Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI UNIVERSITAS X JAKARTA BARAT TAHUN 2019 Wiraatmadja, Jesica; Ayu, Ira Marti
Health Publica Vol 1, No 02 (2020): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v1i02.3698

Abstract

AbstractX University published the Rector's Decision Letter which decided to be a non-smoking area, but within X University there are still smokers. This research objective was to determine the analysis of non-smoking area policy implementation at the X University, West Jakarta in 2019. This research used a qualitative method by conducting in-depth interviews, observations, and document reviews. The informants of this research were 9 people. The results of the research from the communication variable that there was already a media used to deliver the message, a clear reprimand was done even though it wasn’t done consistently. From the resource variable, the human resources that involved is the all of the University citizens, but in the process of implementation, those directly involved are the General Bureau and Student Affairs Bureau as the person in charge, Vice-Rector 3, the Student President (BEMU chairperson), and Security as the supervisor. There was an oral delivery of information and authority to the person in charge and supervisor. There were officer vest and smoking areas were available in the campus canteen as equipment resources, although the area is still not eligible. From the disposition variable, there were commitments from the campus such as banning and overseeing cigarette sales and cigarette advertisements, installing no-smoking rules, cooperating with the security department to appeal to the academic community, and shifting the smoking area. There was also a joint discussion/evaluation related to the application. From the bureaucratic structure variable, there was no mechanism/SOP and a special organizational structure in the implementation of the non-smoking area. The conclusions is Non-smoking area policy implementation was not good enough. Suggestions that can be given and can improve the application of the non-smoking area need to develop policies/regulations on non-smoking zones and pay attention to policy steps/processes. AbstrakUniversitas X mengeluarkan SK Rektor yang memutuskan sebagai Kawasan tanpa rokok, namun di dalam Universitas X masih terdapat perokok yang melakukan aktivitas merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Universitas X Jakarta Barat tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Informan dari penelitian ini berjumlah 9 orang. Hasil penelitian didapatkan dari variabel komunikasi sudah terdapat media yang digunakan untuk penyampaian pesan, sudah dilakukan peneguran dengan jelas walaupun tidak dilakukan secara konsisten.  Dari variabel sumber daya didapatkan sumber daya yang dilibatkan dan juga berperan merupakan seluruh civitas akademika, namun dalam proses penerapannya yang terlibat langsung yakni, Biro Umum dan Biro Kemahasiswaan sebagai penanggung jawab, Warek 3, ketua BEMU, dan Security sebagai pengawas. Selain itu, terdapat penyampaian informasi dan kewenangan kepada penanggung jawab dan pengawas secara lisan. Sedangkan terdapat rompi satuan petugas dan masih disediakannya Kawasan merokok di kantin kampus sebagai sumber daya peralatan. Namun, Kawasan merokok yang disediakan masih belum memenuhi syarat. Dari variabel disposisi sudah terdapat komitmen dari pihak kampus seperti melarang dan mengawasi penjualan rokok dan iklan rokok, memasang aturan dilarang merokok, bekerja sama dengan bagian security untuk menghimbau civitas akademika, dan melakukan penggeseran area merokok. Selain itu juga pernah dilakukannya pembahasan/evaluasi bersama terkait penerapan. Dari variabel struktur birokrasi belum terdapat mekanisme/SOP dan juga struktur organisasi khusus untuk implementasi kawasan tanpa rokok. Kesimpulan dari penelitian ini implementsi kebijakan kawasan tanpa rokok masih kurang baik. Saran yang dapat diberikan dan dapat memperbaiki penerapan Kawasan tanpa rokok yaitu perlu melakukan pengembangan tentang kebijakan/peraturan kawasan tanpa rokok dan memperhatikan langkah/proses kebijakan. 
SOSIALISASI SURVEILANS DALAM MENGHADAPI COVID-19 GELOMBANG KE-2 Ayu, Ira Marti; Handayani, Rini; Sangadji, Namira W
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i2.3967

