Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Telaah Hadis tentang Nasab Anak Luar Nikah Mahdalena Nasrun
Ulumuna Vol 18 No 2 (2014): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ujis.v18i2.886

Abstract

The Indonesian Constitutional Court’ decision Number 46/PUU-VIII/2010 about the legal status of “out-of-wedlock born child” based on argumentum a fortiori or al-mafhūm al-muwāfaqah. According to this principle “if a child whose genealogy is not yet clear could still be ascribed to one who claims him/her through istilhaq”, then why not determine a child’s genealogy whose biological father is known”. The problems, however, arises when a child was born out-of-legal wedlock. Can his/her nasab be ascribed to his/her father? This study examines the Prophetic tradition on this matter using takhrij hadith methods. It shows that ḥadīth “al-walad li al-firāshi wa li al-‘āhir al-ḥajr wahtajibī yā Sawdah” is valid (ṣaḥīḥ). This ḥadīth explains that a child can be ascribed genealogically to one who claim him/her as his child. However, such claim cannot result in maḥram relationship with child’s sister. It seems that the Prophet acknowledges the existence of biological father but his nasab cannot be deduced to his child.
DEHIDRASI ETANOL SECARA PERVAPORASI DENGAN MEMBRAN SELULOSA ASETAT TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM Nasrun Nasrun
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2012
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah mempelajari pengaruh modifikasi membran selulosa asetat dengan zeolit alam terhadap unjuk kerja membran  (fluks permeasi dan selektifitas) pada dehidrasi etanol secara pervaporasi. Hasil yang diharapkan adalah selektifitas tinggi dan fluks permeasi yang tidak terlalu rendah. Penelitian ini terdiri dari enam tahap yaitu persiapan zeolit alam (termasuk aktivasi), pembuatan membran selulosa asetat, pembuatan membran selulosa asetat yang ditambahkan zeolit alam, karakterisasi membran, dan aplikasi membran sebagai media pemisah campuran etanol-air dengan percobaan pervaporasi serta uji kestabilan membran. Membran selulosa asetat termodifikasi dengan zeolit alam telah dibuat dan performansinya telah diteliti. Membran tersebut bersifat selektif terhadap air di mana terlihat bahwa fluks permeasi air dan fluks permeasi total umumnya menurun dengan kenaikan konsentrasi umpan dan naik dengan naiknya kadar penambahan zeolit alam. Fluks permeasi air dan fluks permeasi total pada membran dengan penambahan zeolit lebih tinggi daripada membran tanpa penambahan zeolit. Komposisi penambahan zeolit alam yang optimum terhadap selulosa asetat adalah 20 %-b zeolit alam terhadap berat selulosa asetat di mana diperoleh selektifitas 843, fluks permeasi air 0,79 kg/m2.jam, dan fluks permeasi  total 0,84 kg/m2.jam pada konsentrasi umpan 98 %-b etanol dan temperatur 60 oC. Penelitian ini telah dapat meningkatkan performansi membran selulosa asetat dengan penambahan zeolit alam bila dibandingkan dengan performansi membran selulosa asetat tanpa penambahan zeolit alam (selektifitas 675, fluks permeasi air 0,76 kg/m2.jam, dan fluks permeasi total 0,81 kg/m2.jam) pada konsentrasi umpan dan temperatur yang sama.
STUDI PEMANFAATAN KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ASAM OKSALAT Nasrun Nasrun; Fikri Hasfita; M Rizal
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2014
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit pisang kepok dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam oksalat. Kulit pisang kepok merupakan suatu limbah pertanian yang mengandung selulosa sebesar 14,04 %. Selulosa yang terkandung dalam kulit pisang kepok bisa diproses menjadi asam oksalat melalui proses hidrolisis dan oksidasi dengan HNO3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat asam oksalat dari kulit pisang kepok melalui proses hidrolisis dan oksidasi. Hasil terbaik yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pada kondisi operasi waktu oksidasi 70 menit, konsentrasi HNO3 sebagai oksidator 60 %, dan suhu hidrolisa 100 oC. Pada kondisi tersebut diperoleh konsentrasi asam oksalat 9 % dan konversi selulosa menjadi asam oksalat adalah 9,17 %. Semakin besar konsentrasi HNO3 sebagai oksidator yang digunakan maka semakin besar pula konversi selulosa menjadi asam oksalat.
PERBAIKAN SIFAT MEKANIK DAN LAJU TRANSMISI UAP AIR EDIBLE FILM BIOPLASTIK MENGGUNAKAN MINYAK SAWIT DAN PLASTICIZER GLISEROL BERBASIS PATI SAGU Rozanna Dewi; Rahmi Rahmi; Nasrun Nasrun
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v10i1.4177

