Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk menggambarkan kenakalan remaja ditinjau dari hasil tes S.E.D (Social Emotional Dimension). Metode yang digunakan adalah metoda observasi, wawancara. Subjek penelitian ini adalah siswa SMU dan SMK Wisnuwardhana Malang berusia 15 tahun – 18 tahun yang telah diketahui bermasalah disekolah seperti : membolos sekolah, sering terlambat, tidak mengerjakan tugas sekolah, merokok di kelas, pulang sebelum waktunya. Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah tes S.E.D (Social Emotional Dimension) yang disusun oleh Hutton dan Robert yang dapat menerangkan beberapa karakteristik emosi anak remaja yang mengalami handicap (hambatan) dan sekaligus dapat membedakan bahwa remaja tersebut dapat dikatakan normal atau memang bermasalah. Analisis terhadap data akan dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui penyebab siswa bermasalah disekolahnya dan didukung analisis data secara kuantitatif dengan teknik statistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi menduduki ranking tertinggi Conduct Problem yaitu sebesar 42%. Hal ini berarti bahwa kenakalan remaja di SMU & SMK Wisnuwardhana Malang terbanyak disebabkan oleh faktor Conduct Problem. Dimensi yang berikutnya yaitu Depression sebesar 34%. Depression yang dimaksud disini adalah berontak negatif yang terjadi karena mengalami stres dalam kehidupan seperti perpisahan dengan orangtua, bergabung di tempat baru yang tidak disenangi. Selanjutnya Dimensi Interpersonal Relationship, Inappropriate Behavior, Anxiety/Inattention sama-sama menduduki ranking terendah sebesar 8%