Abstract

Pandemi COVID-19 sudah melanda Indonesia dimana kasus kumulatif tertinggi per 16 Agustus 2020 yaitu DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi di Indonesia. Karena PSBB maka banyak sekolah dan kampus ditutup ditutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan kasus lebih banyak lagi. Walaupun PSBB sudah dilakukan, kasus masih terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu sosialisasi surveilans perlu dilakukan, Sosialisasi ini ditujukan kepada mahasiswa dan praktisi kesehatan masyarakat. yang dilakukan secara daring melalui aplikasi Google meeting. Kegiatan yang dilakukan dalam sosialisasi yaitu presentasi materi pengenalanan surveilans dan manfaatnya menggunakan media powerpoint ± 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi pelaksaanaan surveilans di Indonesia untuk antisipasi COVID-19 Gelombang ke-2 dan sesi selanjutnya yaitu dengan tanya jawab. Hasil sosialisasi menunjukkan bahwa 76,9% tahu tentang perbedaan survei dan surveilans, 59% tahu urutan kegiatan surveilans, 89.7% tahu jenis surveilans yang tidak dilaksanakan di Indonesia, dan 60.3% tahu tahapan surveilans setelah analisis data. Kegiatan sosialisasi tentang surveilans untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua penting dilakukan secara berkesinambungan sehingga mahasiswa dan praktisi dapat mengetahui perkembangan pandemi COVID-19. Kata kunci : sosialisasi, surveilans, COVID-9
PEMBERDAYAAN IBU HAMIL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ZAT GIZI UNTUK NORMALISASI DAN PEMELIHARAAN KADAR HEMOGLOBIN Nadiyah, Nadiyah; Ayu, Ira Marti; soraya, Una; Br Sembiring, Elsye Meilinda; Misalsalina, Frisella; Br Perangin, Br Perangin; Simanjuntak, Acnes Cristina; Izzah, Widya Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 6, No 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT ABDIMAS
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v6i1.2874

Abstract

Abstract Nearly half of pregnant women in Indonesia have anemia. Based on Riskesdas, it rises from 37,1% in 2013  to 48,9% in 2018. This community service was conducted at Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk (Public Health Center sub-district Kebon Jeruk) west Jakarta with the following situation analysis: located in a densely populated area, has middle to lower socioeconomic, has the most frequent pregnancy services (120-150 caring of pregnant women per day), the average number of pregnant women who have anemia and consulted with nutritionist is 60 to 70 per month. The outcome to be achieved is the improved knowledge of pregnant women related to the concepts and patterns of fulfilling nutritional needs for the normalization of hemoglobin levels then can easily to be applied. These activities were conducted from 20 June to 5 August 2019 and began with situation analysis, planning, organizing then actuating, and ended with evaluating. This community service was carried out with some activities, a survey describing the nutritional status of pregnant women, followed by anemia education and training of menu arrangement to meet the daily needs of iron, folate and vitamin B12. The measured nutritional status is the hemoglobin level taken using a blood sample. The results showed that pregnant women with hemoglobin levels <11,0 g/dl (anemia) as 9.8% and pregnant women with hemoglobin levels >11,0 g/dl (normal) as 90.2%. Average pre-test and post-test scores were 70 and 80, respectively. Post-test scores are higher than pre-test ones but not statistically significant. Keywords: Anemia, pregnant women, iron AbstrakHampir separuh ibu hamil di Indonesia mengalami anemia berdasarkan data Riskesdas 2018 (48,9%). Terjadi peningkatan prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia yang pada tahun 2013 sebanyak 37,1%. Lokasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini adalah wilayah Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, dengan hasil analisis situasi sebagai berikut: berlokasi di daerah padat penduduk, kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah, merupakan pelayanan kehamilan yang paling banyak (120-150 pemeriksaan ibu hamil per hari), rata-rata jumlah ibu hamil yang tercatat mengalami anemia dan konsultasi ke poli gizi sebanyak 60-70 orang per bulan. Luaran yang ingin dicapai adalah perbaikan pengetahuan ibu hamil dalam memahami konsep dan pola pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk normalisasi kadar hemoglobin sehingga dengan mudah dapat diaplikasikan.  Kegiatan abdimas dilakukan sejak 20 Juni hingga tanggal 5 Agustus 2019. Secara konsep, kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan analisis situasi, planning, organizing kemudian actuating, diakhiri dengan evaluating. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, yaitu survey gambaran status gizi ibu hamil dilanjutkan dengan penyuluhan anemia dan latihan menyusun menu untuk memenuhi kebutuhan harian zat besi, folat dan vitamin B12. Status gizi yang diukur adalah kadar hemoglobin yang diambil dengan menggunakan sampel darah. Hasilnya menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar hemoglobin <11,0 g/dl (anemia) sebanyak 9,8% dan ibu hamil dengan kadar hemoglobin >11,0 (normal) sebanyak 90,2%. Rata-rata nilai pre-test dengan nilai post-test dari penyuluhan anemia masing-masing sebesar 70 dan 80. Nilai post-test meningkat dibandingkan nilai pre-test namun tidak signifikan secara statistik. Kata kunci: Anemia, ibu hamil, zat besi
ISPA Pada Balita Di Desa Samba Danum UPTD Puskesmas Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Fransisco, Indra; Kusumaningtiar, Devi Angeliana; Ayu, Ira Marti; Irfandi, Ahmad
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 4 (2021): JIKM Vol. 13, Edisi 4, November 2021
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v13i4.251

