for the production of concentrates is the process of making cow feed, which mixes various types of raw materials. The production process of making concentrates is growing, starting with the manual system to the technology system. This final project activity enhances the ability of students to study the processing process of raw materials for making concentrates applied at PT. Fortuna Megah Perkasa, Bogor West Java. The method used in the implementation of this final project is direct practice, interviews, documentation and literature study. Concentrate production process applied at PT. Fortuna Megah Perkasa includes weighing raw materials based on the ration formulation set by the company. The first activity is weighing this raw material, namely taking raw materials in a warehouse, then weighing based on the number of rations in a single production process. The second activity is to enter the raw material that has been weighed into the mixer, after the extraction process is complete, the concentrates are packed in sacks with the weight per sack of 30 kg, after packaging the concentrate is stored in a designated place.
ANALISA FINANSIAL USAHA PENGADAAN DOMBA JANTAN LOKAL SEBAGAI HEWAN QURBAN DI UNIT USAHA PENGGEMUKAN DOMBA POTONG ‘X FARM’ Fanani Ahmad; Putra Teguh Dwi; Aini, Lia Nur; Putra Andhestara Anggara
MEDIA BINA ILMIAH Vol 12, No 7: FEBRUARI 2018
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v12i7.1027

Abstract

Domba merupakan salah satu ternak yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Peranannya cukup besar karena sebagai salah satu sumber pangan protein hewani dan dapat memenuhi kebutuhan qurban serta aqiqah. Peluang untuk beternak domba dapat dikatakan masih terbuka lebar dengan kebutuhan daging yang ada di Bojonegoro setiap tahun terus bertambah dan juga jumlah penyembelihan domba qurban terlebih Indonesia adalah negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia. Beternak domba lokal dapat dimulai dari pembibitan ataupun yang siap jual, untuk pembibitan dan siap jual dapat diperoleh dari membeli di pasar hewan masyarkat atau mengawinkan sendiri untuk pembibitan. Analisa finansial bertujuan untuk melihat sejauh mana kelayakan pelaksanaan usaha ini dari segi keuangan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria penilaian seperti (Fixed Cost), biaya variabel (Variable Cost), Break Event Point (BEP), B/C ratio,dan R/C ratio. Hasil yang didapat dalam perhitungan finansial tersebut dapat menentukan bagaimana prospek bisnis pengadaan domba kedepannya. Bisnis pengadaan domba sebagai hewan qurban di ‘X Farm’ jika dilihat dari aspek finansial layak dijalankan karena hasil BEP produksi 6 ekor, BEP harga Rp 2.082.500, B/C ratio 0,35, dan R/C ratio 1.
Curahan Tenaga Kerja dan Kontribusi Pendapatan Wanita Tani dalam Rumah Tangga Petani Miskin Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Awaludin Ridwan; Retna Dewi Lestari; Ahmad Fanani
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.428 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.01.4

Abstract

Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat yang diperuntukkan bagi rumah tangga miskin. Rumah tangga di katakan miskin apabila kepala rumah tangga tidak atau kurang bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga, seluruh anggota keluarga yang sudah dewasa bekerja, termasuk para wanita anggota dari rumah tangga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis curahan tenaga kerja dan kontribusi pendapatan wanita tani keluarga miskin penerima PKH di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Analisis data untuk mengetahui besarnya curahan tenaga kerja dan besarnya kontribusi dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan pemilihan desa penerima PKH paling rendah adalah Desa Duwel sebanyak 42 rumah tangga, dan Desa Tlogoagung dengan jumlah penerima PKH paling tinggi yaitu 216 rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Curahan tenaga kerja wanita tani terhadap usahatani rumah tangga miskin di Desa Duwel adalah 58,96 HOK/MT, sedangkan di Desa Tlogoagung adalah 62,85 HOK/MT, (2) Pendapatan wanita tani dalam kegiatan usahatani Di Desa Duwel sebesar Rp 1.428.333 /tahun, sedangkan di Desa Tlogoagung sebesar Rp 1.438.889/tahun, (3) Pendapatan wanita tani pada kegiatan luar usahatani di Desa Duwel sebesar Rp 880.000/tahun, sedangkan di Desa Tlogoagung sebesar Rp 240.000/tahun, 4) Kontribusi pendapatan wanita tani terhadap pendapatan rumah tangga petani miskin di Desa Duwel adalah sebesar 7,6 %, sedangkan di Desa Tlogoagung kontribusinya sebesar Rp 8,1 %.
Dampak Adanya Kelembagaan Pertanian terhadap Keputusan Petani dalam Penggunaan Kartu Tani di Kabupaten Jember Ahmad Fanani; Ahmad , Zainuddin; Rini Desfaryani
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.03.13

