Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISIS KONDUKTIVITAS DAN TERMAL PADA POLIMER ELEKTROLIT DARI KITOSAN/PVA/GLISEROL/LiClO4 UNTUK APLIKASI BATERAI ION LITIUM ., Nurhadini; Fabiani, Verry Andre; Putri, Megawati Ayu; Lestari, Iin
CHEMISTRY PROGRESS Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.14.1.2021.34074

Abstract

Penggunaan polimer ramah lingkungan merupakan tantangan bagi industri baterai ion litium saat ini dikarenakan sifatnya yang mudah terbiodegradasi menjadi keunggulan polimer alam seperti kitosan dengan bahan baku dari alam yang melimpah. Komposisi polimer elektrolit dalam penelitian ini terdiri atas kitosan, PVA, gliserol yang didopan dengan LiClO4. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat konduktivitas dan termal dari polimer elektrolit kitosan/PVA/gliserol/LiClO4. Pembuatan polimer elektrolit ini menggunakan metode casting. Peningkatan massa kitosan dalam komposisi polimer elektrolit menyebabkan adanya peningkatan intensitas pada bilangan gelombang 1718 cm-1 dan peningkatan intensitas serapan pada bilngangan gelombang 1271 cm-1 dengan masing-masing puncak serapan tersebut adalah gugus fungsi dari C=O dan gugus fungsi C-O.  Berdasarkan data konduktivitas menunjukkan bahwa komposisi 70/30/20/20 (kitosan /PVA/Gliserol/LiClO4) memiliki konduktivitas tertinggi sebesar 4,8 x 10-5S/cm. Hasil kurva TGA menunjukkan stabilitas termal komposisi polimer elektrolit hingga 210oC dan peningkatan jumlah kitosan dalam polimer elektrolit menurunkan kestabilan termal. Polimer elektrolit dari kitosan/PVA/Gliserol/LiClO4 dapat diaplikasikan untuk baterai ion litium berdasarkan analisis konduktivitas ionik dan kestabilan termal. ABSTRACT The use of environmentally friendly polymers is a challenge for the lithium-ion batteries industry today because its biodegradable nature is an advantage of natural polymers such as chitosan with abundant raw materials from nature. The polymer electrolyte composition in this study consisted of chitosan, PVA, glycerol doped with LiClO4. This study aims to analyze the conductivity and thermal properties of the polymer electrolyte chitosan/PVA/Glycerol/LiClO4. The polymer electrolyte was made using a casting method. The increasing of the chitosan mass in the polymer electrolyte composition led to an increase in intensity at the wave number 1718 cm-1 and an increase in absorption intensity at the wavenumber of 1271 cm-1 with absorption peaks being a functional group of C=O and C-O respectively. Based on the conductivity data, it showed that the composition of 70/30/20/20 (chitosan/PVA/Glycerol/LiClO4) had the highest conductivity of 4.8 x 10-5S/cm. The results of the TGA curve illustrated that polymer electrolyte had thermal stability until 210oC and the increasing amount of chitosan of polymer electrolyte decreased thermal stability. Polymer electrolyte chitosan
Pemilihan Monomer Fungsional Terbaik Dalam Molecularly Imprinted Polymer (MIP) Monogliserida Lard Menggunakan Metode Komputasi Adi Syahputra; Nurhadini Nurhadini; Fajar Indah Puspitasari
Al-Kimia Vol 9 No 1 (2021): JUNE
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v9i1.10893

Abstract

Pemilihan monomer fungsional yang cocok dan dianggap relatif cukup baik selektivitasnya dalam pembuatan MIP dapat dilakukan dengan bantuan komputer (computer aided) untuk mengurangi trial and error. Dimana molekul target (template) dan monomer fungsional dimodelkan dalam bentuk 3D menggunakan software ChemBio Ultra 12 selanjutnya diinteraksikan  menggunakan software AutoDock Tools 1.5.6 dan Pyrx untuk melihat binding interaction yang terjadi dan binding energy serta kemiripan sifat polaritas yang secara teoritis dapat memberikan informasi sebelum dilakukan sintesis MIP. Seleksi monomer fungsional secara bertahap dilakukan berdasarkan ada tidaknya binding interaction, tahap berikutnya dilihat berdasarkan binding energy yang paling besar (negatif) dan terakhir adalah momen dipol. Berdasarkan data tersebut monomer fungsional terpilih adalah molekul Benzo-15-crown-5-acrylamide dengan binding Interaction berupa ikatan hydrogen serta nilai binding energy dan momen dipol paling besar.
EDUKASI PENCEGAHAN ZAT ADITIF BERBAHAYA PADA BAHAN PANGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SEHAT BAGI MASYARAKAT SE-KECAMATAN MERAWANG Verry Andre Fabiani; Nurhadini Nurhadini; Ristika Oktavia Asriza
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v5i1.671

