Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

APLIKASI KOMPUTASI KIMIA DALAM ANALISIS HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR-AKTIVITAS (HKSA) DARI SENYAWA AKTIF ANTIBAKTERI ANALOG N-ALKIL IMIDAZOL PADA BAKTERI (Staphilococcus aureus) DENGAN PARAMETER ELEKTRONIKMETODE AUSTIN MODEL (AM 1) Rizqi Nur Azizah; Gemini Alam; Yusnita Rifai; Christiana Lethe
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 5, No 1 (2013): AS-SYIFAA Jurnal Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.446 KB) | DOI: 10.33096/jifa.v5i1.63

Abstract

A quantitative structure activity relationship study on a series of N-alkyl imidazole analogues using combination of various atomic descriptors and molecular descriptors have been investigated. The research was aimed to obtain mathematic equation Quantitative Structure-Activity Relationship of N-alkyl Imidazole analougues as antibacterial agents at bacteria Staphilococcus aureus with electronic parameters used semiempiric Austin Model 1 (AM1) method  .Several statistical expressions were developed using stepwise multiple liner regression analysis. The best quantitative structure activity relationship models were further validated by leave-one-out method of cross-validation. The study revealed that the atomic net charges of C2&C3,E-Homo,E-lumo,dipole moment (µ),and Total Energy (ET) contributed positively, and atomic net charges of C1,N1,&N2,Binding Energy (Eb),RMS Gradient (RMS), and Elecrtonic Energy (Ee)  contributed negatively. The quantitative structure activity relationship study provides important structural insights in designing of potent antibacterial agents. Several alternative models which have possibility to express the correlation betwen biological activity and electronic parameters, ”The best model” is represented by a linear function of activity versus atomic net charges of C2&C3 and E-Homo,E-lumo,dipole moment (µ),and Total Energy (Ee) is axpressed by:Log(1/C) = 114,614 (±28,461) + 505,362 (±149,739) qC2 +  247,641(±47,025)qC3 + 0,819(±0,379) E-Homo + 93,404 (±25,997)E-Lumo + -24,982(±6,066)µ + -0,002(±0,000).ET The cross validation analisys give minimal value of PRESS = 106,231and SEP = 3,435Key Words : QSAR, antibacterial, n-alkyl imidazole, Cross Validation Methods
Kadar Kurkumin Dari Ekstrak Beberapa Rimpang Suku Zingiberaceae Riza R Yustinianus; Jeanny Wunas; Yusnita Rifai; Naimah Ramli
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.888 KB) | DOI: 10.32814/jpms.v4i1.93

Abstract

Research about curcumin content in extract of some rhizomes from zingiberaceae Family had been done. This research aimed to determine the content of curcumin in turmeric rhizome extract (Curcuma domestica Val.), Curcuma xanthorriza Roxb, Curcuma mangga Val., Curcuma zedoaria (Berg) Rosc. and Curcuma aeruginosa Roxb. using thin layer chromatography densitometry (TLC-densitometry) method based on the area of the rhizomes extract and curcumin standard. Each sample was extracted by soxhlet with acetone as solvent. Content of curcumin in the extracts was obtained using TLC with the silica gel GF254 as stationary phase and chloroform: methanol (95 : 5) as mobile phase and was analyzed using TLC-densitometer and measured at 420 nm. Results showed that curcumin content from each extract was found in C. domestica, C. xanthorrhiza, C. aeruginosa, C. mangga, C. zedoaria were 11.33, 5.95, 2.80, 1.80 and 0.60%.
ISOLASI SENYAWA AKTIF DARI KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) DAN PENGUJIANNYA TERHADAP PROLIFERASI SEL OSTEOBLAS Mukhriani Mukhriani; Subehan Subehan; Yusnita Rifai
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v1i1.2091