Abstract

Kartu Tani dibagikan kepada petani di Kabupaten Jember sejak tahun 2019, namun pemanfaatan kartu tani tersebut masih terbatas oleh petani. Hal ini dapat disebabkan oleh peran kelembagaan pertanian di Kabupaten Jember yang masih kurang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak adanya kelembagaan pertanian terhadap keputusan petani dalam menggunakan kartu tani di Kabupaten Jember. Sampel yang digunakan adalah 60 petani yang terdiri atas 48 petani pengguna kartu tani dan 12 petani non pengguna yang diambil dengan menggunakan metode cluster sampling, dimana sampel yang digunakan tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Ambulu, Wuluhan dan Balung. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur berpengaruh nyata dengan tanda negatif terhadap keputusan petani, sedangkan variable dummy adanya kelompok tani, variable dummy adanya kelembagaan pengairan, pendidikan petani, variabel dummy pengetahuan kegunaan kartu tani, dan pengalaman petani berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan petani dalam memanfaatkan kartu tani. Perlu adanya sosialisasi penggunaan kartu tani melalui kelembagaan pertanian seperti kelompok tani agar penggunaan kartu tani semakin meningkat.
Political Asylum in According to Islamic Law Ahmad Fanani
Ijtihad Vol. 9 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.033 KB) | DOI: 10.21111/ijtihad.v9i2.2526

Abstract

Islam Mengharuskan bagi setiap manusia menjaga dirinya dari segala bentuk ancaman yang dia hadapi; dalam ataupun luar. Ancaman bisa hadir kepada penduduk asli Negara tersebut atau pendatang (pengungsi) sehingga dia ingin mendapatkan suaka di negara tersebut. Namun yang dewasa ini terjadi, banyak para pengungsi yang terlantar dan tidak menemukan jalan keluar dari penderitaan yang ia alami sebelumnya, bahkan beberapa kasus bahwa suaka politik dijadikan sbegai tameng untuk melindungi dirinya dari kesalahan yang ia perbuat di negara asalnya. Maka, harus ada regulasi yang mengatur hal ini, agar suaka politik benar -benar dapat memberi perlindungan dan tidak dijadikan tameng bagi mereka yang ingin berlindung dari kesalahan. Untuk mengetahui aturan silam terhadap isu suaka politik, tulisan ini setidaknya memberikan jawaban terhadap permasalahan yang timbul akibat peprangan, ekonomi, bencana alam, dan lain sebagainya dengan atas nama kemanusiaan.
رفض إثبات النكاج في المحكمة الدينية سيدوارجو بنظر الفقه الإسلامي Ahmad Fanani
Ijtihad Vol. 11 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.466 KB) | DOI: 10.21111/ijtihad.v11i2.2544

