Articles
Peran Pembinaan Warga Jemaat Dalam Menghadapi Fenomena Kekerasan Dalam Pacaran Pada Remaja
Mariani Harmadi;
Ruat Diana
Integritas: Jurnal Teologi Vol 2 No 1 (2020): Integritas: Jurnal Teologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Jaffray Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47628/ijt.v2i1.21
Violence in courtship is a problem that requires handling from various parties, both partially and structured. The author uses a literature study approach to examine this issue. In this study emphasizes that there is a role for the church in providing guidance to adolescents to reduce the occurrence of violence in courtship. The church needs to provide a forum within the framework of fostering members of the congregation to minimize the occurrence of dating violence.
Metafora “Meja Makan” sebagai Upaya Membangun Toleransi di Tengah Kehidupan Masyarakat Indonesia Yang Majemuk
Mariani Harmadi
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 4, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30648/dun.v4i1.193
Abstract. The plurality of Indonesian society became a potential conflict that endangers the life of the nation and state if it was not managed properly. For this reason tolerance became an important attitude in living together. This article aimed to review efforts in buliding tolerance in the life of a pluralistic society. Through literature review it was descripted that tolerance could be built through a philosophy rooted in the local culture of Indonesian society. The "dining table" metaphor was an effective strategy in realizing tolerance in a pluralistic society.Abstrak. Kemajemukan masyarakat Indonesia menjadi suatu potensi konflik yang membahayakan keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk itu maka toleransi menjadi suatu sikap yang penting dalam kehidupan bersama. Artikel ini bertujuan untuk mengulas upaya membangun toleransi dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Melalui kajian pustaka tergambarkan bahwa toleransi dapat dibangun melalui falsafah yang berakar dari budaya masyarakat Indonesia. Metafora “meja makan” menjadi strategi yang efektif dalam mewujudkan tolerasi di tengah masyarakat yang majemuk.
Pembelajaran Efektif Pendidikan Agama Kristen Generasi Milenial
Mariani Harmadi;
Agung Jatmiko
PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 16 No 1 (2020): PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46494/psc.v16i1.72
The portrait of education in Indonesia in the era of the industrial revolution 4.0 demands reforms to usher in the millennial generation which is a demographic bonus entering Indonesia Gold in 2045 so that they become a nation's children who are ready to compete in the era of globalization as well as free humans who are ready to collaborate for the common good. Students as millennial generation grow in an environment with a massive level of information technology system sophistication so that it becomes a challenge for educators who are mostly still migrant-digital, so educators need to develop their competence and professionalism by increasing their ability in the field of computerized technology for the effectiveness of learning for students who are is native-digital. The study of practical theological models on Christian Religious Education is important to base considerations in the selection of effective and relevant learning strategies for students who are both objects and subjects of education in the environment of formal (school), informal (family) and non-formal (religious) institutions as debriefing spirituality and faith.
Pergeseran Perspektif Teologi Penggembalaan Dengan Layanan Virtual Pada Masa Pandemi Sekarang dan Nanti
Mariani Harmadi;
Adi Dharma Budiatman
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 3, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38189/jtbh.v3i2.88
Sebelum pandemi covid-19 pola penggembalaan berkiprah di dunia nyata dan pada masa pandemi hijrah ke dunia maya dengan tantangan tersendiri walau terjadinya di ruang dan waktu yang tanpa batas. Namun dengan komposisi jemaat yang tidak berimbang antara native-digital dan migrant-digital, maka perspektif teologi penggembalaan sebagai dasar yang sudah teruji dan mapan mengalami gugatan untuk bergeser demi mengemban tugas dan fungsi sebagai gembala terhadap domba-dombanya yang secara manusia sedang mengalami penderitaan dan menghadapi ujian iman. Kejenuhan atas dampak pandemi yang berlangsung tanpa kepastian berakhirnya, mulai menimbulkan hasrat para domba untuk melirik sajian layanan virtual lainnya yang tersedia dari pelbagai gereja, sinode, komunitas Kristen lainnya dengan aneka menu santapan. Hal ini merupakan ujian bagi peran gembala atas kemanusiaan para dombanya yang berpotensi tergiur untuk menikmati rumput tetangga yang nampak lebih hijau. Selain juga para gembala yang tergodai untuk menjadi pengkhotbah favorit dengan sejumlah follower setara public figure umum hingga jerat untuk menggembalakan dirinya sendiri (Yeh 34:2). Metode yang digunakan yaitu riset kualitatif deskripsi dengan meneliti sumber kepustakaan untuk menganalisa aspek-aspek kajian dari teologi pastoral, biblika, hermeneutik, dan trend yang berkembang untuk menemukan hasil yang sesuai tujuan yaitu penggambaran tentang perspektif teologi pastoral dengan kondisi jemaat sebagai domba dalam penderitaan dan kemanusiaannya yang sedang teruji untuk tetap berada dalam kandang yang tercukupi kebutuhan rohaninya.
