Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN SMART BRANDING SEBAGAI LANGKAH AWAL MENUJU TERWUJUDNYA SMART CITY DI KOTA TOMOHON Reynold Patabuga; Eko Priyo Purnomo; Aulia Nur Kasiwi
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.188 KB) | DOI: 10.35906/jep01.v5i2.420

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini memakai metode penelitian yang bersifat kualitatif, yang mana menurut (Creswell, 2010) adalah kegiatan yang kemudian berdasar atas suatu telaah yang komprehensif terhadap suatu objek, yang mana merupakan data yang berbentuk kata demi kata dan data tersebutlah yang akhirnya akan di interpretasikan oleh peneliti secara subjektif dengan kritis. Sedangkan teori yang di pakai di sini adalah teori dari Yuli yang saya kutip dari (Siti Zumroh Nur Ivani, 2015) di mana ia mengemukakan bahwa dalam pemasaran yang pintar (smart branding) dalam kota cerdas (smart city) haruslah memenuhi beberapa kriteria yang di antaranya yakni: Pertama, mempunyai ide atau sebuah simbol yang kemudian menjadi ikon dari sebuah tempat (attributes); Kedua, mengandung pesan yang hendak di sampaikan yang mana hal tersebut akan menjadi pengingat bagi orang tentang tempat itu (message); Ketiga, mempunyai sebuah keunikan atau sebuah perbedaan yang kemudian itu mengkhususkan tempat tersebut ketimbang tempat lain sehingga bisa menjadi suatu nilai jual yang tinggi (differentiation); Keempat, dan yang terakhir yakni bagaimana caranya di sana bisa kemudian di temukan suatu hal yang barangkali bisa di bilang memikat bagi orang dari tempat yang berbeda untuk memutuskan diri agar datang, lebih lebih tinggal di tempat tersebut (ambassadorship). Dari penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa strategi pemasaran pintar (smart branding) di kota Tomohon sudah baik adanya, dengan memanfaatkan potensi wisata yang bukan hanya alam akan tetapi dengan kerukunan atau bisa di bilang pluralisme yang melampaui sekat sekat yang biasanya di tabukan, malahan di jadikan sebuah ikon kota yang di sana mudah di ingat dan sekaligus menjadi pesan damai kepada para wisatawannya. Saran yang perlu kiranya di kemukakan di sini adalah bahwa kota Tomohon bisa sebenarnya mendapatkan keuntungan materil dari pemasaran pintar yang di jalankan di sana jika saja dengan baik di kelola oleh pemerintah kota, seturut dengan itu oleh masyarakat yang secara baik menerimanya.Kata Kunci : Smart Branding, Smart City, Attributes, DifferentiationABSTRACTThis study uses qualitative research methods, which according to (Creswell, 2010) are activities that are then based on a comprehensive study of an object, which is data in the form of the word for word. The data is what will ultimately be interpreted by researchers subjectively critically. While the theory used here is a theory from Yuli that I quoted from (Siti Zumroh Nur Ivani, 2015) in which he stated that in smart marketing (smart branding) in a smart city (smart city) must meet several criteria, including namely: First, have an idea or a symbol which then becomes an icon of a place (attributes); Second, it contains a message to be conveyed which will be a reminder for people about the site (news); Third, it has a uniqueness or a difference which then specifies the place rather than other places so that it can become a high selling value (differentiation); Fourth, and finally how can there be found something that might be said to be attractive to people from different places to decide themselves to come, more stay in the site (ambassadorship). From this study the researchers concluded that the smart marketing strategy (smart branding) in the city of Tomohon is already good, by utilizing the potential of tourism that is not only natural but with harmony or can be said of pluralism that goes beyond the bulkhead of the divisions that are usually taboo, even made the city's icon is easily remembered and at the same time a message of peace to the tourists. The suggestion that needs to be put forward here is that the city of Tomohon can benefit materially from smart marketing that is run there if only it is well managed by the city government, according to that by the people who are well received.Keywords: Smart Branding, Smart City, Attributes, Differentiation