Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH SUHU, PERSENTASE AIR, DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERSENTASE KENAIKAN ASAM LEMAK BEBAS (ALB) PADA CRUDE PALM OIL (CPO) Deifa Nurfiqih; Lukman Hakim; Muhammad Muhammad
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v10i2.4955

Abstract

Asam lemak merupakan hasil hidrolisa dari minyak sawit, didalam minyak sawit terdapat berbagai macam asam lemak, tetapi didalam perhitungan asam lemak yang digunakan adalah asam palmitate. Selain proses hidrolisa, proses oksidasi juga dapat terjadi karena kenaikan asam lemak bebas. Air dapat menguap pada minyak sawit jika dipanaskan pada suhu 150oC, karena itu pemanasan perlu dilakukan untuk mengurangi pertambahan asam lemak bebas pada CPO dengan proses hidrolisa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara lama penyimpanan, suhu pemanasan dan persentase air didalam minyak kelapa sawit. Metode yang digunakan yaitu persiapan bahan baku dan tahap pengujian. Untuk hasil dalam analisa asam lemak bebas dan kadar air yang paling bagus yaitu waktu penyimpanan selama 8 jam pada suhu 60oC dengan nilai asam lemak bebas (ALB) yaitu 2,5% dan kadar airnya dengan nilai 0,38%. Hasil analisa yang dihasilkan persentase air sangat berpengaruh besar dalam kenaikan asam lemak bebas (ALB) dibandingkan dengan suhu pemanasan dalam minyak kelapa sawit. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan variasi waktu pemanasan agar memperoleh hasil yang sesuai dengan standar mutu.
PRODUKSI GAS HIDROGEN DARI AIR LAUT DENGAN METODE ELEKTROLISIS MENGGUNAKAN ELEKTRODA TEMBAGA DAN ALUMUNIUM (Cu DAN Al) Muhammad Fazlunnazar; Lukman Hakim; Meriatna Meriatna; Sulhatun Sulhatun
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v9i1.3037

Abstract

Abstrak. Hidrogen merupakan salah satu energi terbarukan yang mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan energi terbarukan lainnya.  Salah satu metode yang menjanjikan untuk menghasilkan gas hidrogen adalah dengan metode elektrolisis air laut yang sumbernya tidak terbatas. Metode lektrolisis pada penelitian ini menggunakan arus listrik searah atau DC (Power Supply) dan air laut dengan volume elektrolit 1000 ml, waktu elektrolisis 2, 4, 6 dan 8 menit dengan menggunakan elektroda Tembaga (anoda) dan Alumunium (katoda) pemilihan jenis reaktor berbentuk silinder volume 1500 ml, kondisi operasi 30oC dan 1 atm. Adapun yang menjadi variabel bebas yaitu tegangan 5, 10, 15, 20 dan 25 volt. Dengan variasi waktu hasil kajian menunjukkan bahwa tegangan sangat berpengaruh terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen. Hasil flow rate gas hidrogen yang paling tinggi di dapat pada tegangan 20 volt dengan waktu 6 menit sebesar 1,8182 cc/det (6545,52 ml/jam). Hasil kajian waktu elektrolisis terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen tidak berpengaruh signifikan, waktu elektrolisis 6 dan 8 menit pada tegangan 20 dan 15 volt menunjukkan hasil gas hidrogen yang tinggi. Kata kunci : Hidrogen, flow rate, elektroda, energi.
PEMANFAATAN LIMBAH KALENG MINUMAN ALUMINIUM SEBAGAI PENGHASIL GAS HIDROGEN MENGGUNAKAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) Sri Wahyuni; Lukman Hakim; Fikri Hasfita
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v5i1.82

