Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PERIODONTAL PADA MASYARAKAT USIA 15 TAHUNKEATAS DI DESA SIREN KECAMATAN BANDAR BARU PIDIE JAYA TAHUN 2018 Liana, Intan; Arbi, Anwar
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.335 KB)

Abstract

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal dan memperparah keadaannya. Berdasarkan data pukesmas Bandar Baru dari bulan Januari sampai dengan Juni 2018, dari keseluruhan kasus 4.028, diperoleh data pasien yang mengalami penyakit periodontal sebanyak 454 kasus dan 32% Penduduk Desa Siren usia 15 tahun Keatas. Hasil Pemeriksaan dari 10 orang, terdapat 7 orang menderita periodontal dengan jumlah rokok yang dihisap  > 10 batang / perhari.   Penelitian ini bersifat analitik, dilaksanakan pada tanggal 12 sampai dengan 19 Agustus 2018, dengan jumlah populasi 250 respoden pada masyarakat usia 15 tahun ke atas, dengan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling  dengan sampel 154 responden. Analisa data menggunakan Uji Chi Squre. Hasil penelitian menunjukkan kriteria kebiasaan merokok paling banyak terdapat pada kategori > 10 tahun yaitu sebanyak 58 responden (37,7%), kriteria tingkat keparah merokok terbanyak pada kategori yaitu berat 74 responden (48,1%), dan kriteria penyakit periodontal paling banyak terdapat pada kategori berat yaitu sebanyak 92 responden (59,7%).   Hasil  uji statistik  p = 0,001. Maka ada hubungan  kebiasaan merokok dengan penyakit periodontal. Diharapkan kepada pemerintah dan tenaga kesehatan di Desa Siren Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya untuk mengajak masyarakat usia 15 tahun ke atas agar menghentikan kebiasaan merokok karena dapat menimbulkan penyakit periodontal.
PERBEDAAN TAHAP PEMISAHAN SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS ISO DAN NON ISO DALAM WILAYAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2016 Arbi, Anwar
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 1 No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.632 KB)

Abstract

Puskesmas di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 9.321, terdiri dari 71,7% Puskesmas yang mempunyai sarana air bersih dan 44,5% telah memiliki saluran pembuangan air limbah dengan saluran tertutup. Ada 64,6% Puskesmas telah melakukan pemisahan limbah medis dan non medis. Hanya 26,8% Puskesmas yang memiliki incinerator. Sedangkan 73,2% sisanya tidak memiliki fasilitas tersebut yang menunjukkan pengelolaan limbah medis padat yang masih buruk. Jumlah limbah medis yang dihasilkan oleh Puskesmas di wilayah Kota Banda Aceh cukup tinggi mencapai 1,754.5 kg/thn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tahap Pemisahan Sistem Pengelolaan Limbah Medis Padat  di Puskesmas Dalam Wilayah Kota Banda Aceh. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini melibatkan puskesmas dengan status ISO dan Non ISO di Kota Banda Aceh. Sampel sebanyak 101 responden yang mewakili semua puskesmas di Banda Aceh. Data dia analisis secara Univariat dengan menyajikan table distribusi frekuensi dan analisi Bivariat menggunakan 2 uji statistic yaitu Mann-Whitney dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sistem pengelolaan limbah medis tahap pemisahan antara Puskesmas ISO dan Non ISO di Kota Banda Aceh (P=0,03), Sikap petugas(P=0,005). Sementara itu faktor yang berhubungan dengan system pengelolaan limbah medis padat tahap pemisahan baik di puskesmas ISO maupun Non ISO adalah masa kerja (P=0,013), sikap (P=0,000). Variabel sikap merupakan variabel dengan pengaruh yang sangat kuat terhadap sistem pengelolaan limbah medis padat, sehingga harus ada perhatian yang serius untuk mengubah hal tersebut dengan memfokuskan pada pelatihan yang berkualitas pada petugas medis di tingkat puskesmas.
FACTORS RELATED TO THE ROLE OF HEALTH OFFICIALS IN SUPERVISING POST PARTUM PERIOD OF KUTA COT GLIE HEALTH CENTER ACEH BESAR Arbi, Anwar; Liana, Intan
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/jbkm.v3i2.191

