Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI TINDAKAN SOSIAL: TRADISI ZIARAH MAKAM NYI MAS GANDASARI DI DESA PANGURAGAN KABUPATEN CIREBON Maharani Maharani; Ahmad Asmuni; Burhanudin Sanusi
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v7i2.9374

Abstract

Ziarah makam adalah salah satu bentuk budaya atau adat istiadat bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Ziarah makam dilakukan dengan mengunjungi makam wali, para ulama, dan juga makam keluarga. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mempelajari atau menganalisis terkait dengan tradisi masyarakat yang masih melestarikan tradisi ziarah ke makam Nyi Mas Gandasari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, fenomena yang diamati adalah kebiasaan masyarakat yang telah diturunkan dari leluhur terkait dengan ziarah ke makam Nyi Mas Gandasari. MHasil dan diskusi dalam penelitian ini. Pertama, terkait dengan sejarah makam Nyi Mas Gandasari, yang di klaim sebagai salah satu tempat persinggahan atau tempat pertapaan wali Allah ketika menyebarkan Islam di Cirebon. Jadi disitulah tempat peristirahatan terakhir Nyi Mas Gandasari. Kedua, selain bertujuan untuk mendoakan sang mayit, peziarah datang dengan motivasi yang berbeda-beda, seperti ingin meminta kesembuhan dari penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh medis, membawa harapan agar segera dipertemukan oleh jodohnya, ingin mendapat ketenangan, ingin usahanya lancar, pekerjaannya lancar, dll. Ketiga, bentuk-bentuk perilaku keagamaan peziarah terekspresikan ke dalam cara mereka mendoakan sang mayit, seperti tahlilan, istighosah, berdo’a, dll. Masyarakat Desa Panguragan pun masih melestarikan tradisi-tradisi lainnya, seperti muludan, ruwatan desa, hingga rutin berziarah ke makam Nyi Mas Gandasari.
FILSAFAT DAN DAKWAH Ahmad Asmuni
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 8, No 1 (2017): July 2017
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.747 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v8i1.2023

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat telah menggiring manusia pada kehidupan yang kompleks sekaligus dihadapkan pada persoalan hidup yang juga kompleks. Terkait dengan persoalan dakwah, nampaknya tidak ketinggalan pula telah masuk pada problematika yang kompleks juga. Dimana para dai dituntut untuk tidak hanya mampu menyampaikan pesan-pesan ajaran agama ansicg, tapi lebih dari itu semua, para dai pun dituntut untuk mampu menyumbangkan pemikirannya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan hidup dan kehidupan yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam konteks yang demikian, para dai dituntut untuk mampu berpikir keras dan radic (menyeluruh sampai ke akar persoalan). Dalam konteks berpikir ini maka para dai harus mampu berpikir kritis dan –memiliki ilmu berpikir (filsafat). Oleh sebab itu, para dai perlu menguasai ilMu filsafat dakwah agar dakwahnya bisa –selain menyelamatkan manusia dari kebodohan—juga dapat membantu manusia dari persoalan kehidupan yang membelitnya.  
ALQURAN DAN FILSAFAT (Alquran Inspirator Bagi Lahirnya Filsafat) Ahmad Asmuni
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 5, No 01 (2017): Juni
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.799 KB) | DOI: 10.24235/diyaafkar.v5i01.4331

Abstract

The Muslim guideline which is the main guide (hudan) for humans is the Qur'an. In the Qur'an of Allah Swt. many ordered humans to always use their minds (thinking, philosophizing). In the Qur'an there are also many verses that give encouragement to humans to always use and always develop their minds and hearts. The Koran encourages many people to think about the creation of the heavens, earth, humans, nature, plants, animals, and so on. The Qur'an strongly denounces those who behave taqli d and jumu> d to the inheritance of their ancestors so that they are reluctant to use their minds to think the truth and think freely in order to reach the truth. God's command is related to the command to use this mind, in line with a philosophy that uses reason. Thus, it is understandable that the Qur'an actually instructs humans to philosophize. In fact, the Qur’an has inspired the birth of philosophy. Therefore, it is understandable that many are born of Muslim thinkers (Philosophers) who are famous especially in classical times such as; al-Razi, Ibn Rushd, al-Ghaza>li>, and others.
Revitalisasi Pendidikan Seks dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Anak Jaja Suteja; Adang Djumhur; Dedi Djubaedi; Ahmad Asmuni
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 4, No 2 (2021): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v4i2.9658

