Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

TEKNIK CELUP TOTAL BAGI PEMELAJAR ASING BAHASA INDONESIA DI UNIVERSITAS KEBANGSAAN GUANGXI (GXUN), TIONGKOK Sudaryanto Sudaryanto; Rizka Abri Pradani; Khairunnisa Hatminingsih; Selvi Rosianingsih; Fahmi Ahyani
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.665 KB)

Abstract

Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Kebangsaan Guangxi (Guangxi University for Nationalities, GXUN), Tiongkok, dibuka sejak tahun 2005. Dalam proses pembelajarannya, dosen tamu asal Indonesia menerapkan teknik celup total bagi pemelajar asing di jurusan tersebut. Dalam mata kuliah Menyimak, misalnya, dosen tamu tadi memutarkan film 5 cm, musikalisasi puisi “Sajak Kecil tentang Cinta”, dan pembacaan puisi Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) bagi pemelajar asing. Dalam mata kuliah lainnya, Berbicara, dosen tamu tadi juga mengajak pemelajar asing untuk praktik memasak masakan khas Indonesia, seperti nasi kuning, mi goreng, perkedel, dan siomai. Kemudian pemelajar asing praktik berbicara tentang proses pembuatan masakan khas Indonesia tadi dalam bahasa Indonesia. Melalui penerapan teknik celup total itu, diharapkan para pemelajar asing bahasa Indonesia di GXUN dapat semakin lancar dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata Kunci: celup total, pemelajar asing, bahasa Indonesia, GXUN
PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA MELALUI DIPLOMASI KEBAHASAAN DI LUAR NEGERI: SEBUAH PENGAMATAN AWAL Siti Salamah; Sudaryanto Sudaryanto; Eva Nur Fathonah; Dian Nova; Sholeha Rosalia
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 2, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.083 KB)

Abstract

Salah satu tujuan dari pengembangan Bahasa Indonesia adalah untuk meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Untuk mencapai tujuan itu, perlu ditempuh adanya diplomasi kebahasaan di luar negeri melalui pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). Berdasarkan data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2017), diplomasi kebahasaan di luar negeri dilakukan dengan sejumlah cara, antara lain, (1) pengiriman guru BIPA ke luar negeri sebanyak 200 penugasan, 22 negara, dan 79 lembaga oleh Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, (2) pendataan pemelajar BIPA, (3) pendataan wilayah benua, negara, dan lembaga penyelenggara BIPA, (4) penerbitan buku ajar BIPA Sahabatku Indonesia, dan (5) penyelenggaraan Simposium Internasional Pengajaran BIPA di Yogyakarta. Kata Kunci: pengembangan bahasa Indonesia, diplomasi kebahasaan, BIPA
TEMA NGAYOGJAZZ SEBAGAI REPRESENTASI BENTUK PERMAINAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JAWA Yoga Adi Kuncara; Sudaryanto Sudaryanto; Aprilia Mirari; Anggita Fitria Prameswari; Eka Apriani Putri
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.985 KB)

Abstract

Permainan bahasa (language play) terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya ialah kegiatan musik Ngayogjazz di Yogyakarta setiap tahunnya. Tema Ngayogjazz merupakan representasi bentuk permainan bahasa, khususnya Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Tema Ngayogjazz tahun 2009 adalah “Jazz Basuki Mawa Bea” yang merupakan bentuk plesetan dari ungkapan Jawa, “Jer Basuki Mawa Bea”, yang artinya ‘Meraih cita-cita perlu pengorbanan’. Melalui tema plesetan itu, panitia Ngayogjazz tahun 2009 hendak menyampaikan pesan bahwa menikmati musik Jazz itu perlu pengorbanan pula. Selain itu, tema Ngayogjazz juga merupakan bentuk permainan Bahasa Indonesia, seperti “Dengan Ngejazz Kita Tingkatkan Swasembada Jazz”. Tema Ngayogjazz tahun 2012 itu kata-kata khas Orde Baru (Orba).    Kata Kunci: tema Ngayogjazz, permainan bahasa, bahasa Indonesia, bahasa Jawa
BIPA DI MATA BADAN BAHASA: PEMUTAKHIRAN PETA PENYELENGGARA PROGRAM BIPA DI TIONGKOK PADA LAMAN BADAN BAHASA Sudaryanto Sudaryanto
BAHASTRA Vol 32, No 1 (2014): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.318 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v32i1.3243

