Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

ANALISA PROFIL ALIRAN FLUIDA CAIR DAN PRESSURE DROP PADA PIPA L MENGGUNAKAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) Jalaluddin Jalaluddin; Saiful Akmal; Nasrul ZA; Ishak Ishak
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2019
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v8i1.3396

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hasil analisa aliran fluida yang terdapat dalam pipa L, Mengetahui jenis pola aliran yang terbentuk di dalam pipa L, dan Mengetahui berapa besar Pressure drop yang terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan laju alir dan jenis fluida.. Pada penelitian ini dengan laju aliran 14 ton/jam menggunakan fluida air diperoleh bilangan reynold sebesar 35.252,5, penurunan tekanan ΔP sebesar 2,78801 Bar. Pada fluida amonia diperoleh  bilangan reynold sebesar 160.720,  penurunan tekanan ΔP sebesar 0,28127 Bar. Pada fluida solar diperoleh  bilangan reynold sebesar 16.999,2,  penurunan tekanan ΔP sebesar 3,16401 Bar. Pada fluida bensin diperoleh  bilangan reynold sebesar 90.199,7,  penurunan tekanan ΔP sebesar 1,84231 Bar. Pada fluida etilen glikol diperoleh  bilangan reynold sebesar 1.652,26,  penurunan tekanan ΔP sebesar 4,49503 Bar Dari hasil tersebut dimana semakin besar viskositas dari jenis fluida maka semakin tinggi penurunan tekanan (pressure drop) dan semakin kecil nilai Reynold numbernya.
Analisa Laju Korosi Baja Karbon ST-37 dalam Larutan Asam Sulfat dengan Penambahan Inhibitor Ekstrak Daun Tembakau Jalaluddin Jalaluddin; Saiful Akmal; Nasrul ZA; Ishak Ibrahim
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2019
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v8i2.2682

Abstract

AbstakStudi penggunaan ekstrak daun tembakau (inhibitor) sebagai penghambat korosi baja karbon dilakukan pada penelitian di laboratorium dengan menggunakan metode perendaman. Media korosif untuk perendaman merupakan larutan asam sulfat telah ditambahkan inhibitor. Inhibitor yang digunakan merupakan esktrak daun tembakau kering. Perendaman dilakukan dalam rentang waktu 3, 6, 9, 12 dan 15 hari dengan menggunakan inhibitor 0, 4, 6 dan ml/l larutan asam sulfat. Penelitian menunjukkan bahwa serangan korosi diperuntukkan baja karbon, maka laju korosi dapat ditentukan dengan metode kehilangan berat. Perkiraan besarnya  laju korosi dari hasil penelitian yang diperoleh pada baja karbon dalam lingkungan asam sulfat dengan penambahan inhibitor ekstrak daun tembakau, ternyata ketahanan korosi dapat meningkat secara signifikan. Peningkatan konsentrasi inhibitor dan lamanya waktu perendaman mengakibatkan terbentukan lapisan tipis (film) protektif di permukaan baja, sehingga menghambat kontak langsung antara baja karbon dengan lingkungan. Laju korosi terendah dan efisiensi inhibisi tertinggi diperoleh pada perendaman 15 hari dengan konsentrasi inhibitor 8 ml/liter larutan masing yaitu  5,7 mpy dan 66,27%.Kata kunci: baja karbon, korosi, inhibitor, efisiensi, laju korosi
Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacg.) sebagai Sumber Energi Alternatif dalam Pembuatan Biopelet Dahliana Abdullah; Eddy Kurniawan; Zainuddin Ginting; Ishak Ishak; Rozanna Dewi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 2 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i2.6013

Abstract

Kebutuhan energi makin meningkat seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan penggunaan energi dari bahan baku fosil menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca, sehingga perlu penyediaan sumber energi pengganti yang ramah lingkungan yaitu biopelet. Biopelet merupakan jenis bahan bakar padat berbasis limbah biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk membuat energi alternatif yang berupa biopelet dengan memanfaatkan limbah serabut kelapa sawit, menentukan jenis dan persen perekat terhadap kualitas biopelet. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu persiapan bahan baku, pencampuran perekat dengan variasi jenis dan persen perekat, dan pencetakan biopelet. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah Limbah serabut kelapa sawit PT IBAS bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam bentuk biopelet. Biopelet terbaik berdasarkan jenis perekat yaitu biopelet dengan perekat tepung tapioka + sagu. Persen perekat sangat mempengaruhi kualitas biopelet yang dihasilkan, dimana semakin besar persen perkat maka semakin besar kadar air dan kadar abu yang didapatkan. Nilai kalor dipengaruhi oleh kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat, dimana semakin tinggi kadar air dan kadar abu naka semakin rendah nilai kalor yang didapatkan, sebaliknya semakin tinggi kadar zat terbang dan korbon terikat maka semakin tinggi pula nilai kalor. Biopelet terbaik dari masing-masing perekat adalah biopelet dengan perekat 7,5% mendapatkan kadar air 9,8%, kadar abu 8,8%, kadar zat terbang 73,8%, kadar karbon terikat 10,1%, dan nilai kalor yaitu 16.451 j/g.
Pembuatan Tepung Dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Dennst) Dengan Perebusan Dan Perendaman Dalam Larutan Kapur Muhammad Rifaldi; Syamsul Bahri; Rizka Nurlaila; Ishak Ishak; Masrullita Masrullita
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 3 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i3.6417