Abstract

Fenomena kekerasan seksual yang menimpa anak-anak saat ini semakin marak terjadi yang disebabkan karena kurangnya edukasi seks yang diberikan guru pada siswa. Meningkatnya kasus kekerasan seksual anak merupakan bukti nyata kurangnya pengetahuan anak mengenai pendidikan seks, yang seharusnya sudah diperoleh anak sejak memasuki bangku sekolah dasar. Pendidikan seks yang berbasis pada nilai-nilai keislaman menjadi pondasi penting untuk diberikan kepada anak-anak di tingkat sekolah dasar karena mengingat banyaknya kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research)  fenomenologi. Data yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah, gejala, maupun fenomena di lapangan secara cermat, faktual, dan sewajarnya. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini,  untuk melihat gambaran pelaksanaan pendidikan seks di tingkat sekolah dasar yang ada di Kabupaten Cirebon baik sekolah dasar negeri, SDIT maupun Madrasah Ibtidaiyah. Setelah itu peneliti mengidentifikasi proses revitalisasi pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman dan untuk mengoptimalkan kontribusi pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman dalam pencegahan kekerasan seksual. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan;  Pertama,  pelaksanaan pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman saat ini terintegrasi di dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam yang meliputi materi, metode, proses pelaksanaan dan nilai-nilai pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman di tingkat sekolah dasar.  Kedua, proses revitalisasi pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman diberikan pada siswa dalam upaya pembentukan kepribadian anak, mengurangi penyimpangan seksual dan mencegah kekerasan seksual. Unsur-unsur yang direvitalisasi di dalam pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman meliputi revitalisasi materi pembelajaran, metode pembelajaran, kerjasama sekolah dengan orang tua siswa, sarana prasarana sekolah, dan revitalisasi di dalam proses pelaksanaan pendidikan seks di sekolah. Ketiga, kontribusi pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman mempunyai kontribusi di dalam sistem pembelajaran, perbaikan perilaku seksual dan di dalam pencegahan kekerasan seksual anak.
Zikir Dan Ketenangan Jiwa Manusia (Kajian Tentang Sufistik-Psikologik) Ahmad Asmuni
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 1, No 01 (2018): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v1i01.3478

Abstract

Kesibukan manusia dengan segala aspek kehidupan yang penuh dengan aktivitas dan rutinitas yang dijalaninya, kadang membuat manusia lupa akan dirinya bahkan lupa kepada penciptanya yakni Allah swt. Kondisi yang demikian tentu saja akan membahayakan manusia itu sendiri. Hal ini karena, ketika manusia lupa akan dirinya bahkan sampai lupa pada tuhannya, maka kehidupan mereka akan menjadi hampa dan gersang. Dalam keadaan demikian, maka manusia harus banyak berzikir mengingat Allah swt agar jiwanya menjadi tenang, tentram dan bahagia. Karena kebahagiian yang hakiki bagi manusia sesungguhnya bukan terletak pada harta kekayaan, tapi kebahagiaan manusia yang sesungguhnya ada dalam hatinya. Dan kebahagiaan dalam hati akan diperoleh manusia manakala manusia tersebut selalu dekat dengan tuhannya. Karena dengan dekat pada tuhan hatinya akan menjadi tentram dan akan bahagia pula hidunya.
Peran Ulama dalam Pemberdayaan Masyarakat Marjinal: Ahmad Asmuni
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.594 KB) | DOI: 10.24235/empower.v2i1.1656