Abstract

Abstrak Latar Belakang:Acute Respiratory Infections (ARI) arise due to infection with agents with human to human transmission and symptoms can appear in a short time. Menurut hasil laporan bulanan yang didapatkan dari Puskesmas Tumbang Samba jumlah penderita ISPA pada 2 bulan terakhir mengalami peningkatan dari 22,6% menjadi 30,1%. Berdasarkan kasus yang terjadi pada balita di Puskesmas Tumbang Samba jumlah kunjungan rata-rata pasien ISPA sebanyak 276 balita setiap tahun. Studi ini dilakukan untuk menilai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di Desa Samba Danum Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Tahun 2021. Metode: Studi cross sectional dilakukan pada Desember 2020 sampai Januari 2021 dengan sampel 165 responden yang dipilih secara puposive sampling. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan variabel umur, status gizi, status imunisasi dan ISPA. Data dianalisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian ini menemukan sebanyak 91 balita (55.2%) mengalami ISPA. Proporsi tertinggi ditemukan pada umur balita (21.8%), balita gizi baik (67.9%), imunisasi tidak lengkap (66,1%). Hasil Chi Square menunjukan terdapat hubungan antara umur dan status imunisasi dengan kejadian ISPA, sedangkan status gizi tidak terdapat hubungan dengan kejadian ISPA. Kata kunci: Kejadian ISPA, Umur, Status Gizi, Status Imunisasi Abstract Background: Acute Respiratory Infection or ARI is a respiratory tract disease caused by infectious agent, and is transmitted from human to human with symptoms usually appearing quickly. According to the results of monthly reports obtained from the Tumbang Samba Public Health Center, the number of patients with ARI in the last 2 months has increased from 22.6% to 30.1%. Based on cases that occurred in toddlers at the Tumbang Samba Health Center, the average number of visits for ARI patients was 276 toddlers every year. This study was conducted to assessed related factors associated with the incidence of ARI in children under five in Samba Danum Village, the Working Area of the UPTD Puskesmas Tumbang Samba, Central Katingan District in 2021. Method:The cross sectional study was conducted from December 2020 to January 2021 with a sample of 165 respondents who were selected by purposive sampling. Questionnaires were used to collect variables of age, nutritional status, immunization status and ARI. Data were analyzed bivariate with Chi Square test. Result:The results of this study found that 91 children under five (55.2%) had ARI. The highest proportion was found at the age of toddlers (21.8%), well-nourished children (67.9%), incomplete immunization (66.1%). Chi Square results show that there is a relationship between age and immunization status with the incidence of ARI, while nutritional status has no relationship with the incidence of ARI. Keywords: ARI, age, nutritional status, immunization status
HUBUNGAN ANTARA LETAK JANIN, PRE EKLAMSI BERAT DAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN SECTIO CAESAREA DI RSUD dr.DRADJAT PRAWIRANEGARA Ni'matul Hidayah, Ummu Rohmah; Sangadji, Namira Wadjir; Kusumaningtiar, Devi Angeliana; Ayu, Ira Marti
Health Publica Vol 2, No 02 (2021): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v2i02.4101

