Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Indonesian Adaptation of New Norms during The Early Phase of The Pandemic Against COVID-19 Agustin, Helfi; Salawati, Trixie; Sulistiawan, Dedik; Solikhah, Solikhah; Wahyuningsih, Wahyuningsih; Kusumaningrum, Tanjung Anitasari; Wahyuni, Sri; Haryanti, Titik
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 17 No.1 Januari 2022
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpki.17.1.46-55

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic has spread dramatically since March 2020. At the end of May 2020, the Indonesian government stated that Indonesia would soon enter a new phase facing COVID-19. This phase forced people to adopt new living norms to suppress the spread of COVID-19. This study attempted to analyze how the society in Indonesia adapted to new norms and their relation with perceived susceptibility, severity, benefits, and barriers experienced using the Health Belief Model theory.Method: This cross-sectional study voluntarily involved 948 participants across the island of Java through an online survey conducted between June 30 to July 9 2020, with Google Forms. The indicators measured in the study were: healthy living practices, changes in healthy behaviour, perceptions of susceptibility, severity, benefits, and barriers to the COVID-19 pandemic.Results: The study found that more than half of the respondents practised a healthy lifestyle during the COVID-19 pandemic. Most of them admitted that their health behaviour was better than before the pandemic. People with positive perceptions of the benefits and barriers to COVID-19 practiced a healthy lifestyle during the pandemic better (AOR = 1.72; 95% CI = 1.20-2.48 and AOR = 2.24; 95% CI = 1.60-3.14, respectively). People who had positive perceptions of susceptibility and severity about COVID-19 problems had a higher chance of improving previous preventive behaviour (AOR = 2.06; 95% CI = 1.37-3.09 and AOR = 1.79; 95% CI = 1.20-2.69, respectively). Thus, the conclusion was Indonesian people have positive practices and perceptions about the susceptibility and severity of COVID-19, which are useful for enforcing COVID-19 preventive behaviour.
STRATEGI PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA DI KABUPATEN BATANG (UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN GIZI BURUK) Wahyuningsih; Teguh Irawan
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 2 No 2 (2018): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v2i2.36

Abstract

Masalah gizi balita di Indonesia sampai saat ini masih menjadi masalah utama yang sulituntuk dipecahkan. Pada Tahun 2016 jumlah balita yang ditimbang sebanyak 48.737 (81,75%)dari jumlah balita yang ada (59.238) terdapat 798 Balita Gizi Buruk. (1,64%), meningkat biladibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 233 balita gizi buruk. Penelitian ini bertujuanuntuk mengembangkan strategi peningkatan status gizi balita dalam upaya penanggulanganGizi buruk pada balita di Kabupaten Batang.Jenis penelitian exploratory research dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengandata statistik dengan triangulasi sumber melalui indepth interview pada informan utama, daninforman pendamping. Instrumen penelitian menggunakan guidence interviewing.Strategi prioritas yang dapat dirumuskan untuk meningkatkan status gizi pada balitaadalah pelatihan pengolahan PMT berbasis pangan lokal kepada kader dan ibu balita,melibatkan peran serta aktif tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kelompok potensial lainnya,penguatan ekonomi berbasis keluarga, kerja sama dengan lintas sektor (perguruan tinggidalam memberikan pelatihan atau penyuluhan), penambahan petugas gizi terutama padapuskesmas rawat inap.Berdasarkan hasil kajian hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah selakupengambil kebijakan adalah meningkatkan komitmen pemerintah bersama masyarakat denganbekerjasama dan membangun komunikasi efektif dalam upaya penanggulangan gizi buruk diKabupaten Batang.
STRATEGI PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA DI KABUPATEN BATANG (UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN GIZI BURUK) Wahyuningsih; Teguh Irawan
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 2 No 2 (2018): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.325 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v2i2.36

