Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengolahan Tepung Sagu Basah Menjadi Aneka Olahan Makanan Oleh Suku Moi Di Kampung Jeflio Soekamto, Mira Herawati; Ponisri, Ponisri; Sangadji, Zulkarnain
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 2, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v2i1.806

Abstract

Program diversifikasi pangan mengarah pada pengembangan Plasma nutfah hayati lokal dan penganekaragam jenis pangan olahan khususnya pada  wilayah-wilayah pedalamaan dan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Diversifikasi pangan atau yang dikenal dengan penganekaragaman pangan bertujuan untuk meningkatkan bahan pengolahan pangan pada berbagai macam olahan dengan tetap memepertahankan nilai gizi sehingga sasaran ketahanan pangan nasional dapat tercapai dimasyarakat. Kampung Jeflio yang terletak di Kabupaten sorong Papua Barat merupakan kampung yang didominasi suku asli Papua yaitu suku Moi yang mempunyai makanan pokok utama sagu setelah beras. Sumberdaya alam yang melimpah terutama pada tanaman sagunya menjadi sasaaran pengembangan diversifikasi pangan bagi masyarakat Moi karena kenyataan yang ada menunjukkan pemanfaatan dan pengolahan tanaman sagu pada masyarakat Suku Moi hanya pada pengolah menjadi sagu basah yang kemudian diolah menjadi Papeda (makanan khas papua dari sagu). Hasil  dari kegiatan yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang nyata dengan adanya dukungan masyarakat dalam mengikuti setiap kegiatan dengan tingkat keaktifan yang tinggi. Kegiatan penyuluhan  tentang budidaya tanaman sagu dan keberlajutan lahan diikuti  masyarakat  suku Moi dan dilanjutkan dengan penanaman bibit tanaman sagu dilapangan. Hasil kegiatan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar pada penambahan wawasan masyarakat Suku Moi tentang arti penting  menjaga keberlanjutan sumberdaya alamnya.  Hasil dari kegiatan pengolahan sagu menjadi berbagai jenis makanan menunjukan adanya peningkatan pada ketrampilan  dalam mengolah sagu menjadi beragam. Tidak hanya kaum ibu tetapi remaja putri juga berperan aktif dalam kegiatan demostrasi pembuatan beberapa jenis  makanan. 
Peningkatan Pengetahuan Suku Moi Terhadap Pemanfaatan Dan Keberlanjutan Tanaman Sagu Soekamto, Mira Herawati; Ponisri, Ponisri; Tabara, Reijeng
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 2, No 2 (2020): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v2i2.1132

Abstract

Sagu sebagai tanaman penghasil pati saat ini merupakan jenis tanaman yang tumbuh melimpah secara alami di daerah Indonesia Timur  seperti pada daerah Kampung Jeflio yang terletak di Distrik Mayamuk Kabupaten Sorong Propinsi Papua Barat. Keberadaan yang melimpah tidak menjadikan daerah ini memiliki taraf kesejahteraan masyaratat yang tinggi.  Factor tingkat pengetahuan yang rendah menjadi hambatan utama dalam pengelolaan tanaman sagu menjadi produk yang bernilai ekonomi. Melalui kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan pemberian materi tentang pemanfaatan  dan keberlanjutan tanaman sagu melalui budidaya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti penting sagu bagi mereka. Hasil kegiatan yang dilakukan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dari hasil evaluasi yang dilakukan yaitu pemanfaatan tanaman sagu sebesar 50% dan keberlanjutan tanaman sagu melalui proses budidaya sebesar 51.67%. dengan kenaikan ini membuktikan terjadi transfer pengatahuan kepada masyarakat Suku Moi yang mendiami Kampung Jeflio.
Penanggulangan Dan Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Sekolah Ponisri, Ponisri; Syam, Muhammad Ikhzan; Susena, Panji Reza
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 1, No 1 (1): January 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis sampah, cara penanggulangan sampah dan cara pengolahan sampah di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan langsung dan wawancara menggunakan kuiseoner serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 2  jenis yaitu sampah  organik (3 jenis) dan sampah organic ( 9  jenis). Cara penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan sampah botol/plastik dan kertas sisa makanan, pembakaran, penimbunan dan pengomposan sampah. Sedangkan  cara pengolahan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong yaitu proses mengurangi sampah (Reduce) dan mendaur ulang (Recycle). Sedangkan dengan cara  pengolahan Reuse, Replace, Replant, dan Repair belum dilakukan.penanggulangan; pengolahan; sampah
Pemanfaatan Limbah Anorganik Untuk Penataan Taman Di Kelurahan Malawele Ponisri, Ponisri; Soekamto, Mira Herawati
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 2, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v2i1.810