Abstract

Pernikahan bagi orang Islam di Indonesia diatur dalam undang-undang perkawinan no. 1 tahun 1974, bahwa pernikahan yang sah apabila dilakukan menurut hukum-hukum masing-masing agama dan kepercayaannya masing-masing, dan tiap perkawinan harus dicatat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pernikahn yang sah menurut hukum Islam apabila telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan. Akta nikah merupakan alat bukti otentik membuktikan adanya perkawinan. Di Indonesia terdapat perkawinan yang dilaksanakan siri tanpa mendaftarkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama (KUA). Pernikahan ini tidak memiliki kekuatan hukum, dan untuk mendapatkan kekuatan hukum maka perkawinan ini dapat diajukan permohonan istbat nikah di Pengadilan Agama yang mana telah dijelaskan pada pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI). Penolakan Istbat nikah di Pengadilan Agama dikarenakan perkawinan yang dilakukan oleh pemohon tidak sah syarat dan rukunnya. Hasil penelitian dalam putusan  nomor. 0180/PDT.P/2015.PA.Sda disimpulkan bahwa alasan Majlis Hakim Pengadilan Agama Sidoarjo menolah permohonan istbat nikah karena pernikahan diantara keduanya tidak memenuhi syarat dan rukun perkawinan. Dalam perkara ini, pemohon melakukan poligami dengan nikah siri dengan istri keduanya tanpa ada izin dari istri pertama dan tidak memiliki surat legalitas dari Pengadilan AQgama Sidoarjo. Pemohon dinikahkan oleh seorang wali yang tidak berwenang, karena ayhnya sebagai wali mujbir tidak mau menikahkan, dengan itu disimpulkan bahwa perkawinan tidak sah menurut agama. Alasan penolakan Majlis Hakim terhadap permohonan Istbat Nikah menurut hukum Islam benar dan tepat.
SHALAT JAMAK BAGI DOKTER BEDAH DALAM OPERASI DIPANDANG DARI PERSPEKTIF KAIDAH AL-MASYAQQAAT TAJLIBU TAYSIIR Ahmad Fanani
Ijtihad Vol. 12 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.032 KB) | DOI: 10.21111/ijtihad.v12i1.2586

Abstract

Sebab-sebab diperbolehkannya menjamak sholat yaitu karenabepergian, wukuf di Arafah dan Muzdalifah, sakit, dan hujan. Semuaitu diperbolehkan untuk menjamak sholat karena adanya masyaqqatatau kesusahan dan kesulitan di dalamnya. Sedangkan dokter bedahmenjamak sholat lantaran operasi yang dilakukannya. Ulama dalam halini masih belum menyebutkan apakah operasi termasuk sebabdiperbolehkannya menjamak sholat. Penelitian ini dilakukan dengantujuan untuk mengetahui tentang bagaimana sholat jamak bagi dokterbedah dan bagaimana aplikasi kaidah al-masyaqqât tajlibu at-taysîrdalam masalah sholat jamak bagi dokter bedah. Penelitian ini adalahpenelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang data danbahan kajian yang dipergunakan berasal dari sumber-sumberkepustakaan baik berupa buku, ensiklopedi, jurnal, majalah, suratkabar, dan dokumen. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif sedangkan untuk menganalisis data penulis menggunakanmetode deduktif yaitu proses pendekatan yang berasal dari kebenaranumum, yakni penulis gunakan untuk menganalisa shalat jamak ditinjaudari kaidah ushul fiqh al-masyaqqât tajlibu taysîr. Dari hasil analisisditemukan bahwa : 1) dokter bedah menjamak sholat merekadikarenakan operasi. Kendatipun demikian namun tidak semua operasiboleh dijadikan sebab atau alasan untuk menjamak sholat bagi dokter bedah. Oleh karena itu kita harus memperhatikan periapanpersiapansebelum operasi dimulai, jenis-jenis operasi yang termasukimergency, dan waktu-waktu operasi tersebut berlangsung. Operasi yangboleh menjadi sebab diperbolehkannya menjamak shalat yaitu operasiyang memerlukan persiapan yang lama, operasi-operasi yang termasukimergency, operasi yang memakan waktu yang lama. 2) cara menjamaksholat seperti biasa dalam syariat Islam. Yaitu boleh dikerjakan di waktuyang pertama (jamak taqdim) atau di waktu kedua (jamak ta’khir). Halini boleh dilakukan antara sholat dhuhur dan ashar serta sholatmaghrib dan isya’. Sedangkan antara sholat subuh dan dhuhur atauantara sholat ashar dan sholat maghrib tidak boleh dijamak. 3)Implementasi kaidah fiqhiyyah dalam operasi yang dilakukan dokterbedah telah sesuai dengan kaidah ushul fiqh yaitu kaidah al-masyaqqâttajlibu taysîr. Apabila operasi tersebut telah memenuhi syarat danrukun dari kaidah al-masyaqqat tajlibu taysir dan didalamnya terdapatkesusahan atau kesulitan maka dokter bedah boleh menjamaksholatnya