Pergeseran Perspektif Teologi Penggembalaan Dengan Layanan Virtual Pada Masa Pandemi Sekarang dan Nanti
Mariani Harmadi;
Adi Dharma Budiatman
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 3, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38189/jtbh.v3i2.88
Sebelum pandemi covid-19 pola penggembalaan berkiprah di dunia nyata dan pada masa pandemi hijrah ke dunia maya dengan tantangan tersendiri walau terjadinya di ruang dan waktu yang tanpa batas. Namun dengan komposisi jemaat yang tidak berimbang antara native-digital dan migrant-digital, maka perspektif teologi penggembalaan sebagai dasar yang sudah teruji dan mapan mengalami gugatan untuk bergeser demi mengemban tugas dan fungsi sebagai gembala terhadap domba-dombanya yang secara manusia sedang mengalami penderitaan dan menghadapi ujian iman. Kejenuhan atas dampak pandemi yang berlangsung tanpa kepastian berakhirnya, mulai menimbulkan hasrat para domba untuk melirik sajian layanan virtual lainnya yang tersedia dari pelbagai gereja, sinode, komunitas Kristen lainnya dengan aneka menu santapan. Hal ini merupakan ujian bagi peran gembala atas kemanusiaan para dombanya yang berpotensi tergiur untuk menikmati rumput tetangga yang nampak lebih hijau. Selain juga para gembala yang tergodai untuk menjadi pengkhotbah favorit dengan sejumlah follower setara public figure umum hingga jerat untuk menggembalakan dirinya sendiri (Yeh 34:2). Metode yang digunakan yaitu riset kualitatif deskripsi dengan meneliti sumber kepustakaan untuk menganalisa aspek-aspek kajian dari teologi pastoral, biblika, hermeneutik, dan trend yang berkembang untuk menemukan hasil yang sesuai tujuan yaitu penggambaran tentang perspektif teologi pastoral dengan kondisi jemaat sebagai domba dalam penderitaan dan kemanusiaannya yang sedang teruji untuk tetap berada dalam kandang yang tercukupi kebutuhan rohaninya.
Spiritualitas dalam Peribadahan Kristen bagi Keharmonisan Umat: Refleksi Efesus 5:18-21
Joseph Christ Santo;
Joko Sembodo;
Asih Rachmani Endang Sumiwi;
Mariani Harmadi
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34081/fidei.v4i2.277
Spiritualitas memiliki definisi yang beragam, dalam lingkup kekristenan spiritualitas dikaitkan dengan roh yang merupakan unsur terdalam dari manusia, yang mana roh manusia ini memiliki relasi dengan Allah yang adalah roh. Pada umumnya spiritualitas merujuk kepada hubungan individu tersebut dengan Tuhan; penelitian ini memaparkan sisi lain yang belum banyak dibahas, yaitu sisi sosial dari spiritualitas. Efesus 5:18-21 membahas spiritualitas dalam ibadah, tetapi beberapa kata yang digunakan dalam nas ini mengandung unsur relasional sehingga muncul pertanyaan bagaimana keterkaitan spiritualitas dalam ibadah dengan hubungan antarwarga jemaat. Hasil penelitian eksegesis menunjukkan bahwa spiritualitas orang Kristen adalah kondisi seorang Kristen yang mampu menguasai diri karena rohnya ada dalam kendali Roh Kudus; spiritualitas dalam peribadahan yang didasari penuh dengan Roh akan membentuk relasi yang baik antarwarga jemaat, dan pada akhirnya menghasilkan keharmonisan umat Allah.
