Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Perbedaan Pengaruh Akupunktur dan Vitamin B6 terhadap Penurunan Intensitas Mual Muntah pada Emesis Gravidarum Berat Imtihanul Munjiah; Tita Husnitawati Madjid; Herry Herman; Farid Husin; Ieva Baniasih Akbar; Ahmad Rizal
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 2 (2015): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.852 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i2.10

Abstract

Emesis gravidarum adalah mual-muntah yang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari, bahkan bisa membahayakan bagi ibu dan janin. Mual muntah dialami sekitar 50−90% wanita. Ada dua cara yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa mual, yaitu secara farmakologis salah satunya dengan pemberian vitamin B6 dan non-farmakologis dengan akupunktur. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan perubahan mual muntah pada ibu hamil dengan emesis gravidarum berat yang dikelola dengan akupunktur dan vitamin B6. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan desain penelitian  pos-test only design with control group. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 66 orang dengan teknik pengambilan sampel concecutive sampling dengan memerhatikan kriteria inklusi. Analisis bivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kai kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan perubahan mual muntah kelompok akupunktur (64,7%) responden menjadi kategori ringan dan sudah tidak ada yang mengalami mual muntah berat, sedangkan kelompok vitamin B6 (40,6%) responden menjadi kategori ringan  dan masih terdapat (15,6%) responden yang tetap mengalami mual muntah berat. Nilai antara skor emesis gravidarum ibu hamil kelompok akupuntur dengan skor emesis gravidarum ibu hamil kelompok vitamin B6 (p <0,05). Simpulan penelitian ini adalah pengelolaan dengan akupunktur pada emesis gravidarum lebih baik dibandingkan pemberian vitamin B6 (p <0,05).  Akupunktur adalah metode alternatif terpilih dalam menurunkan mual muntah pada ibu hamil dengan emesis gravidarum
EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MENSTRUASI PERTAMA Siti Rusyanti; Achadiyani Achadiyani; Ieva Baniasih Akbar
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 6 No 1 (2019): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v6i1.210

Abstract

Masa remaja adalah masa yang rentan terhadap berbagai masalah reproduksi karena kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Hasil studi UNICEF di Indonesia pada tahun 2015 menunjukkan bahwa satu dari enam gadis remaja harus absen dari sekolah selama 1 hari atau lebih selama menstruasi. Sejauh ini materi yang berkaitan dengan pubertas sering diberikan dengan metode ceramah termasuk di kota Serang, Banten, sehingga remaja hanya menggunakan indera pendengaran mereka. Media audiovisual melibatkan pendengaran dan penglihatan pada saat yang sama dalam suatu proses. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan pengetahuan remaja setelah menggunakan video dan ceramah tentang menstruasi pertama. Metode penelitian menggunakan Quasi Experiment dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 35 remaja pada kelompok video dan 34 remaja pada kelompok ceramah. Teknik sampel adalah teknik random permuted blocks dan analisis menggunakan uji U Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan video dapat meningkatkan pengetahuan (nilai p <0,001). Metode ceramah dapat meningkatkan pengetahuan (nilai p <0,001). Terdapat peningkatan pengetahuan remaja pada kelompok video tetapi tidak lebih tinggi dari remaja pada kelompok ceramah (nilai p = 0,185). Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa video meningkatkan pengetahuan remaja dalam menghadapi menstruasi pertama.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Pencegahan terhadap HIV/AIDS pada Siswa-Siswi SMAN X Anggi Sri Mulyani Rukmana; Ieva Baniasih Akbar
Jurnal Riset Kedokteran Volume 2, No.1, Juli 2022, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.203 KB) | DOI: 10.29313/jrk.vi.876