Abstract

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Salah  satu  faktor  yang  menyebabkan  rusaknya  lingkungan  hidup  yang  sampai  saat ini  masih  tetap  menjadi  “PR”  besar  bagi  bangsa  Indonesia  adalah  faktor  pembuangan limbah    plastik. Limbah ini setiap tahun terus meningkat dalam penggunaannya karena dipengaruhi oleh faktor pertambahan penduduk dan industri teknologi yang berkembang. Sehingga banyak mengeluarkan limbah apabila tidak dikelola dengan baik maka menimbulkan berbagai penyakit dan dampak lingkungan.  Limbah plastik merupakan limbah yang berbahaya  dan  sulit  dikelola, untuk itu penanganan limbah ini perlu ditangani secara serius baik oleh pemerintah dan masyarakat sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode  deskriptif melalui studi kasus terkait kegiatan penataan taman dengan mengunakan sampah anorganik. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Pengelolaan sampah sangat penting untuk mencapai kualitas lingkungan yang bersih dan sehat, dengan demikian sampah harus dikelola dengan sebaik-baiknya sedemikian rupa sehingga hal-hal yang negatif bagi kehidupan tidak sampai terjadi. Berbagai cara pemanfaatan dan pengolahan sampah anorganik dapat dilakukan dengan cara prinsip 6R yaitu  Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang sampah), Replace (mengganti), Replant (menanam kembali), dan Repair (pemeliharaan atau perawatan). Untuk pemanfaatan dan pengolahan sampah yang dilakukan di Kelurahan Malawele yaitu dengan cara Recycle (mendaur ulang sampah) yang digunakan untuk penataan taman. Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan yaitu dampak pada kesehatan, lingkungan dan dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi. 
Pembuatan Pestisida Nabati dan Pupuk Organik dari Kotoran Sapi Pada Kelompok Tani Kelurahan Klamalu Kabupaten Sorong Ali, Akhmad; Ponisri, Ponisri; Ogonei, Adrianus; Sangkek, Febelina
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 3, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.1202

Abstract

Produk pertanian yang dilakukan oleh masyarakat selama ini masih menggunakan pestisida dan pupuk kimia sehingga hal ini tentunya akan sangat membahayakan bagi kesehatan, karena tanaman atau sayuran yang dikonsumsi tentunya masih mengandung bahan kimia. Untuk menggurangi penggunaan bahan-bahan kimia tersebut maka perlu adanya pestisida nabati dan penggunaan pupuk organik/kompos. Dimana pestisida nabati ini dapat dibuat yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana.  Sedangkan pupuk kompos ini dapat berasal dari bahan-bahan organik dan kotoran hewan yang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, mengemburkan tanah dan menyuburkan tanah-tanah tandus
Pelatihan Pembuatan Persemaian Dan Cabutan Anakan Alam Di Kampung Kasih Kabupaten Sorong Ponisri, Ponisri; Farida, Anif; Nanlohy, Lona Helti
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 4, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v4i1.1546

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan persemaian sementara dan permanen serta anakan cabutan alami. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan cara pelatihan , penyuluhan dan diskusi tentang persemaian dan cabutan anakan alami. Penyemaian adalah kegiatan memproses benih menjadi bibit. Penyemaian diperlukan ketika benih terlalu kecil sehingga jika ditanam langsung akan rentan hanyut atau hilang terbawa air. Kegiatan  dimana benih di tanam di suatu media  yang bertujuan agar benih bisa tumbuh maksimal, biasanya benih yang  melalui persemaian bisa terlindung dari hama penyakit yang mengganggu bibit tanaman. Dengan melakukan persemaian  benih yang di tanam dapat terpelihara dengan baik di bandingkan dengan yang langsung tanam, persemaian tentunya memiliki bagian yang sangat penting  dari sebagian tanaman yang  akan  dibudidayakan walaupun tidak semua tanaman harus di semai, beberapa tanaman sebenarnya berupaya tumbuh sehat namun dengan bantuan campur tangan manusia sekarang ini maka akan memepercepat pertumbuhan tanaman tersebut. Dimana persemaian merupakan tempat penyiapan bibit yang baik sebelum di pindah ke lahan. Untuk pembangunan hutan tanaman yang membutuhkan bibit dalam jumlah yang besar dan memiliki prasarana perhubungan yang lancar  kelokasi penanaman sebaiknya dipergunakan tipe persemaian permanen.
KEANEKARAGAMAN JENIS-JENIS ANGGREK DI CAGAR ALAM KOFIAU KABUPATEN RAJA AMPAT P Ponisri; Lona H. Nanlohy
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i3.851

