Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Persepsi Perawat Pelaksana Terhadap Pelaksanaan Sistem Jenjang Karir Berdasarkan Kompetensi Di RS An-Nisa Kota Tangerang Alfina Subiantoro; Sumijatun Sumijatun; Dicky Dewanto; Yanuar Jak; Djajang Djajang
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.794 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.410

Abstract

RS An-Nisa Kota Tangerang telah mengembangkan sistem jenjang karir berdasarkan kompetensi sejak Januari 2018. Dalam sistem jenjang karir tampak adanya aspek kompetensi sebagai acuan dalam kenaikan level dalam sistem jenjang karir perawat. Kompetensi menjadi penting dalam sistem jenjang karir sehingga diperlukan adanya uji kompetensi. Namun dalam implementasinya belum terbilang optimal karena ternyata tingginya gap kompetensi perawat pelaksana sebesar 37.41%. Penelitian ini menganalisis persepsi perawat pelaksana terhadap pelaksanaan sistem jenjang karir. Secara khusus ingin menganalisis persepsi perawat pelaksana terhadap pengembangan karir, penghargaan, dan promosi. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan interpretative. Metode kualitatif dilakukan dengan mengadakan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap perawat pelaksana di ruangan khusus RS An-Nisa Kota Tangerang dengan metode triangulasi sumber dan metode. Informan terdiri dari sepuluh perawat pelaksana dan empat orang perwakilan manajemen. Hasil penelitian. Perawat pelaksana memiliki persepsi akan mendapatkan kesempatan yang lebih baik jika mengalami kenaikan jenjang karir. Permasalahan ketidakpuasan lain yang juga dianggap penting adalah peningkatan kompetensi dan potensi diri, diikuti kejelasan prosedur dan komunikasi dengan atasan. Membuat Training Needs Analysis (TNA) yang menjadi dasar untuk membuat Design Training Program (DTP) dan silabus yang merupakan acuan pelaksanaan diklat. Solusi untuk persepsi perawat pelaksana yang berada di ruangan khusus dengan kepadatan beban kerja perlu dilakukan penambahan/perekrutan sumber daya manusia sebagai clincal instructure (CI) di bagian keperawatan khusunya ruangan khusus untuk pengembangan kompetensi perawat klinik. Kesimpulan. Peningkatan sistem jenjang karir perawat perlu diatur melalui sistem pembinaan yang jelas, baik dalam hal level jenjang karir, pemberian kewenangan klinis, pelatihan maupun pendidikanya. Setiap perawat harus diusahakan mengetahui secara jelas mengenai pola karir yang akan ditempuhnya.Kata Kunci : Perawat, Jenjang karir, Kompetensi
Analisis Perencanaan Terhadap Kebutuhan Obat di Instalasi Farmasi RS Kartika Pulomas Desy Kartika Ningsih; Dicky Dewanto Tjatur; Yanuar Jak; Djajang Djajang; Fresley Hutapea
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.549 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i1.416

Abstract

Perencanaan obat adalah upaya penetapan jenis, jumlah, dan mutu obat sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kartika Pulo Mas dilakukan oleh Kepala IFRS dengan menggunakan metode konsumsi yaitu dengan data dari pemakaian sebelumnya. Dengan hanya menggunakan metode konsumsi tidak dapat diketahui obat apa saja yang harus diprioritaskan dalam perencanaan, juga tidak dapat diketahui kapan saatnya memesan obat yang tepat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik in-depth interview. Data diperoleh dari perencanaan kebutuhan obat yang ada di Instalasi farmasi Rumah Sakit Kartika Pulo Mas selama 3 bulan. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui proses perencanaan kebutuhan obat di Instalasi Farmasi RS Kartika Pulo Mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kebutuhan obat di Rumah Sakit Kartika Pulo Mas belum berjalan dengan baik sehingga masih terjadi kekosongan obat, belum terbentuk Komite Farmasi dan Terapi, belum tersusunnya formularium. Perencanaan belum berjalan dengan baik dikarenakan belum ada sistem informasi rumah sakit yang dapat menyebabkan data kebutuhan obat tidak optimal sehingga sering terjadi keterlambatan pihak farmasi membuat usulan kebutuhan obat, sehingga dalam proses perencanaan kebutuhan obat selalu berubah-ubah.Kata Kunci                           : Farmasi, perencanaan, Kebutuhan obat
Produktivitas Kerja Staf Instalasi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Ema Purnama Sari; Yuli Prapanca Satar; Wahyu Sulistiadi; Djajang Djajang
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.328 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v1i1.432

Abstract

           Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit adalah informasi data rekam medis yang baik dan lengkap. Tujuan  penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah karakteristik individu,pengetahuan dan motivasi berhubungan dengan produktivitas kerja di RSUD Ciawi. Tempat penelitian adalah di Rumah sakit Umum Daerah Ciawi Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan   bulan November – Januari 2016. Popolasi penelitian adalah seluruh staff instalasi rekam medis RSUD Ciawi,dimana jumlah staff adalah 39  orang. Tanggapan responden terhadap produktivitas tergolong dalam  kategori cukup baik.Namun disini terlihat ada kesenjangan antara skor aktual dengan harapan yaitu sebesar 36,77 % yang menunjukkan bahwa ada  masalah yang menjadikan produktivitas masih belum terlalu sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan penelitian ini adalah Pengetahuan ,motivasi dan pendidikan mempunyai hubungan terhadap produktivitas kerja di instalasi rekam medis RSUD Ciawi. Kata kunci: Rekam Medis, Staf, Produktivitas