Abstract

Data World Health Organization (WHO) tahun 2019 ditemukan angka kejadian sectio caesarea dalam 10 tahun terakhir dari tahun 2007–2017 mengalami peningkatan.. Survey awal yang dilakukan di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara, diketahui terus terjadi peningkatan kejadian sectio caesarea sejak tahun 2018 – 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sectio caesarea di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan besar sampel 110 ibu bersalin, dan menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kelainan letak janin (PR=0.001, 95% CI=3.16 – 8.39), Pre-Eklamsia Berat (PR=4.15, 95% CI=2.44 – 7.05), dan tidak ada hubungan antara ketuban pecah dini (PR=1.70, 95% CI=0.90–3.18) dengan persalinan sectio caesarea pada ibu bersalin. Diharapkan bagi RSUD dr Dradjat Prawiranegara lebih meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan memberikan informasi saat pemeriksaan ANC tentang komplikasi-komplikasi dalam kehamilan. Membuat program kegiatan seperti senam hamil serta melakukan konseling atau penyuluhan secara berkala tentang betapa pentingnya pemeriksaan kehamilan sebagai deteksi dini faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan SC.
Edukasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang Ergonomis Decy Situngkir; Ira Marti Ayu; Eka Cempaka Putri
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i2.1008

Abstract

Tingginya kasus wabah Covid 19 pada anak-anak menyebabkan mereka melanjutkan pendidikan mereka dengan belajar online atau disebut pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ dapat mengakibatkan siswa/i mengalami risiko ergonomi berupa keluhan muskuloskeletal, kelelahan mata, stres. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberi pemahaman terkait risiko ergonomi yang ada ketika belajar secara daring. Penyuluhan dilaksanakan melalui zoom meeting, dengan durasi ± 50 menit. Media penyuluhan menggunakan power point dan video mengenai peregangan. Sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan tes awal dan tes akhir melalui google form untuk mengukur pengetahuan dasar siswa/i mengenai ergonomi. Hasilnya, siswa mengetahui penyebab keluhan otot rangka adalah pengaturan sarana belajar tidak ergonomis (dari 52,3% menjadi 61,9%), mengetahui ilmu yang mempelajari kesesuaian antara lingkungan, sarana dan prasarana kerja dengan manusia disebut ergonomi (dari 76,2% menjadi 76,2%), mengetahui bahwa 20-20-20 memiliki pengertian setelah menggunakan laptop atau komputer selama 20 menit, agar memandang objek dengan kejauhan 20 kaki selama 20 detik (dari 61,9% menjadi 95,2%), mengetahui sesudah menggunakan laptop/komputer selama belajar, melakukan istirahat selama 15 menit (dari 52,3% menjadi 76,2%) dan sikap duduk belajar yang benar adalah gambar 2 (dari 90,5% menjadi 76,2%).Berdasarkan hal ini maka disimpulkan ada peningkatan pengetahuan mereka tentang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang ergonomis.
Respondent’s Characteristic and Noise Intensity as Predicting Factors of Noise Induced Hearing Loss Decy Situngkir; Ira Marti Ayu; Laosma Sipahutar
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 9 No. 3 (2020): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.452 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v9i3.2020.239-247