Abstract

This study aims to determine the abundance of orchid species, diversity, evenness and dominance of orchid species in the Kofiau Nature Reserve, Raja Ampat Regency. This forest area is a habitat for various endemic flora and fauna, including orchids. Orchid is one of the seed plants of the Orchidaceae family which is in great demand because of its attractive flower shape and color so that it can be used as raw material for the cut flower industry, potted plants or garden decorations. The procedure used in this study was field observation/exploration technique, the determination of the observation sample was carried out by considering the area objectively overgrown with orchids. charts, graphs and photos). Based on the results of exploration and identification of orchid species in the Kofiau Nature Reserve, there are 3 types of epiphytic orchids and 1 type of terrestrial/soil orchid, so the total number is 4 types of orchids, consisting of 1 genus of soil orchid (Spathoglotis) and 3 genera of epiphytic orchids, namely Dendrobium. 2 species and Grammathophyllum 1 species. With the highest number of individuals, Grammatophylum scriptum 128 (50.00%), then Spathoglotis plicata with the highest number of individuals, 107 (41.797%), this is the highest number of orchids found in mangrove forests, then Dendrobium allofolium with 15 individuals. (5.859%), and D. crumenatum with 6 individuals (2.344%) with a total of 256 orchid individuals found in mangrove forests. The orchid species diversity index value is 0.3771 and the dominance index is 0.4287 and the evenness index value is 0.0943. Where the index value of diversity and species dominance on orchids in the Nature Reserve forest is in the low category while the evenness index value is in the medium category.
KEANEKARAGAMAN JENIS JAMUR EKTOMIKORIZA DI TAMAN WISATA ALAM BARIAT KABUPATEN SORONG SELATAN Ponisri Ponisri; Hana Bleskadit; Irnawati Irnawati
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v21i1.5868

Abstract

Mikoriza adalah jamur yang hidup di dalam tanah dan dapat berasosiasi dengan tumbuhan. Mikoriza yang terbentuk pada tumbuhan dapat dibedakan berdasar struktur tumbuh dan cara infeksinya pada sistem perakaran inang yang dikelompokkan ke dalam tiga golongan besar yaitu ektomikoriza, endomikoriza dan ektendomikoriza. Jamur merupakan salah satu organisme dengan tingkat keragaman yang tinggi. Oleh karena itu dalam pengelompokan jamur (fungi), organisme ini dimasukkan dalam kelompok dunia tersendiri, disamping tumbuhan, hewan, dan mikrobia. Terkait dengan keberadaannya, jamur ektomikoriza merupakan indikator baik tidaknya kondisi hutan. Kawasan Taman Wisata Alam Bariat ini merupakan salah satu habitat berbagai tumbuhan jamur ektomikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah jenis jamur ektomikoriza, keanekaragaman, dominasi, dan kemerataan jenis jamur ektomikoriza yang tumbuh di wilayah hutan Taman Wisata Alam Bariat Kabupaten Sorong Selatan. Metode yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan langsung di lapangan. Untuk pengambilan data jamur ektomikoriza dibuat plot secara purposive sebanyak 25 plot pengamatan dengan ukuran plot 20 x 20 m, sehingga luas keseluruhan areal penelitian 10.000 m2 (1 ha). Jenis jamur ektomikoriza yang ditemukan di hutanTaman Wisata A`lam Bariat  sebanyak 16 jenis, yakni Hygrocybe cocineocre 309 individu (17,02%), jenis Pycnoporus annabarinus 124 individu (6,83%),  Agrocybe sp 119 individu (6,56%), Mycena hiemalis 115 individu (6,34%), Coltricia sp 111 individu (6,12%), Fomes sp 109 individu (6,01%), Coltricia sp1 dan Pleutrotus sp masing-masing ada 107 individu (5,90%), Ramaria strcrita 101 individu (5,56%) Macrocystidia sp dan Auricullaria poltrichia masing-masing ada 94 individu (5,18%), Oudemansiella sp, Hygrocybe sp, dan Boletus sp masing-masing ada 89 individu (4.90%) Tremetes sp 87 individu (4,79%), dan Amanita sp 71 individu (3,91%). Indeks keanekaragaman jenis jamur ektomikoriza pada kawasan hutan Taman Wisata Alam Bariat dalam katagori sedang yaitu 1,171 dan indeks dominasi jenis dalam katagori rendah yaitu 0,077 sedangkan indeks kemerataan jenis dalam katagori tinggi yaitu 0,985, hal ini bahwa jamur ektomikoriza yang terdapat pada hutan Taman Wisata Alam Bariat menyebar secara merata, kecuali jenis  Boletus sp, Tremetes sp dan Amanita sp.
Pelatihan Teknik Budidaya Tanaman Obat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Masa Pandemi Covid 19 Muzna A.A Gafur; Ponisri Ponisri; Febrianti Rosalina
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i1.4802

