Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis perbedaan asupan kalsium, magnesium, zink, dan aktivitas fisik berdasarkan kejadian dismenorea pada remaja putri atlet di SMA Negeri Ragunan Yulia Wahyuni; Dhea Sabha Fasya; Anugrah Novianti
Ilmu Gizi Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v5i1.213

Abstract

Latar Belakang: Dismenorea adalah nyeri yang terjadi terutama di perut bagian bawah yang dapat menyebar hingga ke punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga betis. Faktor yang memengaruhi dismenorea antara lain defisiensi asupan zat gizi dan aktivitas fisik. Asupan zat gizi yang berpengaruh pada dismenorea diantaranya adalah asupan kalsium, magnesium dan zink. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan asupan kalsium, magnesium, zink, dan aktivitas fisik berdasarkan kejadian dismenorea di SMA Negeri Ragunan (Khusus Olahragawan). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan observasional analitik dengan desain case control. Responden dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok dismenorea dan tidak dismenore, dengan masing-masing kelompok berjumlah 32 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik responden, data asupat zat gizi mikro yang dikumpulkan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire. Data aktivitas fisik dikumpulkan menggunakan kuesioner Physical Activity Level, data kram perut saat menstruasi dikumpulkan menggunakan Numerical Rating Scale. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Independent t-Test dan Mann Whitney. Hasil: Ada perbedaan yang signifikan pada variabel asupan kalsium, asupan magnesium, dan aktivitas fisik (p<0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada variabel asupan zink (p>0,05). Kesimpulan: Ada perbedaan asupan kalsium, asupan magnesium, dan aktivitas fisik pada remaja putri atlet yang mengalami dismenorea dan tidak mengalami dismenorea. Tidak ada perbedaan asupan zink pada remaja putri yang mengalami dismenorea dan tidak mengalami dismenorea.
Peningkatan Pengetahuan Mengatasi Alergi Pada Balita Melalui Edukasi Online Gizi Prita Dhyani Swamilaksita; Anugrah Novianti
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.301 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v1i1.19

Abstract

Alergi pada balita telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang cukup serius karena angka kejadiannya terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Prevalensi alergi telah meningkat maka alergi harus dianggap sebagai masalah kesehatan utama, dimana 5-15% populasi anak di seluruh dunia menderita alergi. Faktor resiko alergi pada balita disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Banyak kasus berhubungan dengan peranan pemberian ASI ekslusif dan paparan dini terhadap makanan pendamping ASI dapat digunakan sebagai faktor protektif terhadap kemuculan alergi pada balita. Pola pemberian makan pada anak, khususnya balita tidak terlepas dari peran ibu sebagai manajer rumah tangga yang juga dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, pendapatan, banyak anak dalam keluarga, paritas, dan sebagainya. Penanganan yang baik untuk anak penderita alergi dapat memperbaiki pola makannya sehingga lambat laun dapat beradaptasi dengan makanan yang dimakan. Tujuan utama dari pegabdian masyarakat ini yaitu meningkatan pengetahuan mengenai penanganan alergi pada balita kepada masyarakat luas dan ibu yang memiliki anak penderita alergi pada khsusunya sehingga pemberian makan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan dengan baik. Kegiatan edukasi perlu dilakukan secara lebih luas sehingga materi yang telah disusun dapat tersosialisasikan ke masyarakat, khususnya ibu yang memiliki anak dengan alergi melalui edukasi gizi secara online.
Efektivitas Program Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Cikupa, Kabupaten Tangerang Anugrah Novianti; Tyas Putri Utami; Rifka Dewi Kherunnisa; Nisa Indriani
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2022): May
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.985 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i03.121

Abstract

Nutritional problems that are often encountered in pregnant women include Chronic Energy Deficiency (CED). Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition of a person who suffers from chronic (chronic) food shortages, which is characterized by an upper arm circumference (LILA) < 23.5 cm, resulting in health problems. The purpose of community service activities is to look at the effectiveness of the supplementary feeding program for pregnant women with SEZ for 3 weeks. According to the service team survey, the high number of pregnant women who are at high risk (experiencing anemia and CED) from 10 villages in the Cikupa District Health Center, namely around 247 pregnant women with SEZ and 494 pregnant women with anemia throughout 2021. The method of service is case study, persuasive and educative to the community. The results of the service showed that there was a difference in the weight of pregnant women (n=27) before and after the PMT intervention for 3 weeks, so that giving PMT was considered effective for increasing the weight of pregnant women with SEZ significantly.
Penilaian Status Gizi dan Pengetahuan Gizi Seimbang Anak Usia Sekolah Sebagai Bentuk Aktivasi Kegiatan UKS Anugrah Novianti; Tyas Putri Utami
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.122 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i1.908

