Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SISTEM INSENTIF KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BERBASIS MASYARAKAT: STUDI KASUS PROYEK RHL KECAMATAN NGLIPAR KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Fitri Nurfatriani; Dudung Darusman; Hendrayanto Hendrayanto
Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Vol 3, No 1 (2006): JURNAL ANALISIS KEBIJAKAN KEHUTANAN
Publisher : Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7964.198 KB) | DOI: 10.20886/jakk.2006.3.1.43-60

Abstract

Masyarakat di Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunung Kidul memiliki persepsi yang positif terhadap kegiatan RHL yang ditunjukan dengan tingkat kepentingan yang tinggi terhadap kegiatan RHL berdasarkan persepsi masyarakat. Hal tersbut disebabkan karena masyarakat menerima manfaat berupa manfaat ekonomi dan ekologi. Berbagai manfaat yang dirasakan masyarakat tersebut menunjukkan bahwa masayarak di Kecamatan Nglipar telah memiliki inisiatif yang tinggi dalam kegiatan RHL sehingga perlu disusun suatu sistem insentif RHL sebagai suatu penghargaan bagi masyarakat. Penyusunan rancangan sistem insentif berdasarkan pada tahapan-tahapan:1). Pengumpulan informasi yang melatar belakangi mata pencaharian masyarakat dan karakteristik sumberdaya alam,2) Analisis pengaruh ekonomi masyarakat terhadap sumberdaya alam,3) Identifikasi kebutuhan dan relung insentif,4) Memilih insentif ekonomi untuk rehabilitasi hutan dan lahan berbasis masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan analisa data dilakukan secara deskriftif disertai perhitungan statistik deskriftif.Tindakan insentif ekonomu untuk RHL yang diplih berdasarkan persepsi masyarakat yaitu:1) insnentif mata pencaharian berupa pelatihan pemanfaatan SDA berkelanjutan, pelatihan teknik pemanenan yang efisien , pelwtihan pengolahan hasil komoditas RHL (44%) ,2) tindakan finansial berupa dana bantuan pengembangan RHL, target hadiah untuk aktivitas RHL, kompensasi atas aktivitas RHL, kredit lunak untuk kegiatan RHL (43%),3) hak kepemlikan berupa hak pengelolaan, hak milik (10%),4) tindakan pasar berupa peningkatan saluran an informasi pemasaran (2%) dan5) tindakan fiskal berupa subsidi untuk teknologi RHL (1%)
SKALA USAHA EKONOMIS PERHUTANAN SOSIAL Studi Komparasi pada Agroforestry dan Ekowisata di Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat Yanto Rochmayanto; Fitri Nurfatriani; Andri Setiadi Kurniawan
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 16, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.688 KB) | DOI: 10.20886/jpsek.2019.16.1.55-80

Abstract

Farmers do not yet  have extensive  knowledge on the production economic. Therefore, the effectiveness of social forestry (SF) practices in providing economic benefits is still questionable. The study aimed to analyze the economic scale of SF as a lessons for the acceleration of land allocation of  SF program. The study was focused on two schemes (community forestry and partnership), and two models of commodity (agroforestry and ecotourism). Study were located in six villages in DI Yogyakarta and East Nusa Tenggara. Data were collected through observation, in-depth interview, and documentation study. Economic scale was analyzed by break even point with profit contribution. The results showed that the economic scale on  agroforestry was between 0.169.33 hectare, influenced by commodity preference especially multi purposes tree species. While economic scale for ecotourism was at least 542,897 visitors a year, and affected by number of ecotourism attraction. This study implies to provide policy recommendations: (1) ecotourism will be effective when it is conducted in the forest areas which have multi-attraction spots, and managed by community group with  strong network, (2) the permit of timber harvesting within SF area must be easier and more open, and (3) the minimum area adjusted to the commodity as an important consideration for proposing SF.
KONSEP NILAI EKONOMI TOTAL DAN METODE PENILAIAN SUMBERDAYA HUTAN Fitri Nurfatriani
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 3, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2006.3.1.1-16

Abstract

Sumberdaya hutan (SDH) menghasilkan manfaat yang menyeluruh baik manfaat tangible maupun manfaat intangible. Saat ini berbagai manfaat yang dihasilkan tersebut masih dinilai rendah, atau belum diketahui, sehingga menimbulkan terjadinya eksploitasi manfaat-manfaat yang telah dikenal dari SDH secara berlebihan. Hal tersebut disebabkan karena masih banyak pihak yang belum memahami konsep nilai dari berbagai manfaat SDH secara komperehensif, khususnya untuk manfaat intangible yang tidak memiliki harga pasar. Untuk memahami manfaat dari SDH tersebut perlu dilakukan penilaian terhadap semua manfaat yang dihasilkan SDH ini. Berbagai teknik dan metode penilaian ekonomi sumberdaya alam (SDA) telah dikembangkan untuk menghitung nilai ekonomi SDA yang memiliki harga pasar ataupun tidak. Dengan diketahuinya manfaat dari SDH ini maka hal tersebut dapat dijadikan rekomendasi bagi para pengambil kebijakan untuk mengalokasikan sumberdaya alam (SDA) yang semakin langka dan melakukan distribusi manfaat SDA yang adil, untuk mendapatkan total kesejahteraan masyarakat yang maksimal. Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan konsep nilai ekonomi total dan berbagai metode yang digunakan untuk menilai manfaat SDH dan lingkungan.
KESIAPAN DAN PERAN PARA PIHA DALAM SKEMA PERDAGANGAN KARBON SUKARELA DI PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM: BAHAN PEMBELAJARAN Fitri Nurfatriani; Kirsfianti Ginoga
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol 5, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpsek.2008.5.4.295-304

Abstract

Provinsi NAD adalah salah satu provinsi yang menginisiasi perdagangan karbon melalui pasar sukarela. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dan peran para pihak dalam mengimplementasikan perdagangan karbon dalam pasar sukarela. Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan para pakar dan para pihak di tingkat provinsi dan kabupaten untuk kemudian dianalisis menggunakan analisis stake holder dan tabulasi umum. Hasil penelitian menunjukkan dibutuhkan peningkatan kapasitas, koordinasi dan sinergitas antara semua instansi yang terlibat di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten untuk meminimalkan potensi resiko dan menjamin kebersinambungan dan kredibilitas kegiatan perdagangan karbon.