Abstract

Background: Adequate health monitoring and care during pregnancy until the postpartum period is very important for the survival of the mother and her baby. Efforts to accelerate the reduction of maternal mortality in reducing the availability of maternal health services in the community. The purpose of the study was to determine the factors associated with the role of health workers in monitoring the postpartum period in the Kuta Cot Glie Community Health Center Working Area in Greater Aceh District in 2018. Methods: This study was descriptive analytic with a cross-sectional approach. The population in this study were all midwives in the Kuta Cot Glie Community Health Center Working Area. A total of 36 midwives, recruited using total sampling technique. The hypothesis of this study was analysed using chi square test. Results: It was found that there was a relationship between information media (p-value 0.048), attitudes of health workers (p-value 0.001), and access to health workers (p-value 0.008). Conclusion: A relationship were found between media information, attitudes of health workers, access to health workers in the supervision of the puerperium.
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PERIODONTAL PADA MASYARAKAT USIA 15 TAHUNKEATAS DI DESA SIREN KECAMATAN BANDAR BARU PIDIE JAYA TAHUN 2018 Intan Liana; Anwar Arbi
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.335 KB)

Abstract

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal dan memperparah keadaannya. Berdasarkan data pukesmas Bandar Baru dari bulan Januari sampai dengan Juni 2018, dari keseluruhan kasus 4.028, diperoleh data pasien yang mengalami penyakit periodontal sebanyak 454 kasus dan 32% Penduduk Desa Siren usia 15 tahun Keatas. Hasil Pemeriksaan dari 10 orang, terdapat 7 orang menderita periodontal dengan jumlah rokok yang dihisap > 10 batang / perhari. Penelitian ini bersifat analitik, dilaksanakan pada tanggal 12 sampai dengan 19 Agustus 2018, dengan jumlah populasi 250 respoden pada masyarakat usia 15 tahun ke atas, dengan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan sampel 154 responden. Analisa data menggunakan Uji Chi Squre. Hasil penelitian menunjukkan kriteria kebiasaan merokok paling banyak terdapat pada kategori > 10 tahun yaitu sebanyak 58 responden (37,7%), kriteria tingkat keparah merokok terbanyak pada kategori yaitu berat 74 responden (48,1%), dan kriteria penyakit periodontal paling banyak terdapat pada kategori berat yaitu sebanyak 92 responden (59,7%). Hasil uji statistik p = 0,001. Maka ada hubungan kebiasaan merokok dengan penyakit periodontal. Diharapkan kepada pemerintah dan tenaga kesehatan di Desa Siren Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya untuk mengajak masyarakat usia 15 tahun ke atas agar menghentikan kebiasaan merokok karena dapat menimbulkan penyakit periodontal.
HUBUNGAN PERAN KELUARGA, KONDISI FISIK LANSIA DAN PENGETAHUAN DENGAN CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI KECAMATAN JAYA BARU BANDA ACEH Anwar Arbi; Agustina Agustina; Radhiah Zakaria; Badrul Laili
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v6i2.907