Abstract

Gas hidrogen tidak dapat ditambang melainkan diproduksi, salah satunya produksi hidrogen dari limbah kaleng minuman aluminium direaksikan dengan air dan penambahan natrium hidroksida (NaOH) sebagai katalis. Reaksi tersebut menghasilkan gas hidrogen dan NaAl(OH)4. Dalam konteks ini, hidrogen dapat dikonversikan menjadi energi terbarukan, dimana energi tersebut ramah lingkungan dan emisi yang dihasilkan berupa uap air.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan teknik daur ulang limbah kaleng minuman aluminium seperti Pocari Sweat untuk menghasilkan gas hidrogen sebagai energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Penelitian ini dilakukan dengan mereaksikan aluminium dan air dengan katalis NaOH selama 43 menit pada suhu 300C. Dimana berat aluminium divariasikan (0.5 gr, 1 gr, 1.5 gr dan 2 gr), serta konsentrasi NaOH yang divariasikan (2N, 3N, 4N, 5N dan 6N). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa volume hidrogen terbesar pada berat aluminium 2 gram dengan konsentrasi NaOH 6N yaitu 1,081 liter. Untuk konversi aluminium tertinggi pada berat aluminium 0,5 gram dengan konsentrasi NaOH 6N yaitu 68,950 %, sedangkan yield hidrogen tertinggi pada berat aluminium yaitu 2 gram dengan konsentrasi NaOH 6N yaitu 3,539 %.
Simulasi Aliran Kolom Absorpsi untuk Proses Penyerapan CO2 dengan Absorben Air menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) Novi Sylvia; Anisa Anisa; Lukman Hakim
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2018
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v7i1.1167

Abstract

To increasing the heating value of biogas and natural gas on  industry needed a way to separate the carbon dioxide (CO2) use technology absorption. Many methods have been used to absorb the CO2 that has been researched, but most still use the absorption process in batch system. Therefore, this research will be conducted on the process of absorption of carbon dioxide (CO2) and water (H2O) will be simulated using Computational Fluid Dynamic (CFD). This research aims to test the performance of column absorption absorption on the process of carbon dioxide (CO2) and uses Autodesk Inventor  2016 and Fluent 16.0 to model the absorption and the pressure drop on the absorption column. This research was conducted with varying influence of the flow rate of water and carbon dioxide by comparison 2:1, i.e. CO2 117.75; 141.3 ;188.4 liters/min  and  H2O 235.5; 282.6 and 376.8 liters/minute.The results obtained show that the Percent of the maximum absorption i.e. 45.89% of flow rate of CO2 occurs at 117.75 liters/minute and H2O at 235.5 litres/minute, while the percent the minimum absorption i.e. 28.32% occurred at a flow rate of CO2 188.4 liters/minute and H2O 376.8 liters/minute. The highest pressure drop occurs at 188.4 liters/minute flow rate of CO2 and H2O 376.8 liters/minute, with a value of ∆P 0.66 atm, while the lowest pressure drop occurs at 177.75 liters/minute of CO2 and H2O at 235.5 litres/minute with the value of ∆P 0.17 atm.Key words:    absorption, water, Computational Fluid Dynamic, carbon dioxide, pressure drop
Produksi Minyak Alpukat dari Daging Buah Alpukat Gayo Dengan Metode Ekstraksi Menggunakan Pelarut N-Heksan Untuk Aplikasi dalam Sabun Mandi Herbal Zainuddin Ginting; Lukman Nurhakim; Lukman Hakim
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v9i1.3072

Abstract

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekstraksi soklet dengan pelarut n-heksana. Dengan metode ekstraksi kehilangan minyak dalam proses lebih sedikit, sehingga minyak yang dihasilkan lebih banyak. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu dan suhu ekstraksi pada proses pengambilan minyak alpukat yang menghasilkan karakteristik minyak alpukat yang baik dan komposisi asam lemak minyak alpukat serta pengaplikasian minyak dalam pembuatan sabun mandi herbal. Proses ekstraksi dilakukan pada variasi suhu 75 , 80 , dan 85  dengan variasi waktu 120 menit, 180 menit, dan 240 menit. Minyak alpukat yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki karakteristik warna minyak hijau kehitaman, dengan yield sebesar 46,72%, berat jenis 0,91 gr/ml, asam lemak bebas 1,64%, dan bilangan penyabunan 172,5 mgKOH/minyak. Hasil analisa dengan menggunakan Gas Chromatoghraphy-Mass Spectrocopy (GC-MS) diketahui bahwa jumlah komponen asam lemak penyusun trigliserida minyak alpukat pada penelitian ini yaitu asam oleat (31,43%), asam palmitat (25,79%), dan asam linoleat (8,39%). Sehingga minyak alpukat termasuk dalam golongan olein-palmito-linolein. Hasil analisa aplikasi minyak alpukat dalam pembuatan sabun mandi herbal memiliki karakteristik kadar air sebesar 14,4%, asam lemak bebas 2,03%, alkali bebas 0%, dan nilai pH sebesar 9,46.Kata kunci: Minyak Alpukat, Ekstraksi, N-Heksan, Sabun Mandi Herbal.
Produksi Minyak Alpukat dari Daging Buah Alpukat Gayo Dengan Metode Ekstraksi Menggunakan Pelarut N-Heksan Untuk Aplikasi dalam Sabun Mandi Herbal Zainuddin Ginting; Lukman Nurhakim; Lukman Hakim
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v9i1.3072

