Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KAJIAN NUTRIGENOMIK: PENGHAMBATAN Igf-1 PADA ADIPOGENESIS JARINGAN LEMAK VISERAL TIKUS DENGAN EKSTRAK KULIT RAMBUTAN Nurdiansyah, Rizky; Lestari, Sri Rahayu; Fatchiyah, Fatchiyah
Biotropika Vol 1, No 6 (2013): Biotropika
Publisher : Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh dari ektrak kulit buah rambutan terhadap adipogenesis jaringan lemak viserall tikus dengan melihat ekspresi igf-1. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah ekstraksi kulit buah rambutan, perlakuan pada tikus, isolasi protein lemak viserall, separasi protein dan western blot. Tikus strain wistar jantan dibagi menjadi tikus berat badan normal dan obesitas. Perlakuan yang dilakukan antara lain kontrol, asam elagat, placebo, dan perlakuan ekstrak dengan dosis 5, 10, 15, dan 20 mg/kg berat badan. Hasil menunjukkan bahwa tren penurunan berat badan terjadi pada grup tikus obesitas dengan asupan pakan yang tidak berbeda signifikan (P>0,05). Dosis efektif terlihat pada perlakuan 10 mg/kg dan pada dosis 20mg/kg justru terjadi kenaikan berat badan untuk kedua jenis grup tikus. Profil protein antara tikus normal dan obesitas menunjukkan pola yang hampir sama dengan perbedaan intensitas tiap pita. Ekspresi igf-1 terpaut dengan ekspresi igfbp-1 pada 36,7 kDa dan terjadi pada seluruh perlakuan dengan perbedaan nyata pada kedua grup. Ekstrak kulit buah rambutan dengan dosis efektif 10mg/kg memiliki efek anti-obesitas pada tikus obesitas. Menariknya, ekspresi igf-1 menurun pada perlakuan 20mg/kg berat badan dibandingkan dengan kelompok lain. Hal ini diduga penghambatan obesitas tidak melewati jalur tyrosin kinase pada IR family.
Cloning and Expression of hGAD65 Gene in E. Coli BL21 Rohmah, Rista Nikmatu; Widyasari, Soraya; ., Aulanni’am; ., Fatchiyah
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 18, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.75 KB)

Abstract

The aim of this study is to construct the hGAD65 gene and to identify the hGAD65 clone by using PCR & RFLP. The samples were derived from normal person & DM patient’s blood. Blood DNA was isolated by salting out method and then amplified by PCR with a pair of specific primer, GAD65-F-BamH1-807 & GAD65-R-Xho1-945. The PCR-product was cloned into vector pET-28a and the pET28a-hGAD65-clone was transformed into E.coli BL21 competent cells. The pET28a-hGAD65-clone was confirmed by PCR and RFLP by BamH1 & XhoI. The PCR product of pET28a-hGAD65-clone was one band of 159bp and has two bands 5.3 kb and 159 bp by RFLPwith both restriction enzymes. The GAD65 protein is expressed in 65kD of pET28a-hGAD65-clone. PET28a-hGAD65-clone was able to recognize by gold standard monoclonal antibody specifically. These results indicated that the hGAD65 gene inserted into pET28a properly and provided the GAD65 protein expression.Key words: hGAD65, PCR, pET-28a, RFLP
Profil Protein Yogurt Susu Kambing PE dengan Kultur Tunggal Pada 30-60 kDa dengan SDS-PAGE Karitas, Miggy Uri; Fatchiyah, Fatchiyah
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.244 KB)

Abstract

ABSTRAK Kambing perah merupakan salah satu komoditas ternak yang berpotensi untuk dikembangkan. Di Indonesia kambing perah yang banyak dikembangkan adalah kambing Peranakan Etawa (PE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil protein spesifik pada berat molekul 30-60 kDa pada yogurt susu kambing PE dengan kultur tunggal dengan menggunakan metode SDS-PAGE. Tahapan dalam penelitian ini adalah pembuatan kurva pertumbuhan, pembuatan starter kultur tunggal, pembuatan yogurt, isolasi protein, separasi protein dan penghitungan berat molekul. Pembuatan yogurt dilakukan dengan tiga ulangan. Kultur bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Hasil separasi protein menunjukkan yogurt dengan kultur LA memiliki protein dengan berat molekul sebesar 31,59 kDa, 48,36 kDa dan 48,94 kDa. Yogurt kultur LB memiliki protein dengan berat molekul sebesar 30 kDa, 37,83 kDa, 50,22 kDa dan 57,12 kDa. Protein yang terlihat pada yogurt kultur ST adalah pada berat molekul 30,02 kDa, 38,67 kDa, 46,18 kDa dan 55, 15 kDa. Kemungkinan protein dari yogurt fermentasi tunggal mempunyai fungsi yang berbeda sebagai anti-hipertensi atau immunomodulator. Kata kunci: Protein, SDS-PAGE, fermentasi tunggal ABSTRACT Dairy goat farm is one of commodity that has potential to be developed. In Indonesia, the most developed dairy goat is PE. The aim of this study is to determine specific protein at 30-60 kDa molecular weights in single culture PE goat’s yoghurt with SDS-PAGE method. Steps of this research are determination of growth curve, making single culture yoghurt starter and yoghurt, protein isolation, protein separation and molecular weight counting. Yoghurt manufactured with triplicates. Bacterial culture used in this study was Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophillus. Protein separation show that yoghurt with culture LA, LB and ST has molecular weight  31,59 kDa, 37,83 kDa and 38,64 kDa. This protein with molecular weight between 30-38 kDa is thought to α-S1 casein or whey protein. We suggest that the protein of yogurt with single fermentation has specific function as anti-hypertension or immunomodulation. Keywords: Protein, SDS-PAGE, single fermentation
Optimization of Neuron cells Maturation and Differentiation Chotimah, Choirunil; Fatchiyah, Fatchiyah
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.341 KB)