Abstract

Permasalahan gizi anak usia sekolah di Indonesia menurut data Riskesdas 2018 adalah anak dengan kategori pendek/stunting mencapai 30,7%, sementara yang gemuk 8% dan anemia 26%. Permasalahan gizi pada anak sekolah inilah yang akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa datang, dikarenakan anak merupakan generasi penerus bangsa. Sehingga pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang gizi seimbang dan penilaian status gizi serta dapat mengoptimalkan kembali fungsi UKS dan berfokus pada permasalahan gizi anak sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di SDN Kedoya Utara 01 Jakarta Barat dengan responden yaitu seluruh siswa sekolah dasar yang berjumlah 422 anak. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk gabungan dari beberapa bentuk kegiatan, yaitu pengambilan data status gizi siswa, penilaian pengetahuan gizi seimbang serta edukasi gizi seimbang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas 1-6 memiliki status gizi normal, namun terdapat 18,8% siswa kelas 1-3 yang berstatus gizi obesitas dan 9,1% berstatus gizi kurang. Dilihat dari tingkat pengetahuan siswa kelas 4-6 rata-rata memiliki skor pengetahuan ?50 yang artinya memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Hasil dari pengabdian masyarakat ini pun menunjukkan distribusi tingkat kecukupan energi protein pada siswa kelas 4-6, dimana didapatkan bahwa 67,8% dan 42,7% siswa memiliki tingkat kecukupan energi protein defisit ringan hingga berat, selain itu sebesar 54,9% dan 75,2% siswa memiliki tingkat kecukupan lemak dan karbohidrat dengan kategori defisit ringan hingga berat.
Pembuatan Roti Kering dengan Penambahan Ikan Lele (Clarias Batracus) dan Bayam (Amarantus Tricolor, I.) Sebagai Snack Alternatif MP-ASI Sumber Protein dan Zat Besi Sita Pramesti Dewi; Anugrah Novianti; Reza Fadhilla; Dudung Angkasa; Lintang Purwara Dewanti
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2020): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v4i1.33

Abstract

Kecukupan gizi sangat penting untuk kesehatan baduta, kesehatan baduta ini berhubungan erat dengan fase pertumbuhan mereka. Masa baduta disebut sebagai "Periode Emas" dimana pondasi tumbuh kembang, pola berpikir, kemampuan berbicara, perkembangan mental dan intelektual berkembang secara intensif. Pada periode ini, baduta membutuhkan camilan alternatif yang dibuat dari makanan lokal yang bergizi seperti lele dan bayam. Secara umum, pembuatan roti menggunakan tepung gandum yang hanya mengandung nutrisi makro dan beberapa nutrisi lainnya. Melalui penambahan lele dan bayam diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi roti, terutama protein dan zat besi. Mengetahui pengaruh penambahan lele dan bayam dari kue kering ke tingkat protein, zat besi dan penerimaan kue kering. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ada 4 formula roti kering yang berbeda dengan tambahan lele dan bayam. Analisis yang dilakukan ialah uji daya terima (mutu hedonic dan uji hedonik), analisis proksimat dan analisis kandungan zat besi. Uji daya terima panelis dan karakteristik organoleptik yang paling disukai adalah formula F1. Sedangkan kandungan protein dan zat besi F1 ialah 12,78 g dan 12,93 mg. Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan lele dan bayam ke dalam adonan roti, menunjukkan kandungan tinggi nilai protein dan zat besi. Formula F1 dapat dijadikan kudapan alternatif MP-ASI baduta karena mengandung sumber protein dan zat besi
HUBUNGAN POLA KONSUMSI DAN TINGKAT KECUKUPAN SERAT DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PASIEN POLIKLINIK JANTUNG Reni Purnama Indah Lestari; Harna Harna; Anugrah Novianti
Jurnal Gizi dan Kuliner Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Gizi dan Kuliner
Publisher : Program Studi Gizi UNSIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/giziku.v1i1.4551