Abstract

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa melalui lamannya, www.badan.bahasa.kemdikbud.go.id menginformasikan tentang peta penyelenggara program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), baik di dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu negara penyelenggara program BIPA ialah Tiongkok. Badan Bahasa hanya mencantumkan dua lembaga penyelenggara program BIPA di Tiongkok, yaitu Fakultas Bahasa Timur Universitas Peking (Kota Beijing) dan Universitas Bahasa-bahasa Asing Guangdong (Provinsi Guangdong), padahal menurut sejumlah pakar atau referensi, termasuk liputan khusus di Majalah Tempo, terdapat sembilan lembaga penyelenggara program BIPA yang tersebar di sejumlah kota/provinsi, seperti Tianjin, Shanghai, Guangxi, dan Yunnan. Kata Kunci: BIPA, Badan Bahasa, program BIPA di Tiongkok 
PROFIL TIGA JURUSAN BAHASA INDONESIA DI TIONGKOK SELATAN DAN BARAT DAYA Sudaryanto Sudaryanto
BAHASTRA Vol 34, No 1 (2015): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.523 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v34i1.3975

Abstract

Bahasa Indonesia telah dipelajari di 45 negara, termasuk Republik Rakyat Tiongkok. Di Tiongkok selatan dan barat daya, terdapat tiga universitas yang membuka Jurusan Bahasa Indonesia, yaitu Universitas Bahasa-bahasa Asing Guangdong, Universitas Kebangsaan Guangxi, dan Universitas Kebangsaan Yunnan. Ketiganya terletak di provinsi yang berbeda-beda, namun termasuk ke dalam wilayah Tiongkok selatan dan barat daya. Para pengajar di tiga universitas tersebut umumnya telah berkualifikasi magister, dan ada pula yang telah berkualifikasi doktor. Program pengajaran di tiga universitas itu umumnya menggunakan sistem “3+1”, tiga tahun belajar di Tiongkok dan setahun belajar di Indonesia. Para mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di tiga universitas itu umumnya aktif mengikuti perkuliahan dan kegiatan kebudayaan Indonesia.
Literasi Mahasiswa BIPA Program Darmasiswa Universitas Ahmad Dahlan Bermuatan Bahasa dan Budaya Indonesia Sudaryanto Sudaryanto; Hermanto Hermanto; Luluk Mahdhuroh; Muhammad Alfian Hermawan; Azkiya Zelfi Xirana
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 2 (2018): Jubindo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.91 KB)

Abstract

The interest in learning foreign students about Indonesian is high. This can be seen at least from the number of foreign students studying at the Ahmad Dahlan University Darmasiswa Program (UAD), especially in the 2016/2017 academic year (TA). This fact is certainly interesting to study more considering that Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA) is a rapidly developing scientific field. The purpose of this study is to describe the literacy of BIPA UAD Darmasiswa Program containing Indonesian language and culture. The method of collecting data in this study is the observation method with the technique of reading and recording. Data is taken from photos and descriptions of lecture activities in the classroom and outside the UAD Darmasiswa Program class. The results of this study indicate that BIPA student literacy The UAD Darmasiswa Program with Indonesian language and culture is carried out inside and outside the classroom. Activities in the classroom include lectures on Indonesian language skills and culture, while activities outside the classroom include mankakrida activities at Borobudur Temple, Imogiri Tomb, Chocolate Monggo Factory, Batik Mekar, and others. With these activities, the BIPA Darmasiswa UAD students became more aware of Indonesian language and cultural knowledge and skills.
PERANTI BAHASA INDONESIA DALAM WACANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 Sudaryanto Sudaryanto
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 3 (2019): Jubindo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.968 KB) | DOI: 10.32938/jbi.v4i3.323

Abstract

Partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 melakukan promosi diri guna mendulang suara di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu cara promosi diri itu ialah membuat wacana kampanye yang memanfaatkan peranti bahasa Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam peranti bahasa Indonesia dalam wacana kampanye parpol peserta Pemilu 2019. Data kajian ini berupa alat peraga kampanye (APK) parpol peserta Pemilu 2019 berjumlah 16 buah, khususnya parpol non-daerah Aceh. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik baca dan catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis konten (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam peranti bahasa Indonesia dalam wacana kampanye parpol peserta Pemilu 2019 terdiri atas slogan, repetisi, rima, singkatan, akronim, deiksis persona, nama diri, nama jabatan, dan nama parpol.
Wacana Grafiti Bak Truk dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan Bahasa Asing Sudaryanto Sudaryanto; Kresna Sugiarto; Mita Restiana
Deiksis Vol 11, No 03 (2019): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.649 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v11i03.3778