Abstract

Gadung (Dioscorea hispida Dennst) merupakan salah satu umbi - umbian yang berkabohidrat tinggi dan kurang dimanfaatkan karena memiliki racun yaitu sianida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi proses pengolahan umbi gadung untuk membuat tepung dan untuk menganalisis karakteristik tepung dari umbi gadung. Umbi gadung dibersihkan lalu diparut, kemudian direbus selama 30 menit. Kemudian direndam dengan dengan variasi konsentrasi Ca(OH)2 25%, 30% dan 35% dengan variasi waktu 24 jam, 36 jam, 48 jam dan 60 jam. Tujuan perendaman untuk menghilangkan sianida yang terdapat pada umbi gadung. Kemudian dikeringkan dengan oven, setelah umbi gadung kering lalu dihaluskan. Parameter uji yang dilakukan yaitu Uji Kadar Abu, Kadar Air, Derajat Asam dan Kadar Asam Sianida. Dari hasil analisa yang didapat, Kadar Air dan Kadar abu meningkat seiring meningkatnya Konsentrasi Ca(OH2) dan Waktu perendaman, adapun nilai terbesar terdapat pada konsentrasi 35% dengan waktu perendaman 60 jam dengan Kadar Air dan kadar abu berturut-turut yaitu 12,15% dan 5,12%, sedangkan nilai terendah terdapat pada konsentrasi 25% dengan waktu perendaman 24 jam dengan kadar air dan kadar abu yang dihasilkan sebesar 9,46% dan 2,5%. Untuk hasil analisa Derajat Asam dan Kadar Asam Sianida, seiring meningkatnya Konsentrasi Ca(OH2) dan Waktu perendaman, semakin rendah Derajat asam dan Kadar Asam Sianida yang didapat, adapun nilai terbesar terdapat pada konsentrasi 25% dengan waktu perendaman 24 jam dengan nilai Derajat Asam dan Kadar Asam Sianida berturut-turut yaitu 2,1 ml NaOH/100 g dan 21,6 ppm, sedangkan nilai terendah terdapat pada konsentrasi 35% dengan waktu perendaman 60 jam dengan kadar air dan kadar abu yang dihasilkan sebesar 0,4 ml NaOH/100 g dan 2,5 ppm
EFEKTIFITAS PENGOLAHAN AIR SUMUR MENGGUNAKAN MEDIA ZEOLIT, PASIR SILIKA DAN KARBON AKTIF PADA ALAT ROUGHING FILTER ALIRAN HORIZONTAL Paramita Utari; Masrullita Masrullita; Ishak Ishak; Suryati Suryati; Sulhatun Sulhatun
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 3 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i3.6023

Abstract

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan air salah satu sumber yang digunakan adalah air tanah dengan menggunakan sumur gali.. Parameter yang terdapat adalah kekeruhan, kesadahan, pH dan kadar Fe sehingga sebelum digunakan air sumur memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Salah satu pengolahan pendahuluan pada air sumur yaitu dengan memakai reaktor roughing filter aliran horizontal. Roughing Filter merupakan salah satu jenis pengolahan pendahuluan yang paling umum dipakai untuk penyediaan air bersih. Roughing filter menggunakan media dengan ukuran yang jauh lebih kasar dibandingkan dengan slow filtration maupun rapid filtration. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan dari reaktor roughing filter dalam menurunkan kadar kekeruhan, kesadahan, pH dan kadar Fe dengan variasi ketinggian media, dan waktu operasional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan roughing filter aliran horizontal,  menggunakan media filter zeolit, pasir silika dan karbon aktif. Variabel media zeolit 5 cm : gpasir silika 15 cm, karbon aktif  15 cm (PI) : zeolit 10 cm : pasir silika 15 cm, karbon aktif  15 cm (P2) zeolit 15 cm : pasir silika 15 cm, karbon aktif 15 cm (P3). Variasi waktu operasional roughing filter dari 4,6,8,dan 10 jam, dimulai saat air sumur masuk pada alat roughing filter. Metode analisa yang dipakai untuk mengetahui kekeruhan digunakan turbidimetri, kesadahan digunakan titrasi, pH menggunakan pH meter dan kadar Fe menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa roughing filter aliran horizontal dengan media zeolit, pasir silika dan karbon aktif memiliki kemampuan dalam menurunkan kandungan kekeruhan, kesadahan, pH dan kadar Fe. Roughing filter aliran horizontal dengan menggunakan media zeolit, pasir silika dan karbon aktif efektif menurunkan konsentrasi kekeruhan, kesadahan, pH dan kadar Fe air sumur Desa Blang Pulo masing-masing sebesar 99,27%, 23,38%, 6,99 % dan 68,12%.
PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS KOPI MENJADI BIOMASSA PELET (BIOPELET) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN Muazzinah Muazzinah; Mmeriatna Meriatna; Syamsul Bahri; Nasrul ZA; Ishak Ishak
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 3 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i3.6518