Abstract

Edible film merupakan suatu lapisan tipis yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat dikonsumsi dan digunakan untuk mengemas produk pangan. Edible film yang baik yaitu edible film yang memiliki nilai kuat tarik yang tinggi dan laju trasnmisi uap air yang rendah sehingga edible film mampu melindungi makanan dari gangguan mekanis dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, pada bulan oktober-februari tahun 2019 dengan tujuan untuk memperbaiki sifat mekanik dan laju trasnmisi uap air edible film menggunakan minyak sawit dan  plasticizer gliserol. Proses pembuatan edible film terdiri dari pecampuran bahan, pembentukan gel, pencetakan dan pengeringan. Pengamatan meliputi sifat mekanik dan sifat laju trasnmisi uap air edible film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji kuat tarik yang didapat berturut-turut adalah 22.947 Mpa, 33.146 Mpa, 37.461 Mpa, dan 30.792 Mpa. Persen pemanjangan didapat berturut-turut adalah 313 %, 440 %, 484 %, dan 354 %. Nilai laju transmisi uap air  tertinggi adalah 3,42 g.m-2.hari-1 dan terendah sebesar 1,34 g.m-2.hari-1. Uji kuat tarik yang terbaik didapat pada sampel edible-3 adalah 37,461 Mpa. Persen pemanjangan terbaik yaitu pada sampel edible-2 adalah 484 %. Semakin kecil nilai laju transmisi uap air yang diperoleh maka ketahanan edible film terhadap uap air akan semakin bagus.
Optimasi Proses Penyerapan CO2 dengan Adsorben Karbon Aktif Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) dan Response Surface Methodology (RSM) Novi Sylvia; Lia Sobrina; Nasrun Nasrun
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2019
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v8i1.1918