Abstract

Tumbuh kembangnya anak- anak yang optimal tergantung pada pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Banyaknya asupan makanan pada anak menjadi hal utama yang patut diperhatikan. Namun demikian, pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan maraknya peredaran bahan pangan dengan zat aditif berbahaya masih sangat rendah. Adapun permasalahan ini timbul karena kurangnya pengetahuan dan kepedulian warga terhadap peredaran zat aditif yang berbahaya pada bahan pangan serta jenis yang sering dijumpai; kurangnya pengetahuan dan kepedulian warga terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan bahan tambahan yang berbahaya pada makanan; belum adanya pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang cara mengidentifikasi adanya zat aditif berbahaya pada bahan pangan. Untuk memecahkan persoalan ini, maka pengusul program memberikan wawasan melalui informasi dan diskusi ke mitra program tentang zat aditif berbahaya pada bahan pangan. Selain itu telah dilakukan praktik identifikasi adanya bahan tambahan pangan berbahaya yang bekerjasama dengan BPOM Kepulauan Bangka Belitung. Setelah dilakukan penyampaikan informasi dan diskusi, serta praktik maka diharapkan masyarakat mampu meningkatkan pengetahuannya mengenai bahan tambahan pangan berbahaya yang akan dievaluasi melalui pemberian angket sehingga program ini dapat meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat di Kecamatan Merawang
PENGARUH PENAMBAHAN KAOLIN TERAKTIVASI ASAM TERHADAP KONDUKTIVITAS MEMBRAN KITOSAN/LIClO4 UNTUK APLIKASI BATERAI LITIUM Megawati Ayu Putri; Nadia Nadia; Mimi Mawaddah; Nurhadini Nurhadini
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 9 No 2 (2021): Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry)
Publisher : Graduate Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Polimer elektrolit kitosan/LiClO4/kaolin dengan variasi komposisi LiClO4 dan kaolin teraktivasi asam telah dipreparasi menggunakan metode casting, larutan polimer dalam wadah akrilik yang didahului dengan ektraksi kitosan dari kulit udang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan kaolin teraktivasi asam terhadap konduktivitas polimer elektrolit kitosan/LiClO4/kaolin. Berdasarkan hasil FTIR, kitosan kulit udang menunjukkan adanya gugus fungsi -OH yang tumpang tindih dengan NH2, C-H, C=O, C-O, C-O (C-O-C) serta ?-1,4-glikosidik. Selain itu, didapatkan derajat deasetilasi sebesar 87,28% dan rendemen kitosan sebesar 6,54%. Hasil uji konduktivitas menunjukkan konduktivitas terbesar pada komposisi LiClO4 20% dengan nilai konduktivitas dan berturut-turut yaitu 4,40 x10-4 S/cm dan 10-4 S/cm. Nilai konduktivitas dan pada membran kitosan/LiClO4 yang diperoleh telah memenuhi standar konduktivitas membran polimer untuk aplikasi baterai ion litium yaitu kisaran 10-7 S/cm – 10-3 S/cm. ABSTRACT: Chitosan/LiClO4/kaolin electrolyte polymers with various compositions of LiClO4 and acid-activated kaolin have been prepared using the polymer solution casting method in an acrylic container which was preceded by the extraction of chitosan from shrimp shells. This study aims to analyze the effect of the addition of acid activated kaolin on the conductivity of the chitosan/LiClO4/kaolin electrolyte polymer. Based on the results of the FTIR of shrimp shell chitosan, it showed that the -OH functional group overlapped with NH2, C-H, C=O, C-O, C-O (C-O-C) and ?-1,4-glycosidic. In addition, the degree of deacetylation was 87.28% and the chitosan yield was 6.54%. The conductivity test results show the highest conductivity at 20% LiClO4 composition with conductivity values ?? and respectively, namely 4.40 x10-4 S/cm and 10-4 S/cm Conductivity values ) and on the chitosan/LiClO4 membrane obtained have met the polymer membrane conductivity standard for lithium ion battery applications, which is in the range of 10-7 S/cm – 10-3 S/cm.
SINTESIS SELULOSA ASETAT DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN SIFATNYA SEBAGAI MEMBRAN POLIMER ELEKTROLIT PADA BATERAI ION LITIUM Nurhadini Nurhadini; I Made Arcana
JURNAL KIMIA MULAWARMAN Vol 15 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v15i2.612