Abstract

Introduction: Sensorineural hearing loss caused by loud noise exposure for a long time is known as the risk ofexperiencing Noise-Induced Hearing Loss. PT. Multi Karya Asia Pacific Raya (PT. MKAPR) is a company that provides products and services to the oil and gas industry in Indonesia. Based on its medical check-up, workshop workers at PT MKAPR have the risk of experiencing Noise-Induced Hearing Loss. The Lodan-9 Workshop area was known to have different noise levels, 88-91 dB in the fabrication, pump and engineering areas, and 90-102 dB in the function test area. The purpose of this study was to identify predicting factors of Noise-Induced Hearing Loss at PT. MKAPR. Method: This study used a case-control design. The population in this study were 26 cases and 48 control. Sample size in this study consisted of 26 cases and 26 control. We used a purposive technique sampling. Data were collected through questionnaire, and then were analyzed by using Chi-Square Test. Result: There were association between noise intensity (P-value: 0.035 OR: 4.714; 95% CI: 1.266-17.561), and work period (P-value: 0.029; OR 5.622; 95% CI: 1.342-23.55) with the incidence of Noise-Induced Hearing Loss. Meanwhile age of workers (P-value: 1; OR: 1.547; 95% CI: 0.336-2.976) and smoking habits (P-value: 0.465; OR: 0.435; 95% CI: 0.096-1.168) have no relationship with the incidence of Noise-Induced Hearing Loss. Conclusion: Noise intensity and work period were predictors of Noise-Induced Hearing Loss on PT.MKAPR’ workers. The longer the workers work in high noise intensity area, the more they are at risk of experiencing Noise-Induced Hearing Loss.Keywords: ear, noise-induced hearing loss, noise, noise intensity
Determinan Penggunaan Rokok Elektronik pada Remaja di Jakarta Pusat Tahun 2020 Mugi Wahidin; Rini Handayani; Ira Marti Ayu
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 31 No 4 (2021)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v31i4.4872

Abstract

The use of electronic cigarette becomes a health problem among teenagers. The prevalence of this cigarette smokers in Jakarta is higher than national prevalence. The aim of this study was to identify determinants of usage of electronic cigarette among teenagers in the City of Central Jakarta. This was an observational study using cross sectional study design. The research was conducted in April – October 2020 in Central Jakarta, Jakarta province. The sample of schools was taken by purposive sampling using criteria of representativeness to public and private schools for general and vocational school, with total of 240 respondents from 4 selected schools. Primary data was collected through online questionnaire (google form). Bivariate analysis was performed to identify relationship between independent variables with dependent variable using Chi Square test and multivariate analyses was conducted using Multiple Logistic Regression. Result of the study showed that proportion of electronic cigarette usage was 8.3%, majority temporary users (95%), The users start to use electronic cigarette in age of 14 years (33.3%) with youngest at 8 years. The reasons of using electronic cigarette were influence of friends (44.8%), lifestyle/satisfactory (20.7%), and no nicotine (17.2%). There was significant association of knowledge, attitude, affordability of electronic cigarette prize, influence of friends, and influence of artist/public figure with using electronic cigarette. The most influent determinants of electronic cigarette usage among adolescents were knowledge and affordability of electronic cigarette prize. Abstrak Penggunaan rokok elektronik saat ini menjadi permasalahan kesehatan pada remaja. Prevalensi pengguna rokok elektronik di DKI Jakarta lebih tinggi dari prevalensi nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan penggunaan rokok elektronik pada remaja (siswa SMA/sederajat) di Jakarta Pusat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada April – Oktober 2020 di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Pengambilan sampel sekolah SMA/sederajat dilakukan secara purposive sampling, berdasarkan kriteria mewakili sekolah negeri dan swasta, SMA Umum, dan SMK, dengan besar sampel 240 responden dari 4 sekolah terpilih. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner secara online (google form). Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan penggunaan rokok elektronik menggunakan uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan Uji Logistik Regresi Ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi penggunaan rokok elektronik pada remaja SMA sebesar 8,3%, dengan mayoritas (95%) kadang-kadang dalam menggunakan rokok elektronik. Pengguna sebagian besar mulai menggunakan rokok elektronik pada usia 14 tahun (33,3%), dan paling muda pada usia 8 tahun. Alasan menggunakan rokok elektronik sebagian besar adalah pengaruh teman (44,8%), gaya hidup/kepuasan (20,7%), dan tidak mengandung nikotin (17,2%). Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, keterjangkauan harga rokok elektronik, pengaruh teman, dan pengaruh artis/public figure dengan penggunaan rokok elektronik. Determinan yang paling berhubungan terhadappenggunaan rokok elektronik pada remaja adalah pengetahuan dan kerterjangkauan harga rokok elektronik.
How to Reduce The Risk of Community-Acquired Pneumonia in Children Ira Marti Ayu; Siti Sumayya; Rini Handayani; Mayumi Nitami; Hendra Dhermawan Sitanggang
Jurnal Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i1.2806

