Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Diglosia

CERITA RAKYAT NYI RAMBUT KASIH SEBAGAI WUJUD KEARIFAN LOKAL TERHADAP PENDIDIKAN SASTRA DI MAJALENGKA Ima Siti Rahmawati
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.896 KB)

Abstract

Cerita rakyat adalah karya sastra yang hidup atau pernah hidup dan berkembang di masyarakat yang ditularkan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Karena diwariskan secara lisan seringkali ceritanya mendapatkan variasi atau tambahan si penutur cerita tersebut. Sebuah cerita rakyat yang sama akan diceritakan dalam versi atau cara yang berbeda meskipun isi ceritanya sama. cerita rakyat ini penting untuk dilakukan sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan nilai budaya berbasis kearifan lokal serta nilai lahir yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menjelaskan struktur cerita rakyat Nyai Rambut Kasih (2) mesdeskripsikan dan menjelaskan nilai budaya berbasis kearifan lokal cerita rakyat di Kabupaten Majalengka (3) mendeskripsikan dan menjelaskan relevansi cerita rakyat Kabupaten Majalengka dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Kata Kunci: cerita rakyat, nyi rambut kasih, kearifan lokal, sastra
Cerita Rakyat Majalengka sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA Risma Khairun Nisya; Ima Siti Rahmawati
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.049 KB)

Abstract

Cerita rakyat merupakan salah satu hasil karya sastra Nusantara yang perkembangannya tetap eksis di masyarakat meskipun hadir dalam versi yang berbeda-beda. Cerita rakyat bagian dari budaya lokal disebarkan dan dipelajari dalam suatu kolektif masyarakat tertentu, menjadi ciri dan milik masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pelestarian terhadap cerita rakyat, sehingga tidak hanya sebatas dongeng pengantar tidur tetapi dapat menjadi bermanfaat sebagai bahan ajar sastra di sekolah. Cerita rakyat yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah cerita rakyat yang berasal dari desa/kecamatan di Kabupaten Majalengka. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah klasifikasi cerita rakyat Majalengka dan memanfaatkannya dalam bentuk bahan ajar sastra di Sekolah. Metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut yaitu metode deskriptif kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen kunci. Adapun hasil dari penelitian ini, 1) Sebanyak 23 cerita rakyat Majalengka termasuk dalam asal usul suatu tempat yaitu menceritakan asal usul nama suatu tempat. 2) Satu cerita termasuk dalam legenda setempat, yaitu cerita rakyat Talaga Manggung. 3) Satu Cerita termasuk legenda perseorangan yaitu cerita rakyat Nyi Rambut KasihKata kunci: cerita rakyat, Majalengka, bahan ajar sastra Folklore is one of the works of Indonesian literature whose development still exists in society even though it comes in different versions. Folklore is part of the local culture disseminated and studied in a particular community collective, characterizes and belongs to the community. Therefore, it is necessary to preserve folklore, so that it is not only limited to bedtime stories but can be useful as literary teaching materials in schools. Folklore which is the object of this research is folklore originating from villages / sub-districts in Majalengka Regency. The problem in this research is the classification of Majalengka folklore and its use in the form of literary teaching materials in schools. The method used to solve these problems is descriptive qualitative method with the researcher as the key instrument. The results of this study, 1) A total of 23 Majalengka folk tales are included in the origin of a place, namely telling the origin of the name of a place. 2) One story is included in the local legend, namely the folk tale of Talaga Manggung. 3) One story includes an individual legend, namely the folk tale of Nyi Rambut KasihKeywords: folklore, Majalengka, literary teaching materials
KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM TAYANGAN SI BOLANG DAN RAGAM INDONESIA TRANS 7 SEBAGAI WAWASAN PESERTA DIDIK DI KABUPATEN MAJALENGKA Ima Siti Rahmawati; Heni Fauziah Hidayat
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 2, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.275 KB)

Abstract

Program tayangan Si Bolang dan Ragam Indonesia merupakan program tayangan yang disiarkan oleh salah satu televisi swasta yaitu Trans7. Program tayagan Si Bolang merupakan program yang sifatnya mendidik bagi anak-anak, dan program Ragam Indonesia pun merupakan tayangan yang kaya akan nilai edukasi, karena dalam kedua tayangan tersebut terdapat nilai-nilai budaya dan ciri khas suatu daerah di Nusantara. Penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan anak-anak khususnya peserta didik mengenai nilai-nilai budaya yang ada di daerahnya maupun daerah lain. Kata kunci: Kearifan Budaya Lokal, Si Bolang, Ragam Indonesia
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARANN MENULIS TEKS EKSPLANASI Ima Siti Rahmawati
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.254 KB)