Abstract

Abstract. Introduction: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that attacks white blood cells, resulting in a decrease in the immune system. According to data from the World Health Organization (WHO) in 2019, it was stated that 38 million people were infected with HIV worldwide. According to the West Java Health Office in 2018, Cianjur City was ranked 13th out of 27 districts/cities with 124 cases reported. The spread of HIV is common among adolescents due to the low level of knowledge of HIV risk factors. Misunderstanding of knowledge about HIV/AIDS will make many youths experience confusion and tend to be influenced by untrue information. This can be exacerbated by the absence of supporting facilities at the level of formal education and the influence of information technology from unfiltered media. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge and the attitude of prevention towards HIV/AIDS in the students of SMAN 1 Cianjur in the academic year 2020-2021. This type of research is quantitative with analytical observational method with cross sectional approach. Data were obtained from distributing questionnaires to students of SMAN 1 Cianjur totaling 95 samples. Data analysis using gamma test. Data processing was carried out using SPSS 2.0 application with a significance degree of p<0.005. The results showed that the level of knowledge was lacking with bad prevention attitudes 3 people (13%) and good 20 people (87%), the level of knowledge was sufficient with bad prevention attitudes 6 people (9%) and good 59 people (91%), good knowledge levels with a bad attitude 10 people (10%) and 85 people (90%). There was no significant relationship between the level of knowledge and the attitude of prevention (p = 0.828). In conclusion, there is no relationship between the level of knowledge and the attitude of preventing HIV/AIDS among students of SMAN 1 Cianjur for the academic year 2020–2021. Abstrak. Pendahuluan: Human Iimmunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sel darah putih sehingga terjadi penurunan sistem imun. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 dinyatakan 38 juta orang terinfeksi HIV di seluruh dunia. Menurut Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2018, Kota Cianjur menempati peringkat ke-13 dari 27 kabupaten/kota dengan laporan 124 kasus. Penyebaran HIV banyak terjadi di kalangan remaja akibat rendahnya tingkat pengetahuan terhadap faktor risiko HIV. Kesalahpahaman pengetahuan HIV/AIDS akan menjadikan banyak remaja mengalami kebingungan dan cenderung terpengaruh terhadap informasi tidak benar. Hal tersebut dapat diperparah dengan tidak adanya fasilitas pendukung di tingkat pendidikan formal dan pengaruh teknologi informasi dari media tanpa filter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pencegahan terhadap HIV/AIDS pada siswa-siswi SMAN 1 Cianjur tahun ajaran 2020–2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada siswa-siswi SMAN 1 Cianjur berjumlah 95 sampel. Analisis data menggunakan uji gamma. Pengolahan data dilakukan dengan aplikasi SPSS 2.0 dengan derajat signifikansi p<0,005. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan kurang dengan sikap pencegahan buruk 3 orang (13%) dan baik 20 orang (87%), tingkat pengetahuan cukup dengan sikap pencegahan buruk 6 orang (9%) dan baik 59 orang (91%), tingkat pengetahuan baik dengan sikap buruk 10 orang (10%) dan baik 85 orang (90%). Tidak terdapat hubungan bermakna tingkat pengetahuan dengan sikap pencegahan (p=0,828). Simpulan, tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pencegahan HIV/AIDS di kalangan siswa-siswi SMAN 1 Cianjur tahun ajaran 2020–2021.
Edukasi kesehatan imunisasi Measles Rubella menggunakan video animasi dan pesan teks melalui WhatsApp Yunita Andriani; Kusnandi Rusmil; Ieva Baniasih Akbar
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 36, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.576 KB) | DOI: 10.22146/bkm.52501

Abstract

Purpose: This study aimed to compare the effect of health education using animated video and text messages through WhatsApp on parental knowledge and attitude. Method: This study used a quasi-experimental design on two groups that consisted of 36 respondents in each group. The first group received animation videos about MR immunization, and the second group received text messages through WhatsApp. The instruments of this study consisted of a knowledge questionnaire and an attitude questionnaire. The study was conducted on parents who had an infant less than nine months old, had a smartphone and WhatsApp account. Results: The pretest-posttest scores show increased knowledge and attitude about MR immunization after educational animation video and text message intervention. Video animation had a higher mean of knowledge and attitude than text messages. Conclusion: Health education using animation videos through WhatsApp can improve parental knowledge and attitude higher than a text message.
PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR DALAM MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PEREMPUAN Fauzah Cholashotul I’anah; Vita Murniati Terawan; Ieva Baniasih Akbar; Johannes C. Mose; Dewi Marhaeni Diah Herawati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i3.874

Abstract

Anemia lebih sering terjadi pada remaja khususnya pada negara berkembang dan kekurangan zat besi merupakan penyebab paling utama yang memengaruhi 50% anemia pada perempuan. Daun kelor mengandung zat gizi makornutrien dan mikronutrien yang tinggi dan dapat meminimalkan risiko anemia. Tujuan dari riset ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor dalam meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja perempuan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian systematic review dan meta analisis dengan metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses Protocols (PRISMA-P) yang dilakukan secara sistematis dengan mengikuti tahapan atau protokol penelitian yang benarserta hanya menggunakan studi primer dari penelitian Kuantitatif Quasi Eksperimental. Hasil meta analisis Z sebesar 2.32 dengan p value adalah 0.02 menunjukkan p value level of significance (?=0.05) dan didapatkan juga mean difference sebesar -2.39 pada 95% confident interval antara [-4.41; -0.38]. Karena pada 95% confident interval tidak memuat titik nol yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kadar hemoglobin antara grup experimental dengan grup kontrol dari keseluruhan studi. Kesimpulan riset ini terdapat pengaruh ekstrak daun kelor dalam meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja perempuan. Diharapkan bagi orang tua yang memiliki anak remaja perempuan menyediakan makanan dengan bahan dasar daun kelor untuk memenuhi kebutuhan gizi agar tidak terjadi ataupun mengobati anemia pada remaja perempuan.