Abstract

Biopelet adalah bahan bakar padat hasil pengempaan biomassa yang dapat digunakan sebagai energi alternatif. Limbah ampas kopi berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan biopelet karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfatkan dan mengembangkan potensi limbah ampas kopi sebagai bahan bakar terbarukan, menganalisa pengaruh persentase perekat dan menganalisa pengaruh ukuran serbuk terhadap biopelet dari ampas kopi. Pada penelitian ini, tahapan pembuatan biopelet adalah dilakukan pengayakan ampas kopi yang telah dihaluskan dengan variasi ukuran  ayakan 20, 50 dan 80 mesh, kemudian dicampur dengan perekat yaitu tepung tapioka dengan persen perekat yaitu 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% dari berat Ampas kopi. Hasil adonan yang telah ditambah perekat dan dicetak dengan menggunakan alat cetakan manual. Selanjutnya dilakukan pengeringan biopelet pada suhu 105oC selama 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air biopelet pada penelitian ini berkisar antara 1,19 – 3,19%, nilai kadar abu berkisar antara 2,25-3,87%, nilai kadar zat terbang berkisar antara 81,15 – 82,72%, Nilai kadar karbon terikat pada penelitian ini berkisar antara 10,22 – 15,36%, dan nilai kalor yang diperoleh sebesar 4436,32 – 4619,28 kal/g.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN PROSES FERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN ABU TANDAN KOSONG DAN FIBER Lisa Andriani; Eddy Kurniawan; Jalaluddin Jalaluddin; Meriatna Meriatna; Ishak Ishak
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.6238

Abstract

Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang difermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Pupuk organik cair mengandung unsur hara makro seperti, fosfor, nitrogen, kalium, karbon dan unsur hara mikro lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa kualitas unsur hara makro dalam pupuk organik cair dari limbah cair pabrik kelapa sawit dengan penambahan abu tandan kosong dan fiber. Pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan melalui proses fermentasi. Dalam hal ini digunakan bioaktivator Effective Microorganisme (EM4) dan penggunaan tiga variasi bahan untuk mengetahui kualitas unsur hara makro yang terbaik untuk pupuk organik cair. Variasi bahan yang ditambahkan ke dalam 1 liter limbah cair pabrik kelapa sawit berupa EM4, abu tandan kosong, dan fiber yaitu 40 ml : 50 gr : 10 gr, 50 ml : 100 gr : 15 gr dan 60 ml : 150 gr : 20 gr. Kemudian difermentasikan selama 7, 10 dan 13 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N, P, K dan C yang terbaik pada pupuk organik cair ini adalah pada waktu fermentasi 13 hari dengan variasi bahan 60 ml : 150 gr : 20 gr yaitu untuk nitrogen (N) 0,78%, phospor (P2O5) 0,65%, kalium (K2O) 0,35% dan karbon (COrganik) 10,2 %.Kata kunci: Pupuk Organik Cair, Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Nitrogen, Fosfor, Kalium dan Karbon
PEMBUATAN DETERJEN CAIR DARI MINYAK KELAPA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Rauzatul Jannah Z; Syamsul Bahri; Muhammad Muhammad; Ishak Ibrahim; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 5 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i5.9986

Abstract

Penelitian ini adalah mempelajari pembuatan deterjen cair dari minyak kelapa virgin coconut oil (VCO). Minyak kelapa adalah minyak yang dibuat dari bahan baku kelapa, diproses tanpa bahan kimia. Deterjen merupakan salah satu produk pembersih yang banyak di manfaatkan pada kegiatan pembersihan untuk laundry, alat-alat rumah tangga, trasportasi, kegiatan komersial dan industry metal. Pembuatan deterjen cair dari minyak kelapa virgin coconut oil (VCO) ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh hubungan minyak dan KoH yang dipakai. penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya tetapi dengan menggunakan minyak goreng mentah dan ekstrak biji mahoni, sedangkan pada penelitian ini menggunakan minyak kelapa virgin coconut oil (VCO)dengan variasi waktu pemansan dan volume KOH.Variable penelitian ini adalah hubungan waktu pemanasan,minyak dan KOH pada proses pembuatan deterjen cair dengan minyak kelapa, sehingga menghasilkan deterjen cair yang memenuhi standar SNI. Nilai pH yang diperoleh sekitar 11-12, sedangkan spesifikasi SNI yaitu 10-12. Sedangkan nilai densitas yang diperoleh sekitar 0,8-1,4, sedangkan SNI yaitu 1,2-1,5. Kata Kunci:Densitas, KOH, Minyak Kelapa, pH