Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TANTANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM PROYEK STRATEGIS NASIONAL INDONESIA Wulfram I. Ervianto
Simposium II UNIID 2017 Vol 2 (2017)
Publisher : Simposium II UNIID 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.886 KB)

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia saat ini belum merata. Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2016, pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia sebesar 5,18%, namun di beberapa daerah di Indonesia masih terjadi pertumbuhan ekonomi negatif yaitu di Papua dan Kalimantan Timur, sedangkan daerah yang pertumbuhan ekonominya kurang dari 4% adalah Papua Barat, Kepulauan Babel, Jambi, Riau, dan Aceh. Kesenjangan ini telah direspon positif oleh pemerintah pusat dalam bentuk program pengembangan koridor ekonomi Indonesia melalui pembangunan infrastruktur sebanyak 226 proyek yang digolongkan dalam proyek strategis nasional. Selain itu, di akhir tahun 2025 diharapkan telah tercapai penerapan teknologi tinggi untuk pembangunan berkelanjutan sesuai dengan dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui hambatan dan tantangan dalam mewujudkan infrastruktur yang didasarkan pada penelaahan berbagai dokumen yang terkait. Pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan tujuan tersebut diatas didasarkan pada pengetahuan dari berbagai dokumen yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap obyek kajian. Beberapa temuan yang diperoleh adalah untuk mencapai target penyediaan infrastruktur sebagaimana tersebut diatas, masih terdapat berbagai kendala diantaranya adalah: (a) tingginya persoalan korupsi atau suap dalam proyek konstruksi yang mencapai ± 9,1%, (b) belum terformulasinya konsep pembangunan berkelanjutan di tingkat praktis, (c) beragamnya pengetahuan penyedia jasa tentang prinsip berkelanjutan, (d) persoalan kapasitas stake holder yang terlibat dalam proyek konstruksi, dan (e) persoalan regulasi yang belum sepenuhnya mengakomodasi prinsip pembangunan berkelanjutan.
Kajian Infrastruktur Ramah Lingkungan Di Perkotaan Wulfram I. ERVIANTO
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil Vol 2 No 2 (2019): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.682 KB) | DOI: 10.54367/jrkms.v2i2.527

Abstract

The city is an important part of the population as a space to work and socialize with fellow residents who occupy it. Not surprisingly, most of the population moves towards the city to get a more established livelihood. Data shows that the majority of the population living in the villages began to move to the city for various reasons, as indicated by the high rate of urbanization from year to year. One day the village will lose its role as a food barn for residents of the region. On the other hand, infrastructure needs in urban areas tend to increase which results in a decline in natural resources, especially those that are not renewable.To maintain a balance between the capabilities of nature providing various types of natural resources and infrastructure needs that continue to increase from year to year. The right approach is needed by implementing environmentally friendly development. This study discusses environmentally friendly approaches that are implemented in several infrastructures, namely (1) Eco-friendly sea port consisting of 23 important factors, (2) Environmentally friendly airport consisting of eight aspects, (3) environmentally friendly train station that covers three aspects, (a) in the train station environment, (b) along the railroad, through a tree planting greening program that absorbs CO_2 emissions, (c) Appropriate use of water quality and amount, for toilet purposes on trains using used water or rainwater harvested during rain.