Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Studi Literatur Pemanfaatan Biji Karet (Hevea Brasiliensis) sebagai Bahan Baku Tempe di Desa Galang Suka Fatharani, Eka Fariza; Fitri, Fitri; Sari, Rizka Nanda; Harahap, Aprilinda M
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.474 KB)

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat untuk tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan serat. Tempe biasanya dibuat dengan bahan baku kacang kedelai yang kemudian diolah dengan cara fermentasi. Salah satu desa di Kecamatan Galang, yaitu Desa Galang Suka, menciptakan sebuah inovasi baru dengan mengganti bahan baku tempe yang semula kacang kedelai menjadi biji karet. Biji karet merupakan bagian dari tanaman karet yang belum banyak dimanfaatkan terutama untuk bahan pangan. Pada saat musim biji karet di Desa Galang Suka, biji karet sering kali terbuang percuma dan tidak dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga oleh beberapa masyarakat biji karet diolah menjadi tempe. Hasil inovasi ini sudah cukup berkembang dan diperjualbelikan, hingga menjadi salah satu produk ekonomi kreatif di desa tersebut. Namun, belum ada pengujian secara pasti mengenai kelayakan konsumsi dari tempe biji karet tersebut di Desa Galang Suka, karena masyarakat hanya sebatas mengolah dan mengkonsumsi. Sehingga dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan konsumsi dari biji karet tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan studi literatur. Peneliti akan mengkaji beberapa sumber dari penelitian terdahulu tentang kelayakan konsumsi biji karet hingga diolah menjadi tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempe biji karet mengandung protein yang cukup baik untuk kebutuhan manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biji karet layak dikonsumsi dan diberdayakan oleh masyarakat, khususnya Desa Galang Suka.
PEMBUATAN BUBUR INSTAN BERAS MERAH DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KACANG MERAH UNTUK MENINGKATKAN NILAI GIZI MP ASI Fitri, Fitri; Karimuna, La; Sadimantara, Muhammad Syukri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 6 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.281 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v6i6.22849

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to determine the effect of brown rice flour (Oryza nivara) and red bean flour (Vigna angularis L) formulations on organoleptic assessment, iron content, and proximate values of breast milk substitute. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of five levels of red bean flour addition (B0 = 0%, B1 10%, B2 = 20%, B3 = 30%, and B4 = 40%). Data analysis was carried out using the analysis of variance (ANOVA) method and then followed with Duncan's multiple range test (DMRT) with a 95% confidence level (α=0.05). The best result was obtained by B2 treatment (addition of 20% red bean flour) with assessment scores of color, aroma, taste, and texture reached 4.17 (like), 4.13 (like), 3.90 (like), and 3.96 (like), respectively. The selected treatment contained 11.53% water, 1.28% ash, 15.9% fat, 3.295% protein, 35.43% carbohydrate, and 1.341% iron. The results show that the addition of red bean flour had a very significant effect on the organoleptic improvement of color, aroma, and texture, and significantly increased the organoleptic characteristics of taste. The organoleptic assessment result shows that the product was favored by the panelists. Instant brown rice porridge with the addition of red bean flour met the standard of SNI No. 01-7111.1-2005 for fat, ash, and protein contents.Keywords: red rice flour instant porridge, red bean flour, nutritional value, iron.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh formulasi tepung beras merah (Oryza nivara) dan tepung kacang merah (Vigna angularisL) terhadap penilaian organoleptik, kandungan zat besi, dan nilai proksimat makanan pendamping ASI. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 jenis perlakuan yaitu penambahan tepung kacang merah yaitu (B0 = 0%, B1 10%, B2 = 20%, B3 = 30% dan B4 = 40%). Analisis data dilakukan dengan metode analysis of varian (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan’s multiple range test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian terbaik bubur instan berbasis tepung beras merah yaitu perlakuan B2 (penambahan tepung kacang merah 20%) dengan skor penilaian terhadap warna sebesar 4,17 (suka), aroma sebesar 4,13 (suka), rasa sebesar 3,90 (suka), tekstur sebesar 3,96 (suka), kadar air sebesar 11,53%, kadar abu sebesar 1,28%, kadar lemak sebesar 15,9%, kadar protein sebesar 3,295% dan kadar karbohidrat sebesar 35,43%, zat besi 1,341%. Berdasarkan hasil penelitian penambahan tepung kacang merahberpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan organoleptik warna, aroma, dan tekstur, dan berpengaruh nyata terhadap penimgkatan karakteristik organoleptik rasa bubur instanberbasis tepung beras merah terbaik, penilaian organoleptik dapat diterima dan disukai oleh panelis. Bubur instan beras merah dengan penambahan tepung kacang merah untuk kadar lemak, abu, dan protein telah memenuhi standar SNI No. 01-7111.1-2005.Kata kunci: Bubur instan tepung beras merah, tepung kacang merah, nilai gizi, zat besi
Pembuatan Bubur Instan Beras Merah dengan Penambahan Tepung Kacang Merah Untuk Meningkatkan Nilai Gizi MP ASI Fitri, Fitri; Karimuna, La; Sadimantara, Muhammad Syukri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.291 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i2.25166