Abstract

Penyakit neurodegenerasi adalah penyakit yang menyerang sel otak dan sumsum tulang belakang dengan mematikan selnya. Salah satu penyakit neurodegenerasi adalah HAD yang prevalensinya sekarang meningkat sekitar 37 %. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan penelitian untuk mencari obat yang dapat mencegah atau mengobati penyakit ini, salah satunya dalam bidang kultur jaringan dan sel hewan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis waktu optimal pertumbuhan kultur neuron otak tikus (Rattus norvegicus) dan tahapan diferensiasi morfologi sel neuron otak tikus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisolasi sel neuron fetus tikus yang berumur 18-19 hari dan ditumbuhkan secara in vitro (MEM+10%FBS+3%Penstrep). Hasil yang didapatkan adalah pertumbuhan sel neuron yang optimal terdapat pada hari kedelapan. Diferensiasi morfologi sel neuron dimulai pada hari ke-1 dengan morfologi sel berupa neuroblast apolar (berbentuk bulat), hari ke-2 morfologi sel neuron berupa neuroblast bipolar (sudah terbentuk akson dan dendrit), pada hari ke-3 sampai hari ke-14 sel sudah matang, dengan morfologi sel yaitu neuron bipolar, piramidal dan multipolar. Sel neuron yang matang mengalami optimalisasi pada hari ke-10.Kata kunci : diferensiasi, kultur neuron, morfologi neuron, pertumbuhan sel neuron.
Peran Alpha-S2 kasein Susu Kambing PE Terhadap Perbaikan Morfologi dan Histologi Membran Synovial Tikus Rheumatoid Arthritis Bia, Rivqi Rifa; Fatchiyah, Fatchiyah; Soewondo, Aris
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.516 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek pemberian alpha-S2 kasein  susu kambing PE terhadap perubahan morfologi dan histologi membran sinovial tikus Rheumatoid Arthritis (RA). Tahapan penelitian meliputi pembuatan RA menggunakan multidosis CFA (Complete Freud Adjuvant. Kelompok perlakuan dibagi menjadi (C: Kontrol; CM: Kontrol + alpha-S2 kasein; RA: Rheumatois Arthritis; RAM: Rheumatois Arthritis + alpha-S2 kasein). Treatment RA dilakukan  selama 2 bulan dengan dosis 2mg/kg. Analisa morfologi dilakukan dengan skoring perubahan bentuk kaki dan histologi menggunakan metode HE yang divisualisasi menggunakan mikroskop BX53. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan morfologi yang ditandai dengan penurunan hasil skor klinis (C = 0; RA = 4; CM = 0; RAM = 1.3). Perbaikan histologi terletak pada penurunan jumlah hiperplasia pada kelompok RA + alpha-S2 kasein menuju kondisi normal dimana penurunan level tersebut mengidikasikan alpha-S2 kasein dapat digunakan sebagai alternatif penyembuhan RA.
PENGARUH SARI SEDUH TEH HITAM (Camelia sinensis) TERHADAP PENGHAMBATAN PPAR γ SEL ADIPOSA JARINGAN LEMAK VISERA Rattus norvegicus STRAIN WISTAR Herlina, Elan; ., Fatchiyah; Indra, Rasjad
Farmasains : Jurnal Farmasi dan Ilmu Kesehatan Vol 1, No 1 (2010): April-September 2010
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1471.179 KB) | DOI: 10.22219/far.v1i1.426