Abstract

Overcrowding is one of the factors that contribute to respiratory diseases transmission, including pneumonia. Pneumonia is an infectious disease commonly found and is the most important cause of death for children aged <5. Generally, pneumonia was found in low-income residents from houses overcrowded. This study aims to identify the most dominant risk factors for community pneumonia in children aged <5 years who live in crowded housing in the Work Area of the North Larangan Public Health Center, Tangerang. A case-control study was conducted, with a ratio of cases and controls of 1:1, namely 25 cases and 25 controls. The sampling technique of cases is total sampling, and the control is purposive sampling. This study used univariate, bivariate with chi-square test, and regression logistic for multivariate analysis. Multivariate analysis showed that the risk factors associated with the incidence of pneumonia in children under five who lived in dense housing were exclusive breastfeeding (OR=7.65 (95% CI:1.27-46.07)) and nutritional status (OR=8.79 (95%CI:1.05-73.78)). Reducing the lack of exclusive breastfeeding and improving the underweight dietary status of children can minimize the risk of pneumonia in children under five living in dense housing.
THE DIFFERENCE OF MUSCULOSKELETAL DISORDERS BEFORE AND AFTER WORKPLACE STRETCHING EXERCISE Mitha Aulia Harahap; Decy Situngkir; Ahmad Irfandi; Ira Marti Ayu; Cut Alia Keumala Muda
Journal of Vocational Health Studies Vol. 5 No. 2 (2021): November 2021 | JOURNAL OF VOCATIONAL HEALTH STUDIES
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jvhs.V5.I2.2021.126-132

Abstract

Background: Workers who undertake occupations that require bending, climbing, crawling, reaching, twisting, excessive activity, or repeated movements may suffer from musculoskeletal disorders (MSDs). MSDs can be prevented by doing Workplace Stretching Exercise (WSE) which is useful for minimizing the risk of musculoskeletal injury, fatigue reduction, muscle balance, and posture improvement, and muscle coordination improvement. Purpose: To analyze the difference before and after giving WSE to the reduction of MSDs complaints. Method: This research takes a quantitative approach, utilizing a quasi-experimental design in one group before and after WSE administration. Total sampling is used for sampling. The respondents of this study were 34 workers in the production division of PT Crown Pratama in 2021. The T-paired test was utilized as a statistical test in this study. Result: The results of the univariate test mean MSDs complaints before and after WSE administration were 42.97 and 36.29. Conclusion: The bivariate test revealed differences in complaints of Musculoskeletal Disorders (MSDs) before and after workplace stretching exercise.