Abstract

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekstraksi soklet dengan pelarut n-heksana. Dengan metode ekstraksi kehilangan minyak dalam proses lebih sedikit, sehingga minyak yang dihasilkan lebih banyak. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh waktu dan suhu ekstraksi pada proses pengambilan minyak alpukat yang menghasilkan karakteristik minyak alpukat yang baik dan komposisi asam lemak minyak alpukat serta pengaplikasian minyak dalam pembuatan sabun mandi herbal. Proses ekstraksi dilakukan pada variasi suhu 75 , 80 , dan 85  dengan variasi waktu 120 menit, 180 menit, dan 240 menit. Minyak alpukat yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki karakteristik warna minyak hijau kehitaman, dengan yield sebesar 46,72%, berat jenis 0,91 gr/ml, asam lemak bebas 1,64%, dan bilangan penyabunan 172,5 mgKOH/minyak. Hasil analisa dengan menggunakan Gas Chromatoghraphy-Mass Spectrocopy (GC-MS) diketahui bahwa jumlah komponen asam lemak penyusun trigliserida minyak alpukat pada penelitian ini yaitu asam oleat (31,43%), asam palmitat (25,79%), dan asam linoleat (8,39%). Sehingga minyak alpukat termasuk dalam golongan olein-palmito-linolein. Hasil analisa aplikasi minyak alpukat dalam pembuatan sabun mandi herbal memiliki karakteristik kadar air sebesar 14,4%, asam lemak bebas 2,03%, alkali bebas 0%, dan nilai pH sebesar 9,46.Kata kunci: Minyak Alpukat, Ekstraksi, N-Heksan, Sabun Mandi Herbal.
PEMANFAATAN LIMBAH KALENG MINUMAN ALUMINIUM UNTUK PRODUKSI GAS HIDROGEN MENGGUNAKAN KATALIS KALIUM HIDROKSIDA (KOH) Lentina Sitohang; Lukman Hakim; Fikri Hasfita
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2017
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v6i1.469

Abstract

sebagai sel bahan bakar (fuel cell) semakin besar, bahkan diperkirakan bahwa gas H ini akan dijadikan sumber energi terbarukan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk memproduksi gas hidrogen dari limbah kaleng minuman aluminium dengan katalis kalium hidroksida (KOH). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah reaksi kimiawi antara aluminium sebanyak 0.5 g, 1 g, 1.5 g, dan 2 g dengan larutan KOH pada konsentrasi yang berbeda-beda (2 N, 3 N, 4 N, 5N,dan 6 N) masing-maing sebanyak 25 mL selama 60 menit. Dari hasil penelitian diperoleh volume dan yield gas hidrogen tertinggi yaitu pada 2 gram aluminium, KOH 6 N sebesar 2,025.10-3 m3 dan 7,23 %. Konversi aluminium menjadi produk tertinggi diperoleh pada 0,5 gram aluminium, KOH 6 N sebesar 86,97 %.
APLIKASI LEVEL CONTROL PADA SEPARATOR (SLUG CATCHER D-2710) PADA GAS RECEIVING PT. PERTA ARUN GAS Nasrul ZA; Azhari Azhari; Rozanna Dewi; Lukman Hakim; Muthia Septiana
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v9i2.3667

