Bayu Febram
Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AKTIVITAS SEDIAAN SALEP EKSTRAK BATANG POHON PISANG AMBON (Musa paradisiaca var sapientum) DALAM PROSES PERSEMBUHAN LUKA PADA MENCIT (Mus musculus albinus) Febram, Bayu; Wientarsih, Ietje; Pontjo, Bambang
Majalah Obat Tradisional Vol 15, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.515 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ15iss3pp121 – 137

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas pemberian ekstrak dari batang pohon pisang Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam bentuk sediaan salep terhadap proses persembuhan luka pada kulit mencit (mus musculus albinus) melalui pengamatan patologi anatomi dan histopatologi.  Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit dengan strain DDY umur 4-6 minggu sebanyak 45 ekor yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (salep placebo), kontrol positif (salep komersil) dan salep ekstrak batang pohon pisang Ambon.  Semua mencit dilukai pada daerah punggung anterior sepanjang 1-1,5 cm menggunakan skalpel. Setiap hari luka diolesi dua kali dengan salep yang diuji ( salep placebo, salep komersil, dan salep ekstrak). Pengamatan patologi anatomi dilakukan setiap hari sementara pengamatan  histopatologi dilakukan pada hari ke 3, 5, 7, 14 dan 21 pasca perlukaan mencit yang dieuthanasia. Parameter pengamatan patologi anatomi adalah warna luka, pembekuan darah, terbentuknya keropeng dan ukuran luka. Parameter yang diamati pada sediaan  histopatologi adalah infiltrasi   sel-sel radang (neutrofil, limfosit, makrofag), neokapilerisasi, persentase re-epitelisasi dan ketebalan fibroblas.  Semua data kuantitatif diuji secara statistik menggunakan Analisa Sidik Ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan, sedangkan data kualitatif disajikan secara deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan patologi anatomi kelompok salep ekstrak lebih cepat membentuk keropeng dan menutup luka tanpa bekas, jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Hasil uji statistik pada parameter infiltrasi sel-sel radang pada kelompok salep ekstrak menunjukan hasil yang berbeda nyata (P<0.05) dengan kelompok kontrol negatif. Hasil pengamatan histopatologis menunjukkan bahwa ekstrak batang pohon pisang Ambon dalam sediaan salep mampu meningkatkan jumlah infiltrasi dari sel-sel radang, meningkatkan pembentukan neokapiler, meningkatkan persentase re-epitelisasi serta  mempercepat pembentukan fibroblas dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian salep ekstrak  batang pohon pisang ambon mempercepat proses persembuhan luka.