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh sari seduh teh hitam terhadap pengekspresian PPAR ã sel adiposa jaringan lemak visera Rattus norvegicus strain Wistar. Duabelas ekor tikus (Rattus norvegicus strain Wistar) jantan umur 6-8 minggu, berat 200 gram, diberi 4 macam perlakuan, yaitu A (diet tinggi lemak + SSTH 0 g/hari), B (diet tinggi lemak + SSTH 0,015 g/hari), C (diet tinggi lemak + SSTH 0,030 g/hari) dan D (diet tinggi lemak + SSTH 0,045 g/hari) selama 90 hari. Setelah masa perlakuan, tikus dibedah dan diambil lemak viseranya. Jaringan tersebut kemudian dibuat preparat dengan metode parafin. Jumlah sel yang mengekspresikan PPAR ã dianalisis dengan menggunakan pewarnaan immunohistokimia dan untuk mengkonfirmasi bentuk sel adiposa digunakan pewarnaan Hematoxylene&Eosin. Antibodi primer yang digunakan adalah anti PPAR gamma poliklonal antibody rabbit IgG dan antibodi sekunder biotin-goat-anti rabbit IgG. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sel adiposa yang mengekspresikan PPAR ã mengalami penurunan seiring dengan penambahan dosis SSTH. Hal tersebut mengindikasikan SSTH dapat menurunkan pengekspresian PPAR ã pada sel adiposa jaringan lemak visera. Kata kunci: jaringan lemak visera, PPAR ã, diet tinggi lemak, sari seduh teh hitam
Anti-Apoptotic Activity of Anthocyanins has Potential to inhibit Caspase-3 Signaling Sari, Dewi Ratih Tirto; Safitri, Anna; Cairns, James Robert Ketudat; Fatchiyah, Fatchiyah
Journal of Tropical Life Science Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1484.263 KB) | DOI: 10.11594/jtls.10.01.03

Abstract

Caspase-3 is a biochemical marker for cell apoptosis. Several studies focused on exploring caspase inhibitor potential in natural compounds. Hence, in this study investigated the anthocyanins as anti-apoptotic potential activity through caspase-3 using molecular docking. Six types of anthocyanin were retrieved from PubChem database and caspase-3 protein was downloaded from Protein Data Bank. Anthocyanins and caspase-3 protein were docked using HEX 8.0 program and visualized using Discovery Studio 4.1 software. The interaction among cyanidin-3-O-glucoside, delphinidin-3-O-glucoside, pelargonidin-3-O-glucoside, peonidin-3-O-glucoside and petunidin-3-O-glucoside showed similar binding pattern on caspase-3 protein. All of them bind to BIR2 region and allosteric site of caspase-3, which are a crucial site for apoptosis regulation. Interestingly, malvidin-3-O-glucoside also interacted with caspase-3 in BIR1, BIR2 and BIR3 regions. In addition, anthocyanins-caspase-3 complex showed low energy and demonstrated several hydrogen bonds, hydrophobic interactions and van der Waals interactions, which indicated stable interaction. This study implies that all anthocyanins have potential as inhibitor of caspase-3 protein and might have potential as anti-apoptosis. Further in-vitro and in-vivo studies are need to confirm this experimental.
Level of mRNA Insulin Gene and Blood Glucose STZ-Induced Diabetic Rat are Improved by Glucomannan of Amorphophallus muelleri Blume from East Java Forest Indonesia Fatchiyah, Fatchiyah; Nurmasari, Damai Aulia; Masruro, Nuri; Rohmah, Rista Nikmatu; Triprisila, Lidwina Faraline; Mulyati, Mulyati; Yamada, Takahisa; Ohta, Takashi
Journal of Tropical Life Science Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.089 KB) | DOI: 10.11594/jtls.09.02.05

Abstract

Diabetes mellitus is one of metabolic disorder with high level of blood sugar glucose and reduces pancreatic-insulin levels that are altered by unhealthy food and lifestyle. To manage the blood glucose and insulin level, we need the diabetes dietary management related with insulin gene cascade. The purpose of this study was to investigate the influence glucomannan fiber to mRNA level of the insulin gene and genes cascade expression of target cells of type 1 diabetic rat. Three-month-old male (Rattus norvegicus strain Wistar) were fed with fiber of glucomannan of Amorphophallus muelleri Blume with dosage 0,06g/kg BW and 0.12g/kg BW every day during one month. RNA dot blotting with specific cDNA probe was performed mRNA level of insulin gene. The result of this study showed that glucomannan could reduce of body weight and blood glucose level significantly. The mRNA level of insulin gene of diabetic rats-treated 0.12g/kg BW glucomannan fiber dosage was the highest significance level among of all groups. In histopathological analysis, glucomannan was increasing significantly in IRS-1 level expression proliferate properly and consistently increasing of the PI3-K expression level in treated diabetic rats. This study indicates that the 0.12g/kg BW glucomannan was optimum dosage that effectively as role for alternative high-fiber therapy of type 1 diabetic through insulin receptor tyrosine kinase pathway. 
Ekspresi Hypoxia-Inducible Factor-1α menginduksi Ekspresi Eritropoietin Intraseluler, dan Vascular Endothelial Growth Factor pada Penderita Kanker Payudara dengan Anemia Darwin P, Muhammad; Kalim, Handono; Wahono S, Djoko; W Sudoyo, Aru; Fatchiyah, Fatchiyah
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.499 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2012.027.02.5