Abstract

Aplikasi kontrol PID pada tangki pemisah (separator) diteliti dengan berbagai variasi parameter seperti Kc, Ti dan Td. Kontrol level dijadikan sebagai respon dengan beberapa variasi gangguan. Sistem pengendalian level liquid pada separator dengan tuning parameter kontroler PID dengan kondisi operasi pada PT. Perta Arun Gas dengan tujuan mendapatkan bottom product yang sesuai spesifikasi dengan melakukan trial and error juga mendapatkan nilai Kc dan Ti terbaik. Control valve memiliki 2 action yaitu direct action dan reverse action. Pengontrol PID merupakan penggabungan dari pengontrol proportional integral derivative (PID) yang bertujuan untuk mempercepat reaksi sebuah sistem, menghilangkan offset. Tuning range Kc, Ti yang digunakan adalah Kc= 2-20 dan Ti 5-10 menit yang selanjutnya akan di run menggunakan response surface methodology dengan meninjau waktu PV (process variable) mendekati SP (setpoint) dan opening valve. Metode respon surface methodology digunakan untuk melihat pengaruh variabel terhadap suatu variabel respon dan untuk mengoptimalkan variabel respon tersebut. Optimasi waktu tercepat saat mengatasi gangguan dengan variasi level adalah tuning parameter Kc=17,18 dan Ti=5,6 dengan waktu 0,3 menit dan bukaan OP 26,9%. Waktu terlama saat mengatasi gangguan adalah pada Kc=4,64, Ti=9,27 menit, time=0,61 menit dengan OP=10,6%.Key words:    Control dynamic, Control PID, Response Surface Methodology.
PEMBUATAN ZAT WARNA ALAMI DARI BIJI KESUMBA (BIXA ORELLANA) UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI BATIK DI INDONESIA Masrullita Masrullita; Novi Yanti Savira; Rizka Nurlaila; Lukman Hakim
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v10i1.4174

Abstract

Bixin merupakan pewarna alami kain yang didapatkan melalui ekstraksi dari biji kesumba (bixa orellana) dengan komponen pewarna utamanya adalah bixin. Penelitian ini bertujuan untuk pembuatan zat warna alami dari biji kesumba dengan variasi konsentrasi pelaut etanol dan waktu ekstraksi. Penelitian ini dilakukan dengan cara biji kesumba dijemur pada panas matahari hingga kering dan memecah biji buah kesumba dengan ukuran 80 mesh kemudian diekstraksi dan didistilasi. Hasil yang didapatkan dari penelitan ini adalah Semakin tinggi suhu maka kadar bixin yang dihasilkan semakin sedikit, hal ini disebabkan terjadinya degradasi pada senyawa bixin menjadi norbixin. Yield tertinggi yang didapatkan senilai 0,6366%, kadar bixin 165,9751% dan kadar abu 1,78%. Hasil terbaik yang didapatkan untuk kada abu adalah terdapat pada konsentrasi etanol 90% dan suhu ekstraksi 70oC dan 80oC dengan nilai 0,92% hal ini memenuhi spesifikasi yang diinginkan pasaran dunia terhadap pewarna alami, sedangkan untuk kada bixin yang tertinggi didapatkan pada konsentrasi etanol 70% pada suhu 600C, 700C, 800C dan juga pada konsentrasi etanol 80% pada suhu ekstraksi 600C dengan senilai 165,9751%. 
Study of Cellulose Extraction from Robusta Coffee Husk Using NaOH Solution Rahma Daniati; Zulnazri Zulnazri; Lukman Hakim; Siti Aishah Hasbullah
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.357 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v2i2.253

Abstract

This study reports on manufacturing cellulose from robusta coffee husks through a solid-liquid extraction process. A high yield of cellulose can be achieved by extraction using 3.5% HNO3 at a temperature of 100 oC with a gain of 35.4%. Meanwhile, the extraction process with 4.5% HNO3 at a temperature of 80 oC only achieved a yield of 32.8%. From the results of this study, it can be seen that the smaller the concentration of HNO3 used and the higher the temperature, the greater the yield of cellulose produced. The X-ray diffraction pattern shows high peaks appearing at an angle of 2θ around 22.5o; this area is a typical peak of the cellulose structure. High crystallinity was obtained at a concentration of 3.5% HNO3 at a temperature of 100 oC at 82.47%, while the lowest crystallinity was found at a 5.5% HNO3 concentration at a temperature of 100 oC at 74.27%. The decrease in crystallinity was caused by the high temperature and concentration of HNO3, which caused the acid to penetrate quickly into the cellulose tissue layer and hydrolyze the crystalline regions of cellulose. FT-IR analysis showed a high absorption area at 3314 cm-1 and a low absorption area at 1028 cm-1, typical of Robusta coffee husk cellulose. The absorption located around the 3314 cm-1 bands is a stretch of the –OH group and the absorption in the 1028 cm-1 band is related to the -CH2 group. SEM can show the morphology of cellulose with smaller and uniform crystal dimensions with a scale of 20 µm.