Abstract

Latar Belakang: Proyeksi angka harapan hidup penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan dari 70 tahun pada periode 2010-2015 menjadi 72 tahun pada periode 2030-2035. Salah satu bentuk perhatian yang serius terhadap lanjut usia adalah terlaksananya pelayanan pada lanjut usia melalui Posyandu lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui hubungan peran keluarga, kondisi fisik lansia dan pengetahuan dengan cakupan pelayanan kesehtaan lansia di kecamatan Jaya BAru Banda Aceh tahun 2020. Metode: Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data di analisis secara univariat, analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil: Penelitian menunjukan bahwa dukungan keluarga (p=0.001), kondisi fisik lansia (p=0.001), pengetahuan (p=0.001) berhubungan dengan cakupan pelayanan Kesehatan lansia di wilayah kerja kecamatan Jaya Baru Banda Aceh. Sehinnga dukungan keluarga, kondisi fisik lansia dan pengetahuan berhubungan dengan cakupan pelayanan lansia. Saran: Kepada instansi terkait (Dinas Kesehatan dan Puskesmas) disarankan untuk lebih meningkatkan sosialisasi dan memaksimalakan kualitas pelayanan Posyandu lansia.
Determinan Penyakit Hipertensi pada Lansia yang Berobat di Puskesmas Padang Tiji Kecamatan Padang Tiji Anwar Arbi
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v3i2.675

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yang di atas normal. Hipertensi adalah penyakit yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini, penderita hipertensi pada usia 60 tahun ke atas di Puskesmas Padang Tiji tahun 2016 sebesar (69.6%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan penyakit hipertensi pada lansia yang berobat di Puskesmas Padang Tiji Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie Tahun 2017. Metode: ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien lansia yang menderita hipertensi sebanyak 780, sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 lansia. Kelompok kasus yaitu penderita hipertensi sebanyak 32 orang dan 32 orang dari kelompok kontrol yang bukan penderita hipertensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square untuk mengetahui besar risiko (OR) paparan terhadap kasus pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan antara obesitas (p-value 0,024 dan OR = 3,2), aktifitas fisik (p-value 0,045 dan OR = 2,7), gaya hidup (p-value 0,044 dan OR= 2,8), pola makan (pvalue 0,005 OR = 4,3) dengan kejadian hipertensi pada lansia yang berobat di Puskesmas Padang Tiji Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie. Kesimpulan: Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat melakukan penyuluhan dan bimbingan cara pencegahan hipertensi melalui pola hidup sehat pada mayarakat secara rutin dan berkelanjutan.
PERBEDAAN TAHAP PEMISAHAN SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS ISO DAN NON ISO DALAM WILAYAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2016 Anwar Arbi
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 1 No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.632 KB)

Abstract

Puskesmas di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 9.321, terdiri dari 71,7% Puskesmas yang mempunyai sarana air bersih dan 44,5% telah memiliki saluran pembuangan air limbah dengan saluran tertutup. Ada 64,6% Puskesmas telah melakukan pemisahan limbah medis dan non medis. Hanya 26,8% Puskesmas yang memiliki incinerator. Sedangkan 73,2% sisanya tidak memiliki fasilitas tersebut yang menunjukkan pengelolaan limbah medis padat yang masih buruk. Jumlah limbah medis yang dihasilkan oleh Puskesmas di wilayah Kota Banda Aceh cukup tinggi mencapai 1,754.5 kg/thn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tahap Pemisahan Sistem Pengelolaan Limbah Medis Padat di Puskesmas Dalam Wilayah Kota Banda Aceh. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini melibatkan puskesmas dengan status ISO dan Non ISO di Kota Banda Aceh. Sampel sebanyak 101 responden yang mewakili semua puskesmas di Banda Aceh. Data dia analisis secara Univariat dengan menyajikan table distribusi frekuensi dan analisi Bivariat menggunakan 2 uji statistic yaitu Mann-Whitney dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sistem pengelolaan limbah medis tahap pemisahan antara Puskesmas ISO dan Non ISO di Kota Banda Aceh (P=0,03), Sikap petugas(P=0,005). Sementara itu faktor yang berhubungan dengan system pengelolaan limbah medis padat tahap pemisahan baik di puskesmas ISO maupun Non ISO adalah masa kerja (P=0,013), sikap (P=0,000). Variabel sikap merupakan variabel dengan pengaruh yang sangat kuat terhadap sistem pengelolaan limbah medis padat, sehingga harus ada perhatian yang serius untuk mengubah hal tersebut dengan memfokuskan pada pelatihan yang berkualitas pada petugas medis di tingkat puskesmas.
RELATIONSHIP OF ACTION ON TOOTH BRUSH WITH ORAL HIGIENE STATUS AT BASIC SCHOOL IN PUEDADA BIREUEN DISTRICT Intan Liana; Anwar Arbi
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.001 KB) | DOI: 10.35910/jbkm.v3i1.189

