Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS PEMERIKSAAN VOLUNTARY CONSELING AND TESTING (VCT) TERHADAP PENGENDALIAN PENULARAN HIV/AIDS DI KABUPATEN BATANG A'izatun Cholisoh; Aryo Aji Asmoro; Faiz Balya Marwan; Novita Anggraeny
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 1 No 2 (2017): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v1i2.14

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquiared Immune Deficiency Syndrome(AIDS) adalah salah satu permasalahan kesehatan yang menyebabkan tingginya angkakematian di Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Kabupaten Batang menempati peringkat 2penyandang HIV/AIDS terbanyak di Jawa Tengah. Salah satu upaya pencegahan dan deteksidini untuk mengetahui status seseorang sudah terinfeksi HIV atau belum yaitu melaluikonseling dan testing sukarela yang lebih dikenal dengan Voluntary Counselling and Testing(VCT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan VCT terhadappengendalian penularan HIV/AIDS di Kabupaten Batang. Selain itu juga untuk mengetahuimanfaat dan cara pengendalian penularan HIV/AIDS di Kabupaten Batang. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatifkuantitatif. Dilakukan analisa dan interpretasi tentang arti data tersebut. Dengan metodedeskriptif dapat diwujudkan sebagai usaha memecahkan masalah. Penentuan tingkatkeefektivitasan VCT ini dapat dilihat dari hasil wawancara pada petugas konseling, lembagayang mendampingi penderita dan peserta yang dilakukan VCT. Hasil wawancara dengan salahpeserta VCT yang juga penderita HIV/AIDS mengatakan bahwa mereka sangat terbantudengan layanan yang disebut VCT karena setelah diberikan klien dapat mengetahuibagaimana cara agar HIV yang dideritanya tidak menular pada anak-anaknya. Salah satuinforman setelah beberapa kali mengikuti konseling, klien dapat melakukan sosialisasi padapenderita HIV/AIDS lainnya. Klien juga bangga karena dapat lolos dari penyakit yangdideritanya dan dapat menjadi motivator pada penderita lainnya.
EFEKTIVITAS PEMERIKSAAN VOLUNTARY CONSELING AND TESTING (VCT) TERHADAP PENGENDALIAN PENULARAN HIV/AIDS DI KABUPATEN BATANG A'izatun Cholisoh; Aryo Aji Asmoro; Faiz Balya Marwan; Novita Anggraeny
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 1 No 2 (2017): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.418 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v1i2.14

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquiared Immune Deficiency Syndrome(AIDS) adalah salah satu permasalahan kesehatan yang menyebabkan tingginya angkakematian di Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Kabupaten Batang menempati peringkat 2penyandang HIV/AIDS terbanyak di Jawa Tengah. Salah satu upaya pencegahan dan deteksidini untuk mengetahui status seseorang sudah terinfeksi HIV atau belum yaitu melaluikonseling dan testing sukarela yang lebih dikenal dengan Voluntary Counselling and Testing(VCT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan VCT terhadappengendalian penularan HIV/AIDS di Kabupaten Batang. Selain itu juga untuk mengetahuimanfaat dan cara pengendalian penularan HIV/AIDS di Kabupaten Batang. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatifkuantitatif. Dilakukan analisa dan interpretasi tentang arti data tersebut. Dengan metodedeskriptif dapat diwujudkan sebagai usaha memecahkan masalah. Penentuan tingkatkeefektivitasan VCT ini dapat dilihat dari hasil wawancara pada petugas konseling, lembagayang mendampingi penderita dan peserta yang dilakukan VCT. Hasil wawancara dengan salahpeserta VCT yang juga penderita HIV/AIDS mengatakan bahwa mereka sangat terbantudengan layanan yang disebut VCT karena setelah diberikan klien dapat mengetahuibagaimana cara agar HIV yang dideritanya tidak menular pada anak-anaknya. Salah satuinforman setelah beberapa kali mengikuti konseling, klien dapat melakukan sosialisasi padapenderita HIV/AIDS lainnya. Klien juga bangga karena dapat lolos dari penyakit yangdideritanya dan dapat menjadi motivator pada penderita lainnya.