Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Stress responses of transportation on red tilapia which given feed containing chromium Rakhmawati, Rakhmawati; Muhammad Agus Suprayudi; Mia Setiawati; Widanarni, Widanarni; Muhammad Zairin Junior; Dedi Jusadi
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3422.17 KB) | DOI: 10.19027/jai.17.1.16-25

Abstract

ABSTRACTThis study was conducted to evaluate stress responses of transportation on red tilapia Oreochromis sp. which given feed containing chromium. Three isonitrogenous and isocaloric experimental feeds were prepared, these diets were control (without chromium), CrPic 1 mg/kg, and CrYst 2 mg/kg supplementation in feed, all group were arranged triplicate. Satiation feeding was done three times a day. After a 60-day feeding experiment, the experimental fishes were fasted and distributed in polyethylene bags (N=60 fish/bag) containing 3 L of water, subjected to condition of transport simulation for 13 hours. Survival rate, levels of plasma cortisol, blood glucose, superoxide dismutase (SOD), and malondialdehyde (MDA) enzyme were observed at before transportation, after transportation, one day, and two days after transportation. The result showed that chromium supplementation reduced the levels of plasma cortisol before and after transportation, one day, and two days after transportation. Also, it decreased blood glucose compared with control significantly before transportation and one day after transportation. The SOD enzyme concentration increased significantly after fish was fed with feed containing chromium for 30 days, while the MDA enzyme concentration increased significantly after two days of transportation. However, there was no significant difference in the survival of red tilapia between treatments. The best result was obtained in the treatment of fish which fed with feed containing chromium. CrPic supplementation 1 mg/kg and CrYst 2 mg/kg increased the body resistance in red tilapia by decreasing the negative effect of stress while transportation. Keywords: stress, transportation, red tilapia, chromium  ABSTRAKPenelitian dilakukan untuk mengevaluasi respons stres transportasi ikan nila merah Oreochromis sp. yang diberikan pakan yang mengandung kromium. Pada penelitian ini digunakan tiga jenis pakan, terdiri atas pakan tanpa suplementasi kromium (kontrol), pakan bersuplementasi kromium pikolinat (CrPic 1 mg/kg), dan kromium yeast (CrYst 2 mg/kg), semua perlakuan diulang sebanyak tiga ulangan. Pemberian pakan sebanyak tiga kali sehari dan dilakukan secara at satiation. Setelah 30 hari pemeliharaan, ikan uji dipuasakan dan didistribusikan dalam plastik polietilen (N=60 ekor ikan/kantong plastik) yang berisi 3 L air, dilakukan dengan simulasi transportasi selama 13 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kelangsungan hidup, kortisol, glukosa darah, enzim superoksida dismustase (SOD), dan malondialdehida (MDA) saat sebelum transportasi, sesaat setelah transportasi, sehari, dan dua hari setelah transportasi. Hasil yang didapatkan adalah suplementasi kromium menurunkan konsentrasi kortisol secara signifikan sebelum transportasi, sesaat, sehari, dan dua hari setelah transportasi. Suplementasi kromium menurunkan glukosa darah secara signifikan pada saat sebelum transportasi dan sehari setelah transportasi. Konsentrasi enzim SOD meningkat secara signifikan setelah pemberian pakan bersuplementasi kromium selama 30 hari, sedangkan konsentrasi enzim MDA meningkat secara signifikan setelah dua hari transportasi pada ikan yang diberi pakan bersuplementasi kromium. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelangsungan hidup ikan nila merah antarperlakuan. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan ikan dengan suplementasi kromium. Suplementasi 1 mg/kg CrPic dan 2 mg/kg CrYst dapat meningkatkan daya tahan tubuh pada budidaya ikan nila merah dengan menurunkan pengaruh negatif stres akibat transportasi. Kata kunci: stres, transportasi, nila merah, kromium
QUALITY IMPROVEMENT OF FEED CHEMICAL COMPOSITION WITH THE ADDITION OF DRAGON FRUIT SKIN FLOUR (Hylocereus polyrhizus) Tulas Aprilia; Rakhmawati Rakhmawati
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/.v9i2.p1101-1108

Abstract

Providing high-quality feed is one of the efforts to increase fish productivity and growth and reduce fish mortality. One of the additional alternative feed ingredients as a source of vegetable protein is dragon fruit peel which can be used as an additional ingredient in fish feed. The study of the chemical composition of feed with the addition of dragon fruit peel flour is essential information to determine the effect of addition and the benefits of by-products (waste) from food processing in aquaculture development. This study aims to evaluate the quality of the chemical composition of feed after being treated with the addition of dragon peel flour through proximate analysis. The test was carried out at the Agricultural Product Technology Laboratory of Lampung State Polytechnic, from June to August 2020. The test results showed that dragon fruit peel flour had a carbohydrate content of 50.74%, crude fiber 26.22%, ash 21.35%, protein 5.08%, and fat 4.80% (dry weight). The test results showed that the addition of dragon fruit peel flour increased the protein content in the feed, which increased with the increase in the added dragon fruit flour. The highest protein content in treatment was 1.5%, namely 37.79% (dry weight), and decreased in the addition of dragon fruit flour by 2.0%. The highest ash content in the addition of 2.0% was 11.32% (dry weight). The content of crude fiber, carbohydrates and fat has decreased with the increasing dose of dragon fruit flour. The addition of dragon fruit peel flour can increase the protein content in the feed to substitute in the manufacture of fish feed. This also increases the utilization of dragon fruit peel waste, especially in aquaculture, to reduce waste disposal into the environment.
PENYULUHAN BUDIDAYA IKAN DALAM MEDIA EMBER KELOMPOK TANI SINAR MUDA DESA SIDOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Tulas Aprilia; Juli Nursandi; Rakhmawati Rakhmawati; Rio Yusufi Subhan
ALAMTANA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT UNW MATARAM Vol 2 No 3 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.826 KB) | DOI: 10.51673/jaltn.v2i3.822

Abstract

Keterbatasan lahan budidaya akibat semakin banyaknya lahan yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pemukiman menjadi permasalahan hangat yang harus segera dicari solusinya. Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang menjadi sentra produksi ikan air tawar nasional dengan kapasitas produksi yang terus meningkat setiap tahun. Akan tetapi, pesatnya pembangunan pemukiman menyebabkan semakin berkurangnya lahan produksi. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan melakukan kegiatan budidaya ikan dalam media ember (Budikdamber). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi dan ketrampilan masyarakat baik kalangan ibu rumah tangga, kalangan pemula maupun para pembudidaya ikan yang sudah lama berkecimbung dalam kegiatan budidaya di Desa Sidosari tentang budikdamber. Melalui kegiatan ini, ibu rumah tangga pun bisa menjadi lebih produktif karena hasil budikddamber tidak hanya ikan tetapi juga memberikan hasil samping sayuran seperti kangkung, bayam, sawi dan sayuran lainnya. Berdasarkan uraian permasalahan dan tujuan kegiatan pengabdian ini, maka dilakukan kegiatan penyuluhan terkait budikdamber, pemberian modul, pemberian alat dan bahan seperti ember, media tanam, ikan, bibit sayuran, dan pellet ikan. Hasil yang diperoleh mitra pengabdian adalah panen ikan mulai dari 2 bulan pemeliharaan sampai bulan ke-4, panen sayur kangkung mulai dari 2 minggu pemeliharaan sampai bulan ke-4 pemeliharaan dengan jumlah panen rata-rata 1-1,5 ikat dari setiap embernya.