Abstract

Biogas purification from carbon dioxide compounds due to can reduce the calorific value of methane (CH4). One application used in this case is adsorption using activated carbon. This study aims to simulate the absorption of CO2 using ANSYS R19.0 and to analyze percent adsorption, adsorption capacity and isothermal adsorption. Based on variations in bed height, flow rate and pressure, the highest percent percussion occurs at 10 cm bed height, 50 cm3/minute flow rate with a pressure of 1.4 atm and the lowest percent absorption occurs at 6 cm bed height, 150 cm3/minute flow rate with a pressure of 1.2 atm. Whereas the maximum absorption capacity occurs at 8 cm bed height, 50 cm3/minute flow rate at a pressure of 1.4 atm and minimum absorption capacity occurs at 8 cm bed height, flow rate of 150 cm3/minute at a pressure of 1 atm. This adsorption process occurs in the Langmuir isotherm with R2 approaching 1, which is equal to 0.9151. The optimization results were obtained at a flow rate of 50 cm3/minute, bed height 9.46 cm and 1.4 atm pressure.
Karakterisasi Bahan Bakar Dari Sampah Plastik Jenis High Density Polyethelene (HDPE) Dan Low Density Polyethelene (LDPE) Eddy Kurniawan; Nasrun Nasrun
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2014
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik merupakan salah satu jenis polimer yang bahan dasarnya secara umum adalah Polipropilena (PP), Polietilena (PE), Polistirena (PS), Poli Metil Metakrilat (PMMA), High Density Polyethylene (HDPE) dan Low Density Polyethylene (LDPE). Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi molekul-molekul kecil (monomer) hidrokarbon. Penggunaan sampah plastik sebagai bahan untuk menghasilkan bahan bakar minyak merupakan suatu alternatif yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari sampah plastik, disamping itu juga dapat menyelesaikan salah satu masalah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik bahan bakar minyak yang dihasilkan dari sampah plastik jenis High Density Polyethylene (HDPE) dan Low Density Polyehthylene (LDPE) dengan proses pirolisis. Variabel metodologi penelitian yang dilakukan meliputi; waktu pirolisis selama 60 menit dan suhu pirolisis adalah 400, 420, 440, 460, 4800C. Pengujian terhadap bahan bakar minyak didasarkan pada standar mutu bahan bakar minyak di Indonesia yaitu nilai kalor, titik nyala, kadar abu, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahan bakar minyak memiliki nilai kalor sebesar 10.814,829 kcal/kg untuk minyak dari plastik HDPE dan 10.674,728 kcal/kg untuk minyak dari plastik LDPE, titik nyala 56,10C-60,50C, kadar abu 0,03%-0,17% dan kadar air yang diperoleh sebesar 0,01%-0,05%. Hasil analisa komposisi menggunakan GC-MS diperoleh komposisi yang paling dominan pada bahan bakar minyak dari plastik HDPE adalah C9H18 yaitu sebesar 54,61% dan untuk bahan bakar minyak dari plastik LDPE komposisi C9H18 yaitu sebesar 55,63%. Yield (produk) terbanyak diperoleh pada suhu pirolisis 4800C yaitu 59,4% dari sampah plastik jenis HDPE dan 59,7% dari sampah plastik jenis LDPE.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG BARANGAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK CAIR Nasrun Nasrun; Jalaluddin Jalaluddin; Herawati Herawati
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v5i2.86

Abstract

Pupuk cair merupakan pupuk yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Kulit pisang barangan salah satu bahan dasar yang dinggunakan untuk pembuatan pupuk cair karena mengandung unsur mikro N, P dan K. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui unsur hara yang terkandung dalam pupuk cair dari kulit pisang barangan. Penelitian ini dilakukan dengan mencampurkan molase, aquadest, air, dan Efektivitas Mikroorganisme (EM4) dengan variable tetap yang dinggunakan adalah kulit piang barangan 1500 gram Sedangkan variabel bebas yang dipakai pada penelitian ini waktu inkubasi (7 hari, 14 hari, 21 hari), Variasi molase (80 ml,90 ml,100 ml), dan Variasi EM4 (200 ml, 400 ml, 600 ml). Hasil penilitian menunjukkan bahwa variabel terbaik pada waktu fermentasi 21 hari dengan  volume EM-200 ml dengan volume molase- 80 ml  yaitu pH 5,10, unsur Nitrogen 1,54 % dan Kalium 0,60 %.
STUDI AWAL PRODUKSI BAHAN BAKAR DARI PROSES PIROLISIS KANTONG PLASTIK BEKAS Nasrun Nasrun; Eddy Kurniawan; Inggit Sari
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v5i1.77