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to analyze the effect of the formulations of brown rice flour (Oryza nivara) and red bean flour (Vigna angularis L) on organoleptic assessment, iron content, and proximate values of complementary foods. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of five types of treatment, namely the addition of red bean flour (B0 = 0%, B1 10%, B2 = 20%, B3 = 30%, and B4 = 40%). Data were analyzed by the analysis of variance (ANOVA) and then followed with Duncan's multiple range test (DMRT) at a 95% confidence level (α=0.05). The treatment with the best organoleptic assessment was the B2 treatment (20% red bean flour addition) with scores of color, aroma, taste, and texture reaching 4.17 (like), 4.13 (like), 3.90 (like), and 3.96 (like), respectively. The B2 treatment contained 11.53% moisture, 1.28% ash, 15.9% fat, 3.295% protein, 35.43% carbohydrate, and 1.341% iron. The results show that the addition of red bean flour had a very significant effect on increasing organoleptic color, aroma, and texture, as well as significantly increased the taste of the brown rice flour-based instant porridge. The organoleptic assessment shows that the product was accepted and favored by panelists. The product met the standard of SNI No. 01-7111.1-2005 for fat, ash, and protein contents.Keywords: red rice flour instant porridge, red bean flour, nutritional value, iron.ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh formulasi tepung  beras merah (Oryza nivara) dan tepung kacang merah (Vigna angularisL) terhadap penilaian organoleptik, kandungan zat besi, dan nilai proksimat makanan pendamping ASI. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 jenis perlakuan yaitu penambahan tepung kacang merah yaitu (B0 = 0%, B1 10%, B2 = 20%, B3 = 30% dan B4 = 40%). Analisis data dilakukan dengan metode analysis of varian (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan’s multiple range test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian terbaik bubur instan berbasis tepung beras merah yaitu perlakuan B2 (penambahan tepung kacang merah 20%) dengan skor penilaian terhadap warna sebesar  4,17 (suka), aroma sebesar 4,13 (suka), rasa sebesar 3,90 (suka), tekstur sebesar 3,96 (suka), kadar air sebesar 11,53%, kadar abu sebesar 1,28%, kadar lemak sebesar 15,9%, kadar protein sebesar 3,295% dan kadar karbohidrat sebesar 35,43%, zat besi 1,341%. Berdasarkan hasil penelitian penambahan tepung kacang merahberpengaruh  sangat nyata terhadap peningkatan  organoleptik warna, aroma, dan tekstur, dan berpengaruh nyata terhadap penimgkatan karakteristik organoleptik rasa bubur instanberbasis tepung beras merah terbaik, penilaian organoleptik dapat diterima dan disukai oleh panelis. Bubur instan beras merah dengan penambahan tepung kacang merah untuk kadar lemak, abu, dan  protein telah memenuhi standar SNI No. 01-7111.1-2005.Kata kunci: Bubur instan tepung beras merah, tepung kacang merah, nilai gizi, zat besi