Abstract

 Anemia merupakan faktor prognostik independen untuk pertahanan hidup pasien kanker. Penurunan kapasitas oksigen pada darah dapat menyebabkan terjadinya kondisi hipoksia pada jaringan kanker . Hipoksia pada jaringan kanker dapat mengaktivasi faktor transkripsi hypoxia-inducible factor-1α (HIF-1α) yang kemudian akan mentranskripsi banyak gen lain yang terlibat dalam invasi sel, angiogenesis, metabolisme anaerobik dan siklus sel, seperti gen eritropoietin (Epo) dan vascular endothelial growth  factor  (VEGF). Penelitian  ini menggunakan sampel berupa 120 slide peraparat  jaringan kanker payudara (60 anemi dan 60 non anemi) dengan melakukan pewarnaan secara  imunofluoresen double staining untuk protein HIF1α dengan VEGF dan Epo dengan EpoR. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu anemi (Hb 5,5-10,7) dan non anemi (Hb 11-14,9). Hasil imunofluoresen di analisis dengan menggunakan Confocal Laser Scanning Microscope untuk mengetahui ekspresi protein target. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada ekspresi   HIF1α pada jaringan kanker penderita kanker payudara yang   anemi dan   non anemi namun sebaliknya ada perbedaan ekspresi VEGF yang signifikan (p=0,013) antara pasien anemi (754,4±316) dan non anemi (555,1±276,9). Pada kelompok sampel anemi dan non anemi ada hubungan negatif antara Hb dan HIF1α   (p=0,000; r=-0,522) dan hubungan positif  antara HIF1α dengan EPO (p=0,000; r= 0,697), antara HIF1α dengan VEGF (p=0,000; r=0,644), antara Epo dan VEGF (p=0,001; r=0,433). Pada pasien kanker anemi dan non anemi telah terjadi kondisi hipoksia pada lingkungan tumornya sehingga menyebabkan ekspresi HIF1α tidak berbeda signifikan namun hubungan HIF1α dengan EPO dan VEGF sangat kuat.  Kata Kunci: Anemi, epo, HIF1α, hipoksia, VEGF
IN-SILICO ANALYSIS OF METHOXYL PECTIN COMPOUNDS FROM BANANA PEELS AS HMG-COA REDUCTASE INHIBITOR COMPLEXES Tapiory, Adelia Adrianne; Pertiwi, Kadita Octavia; Fadilla, Khalisa; Reyhanditya, Davy; Fatchiyah, Fatchiyah
JSMARTech: Journal of Smart Bioprospecting and Technology Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : JSMARTech

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.419 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsmartech.2020.001.02.5

Abstract

Cardiovascular disease (CVD) is one of the most important health problems that emerge in the last decade. The major factor of the disease is by the high level of cholesterol in blood. Several ways can be used to reduce the amount of cholesterol in blood, as using HMGR treatment. This enzyme acts as catalyst in the initial step and limits the cholesterol biosynthesis. Pectin is a polysaccharide compound that used as an agent to reduce the total cholesterol in bloods. In this research, we aim to analyze the function of methoxyl pectin in inhibiting excessive cholesterols in blood by binding with the HMGR. The method we used in this research, first step searching data mining from database and preparation of protein and ligands using discovery studio. Molecular docking analyzed via HEX software. The result of molecular docking is visualized using discovery studio to analyze the energy binding level, also the bonds that formed and the impact that comes from the bonds. The results show that HMGR binding energy for native ligand (HMGCoA) as control ligand was -450,2 kJ/mol, methoxyl pectin was -177,3 kJ/mol and atorvastatin, a group of drugs commonly used for CVD treatment was -386,6 kJ/mol. HMGR binds to HMGCoA with 7 hydrogen bonds and a hydrophobic bond. Methoxyl pectin binds to HMGR with residue Glu700 and His625. Atorvastatin binds to HMGR with residue Lys633 and Leu634. It is known that native ligands bind to HMGR when cholesterol goes down. Based on research, methoxyl pectin bond with HMGR is the same as the HMGCoA native ligand with HMGR, namely His635. This shows that methoxyl pectin is predicted to inhibit HMGR and resulting LDL cholesterol decrease. Methoxyl pectin is indicated to be an alternative drug for cardiovascular disease considering that atorvastatin has several side effects. While methoxyl pectin, which is derived from natural ingredients with minimum side effect.