Abstract

Menulis sebagai salah satu keterampilan dan penunjang kebutuhan ilmu pengetahuan yang merupakan hal vital bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Mengacu terhadap pembelajaran di sekolah, keterampilan menulis dijadikan sebagai salah satu keterampilan yang dikaitkan dalam materi ajar bahasa Indonesia. Salah satu materi yang mengasah kemampuan menulis peserta didik yaitu materi teks eksplanasi. Pada artikel ini penulis bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan media audio visual dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Metode yang digunakan dalam pembahasan artikel ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Pada pembahasan artikel akan disajikan tentang media pembelajaran, media audio visual, pembelajaran teks eksplanasi dan penerapan media aduio visual dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Adanya penelitian ini diharapkan dapat dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan inovasi dalam menyampaikan materi ajar khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.Kata kunci: media audio visual, pembelajaran menlis, teks eksplanasi  Writing as one of the skills and supporting the needs of science which is vital for the survival of the community. Referring to learning at school, writing skills are used as one of the skills associated with Indonesian language teaching materials. One of the materials that hone students' writing skills is explanatory text material. In this article, the author aims to describe the application of audio-visual media in learning to write explanatory texts. The method used in the discussion of this article is a qualitative descriptive method. In the discussion of the article will be presented about learning media, audio visual media, explanatory text learning and the application of audio visual media in learning to write explanatory texts. The existence of this research is expected to be able to help students to increase innovation in delivering teaching materials, especially in learning Indonesian. Keywords: audio visual media, writing learning, explanatory text.
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG Ima Siti Rahmawati; Deden Sutrisna; Aji Septiaji
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 6, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mendeskripsikan cerita rakyat yang merupakan cerita dari zaman dahulu yang hidup dikalangan rakyat dan diwariskan secara lisan yaitu cerita rakyat Lutung Kasarung sebagai objek penelitian. Hal-hal yang akan menjadi pembahasan, diantaranya (1) nilai-nilai kearifan lokal dalam cerita rakyat Lutung Kasarung; (2) nilai-nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Lutung Kasarung. Penelitian ini menarik karena menganalisis cerita rakyat Lutung Kasarung berdasarkan kearifan lokal yang merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri, selain itu penelitian ini juga menganalisis berdasarkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan landasan inti nlai-nilai etis. Secara sederhana, pendidikan karakter sebagai upaya yang dirancang secara sengaja untuk memperbaiki karakter para siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi. Teknik yang digunakan adalah teknik dokumentasi catat dan simak. Tahap pertama yaitu pengambilan data dari sumber data dengan cara disimak dan dicatat. Tahap kedua adalah penganalisisan data yaitu dengan teknik dokumentasi simak dan catat, maksudnya adalah setiap data yang didapat disimak baik-baik kemudian dicatat dan dianalisis nilai-nilai kearifan lokal dan pendidikan karakter dan struktur cerita dalam cerita rakyat Lutung Kasarung.  Analisis cerita rakyat Lutung Kasarung ini mengacu pada teori kearifan lokal Sibarani, dan teori nilai-nilai pendidikan karakter Kemendiknas.Kata Kunci: kearifan lokal, pendidikan karakter, cerita rakyat, Lutung Kasarung This study aims to identify and describe folklore which is a story from ancient times that lived among the people and was passed down orally, namely the folklore of Lutung Kasarung as the object of research. Things that will be discussed, including (1) the values of local wisdom in the folklore of Lutung Kasarung; (2) the values of character education in the folklore of Lutung Kasarung. This research is interesting because it analyzes the folklore of Lutung Kasarung based on local wisdom which is part of the culture of a society that cannot be separated from the language of the community itself, besides that this research also analyzes based on the values of character education that can help someone understand, care, and act on the basis of core ethical values. In simple terms, character education is a deliberate effort to improve the character of students. The research method used is content analysis method. The technique used is a note-and-see documentation technique. The first stage is collecting data from data sources by being listened to and recorded. The second stage is data analysis, namely by listening and recording documentation techniques, meaning that every data obtained is carefully listened to and then recorded and analyzed the values of local wisdom and character education and story structure in the folklore of Lutung Kasarung. This analysis of the folklore of Lutung Kasarung refers to the theory of local wisdom of Sibarani, and the theory of values of character education from the Ministry of National Education.Keywords: local wisdom, character education, folklore, Lutung Kasarung