Abstract

Pelatihan Teknik budidaya tanaman obat kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di masa pandemi ini.  Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang jenis tanaman yang berkhasiat obat, mengetahui teknik budidaya yang mudah, penyiapan media tanam yang baik, dan pemeliharaan yang tepat. Metode pelatihan dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi/penyuluhan, diskusi kelompok, dan praktik teknik budidaya. Setelah pelatihan, dilanjutkan dengan pendampingan teknik budidaya kepada peserta.  Pelatihan ini bekerja sama dengan ibu-ibu anggota Aisiyah Kota Sorong sebagai mitra, dengan lokasi kepada tiga (3) kelompok anggota Aisiyah yang tersebar di Distrik Sorong Barat, Distrik Sorong Utara dan Distrik Sorong Timur, Kota Sorong.  Pelatihan ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap program Sekolah Wirausaha Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Sorong. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jenis dan manfaat tanaman obat, Teknik budidaya tanaman obat dan keterampilan keterampilan masyarakat tentang tahapan budidaya tanaman obat secara mudah dan praktis mengalami peningkatan. Adapun persentase tingkat pengetahuan peserta rata-rata meningkat menjadi 71,85% dari total semua peserta dari 3 lokasi sebanyak 135 peserta. Berdasarkan kegiatan sosialisasi dan pelatihan Budidaya Tanaman Obat yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat sangat termotivasi untuk membudidayakan tanaman obat di pekarangan sebagi upaya menyediakan alternatif obat untuk pencegahan penyakit ataupun pertolongan pertama manakala terserang penyakit tertentu. Training on medicinal plant cultivation techniques in the community is one form of community empowerment efforts during this pandemic. Through this training, it is hoped that the community will learn about types of plants with medicinal properties, know easy cultivation techniques, prepare good planting media, and proper maintenance. The training method is carried out by providing material/counselling, group discussions, and cultivation techniques. After the training, it was followed by mentoring cultivation techniques for the participants. This training collaborates with Aisiyah members, Sorong City as partners, with locations for three (3) groups of Aisiyah members spread across West Sorong District, North Sorong District, and East Sorong District Sorong City. This training is also a form of support for the Aisyiyah Regional Leadership School of Entrepreneurship program in Sorong City. The activity results show that public knowledge about the types and benefits of medicinal plants, medicinal plant cultivation techniques and community skills regarding the stages of cultivating medicinal plants easily and practically has increased. On average, the percentage of participants' knowledge level increased to 71.85% of all participants from 3 locations with as many as 135 participants. Based on the socialization and training on Medicinal Plant Cultivation that has been carried out, it can be concluded that the community is highly motivated to cultivate medicinal plants in their yards as an effort to provide alternative medicines for disease prevention or first aid when afflicted with certain diseases.
Penanggulangan Dan Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Sekolah Ponisri Ponisri; Muhammad Ikhzan Syam; Panji Reza Susena
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 1 No. 1 (1): January 2019
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis sampah, cara penanggulangan sampah dan cara pengolahan sampah di lingkungan sekolah. Metode yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan langsung dan wawancara menggunakan kuiseoner serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 2  jenis yaitu sampah  organik (3 jenis) dan sampah organic ( 9  jenis). Cara penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan sampah botol/plastik dan kertas sisa makanan, pembakaran, penimbunan dan pengomposan sampah. Sedangkan  cara pengolahan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong yaitu proses mengurangi sampah (Reduce) dan mendaur ulang (Recycle). Sedangkan dengan cara  pengolahan Reuse, Replace, Replant, dan Repair belum dilakukan.penanggulangan; pengolahan; sampah