Pergeseran Perspektif Teologi Penggembalaan Dengan Layanan Virtual Pada Masa Pandemi Sekarang dan Nanti
Mariani Harmadi;
Adi Dharma Budiatman
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 3, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38189/jtbh.v3i2.88
Sebelum pandemi covid-19 pola penggembalaan berkiprah di dunia nyata dan pada masa pandemi hijrah ke dunia maya dengan tantangan tersendiri walau terjadinya di ruang dan waktu yang tanpa batas. Namun dengan komposisi jemaat yang tidak berimbang antara native-digital dan migrant-digital, maka perspektif teologi penggembalaan sebagai dasar yang sudah teruji dan mapan mengalami gugatan untuk bergeser demi mengemban tugas dan fungsi sebagai gembala terhadap domba-dombanya yang secara manusia sedang mengalami penderitaan dan menghadapi ujian iman. Kejenuhan atas dampak pandemi yang berlangsung tanpa kepastian berakhirnya, mulai menimbulkan hasrat para domba untuk melirik sajian layanan virtual lainnya yang tersedia dari pelbagai gereja, sinode, komunitas Kristen lainnya dengan aneka menu santapan. Hal ini merupakan ujian bagi peran gembala atas kemanusiaan para dombanya yang berpotensi tergiur untuk menikmati rumput tetangga yang nampak lebih hijau. Selain juga para gembala yang tergodai untuk menjadi pengkhotbah favorit dengan sejumlah follower setara public figure umum hingga jerat untuk menggembalakan dirinya sendiri (Yeh 34:2). Metode yang digunakan yaitu riset kualitatif deskripsi dengan meneliti sumber kepustakaan untuk menganalisa aspek-aspek kajian dari teologi pastoral, biblika, hermeneutik, dan trend yang berkembang untuk menemukan hasil yang sesuai tujuan yaitu penggambaran tentang perspektif teologi pastoral dengan kondisi jemaat sebagai domba dalam penderitaan dan kemanusiaannya yang sedang teruji untuk tetap berada dalam kandang yang tercukupi kebutuhan rohaninya.
Pergeseran Perspektif Teologi Penggembalaan Dengan Layanan Virtual Pada Masa Pandemi Sekarang dan Nanti
Mariani Harmadi;
Adi Dharma Budiatman
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 3, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38189/jtbh.v3i2.88
Sebelum pandemi covid-19 pola penggembalaan berkiprah di dunia nyata dan pada masa pandemi hijrah ke dunia maya dengan tantangan tersendiri walau terjadinya di ruang dan waktu yang tanpa batas. Namun dengan komposisi jemaat yang tidak berimbang antara native-digital dan migrant-digital, maka perspektif teologi penggembalaan sebagai dasar yang sudah teruji dan mapan mengalami gugatan untuk bergeser demi mengemban tugas dan fungsi sebagai gembala terhadap domba-dombanya yang secara manusia sedang mengalami penderitaan dan menghadapi ujian iman. Kejenuhan atas dampak pandemi yang berlangsung tanpa kepastian berakhirnya, mulai menimbulkan hasrat para domba untuk melirik sajian layanan virtual lainnya yang tersedia dari pelbagai gereja, sinode, komunitas Kristen lainnya dengan aneka menu santapan. Hal ini merupakan ujian bagi peran gembala atas kemanusiaan para dombanya yang berpotensi tergiur untuk menikmati rumput tetangga yang nampak lebih hijau. Selain juga para gembala yang tergodai untuk menjadi pengkhotbah favorit dengan sejumlah follower setara public figure umum hingga jerat untuk menggembalakan dirinya sendiri (Yeh 34:2). Metode yang digunakan yaitu riset kualitatif deskripsi dengan meneliti sumber kepustakaan untuk menganalisa aspek-aspek kajian dari teologi pastoral, biblika, hermeneutik, dan trend yang berkembang untuk menemukan hasil yang sesuai tujuan yaitu penggambaran tentang perspektif teologi pastoral dengan kondisi jemaat sebagai domba dalam penderitaan dan kemanusiaannya yang sedang teruji untuk tetap berada dalam kandang yang tercukupi kebutuhan rohaninya.