Abstract

Kadar kolesterol yang tinggi merupakan 56% faktor yang berkontribusi besar dalam penyebab terjadinya PJK. Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yang disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Tujuan dari analisis ini adalah untukmengetahui hubungan kebiasaan olahraga, RLPP, pola konsumsi, tingkat kecukupan serat, dan kebiasaan merokok dengan kadar kolesterol total pasien poliklinik jantung RSUD Banten.Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan sampel sebanyak 96responden yaitu pasien poliklinik jantung. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Hasil analisis didapatResponden dengan status gizi normal sebanyak 66.70%, responden yang mengonsumsi obat penurun kolesterol sebanyak 55.2%. Responden dengan kadar kolesterol normal sebanyak 53.10%. Responden dengan pola konsumsi baik sebanyak 68.75%. Responden dengan asupan serat cukup sebanyak 47.90%. Terdapat hubungan antara pola konsumsi dan tingkat kecukupan serat, terhadap kadar kolesterol total(p<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini adalah pola konsumsi, dan tingkat kecukupan serat,mempengaruhi kadar kolesterol total.
HUBUNGAN SISA MAKAN DAN KONSUMSI MAKANAN DARI LUAR TERHADAP LAMA HARI RAWAT PADA PASIEN ANAK YANG MENDAPATKAN MAKAN BIASA DI RSJ. Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR Ulfah Sulistiowati Sudarto; Laras Sitoayu; Mertien Sa’pang; Prita Dhyani; Anugrah Novianti
Jurnal Sains Kesehatan Vol 29, No 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.29.3.9

Abstract

Salah satu indikator standar mutu penyelenggaraan makanan Rumah Sakit adalah sisa makan. Kurang dari 20% merupakan angka yang harus dicapai dalam tolak ukur keberhasilan dalam standar pelayanan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan banyaknya sisa makanan dan konsumsi makanan luar rumah sakit terhadap lama hari rawat pada pasien anak yang mendapatkan diit biasa di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan uji Chi-Square dengan sampel sebanyak 26 pasien. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Accidental Sampling. Hasil Analisis deskriptiff dengan uji Chi-Square berdasarkan sisa makan didapat nilai p-value 0,05 tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan lama hari rawat dengan nilai p-value 0,280, 0,937, 0,583, 0,640, 0,271. Untuk makanan dari luar dan lama hari rawat dengan uji didapatkan nilai p-value 0,05 atau 0,275. Kesimpulan: Tidak ada hubungan bermakna antara  sisa makan dan konsmsi makanan dari luar dengan  lama hari rawat. Saran : Agar sisa makanan pada pasien anak tidak tinggi, perlu adanya evaluasi menu anak serta standar porsi yang sesuai dengan kondisi pasien. Kata Kunci: lama hari rawat, makanan dari luar, sisa makanan
Hubungan Beban Glikemik, Aktivitas Fisik, Stres Kerja Dengan Lemak Visceral Pada Pekerja Di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Banten Erlita Cahaya Rizkiah; Nadiyah Nadiyah; Anugrah Novianti; Nazhif Gifari; Mertien Sapang
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 3 (2023): Juli: Jurnal Imu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikg.v1i3.1487

Abstract

Background: Visceral fat is fat that is stored in the adipose tissue of the abdominal region. The accumulation of high amounts of visceral fat causes central obesity and the occurrence of metabolic syndrome which is a risk for degenerative diseases. Banten Province shows that the prevalence of obesity in 2018 is 22.5% and in 2020 it is 25.2%. Risk factors that cause obesity, especially in the workplace, are lack of physical activity, unhealthy eating patterns, and unhealthy lifestyles. Objective: to determine the relationship between glycemic load, physical activity, and work stress with visceral fat. Methods: The research was carried out in the Office of Manpower and Transmigration of Banten Province, from August 2021 to August 2022. This type of research is quantitative research which is an analytic survey using a cross-sectional research design with a research sample of 76 respondents. Data analysis used the Chi-Square test. Results: There was a relationship between glycemic load and visceral fat (p=0.000), there was a relationship between physical activity and visceral fat (p=0.002), and there was no relationship between work stress and visceral fat (p=0.137). This is because respondents still consume sufficient carbohydrate food on weekdays and holidays and respondents tend to do less physical activity which causes fat accumulation in the body.Conclusion: There is a significant relationship between glycemic load and physical activity to the formation of visceral fat.