Abstract

Masalah gizi balita di Indonesia sampai saat ini masih menjadi masalah utama yang sulituntuk dipecahkan. Pada Tahun 2016 jumlah balita yang ditimbang sebanyak 48.737 (81,75%)dari jumlah balita yang ada (59.238) terdapat 798 Balita Gizi Buruk. (1,64%), meningkat biladibandingkan dengan Tahun 2015 sebanyak 233 balita gizi buruk. Penelitian ini bertujuanuntuk mengembangkan strategi peningkatan status gizi balita dalam upaya penanggulanganGizi buruk pada balita di Kabupaten Batang.Jenis penelitian exploratory research dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengandata statistik dengan triangulasi sumber melalui indepth interview pada informan utama, daninforman pendamping. Instrumen penelitian menggunakan guidence interviewing.Strategi prioritas yang dapat dirumuskan untuk meningkatkan status gizi pada balitaadalah pelatihan pengolahan PMT berbasis pangan lokal kepada kader dan ibu balita,melibatkan peran serta aktif tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kelompok potensial lainnya,penguatan ekonomi berbasis keluarga, kerja sama dengan lintas sektor (perguruan tinggidalam memberikan pelatihan atau penyuluhan), penambahan petugas gizi terutama padapuskesmas rawat inap.Berdasarkan hasil kajian hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah selakupengambil kebijakan adalah meningkatkan komitmen pemerintah bersama masyarakat denganbekerjasama dan membangun komunikasi efektif dalam upaya penanggulangan gizi buruk diKabupaten Batang.
Korelasi Faktor Lingkungan terhadap Kejadian Stunted (Pendek) pada Balita (Studi Kasus di Kecamatan Sragi Pekalongan): Environmental Factor Correlation to stuntend in Toddlers (Case Study in Sragi, Pekalongan District) Wahyuningsih; Teguh Irawan
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DESEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.3121

Abstract

Indonesia merupakan negara ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia pada 2017 menurut World Health Organisation yang angkanya mencapai 36,4 persen. Upaya penanganan stunting di Indonesia, pemerintah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Lingkungan merupakan factor yang juga berkontribusi terhadap terjadinya stunted. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi dimensi lingkungan terhadap kejadian stunted pada balita di Kecamatan Sragi Pekalongan. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif melalui pendekatan croosectional, Adapun responden dalam penelitian ini sebanyak 85 responden. Analisis menggunakan uji chisquare. Variabel independent dalam riset ini adalah dimensi lingkungan yang meliputi lingkungan rumah, lingkungan kesehatan dan lingkungan sosial. Hasil penelitian, ada 2 variabel yang berhubungan yaitu lingkungan rumah (ρ value ; 0,010), lingkungan kesehatan (ρ value : 0,032). Sedangkan untuk lingkungan sosial memiliki nilai (ρ value : 0,364) yang artinya tidak berhubungan, Kesimpulannya adalah faktor lingkungan berkorelasi terhadap kejadian stunted pada balita, dan dapat diartikan kejadian stunted pada balita sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Rekomendasi yang diberikan adalah membangun kepercayaan masyarakat untuk bisa menganggap bahwa stunting itu bisa diatasi dan memeberikan pemahaman sejak dini melalui edukasi yang rutin dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
PEMBERDAYAAN AISYIYAH DALAM MITIGASI COVID-19 Dani Prastiwi; Wahyuningsih Wahyuningsih; Metha Anung Anindhita
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/abdms.v4i1.2408

Abstract

Sebaran kasus Covid-19 yang hingga kini masih flukuatif dengan berbagai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat membuat masyarakat masuk dalam fase relaps atau jenuh. Edukasi kepada masyarakat melalui pemberdayaan organisasi Aisyiyah diharapkan dapat menjadi role model dalam mengubah perilaku masyarakat. Kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan dan praktik pembuataan liquid hand soap. Sebanyak 17 anggota aktif terlibat sebagai peserta dalam kegiatan ini. Peserta merupakan ibu-ibu dengan mayoritas termasuk dalam usia produktif (35,29%), memiliki riwayat pendidikan SMA sederajat (82,36%) dan dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (70,60%). Capaian dari kegiatan ini  adalah peserta dapat memahami bagaimana pencegahan covid-19, strategi mitigasi covid-19 dan pembuatan sabun cuci tangan. Evaluasi dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung pembuatan sabun cuci tangan.