Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

A bibliometric analysis of E-Democracy on government research Danang Eko Prastya; Misran; Achmad Nurmandi
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 20 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 20 No. 2 April 2021
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v20i2.19772

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the development of research with the theme E-Democracy on Government in the last ten years from 2011 to 2020. The research method uses qualitative research with literature review or literature review. Data were collected by accessing journals on Scopus and obtaining 120 high-citation articles with ten years from 2010 to 2020. Data analysis used the Vosviewer and Nvivo 12 Plus applications. The results showed that 120 journals studied E-Democracy on Government from 2010 to 2020, with the most significant contributor being the United States. Government Information Quarterly is a popular journal with the most discussion on e-democracy. This study's limitation is that the articles reviewed were only obtained from the Scopus database, so they did not have comparable data. Consequently, future studies need to use a comparative analytical approach involving the Scopus database and the Web of Sciences (WoS). ABSTRAKAnalisis Bibliometrik E-Demokrasi pada Riset Pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penelitian dengan tema E-Democracy on Government dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir dari tahun 2011 hingga 2020 .Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan kajian pustaka atau literature review. Data dikumpulkan dengan mengakses jurnal di Scopus dan diperoleh 120 artikel bersitasi tinggi dengan rentang waktu 10 tahun dari 2010 hingga 2020. Analisis data menggunakan aplikasi Vosviewer dan Nvivo 12 Plus. Hasil penelitian menunjukan terdapat 120 jurnal yang mengkaji E-Democracy on Government pada tahun 2010 hingga 2020 dengan negara penyumbang terbesar ialah United States. Government Information Quarterly menjadi jurnal yang populer dengan pembahasan e-demokrasi terbanyak. Keterbatasan dari penelitian ini adalah artikel yang direview hanya diperoleh dari database Scopus sehingga tidak memiliki data pembanding. Akibatnya, studi masa depan perlu menggunakan pendekatan analisis komparatif yang melibatkan database Scopus dan Web of Sciences (WoS)
KETERLIBATAN AKTOR INTERNASIONAL NON NEGARA DALAM MEMPENGARUHI ISU LINGKUNGAN DI INDONESIA Danang Eko Prastya; Abitassha Az Zahra
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 12 No. 1 (2021): EDISI JUNI 2021
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v12i1.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui keterlibatan peran aktor internasional non negara dalam gerakakan social movement yang berkaitan dengan isu lingkungan di Indonesia. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan analysis social networking untuk melihat pola komunikasi dalam #Tolak PLTU Batang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan fitur Ncapture pada NVivo 12 Plus dengan mengcapture beberapa user Twitter dengan peringkat tertinggi. Analysis Data dengan menggunakan fitur Cluster Analysis pada NVivo 12 Plus untuk melihat correlation antara pengguna Twitter User teratas dalam pola komunikasi #TolakPLTUBatang. Hasil penelitian menunjukan terdapat beberpa akun bodong yang terlibat dalam jejaring pola komunikasi sosial dalam #TolakPLTUBatang yang ternyata memiliki pola relasi dengan komunitas GreenpeaceID. Sebagai komunitas lingkungan yang menjadi aktor terdepan gerakan social movement penolakan pembangunan PLTU Batang penggiringan opini publik menggunakan beberapa akun bodong untuk kemudian semakin membuat masyarakat tergiring dalam gerakan social movement tersebut. Dapat dilihat dalam jejaring sosial tersebut bahwa 50% lebih pengguna user Twitter peringkat teratas merupakan akun bodong. Oleh sebab itu, aktivititas cyber activism melalui pemberian informasi yang menyangkut isu global seperti isu lingkungan mejadi alasan para internasional aktor non negara ini ikut terlibat dalam menyuarakan isu tersebut.
Evaluasi Kurikulum Pendidikan Agama di Sekolah Dasar Muhammadiyah 001 Sebatik Barat Akbar Nur Aziz; Danang Eko Prastya; Hasse Jubba; Herpita Wahyuni
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 3 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i3.409

Abstract

Pendidikan merupakan hak bagi warga negara dan akses pendidikan diharapkan dapat merata di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model CIPP. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui evaluasi kurikulum Pendidikan Agama di SD Muhammadiyah 001 Sebatik Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) evaluasi context meliputi penyusunan kurikulum sudah baik meski menerapkan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013, Kurikulum ISMUBA belum diterapkan; (2) evaluasi input meliputi kualitas guru masih kurang. Bahan ajar masih kurang mencukupi; (3) evaluasi process meliputi pelaksanaan kurikulum berjalan kurang baik, kurangnya fasilitas sekolah menjadi faktor penghambat jalannya kurikulum; (4) evaluasi product meliputi evaluasi belajar ada ulangan tengah semester dan ujian akhir semester, tetapi evaluasi kurikulumnya belum, dan lulusan siswa melanjutkan ke SMP dan pesantren. Education is a right for citizens, and access to education is evenly distributed throughout Indonesia. This study uses a qualitative approach with the CIPP model. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. This study aimed to determine the evaluation of the Religious Education curriculum at SD Muhammadiyah 001 Sebatik Barat. The study results show that: (1) context evaluation includes the preparation of a good curriculum, although implementing the KTSP curriculum and 2013 curriculum, the ISMUBA curriculum has not been implemented; (2) input evaluation includes the lack of teacher quality. Teaching materials are still insufficient; (3) the evaluation process includes implementing the curriculum that is not running well. The lack of school facilities is a factor that hinders the course of the curriculum; (4) product evaluation includes learning evaluation with Mid-semester examinations and final semester exams. Still, the curriculum evaluation has not yet been carried out, and graduate students continue to junior high schools and pesantren.
The Success of E-Government as A Public Service System in South Bengkulu Regency Herpita Wahyuni; Ulung Pribadi; Danang Eko Prastya
Indonesian Journal of Economics, Social, and Humanities Vol 4 No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijesh.4.3.221-236

Abstract

This research aims to see how well E-government is as a public service system in South Bengkulu Regency. Testing five hypotheses, namely: ease of use of E-government, the benefits of using E-government, security risks, privacy security risks that affect public trust in the government, and trust in government has a positive and significant effect on intentions to use E-government. The research method uses quantitative research methods by distributing questionnaires in the South Bengkulu Regency and analysis of data testing using Smart PLS. The results of the hypothesis test prove that there are three rejected hypotheses, namely: ease of use, benefits of use, and security risks to government trust, while the two accepted hypotheses are: privacy security risks which influence public confidence in the government, and trust in the government has a positive and significant effect against the intention of using E-government.