Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI KUERSETIN DAN GLIBENKLAMID TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS DIABETES MELITUS TIPE 2 Annisa Prima Monika; Wiryatun Lestariana
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 6, No 1, (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKKI.Vol6.Iss1.Art5

Abstract

Latar belakang Stres oksidatif telah diketahui berperan dalam patogenesis diabetes melitus (DM), termasuk penyakit jantung koroner (PJK) sebagai salah satu komplikasi tersering. Kuersetin adalah salah satu kelompok flavonoid alami yang banyak tersebar dalam tumbuhan dan dapat bekerja sebagai antioksidan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kuersetin dapat mencegah komplikasi dan mengontrol kolesterol LDL pada DM tipe 2. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi kuersetin dan glibenklamid terhadap kadar kolesterol LDL pada tikus yang mengalami DM tipe 2. Metode Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan desain kelompok kontrol pre dan post- test. Terdapat 16 tikus diabetes sebagai subjek penelitian yang akan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan; kelompok 1 menerima plasebo, kelompok 2 glibenklamid 5 mg/kgBB/peroral, kelompok 3 kuersetin 20 mg/kgBB/peroral dan kelompok 4 kombinasi keduanya. Perlakuan diberikan selama 4 minggu dan diperiksa perubahan kadar kolesterol LDL yang terjadi. Hasil Kombinasi kuersetin dan glibenklamid menurunkan kadar kolesterol lebih baik secara signifikan dari pada tanpa kombinasi maupun plasebo (p
HUBUNGAN ANTARA DISTRIBUSI LEMAK TUBUH DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN PROFIL LIPID PADA DEWASA MUDA RIZKI FAJAR UTAMI; WIRYATUN LESTARIANA
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol 6 No 4 (2022): JURNAL ILMIAH SIMANTEK
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Obesitas dapat menyebabkan dislipidemia, hipertensi, intoleransi glukosa, dan inflamasi atau disebut dengan sindrom metabolik sehingga menyebabkan proses aterogenik, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Distribusi tubuh seperti distribusi lemak tubuh (DLT) dan indeks massa tubuh (IMT) dapat mencerminkan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara distribusi lemak tubuh dan indeks massa tubuh dengan profil lipid pada dewasa muda. Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di Yogyakarta pada 65 subjek dengan usia 18-25 tahun. Distribusi lemak tubuh yang terdiri dari persentase lemak tubuh, lemak viseral dan lemak subkutan diukur menggunakan body composition monitor. BMI dihitung dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan kuadrat (m2). Kolesterol total (TC), HDL, LDL dan trigliserida (TG) diukur dalam sampel darah puasa. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS Versi 20.0. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan lemak viseral berkorelasi positif dengan TG (p=0,018; r=0,294) dan berkorelasi terbalik dengan HDL (p=0,007; r=-0,331). Persentase lemak tubuh dan lemak subkutan tidak berkorelasi dengan TC, HDL, LDL, dan TG. BMI berkorelasi positif dengan kadar TG (p=0,023; r=0,282) dan berbanding terbalik dengan HDL (p=0,044; r=-0,250). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara peningkatan lemak viseral dan BMI dengan peningkatan trigliserida dan penurunan kadar HDL pada dewasa muda