Abstract

Wacana grafiti bak truk merupakan contoh nyata dari konsep permainan bahasa (language game) di kehidupan sehari-hari. Wacana tersebut mudah diakses oleh siapa pun, termasuk para pengguna jalan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud, tujuan, dan genre wacana grafiti bak truk dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu instrumen pengumpulan data dan analisis data. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa tabel pengumpul data, sedangkan instrumen analisis data berupa tabel panduan analisis data dan tabel analisis data. Data pada penelitian ini adalah teks grafiti bak truk yang diambil dari sejumlah laman (website) di internet. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, wujud wacana grafiti bak truk dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris. Kedua, tujuan wacana grafiti bak truk memiliki fungsi ekspresif, fungsi fatis, fungsi kognitif, dan fungsi komunikatif. Ketiga, genre wacana grafiti bak truk berupa doa, pantun kilat, idiom, dan judul lagu. Kata Kunci: wacana grafiti, bak truk, bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa asing
Analisis Campur Kode dalam Iklan Daring Lazada Edisi April 2019: Kajian Sosiolinguistik Siti Wakhidah; Sudaryanto Sudaryanto
Deiksis Vol 11, No 03 (2019): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.648 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v11i03.3852

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi perkembangan media massa khususnya pada media iklan daring dan penggunaan campur kode dalam iklan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi: (1) bentuk campur kode yang digunakan di dalam iklan daring Lazada edisi April 2019 dan (2) fungsi kebahasaan campur kode di dalam iklan daring Lazada edisi April 2019. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah iklan daring Lazada edisi April 2019. Objek penelitian ini adalah campur kode yang terdapat dalam deskripsi produk iklan daring Lazada edisi April 2019. Penelitian ini menggunakan metode observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Instrumen penelitian ini adalah human instrument. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut. (1) Bentuk campur kode ada enam, yaitu kata, kelompok kata, baster, kata ulang, idiom, dan klausa. Bentuk campur kode yang banyak ditemukan adalah campur kode berbentuk kata sebanyak 245 data. (2) Fungsi kebahasaan campur kode ada tiga yang ditemukan dalam penelitian, yaitu untuk menyampaikan informasi, untuk menghormati mitra tutur, dan untuk memperjelas tuturan. Fungsi kebahasaan campur kode yang paling banyak ditemukan adalah fungsi untuk menyampaikan informasi sebanyak 547 data.  Kata Kunci: campur kode, bentuk, fungsi, teks iklan
TIGA FASE PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA (1928—2009): KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS Sudaryanto Sudaryanto
AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2018): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 2 Nomor 1, Juni 2018
Publisher : Indonesian Language and Literature Education Study Program and LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.139 KB) | DOI: 10.21009/AKSIS.020101

Abstract

Indonesian language experienced three phases of development since its birth on October 28, 1928 until the issuance of Law Number 24 Year 2009 on Flag, Language, and Symbol of the Country, and National Anthem. The three phases it covers (1) Indonesian as a language of unity, (2) Indonesian as a country language, and (3) Indonesian as a international language. Research method used is content analysis. Data sources used are books, documentation, and photographs that record Indonesian events over 81 year. The results of this study indicate that (1) the phase Indonesian as a language of unity is marked van Ophuijsen of Spelling and the Indonesian Congress I, (2) the phase Indonesian as a country language is marked Article 36 of the 1945 Constitution, Indonesian Congress II, National Political Language Praseminar (1974), National Political Language Seminar (1975), Political Language Seminar (1999), Suwandi Spelling (1947), and Improved Spelling (1972), and (3) the phase of Indonesian as a international language marked Indonesian Congress International IX, Law Number 24 Year 2009, and the Center of Strategy Development and Linguistic Diplomacy, The Development Agency and Language Coachin. Keywords: Indonesian, language of unity, country language, international language Abstrak Bahasa Indonesia mengalami tiga fase perkembangan sejak kelahirannya pada 28 Oktober 1928 hingga terbitnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Tiga fase itu mencakup (1) bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, (2) bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan (3) bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Metode penelitian yang digunakan ialah analisis konten. Sumber data yang digunakan ialah buku, dokumentasi, dan foto yang merekam peristiwa bahasa Indonesia selama kurun waktu 81 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) fase bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ditandai Ejaan van Ophuijsen dan Kongres Bahasa Indonesia I, (2) fase bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara ditandai Pasal 36 UUD 1945, Kongres Bahasa Indonesia II, Praseminar Politik Bahasa Nasional (1974), Seminar Politik Bahasa Nasional (1975), Seminar Politik Bahasa (1999), Ejaan Suwandi (1947), dan Ejaan yang Disempurnakan (1972), dan (3) fase bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional ditandai Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia, UU Nomor 24 Tahun 2009, dan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kata kunci: bahasa Indonesia, bahasa persatuan, bahasa negara, bahasa internasional