Abstract

Action is one of the factors that can affect dental health status. Based on the initial survey, 10 children who agreed 4 had moderate teeth and mouth criteria, 6 children had dental hygiene and mouth had poor criteria. The purpose of this study was to study the relationship of action to the status of dental and oral hygiene of fifth and sixth graders of elementary school in Peudada, Bireuen District. This research is analytical with cross sectional design. The population of all fifth and sixth grade students of elementary school in Bireuen District was 50 respondents. The sample of this study is total participants, retrieval of data by conducting interviews and examinations using Chi-Square statistical test (α = 0.05). The results showed the actions of respondents who were categorized as good, had moderate dental and oral hygiene status (P <0.05). Can conclude that there is a relationship between actions with dental and oral hygiene. It is expected that teachers and health workers can assist in guidance and provide guidance on dental and oral hygiene care.
FACTORS RELATED TO THE ROLE OF HEALTH OFFICIALS IN SUPERVISING POST PARTUM PERIOD OF KUTA COT GLIE HEALTH CENTER ACEH BESAR Anwar Arbi; Intan Liana
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/jbkm.v3i2.191

Abstract

Background: Adequate health monitoring and care during pregnancy until the postpartum period is very important for the survival of the mother and her baby. Efforts to accelerate the reduction of maternal mortality in reducing the availability of maternal health services in the community. The purpose of the study was to determine the factors associated with the role of health workers in monitoring the postpartum period in the Kuta Cot Glie Community Health Center Working Area in Greater Aceh District in 2018. Methods: This study was descriptive analytic with a cross-sectional approach. The population in this study were all midwives in the Kuta Cot Glie Community Health Center Working Area. A total of 36 midwives, recruited using total sampling technique. The hypothesis of this study was analysed using chi square test. Results: It was found that there was a relationship between information media (p-value 0.048), attitudes of health workers (p-value 0.001), and access to health workers (p-value 0.008). Conclusion: A relationship were found between media information, attitudes of health workers, access to health workers in the supervision of the puerperium.
Peer Edukasi Tentang Jajanan Kariogenik Pada Anak Usia Sekolah Di Desa Kandang Aceh Besar Intan Liana; Andriani Andriani; Elfi Zahara; Anwar Arbi
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2020): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.845 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v2i2.31

Abstract

Metode pembelajaran yang efektif digunakan adalah peer teaching (tutor sebaya), dengan cara belajar yang berpusat pada siswa (student centered). Selama ini metode penyuluhan yang diberikan oleh guru dan atau instansi kesehatan lainnya menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. Sementara itu, kasus karies gigi pada anak usia sekolah masih selalu menempati urutan pertama. Banyak kemungkinan karena usia anak sekolah sering jajan, baik disekolah maupun dirumah. Tujuan kegiatan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dari risiko jajanan kariogenik. Jumlah sasaran adalah 40 orang anak usia sekolah yang dibagi dalam 4 kelompok besar, dan memilih 4 orang enumerator dari desa. Metode evaluasi dengan memberikan lembar kuesioner pre dan post test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dari risiko jajanan kariogenik. Setelah dilakukan peer edukasi pada anak usia sekolah di Desa Kandang Aceh Besar (P<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa metode Peer edukasi sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dari risiko jajanan kariogenik anak usia sekolah di Desa Kandang. Sehingga dapat direkomendasikan agar setiap instansi kesehatan dapat memberikan penyuluhan dengan menggunakan metode peer edukasi dan dengan melibatkan orang tua dan keluarga agar perubahan perilaku menjadi lebih baik.