Abstract

ABSTRAK            Pengobatan tradisional mayoritas menggunakan obat herbal untuk mendukung kesehatan , salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah kayu secang. Penelitian ini  bertujuan untuk mengisolasi senyawa aktif dari kayu secang (Caesalpinia sappan L) dan menentukan karakter senyawa aktif  kayu secang  berdasarkan data IR. Penelitian ini berdasarkan bioassay guided isolation  pada setiap tahap pengerjaan. Karakterisasi senyawa akitif berdasarkan  Kromatografi lapis tipis dengan berbagai penampak bercak dan data IR. Data karakteristik isolat aktif  menggunakan analisis kualitatif deskriptif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi dan isolat kayu secang memiliki aktivitas terhadap proliferasi sel osteoblas. Ekstrak kayu secang difraksinasi  dengan metode sepacore flash cromatography . Pada proses fraksinasi ini, eluen yang digunakan adalah n-heksan dan etil asetat. Hasil fraksinasi ekstrak etanol 70% berupa 6 fraksi gabungan yaitu fraksi 1-6.  Berdasarkan profil kromatogram fraksi 4 merupakan fraksi yang menghasilkan nilai proliferasi osteoblas tertinggi  dengan nilai viabilitas mencapai 200,00%. Disimpulkan bahwafraksi 4 dan isolat  memiliki senyawa yang dapat meningkatkan proliferasi sel osteoblas, Isolat tersebut menunjukkan adanya gugus OH, CH alifatik, C-C siklik  dan C=C aromatik berdasarkan data IR.
PENETAPAN KADAR PARASETAMOL, KAFEIN DAN PROPIFENAZON SECARA SIMULTAN DALAM SEDIAAN TABLET DENGAN METODE KCKT Endhah Yulyarti; Yusnita Rifai; Risfah Yulianty
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 1 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.145 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i1.5687

Abstract

Parasetamol,  kafein dan propifenazon dikombinasikan bersama dalam sediaan obat untuk memberikan efek analgetik. Penggunaan kombinasi obat semakin meningkat untuk mencapai efek terapi yang lebih baik dan penurunan toksisitas sehingga sangat penting untuk mengawasi kandungan zat aktif dalam formulasi farmasetik. Desain penelitian adalah eksperimental menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan detektor UV pada 273 nm, kolom ODS, fase gerak metanol dan air (50:50), laju alir 0,6 mL/menit dan volume penyuntikan 20 µL. Pada penelitian ini dilakukan uji kesesuaian sistem, serta penentuan presisi dan akurasi metode analisis. Hasil penelitian diperoleh uji kesesuaian sistem memenuhi syarat  dengan standar deviasi relatif (RSD) waktu retensi dan luas puncak ketiga analit  < 2%, dengan waktu retensi parasetamol, kafein dan propifenazon masing-masing pada  5,41, 6,33 dan 24,11 menit. Rata-rata hasil penentuan presisi parasetamol, kafein dan propifenazon berturut-turut sebesar 94,461±1,687; 94,642±1,768;  dan  99,177±1,871% yang memenuhi persyaratan USP (90-110%) dengan RSD presisi 1,79; 1,87 dan 1,89% yang memenuhi  kriteria penerimaan (≤ 2%). Rerata hasil akurasi parasetamol, kafein dan propifenazon menggunakan kadar 80, 100 dan 120% yaitu 99,732±0,949; 101,260±1,331 dan 99,700±1,506% memenuhi persyaratan rekoveri yaitu 98-102% untuk parasetamol dan kafein serta 97-103% untuk propifenazon. Berdasarkan hasil  presisi dan akurasi  maka metode penetapan kadar parasetamol, kafein dan propifenazon secara simultan menggunakan KCKT memenuhi persyaratan.
PENETAPAN KADAR PSEUDOEPHEDRINE HCl, GUAIFENESIN DAN TRIPROLIDINE HCl SECARA SIMULTAN DALAM SEDIAAN SIRUP DENGAN METODE KCKT Ana Adriyani; Yusnita Rifai; Risfah Yulianty
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 1 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1194.543 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i1.5688

Abstract

Dalam rangka mengontrol kualitas dan keamanan obat yang beredar, maka diperlukan metode analisis obat baru. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis penetapan kadar campuran triprolidin HCl, pseudoephedrine HCl dan guaifenesin dalam sediaan sirup secara simultan dengan metode KCKT. Kondisi analisis KCKT menggunakan kolom C18. [Waters x bridge (4,6 x 250 mm) 5 μm], pada panjang gelombang 210 nm, kecepatan alir 0,6 ml/menit dengan fase gerak : [methanol : dapar KH2PO4 pH 3,0 (45 : 55)]. Hasil uji presisi (n=10) mempunyai kadar rata-rata dan %RSD untuk pseudoephedrine HCl, guaifenesin dan triprolidine masing masing sebesar 5,86 mg/mL (97,71%) dan 0,44%; 20,19 mg/mL (100,95%) dan 0.37%; 0,26 mg/mL (103,25%) dan 1,02% dari jumlah yang tertera pada etiket. Hasil uji akurasi berdasarkan nilai recovery untuk pseudoephedrine HCl, guaifenesin dan triprolidine mempunyai rentang masing masing 100,74 - 103,67%; 97,03 - 101,33%; 97,03 - 101,73% . Persyaratan recovery yang dapat menjamin hasil uji untuk pseudoephedrine HCl antara 95,0 -105,0% untuk guaifenesine 97,0 – 103,0% dan untuk triprolidin HCl 90,0 - 107,0%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dapat diperoleh metode analisis penetapan kadar pseudoephedrine HCl, guaifenesin dan triprolidine HCl secara simultan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam menganalisis sampel.
FRAKSINASI SENYAWA PENGHAMBAT ENZIM α-GLUKOSIDASE DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour) Merr.) Marwati Marwati; Subehan Lallo; Yusnita Rifai
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 1 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1271.738 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i1.5694