Abstract

Biodegradable polymer electrolyte utilization on lithium ion battery is increasingly considered to prevent any waste. This study was conducted to synthesis cellulose acetate from oil palm empty fruit bunch and its properties as polymer electrolyte membranes on lithium ion battery. This study was done by extracting cellulose from oil palm empty fruit bunch. That cellulose was acetylated become cellulose acetate and characterized its functional group. Further, polymer electrolyte was synthesized with composition 25/60/15(%b/b) (SAS/PEO/LiClO4). The properties of polymer electrolyte membranes were characterized by analysis thermal properties, ionic conductivity and mechanical properties. Based on functional group data, synthetic cellulose acetate had similar the main functional group with commercial cellulose acetate. Synthetic cellulose acetate contained 27% acetyl with 1,4 substitution degree. Analysis thermal properties showed that the decomposition of SAS/PEO/LiClO4 polymer electrolyte membranes was started above 260oC. The ionic conductivity 10,81 x 10-4 S/cm of these polymer electrolyte membranes was 10,81 x 10-4 S/cm. Analysis of mechanic properties were 0,05 MPa stress, 14,23 MPa elongation and 0,35 MPa Modulus Young. SAS/PEO/LiClO4 polymer electrolyte membranes had higher ionic conductivity than SAK/PEO/LiClO4 polymer electrolyte membranes. However, SAS/PEO/LiClO4 polymer electrolyte membranes had lower thermal and mechanic properties than SAK/PEO/LiClO4 polymer electrolyte membranes.
PENINGKATAN KUALITAS PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN STIMULATOR EM4 PADA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT SRIMENANTI JAYA KABUPATEN BANGKA Verry Andre Fabiani; Fajar Indah Puspita Sari; Nurhadini Nurhadini; Adisyahputra Adisyahputra; Ristika Oktavia Asriza
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.315 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2995

Abstract

ABSTRAKKelurahan Srimenati merupakan kelurahan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka yang hanya memiliki 1 lokasi tempat pembuangan sampah. Pengolahan sampah umumnya hanya dihancurkan dan didistribusikan ke tempat pengolahan sampah dan bank sampah. Sejauh ini pengolahan sampah hanya dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Kurang optimalnya pengolahan pupuk kompos yang telah dilakukan sehingga kualitas pupuk kompos yang dihasilkan masih rendah, terbatasnya stimulator EM4 karena biaya yang mahal dan kurangnya inovasi pengolahan pupuk kompos yang berkualitas. Pada program pengabdian ini dilakukan penyuluhan tentang peningkatan kualitas pupuk kompos berbasis limbah rumah tangga, mitra pengabdian yaitu dari kelompok swadaya masyarakat (KSM) Srimenanti Jaya dan masyarakat sekitar. Sekitar 31 peserta berpartisipasi pada program ini, kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan langsung dan tidak langsung, monitoring dan evaluasi melalui kuesinoner. Pada dasarnya kualitas pupuk kompos dapat ditingkatkan jika memperhatikan beberapa parameter salah satunya yaitu nisbah C/N, mikroba perombak bahan organik memerlukan karbon sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan nitrogen untuk pembentukan protein. Mikroba terpilih tersebut juga dikenal sebagai Effective Microorganism 4 (EM4). Hasil pengabdian dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah rumah tangga dan pengolahannya menjadi pupuk organik cair serta mengurangi ketergantungan masyarakat dalam penggunaan pupuk kimia. Kata kunci: EM4; KSM; pupuk organik; sampah. ABSTRACTSrimenati Village is a sub-district in Sungailiat Subdistrict, Bangka Regency, which only has 1 garbage disposal location. Waste processing is generally only crushed and distributed to landfills and waste banks. So far, solid waste processing has only been carried out by Community Self-Help Groups (KSM). Less optimal compost processing that has been done so that the quality of compost produced is still low, the limited EM4 stimulator due to high costs and the lack of quality compost processing innovation. In this service program, counseling was conducted on improving the quality of household waste-based compost, community service partners, namely from the Srimenanti Jaya community self-help group (KSM) and the surrounding community. Approximately 31 participants participated in this program, activities were carried out by direct and indirect counseling methods as well as monitoring and evaluation through questionnaires. Basically, the quality of compost can be improved if you pay attention to several parameters, one of which is the C / N ratio, microbes that break down organic matter require carbon as an energy source for growth and nitrogen for protein formation. The selected microbes are also known as Effective Microorganism 4 (EM4). The results of this service can provide information to the community about the use of household waste and its processing into liquid organic fertilizer and reduce community dependence on the use of chemical fertilizers. Keywords: EM4; KSM; organic fertilizers; garbage.
Adsorpsi Hg(II) Menggunakan Sargassum crassifolium dengan Adanya Pb(II), Cu(II) dan Fe(II) Nurhadini Nurhadini; Imelda H. Silalahi
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 5 No 1 (2017): Edisi Bulan Juli (Edition For July)
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598//ijcr.2017.5-nur