Abstract

Penggunaan sampah plastik sebagai bahan untuk menghasilkan bahan bakar minyak merupakan suatu alternatif yang dapat meningkatkan nilai ekonomis, disamping itu juga dapat menyelesaikan masalah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi/proses terbaik pada pengolahan limbah kantong plastik jenis kresek menjadi bahan bakar. Proses pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen dimana material mentah akan mengalami pemecahan stuktur kimia menjadi fase gas. Proses distilasi adalah proses pemisahan campuran dalam suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didih. Variabel penelitian yang dilakukan meliputi waktu pirolisis selama (15, 30, 45, 60) menit, suhu pirolisis adalah 260oC, 270oC, 280oC, 290oC dan 300oC. Pengujian terhadap bahan bakar minyak didasarkan pada standar mutu bahan bakar minyak di Indonesia yaitu nilai kalor, titik nyala (flash point), kadar abu, kadar air, analisa komposisi serta menentukan energi aktivasi (Ea). Hasil penelitian menunjukkan nilai kalor pembakaran sebesar 10.541,75 kkal/kg, titik nyala (flash point) tetinggi pada suhu pirolisis 260oC waktu reaksi 15 menit 63,9oC, pada titik nyala terendah pada suhu pirolisis 300oC waktu reaksi 60 menit 57,5oC, kadar abu tertinggi diperoleh pada suhu pirolisis 300oC waktu reaksi 60 menit yaitu 0,26% dan kadar abu terendah pada suhu pirolisis 260oC waktu reaksi 15 menit yaitu 0,01%, kadar air terbaik diperoleh pada suhu pirolisis 300oC waktu reaksi 60 menit yaitu 0,01%. Hasil pengujian analisa komposisi menunjukkan persentase terbanyak adalah C12H24 yaitu sebesar 29,3%, nilai aktivasi energi yang didapat adalah 10.106,77 kj/mol.
Pengaruh Waktu Ekstraksi Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Menggunakan Pelarut n-Heksana terhadap Rendemen Minyak Nasrun Ibrahim; Jalaluddin Jalaluddin; Nurul Rahmah
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2018
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v7i2.1251

Abstract

Indonesia has natural resources that are rich in essential oils. One potential natural resource is lime which can be used as flavor in food. The extraction of lime leaf essential oil using volatile solvent extraction method. The aim of the study was to determine the effect of extraction time on yield, refractive index, and density of essential oils produced. Extraction of lime leaf oil with n-hexane solvent using soxhlet extractors. The old lime leaves that have been cleaned, cut into small pieces and wrapped in filter paper and put in soxhlet. 200 ml n-hexane solvent is inserted in an extractor round bottom flask equipped with coolant. Extraction is carried out at a certain temperature and time depending on the type of solvent used, until the solvent color is returned as before. Then the filtrate was distilled to be purified, so that lime leaf oil was obtained separately from the solvent. Essential oils are then tested for yield, refractive index, and density contained in essential oils. The results of the study were extraction of lime leaves with n-hexane solvent, the highest yield obtained at a sample weightof 200 grams with an extraction time of 180 minutes which was 3.11%. The highest oil refractive index was also obtained at a sample weight of 200 grams with an extraction time of 180 minutes which was 1.47, while the density of essential oil from lime leaves was 0.79gr/ml.Keywords: essential oil, lime leaf, extraction, n-heksana
Pengaruh Jumlah Ragi dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol yang Dihasilkan dari Fermentasi Kulit Pepaya Nasrun Nasrun; Jalaluddin Jalaluddin; Mahfuddhah Mahfuddhah
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2015
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v4i2.68

Abstract

Bioetanol memiliki banyak fungsi dan kegunaan, diantaranya sebagai pelarut. Bioetanol belakangan ini dikenal sebagai salah satu bahan bakar alternatif yangcukup potensial, selain dapat dibuat dengan mudah dan dengan biaya murah,bioetanol juga dapat dibuat dari berbagai bahan baku yang ada di alam. Pada penelitian ini dibuat bioetanol dari kulit pepaya, tujuannya adalah untuk mengkaji pengaruh jumlah ragi dan waktu fermentasi terhadap jumlah bioetanol yang diperoleh. Hasil penelitian didapatkan bahwa volume bioetanol tertinggi 31,17 ml didapatkan pada perlakuan waktu fermentasi selama 4 hari dan penambahan ragi Saccaromyces cereviceae sebanyak 15 gram, densitas bioetanol tertinggi diperoleh pada jumlah ragi 15 gram dengan waktu fermentasi 4 hari yaitu 0,883 gr/ml, pH media tertinggi selama fermentasi yaitu 5 yang terdapat pada jumlah ragi 20 gram dengan waktu fermentasi 3, 4, dan 5 hari. Rendemen bioetanol yang paling tinggi diperoleh pada jumlah ragi 15 gram dengan waktu fermentasi 4 hari yaitu sebesar 6,23%.