Abstract

Daun sambung nyawa (Gynura procumbens(Lour) Merr) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa yang berpotensi sebagai penghambat enzim α-glukosidase atau sebagai obat antidiabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan senyawa yang memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dan mengetahui jenis kinetika penghambatan berdasarkan grafik Lineweaver-Burk. Pemisahan senyawa berdasarkan tingkat kepolaran pelarut. Uji aktivitas dilakukan pada ekstrak etanol, Fraksi n-heksan fraksi etil asetat dan fraksi air, dan kontrol positif acarbose yang diukur dengan micro plate reader pada panjang gelombang 405 nm. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai IC50 berturut-turut pada ekstrak etanol 6,56 ppm, fraksi n-heksan sebesar 14,97 ppm, fraksi etil asetat 9,33 ppm, fraksi air 13,03 ppm dan acarbose 6,38 ppm serta mekanisme kinetika penghambatan enzim secara uncompetitive. 
PENETAPAN KADAR RIBOFLAVIN, PIRIDOKSIN HCl, DAN ASAM FOLAT DALAM SUSU FORMULA BAYI DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) Nurmahida Pagama; Yusnita Rifai; Muhammad Aswad
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 2 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.903 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i2.5698

Abstract

Susu formula bayi merupakan pengganti air susu ibu yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya hingga pengenalan makanan pelengkap yang sesuai. Riboflavin, piridoksin HCl dan asam folat diekstraksi dari susu formula bayi dengan dapar fosfat pH 4,5 dan asetonitril yang telah diasamkan dengan asam  fosfat. Kondisi kromatografi yang digunakan: kolom Atlantis C18 4.6 x 150 mm 5 µm, fase gerak terdiri dari dapar fosfat pH 4,5 dan campuran asetonitril dengan dapar fosfat pH 4,5 (7:3), menggunakan sistem kromatografi gradien dengan laju alir 0,5 mL/menit. Riboflavin diukur pada panjang gelombang 270 nm, piridoksin HCl 290 nm dan asam folat 280 nm. Dari hasil uji linieritas diperoleh nilai r > 0.999 dan nilai VX0 kurang dari 5% yaitu berkisar antara 2.28-2.79%, dengan rentang konsentrasi larutan standar yaitu 0,05-10,00 µg/mL untuk riboflavin,  piridoksin HCl 0,03-2,00 µg/mL dan asam folat 0,01-2,00 µg/mL. Presisi yang disajikan dalam bentuk relative standard deviation (%RSD) untuk analisa riboflavin, piridoksin HCl dan asam folat berturut-turut adalah: 0,75; 3,60 dan 1,21%. Hasil evaluasi menunjukkan kadar masing-masing 10,95 µg/g untuk riboflavin, 3,97 µg/g untuk piridoksin dan 0.96 µg/g untuk asam folat.  Riboflavin, piridoksin HCl dan asam folat dapat ditetapkan kadarnya secara simultan dengan KCKT detektor UV pada kondisi analisis yang disebutkan.
PENENTUAN KURVA BAKU UJI FARMAKOKINETIK TETRA HIDROXY ETHYL DISULPHAT (THES) PADA KELINCI (Orytolagus cuniculus), MARMUT (Cavia porcellus) , DAN TIKUS (Rattus novergicus) Sri Yolandari; Elly Wahyudin; Yusnita Rifai
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 2 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.779 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i2.5703