Abstract

Amalgamation use mercury in mining process especially small-scale gold mining and it has been impacted on mercury contamination in environment. Mercury is one of heavy metal that toxic and can accumulate in water, soil and organism. Adsorption method is one of alternative option that effective to remove heavy metal. This method depends on adsorbent type, pH, adsorbent composition with metal or presence of several metal ions. Beside mercury, wastewater of mining gold have another metal ions such as Pb(II), Cu(II) dan Fe(II) can be found by human activity or naturally present. This research aim is to study effect of Pb(II), Cu(II), and Fe(II) in Hg(II) adsorption by using Sargassum crassofolium adsorbent. Research stages are adsorbent activation and mercury adsorption on binary and ternary system respectively in equimass amount of metals ion and equimolar amounts of metals. Based on adsorption analysis is known that Pb(II) and Cu(II) is Hg(II) competitor while Fe (II) is not Hg(II) competitor in adsoption by using Sargassum crassifolium. On binary system in equimass amount of metals ion and equimolar amounts of metals that the largest decreasing effect of Hg(II) adsorption in system contain Cu(II).
PELATIHAN PEMBUATAN SIRUP BUAH NIPAH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DESA SEMPAN KABUPATEN BANGKA Nurhadini Nurhadini; Verry Andre Fabiani; Ristika Oktavia Asriza; Fajar Indah Puspita Sari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.095 KB) | DOI: 10.31604/jpm.v2i2.101-105

Abstract

Sempan Village is one of the villages in Pemali District of Bangka Regency, Bangka Belitung Islands which do not yet have the featured products, while this village has nipah plants that are not used optimally. The nipah fruit can be further processed into a featured product of village i.e. syrup. The service program Chemistry Department is training Sempan Village society on the manufacture of syrup from nipah fruit. The method of this activity includes three stages i.e. preparation, implementation and evaluation. After this activity is carried out, the Sempan Village society have increased understanding, knowledge and motivation in utilizing nipah fruit into processed syrup products and this product is expected become one of the featured products of Sempan VillageKeywords: nipah fruit, syrup, Sempan Village
Studi Fotostabilitas Ekstrak Bunga Kiacret (Spathodea campanulata) dengan Penambahan Kaolin Teraktivasi Asam Ken Ayu; Ristika Oktavia Asriza; Nurhadini Nurhadini
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 9, No 1 (2022): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v9i1.17346

Abstract

Sensitizer dari pewarna alam memiliki potensi besar sebagai sensitizer DSSC karena ketersediaannya yang melimpah dan ramah lingkungan. Namun sensitizer dari bahan alam mudah terdegradasi, sehingga pada penelitian ini dilakukan upaya peningkatan fotostabilitas dengan menambahkan kaolin teraktivasi asam. Tahapan penelitian adalah ekstraksi bunga kiacret menggunakan metode maserasi, dan uji fotostabilitas pada 0, 1, 2, 3 jam dengan massa kaolin 100 dan 300 mg menggunakan sumber cahaya UV C. Ekstrak bunga kiacret dianalisis gugus fungsinya  menggunakan FTIR, dan uji fotostabilitas menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan  hasil interpretasi FTIR diketahui bahwa ekstrak bunga kiacret mengandung gugus fungsi O-H, C=C, C-H alifatik, C-H aromatik dan C-O. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mengandung senyawa flavonoid yang didukung oleh hasil uji kualitatif yang positif. Berdasarkan uji fotostabilitas diketahui bahwa degradasi ekstrak dan ekstrak-kaolin mengikuti reaksi orde 1. Konstanta laju degradasi terkecil pada variasi 100 mg kaolin 0,015 jam-1 dengan waktu paruh 46,21 jam. Oleh karena itu, penambahan kaolin dengan massa tertentu dapat meningkatkan fotostabilitas ekstrak dan diharapkan meningkatkan durasi penggunaan DSSC.
Impregnasi Ekstrak Bunga Kiacret (Spathodea campanulata) Menggunakan Kaolin Pulau Bangka Nurhadini Nurhadini; Ristika Oktavia Asriza; Ken Ayu; Anggraeni Anggraeni; Karnelasatri Karnelasatri
Stannum : Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : Department of Chemistry - Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jstk.v2i1.1649

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh impregnasi kaolin Pulau Bangka terhadap serapan terhadap ekstrak bunga kiacret dengan pelarut n-heksana. Impregnasi kaolin-ekstrak bunga kiacret dengan pelarut n-heksana ianalisis menggunakan FTIR dan Spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan analisis FTIR terjadi pergeseran bilangan gelombang pada 780 cm-1 ke 718 cm-1. Selain itu adanya pergeseran bilangan gelombang ekstrak bunga kiacret dari 1063 cm-1 ke 1044 cm-1 pada ekstrak bunga-kaolin teraktivasi. Spektra UV-Vis menunjukkan bahwa penambahan kaolin (variasi 2 gram) menyebabkan daerah serapan ekstrak kiacret n-heksana mengalami pelebaran hingga 404 cm.