Abstract

Tetra hydroxy ethyl disulfate (THES) merupakan salah satu senyawa hasil sintesis yang baru ditemukan dan memiliki efek sebagai antibiotik yang dapat mengatasi masalah resistensi pada bakteri dengan mekanisme kerja merusak dinding sel bakteri dengan cara mengikat peptidoglikan yang ada pada dinding sel bakteri dengan ligan sulfat yang ada pada  THES. Senyawa THES sangat dibutuhkan saat ini dan potensial untuk diproduksi oleh industri.  Penelitian ini bertujuan menentukan kurva baku pada THES pada kelinci (Oryctolagus cuniculus), marmut (Cavia porcellus) dan tikus (Rattus novergicus). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kondisi optimum pemisahan menggunakan metode eluasi gradien dengan komposisi fase gerak buffer phosphat : asetonitril dengan perbandingan 7 : 3  dan laju alir 1 ml/menit. Untuk panjang gelombang analisis terpilih yaitu panjang gelombang 254 nm, dan waktu retensi 2,3 menit. Hasil penelitian menunjukkan Nilai regresi dari kurva baku larutan THES pada hewan uji kelinci sebesar  0,943 dengan persamaan y = 22857x + 1265, pada hewan uji marmut sebesar 0,835 dengan persamaan y =2963.x - 10817, pada hewan uji tikus sebesar 0,906 dengan persamaan y = 56586x - 11474.  Adanya perbedaan yang diperoleh dengan literatur yang ada kemungkinan disebabkan adanya zat pengotor dari larutan uji, namun namun hasil ini tidak terlalu jauh dari literatur yang ada, sehingga masih dapat digunakan sebagai acuan.
PENETAPAN KURVA STANDAR SENYAWA TETRA HIDROXY ETHYL DISULPHATE (THES) DALAM PLASMA MARMUT (Cavia porcellus) MENGGUNAKAN KCKT Tuti Handayani Zainal; Elly Wahyudin; Yusnita Rifai
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 3 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.901 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i3.5828

Abstract

Tetra hydroxy ethyl disulphate (THES) merupakan kandidat obat baru sebagai antibiotik yang memiliki mekanisme kerja yaitu ligan sulfat yang ada pada THES akan mengikat peptidoglikan yang ada pada dinding sel bakteri menyebabkan kerusakan pada membran dinding sel bakteri. Senyawa THES ini sangat potensial untuk mengatasi resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kurva regresi linier dalam plasma marmut (Cavia porcellus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan pada bulan Mei- September 2018. Penelitian ini menggunakan marmut jantan dengan bobot 400-600 gram. Pengambilan plasma darah marmut melalui vena cava. Pengukuran kadar THES dalam plasma marmut (Cavia porcellus) menggunakan instrumen HPLC pada panjang gelombang 254 nm, fase gerak Asetonitril : Buffer fostat dan fase diam ODS C18 dengan laju alir 1mL/menit. Hasil penelitian menunjukkan seri konsentrasi THES dalam plasma marmut (Cavia porcellus)10 mg/L,  20 mg/L, 30 mg/L, 40, mg/L, dan 50 mg/L berturut- turut diperoleh luas area kromatogram 37878, 27582, 82582, 111490, 157286 sehingga koefisien korelasi THES dalam plasma secara in vitro sebesar r= 0.91 dengan persamaan y = 3227,2x - 13454 dan diperoleh waktu retensi 2,3 menit. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi kadar THES dalam plasma marmut (Cavia porcellus) memenuhi uji linieritas dalam matriks biologis.
DOCKING MOLEKULER SENYAWA 5,5’-DIBROMOMETILSESAMIN Andi Anugrah Pratama; Yusnita Rifai; Asnah Marzuki
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 21 No. 3 (2017): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1208.328 KB) | DOI: 10.20956/mff.v21i3.6857

Abstract

Docking molekuler merupakan simulasi secara komputasi yang digunakan untuk memprediksi ikatan antara obat/ligan dan reseptor/protein dengan memasangkan suatu molekul kecil (ligan) pada sisi aktif dari reseptor, yang sampai saat ini banyak digunakan dalam proses penemuan dan pengembangan obat baru dengan aktivitas yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan docking molekul dan pemodelan struktur senyawa 5,5’-dibromometilsesamin yang diduga memiliki afinitas terhadap reseptor SMO. Pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pemodelan senyawa 5,5’-dibromometilsesamin dan dilakukan optimasi geometri senyawa 5,5’-dibromometilsesamin. Proses docking yang dilakukan melalui tahap preparasi ligan, preparasi reseptor dan simulasi docking. Proses preparasi ligan dilakukan dengan protonasi senyawa 5,5’-dibromometilsesamin. Proses preparasi reseptor dilakukan dengan menghapus molekul air pada reseptor kemudian dilakukan protonasi reseptor. Proses simulasi docking dilakukan setelah proses preparasi ligan dan reseptor telah selesai.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa molekul 5,5’-dibromometilsesamin memiliki afinitas pada reseptor SMO (kode pdb 4O9R) dengan Docking score yaitu -7.8500 dan residu asam amino yang terikat yaitu Glu518.