Abstract

Manusia dengan potensi akal yang dikaruniakan oleh Allah swt kepadanya, mestinya dapat mengantarkannya pada kehidupan yang bermakna dan sejahtera. Namun demikian, pada kenyataannya, ada sekelompok manusia yang termarjinalkan dari kelompok lainnya. Kelompok yang demikian dikenal dengan istilah kelompok marjinal atau masyarakat marjinal. Kelompok marjinal terbagi menjadi dua yakni; kelompok marjinal yang tradisional dan kelompok marjinal yang modern. Pada dasarnya kedua kelompok marjinal tersebut memerlukan solusi untuk bisa lepas dari ketermarjinalannya. Oleh karena itu, kelompok marjinal tersebut memerlukan sosok yang mampu menjadi perantara bagi terlepasnya mereka dari “symbol” sebagai masyarakat marjinal yang disandangnya. Dalam hal ini salah satu sosok yang dibutuhkan oleh mereka untuk bisa lepas dari symbol ketermarjinalan adalah sosok ulama yang dengan dakwahnya mampu mengantarkan mereka terlepas dari stempel sebagai masyarakat marjinal.    Kata Kunci: Ulama, Pemberdayaan, dan Masyarakat Marjinal. AbstractMan with the potential of reason which Allah granted to him, should be able to deliver it to a meaningful and prosperous life. However, in reality, there is a group of people marginalized from other groups. Such groups are known by the term marginal or marginal society. Marginalized groups are divided into two namely; Traditional marginalized groups and modern marginalized groups. Basically, the two marginal groups need a solution to get out of ketermarjinalannya. Therefore, the marginal group needs a figure capable of intermediary for their release from the "symbol" as the marginal society it bears. In this case one of the figures required by them to get away from the symbol of ketermarjinalan is a figure of scholars who with dakwah able to deliver them regardless of the stamp as a marginal society. Keywords: Ulama, Empowerment, and Marginal Society.
Peran Budaya Literasi Dalam Pembentukan Karakter dan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Indramayu Jamaluddin Firdaus; Ahmad Asmuni; Asep Kurniawan
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 4 (2021): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i4.1344

Abstract

Penelitian dilatar-belakangi oleh banyaknya siswa yang belum memiliki kebiasaan terhadap membaca buku pelajaran dan buku non pelajaran. Jika buku itu jendela dunia maka membaca adalah kuncinya. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana Budaya Literasi, Karakter, dan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Bi’tsatul Islamiyah desa Tempel dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Wardah desa Pengauban Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan model penelitian studi multi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, analisis lintas kasus dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya literasi di Madrasah Ibtidaiyah Bi’tsatul Islamiyah desa Tempel dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Wardah desa Pengauban mempunyai peran yang baik terhadap pembentukan karakter dan prestasi belajar siswa: (a) Budaya literasi di Madrasah Ibtidaiyah Bi’tsatul Islamiyah desa Tempel membaca 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, membaca karya sastra, membaca dalam hati dan guru membaca dengan nyaring, memajang karya siswa, mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sudah berjalan, kemudian disetiap kelas memiliki perpustakaan mini dan perpustakaan utama, sudah ada pelatihan program literasi dari Sekolah Literasi Indonesia. Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Wardah desa Pengauban membaca asmaul husna bersama-sama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sudah berjalan. (b) Karakter siswa di Madrasah Ibtidaiyah Bi’tsatul Islamiyah desa Tempel dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Wardah desa Pengauban cukup baik karena siswa dikedua sekolah sudah terbiasa apabila bertemu dengan guru mengucapkan salam dan cium tangan, mereka juga sudah mengerti baik dan buruk. (c) Prestasi siswa di Madrasah Ibtidaiyah Bi’tsatul Islamiyah desa Tempel dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Wardah desa Pengauban cukup baik karena setiap tahun prestasi belajar siswa semakin meningkat walaupun tidak signifikan.
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB TAYSIR AL-KHALLÂQ KARYA IMAM HAFIZH HASAN AL-MAS’UDI Ahmad Hisni; Eti Nurhayati; Ahmad Asmuni
Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman Kuningan Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dari sekian kitab yang membahas tentang konsep pendidikan karakter adalah kitab Taysir Al-Khallâq karya Imam Hafizh Hasan Al-Mas’udi. Beliau adalah seorang ahli sejarah dan geografi, di samping memiliki berbagai disiplin ilmu lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisi. Teknik pengumpulan data dengan menelusuri, membaca, serta mencatat bahan-bahan yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pembahasan menggunakan teknik content analisist dan deskriptif data model Lexi J. Moleong. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang biografi Imam Hafizh Hasan Al-Mas’udi, karya-karyanya, dan konsep pendidikan karakter dalam kitab Taysir al-Khallâq.
Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Pada Anak Terlantar Nurkholis Nurkholis; Dedi Djubaedi; Ahmad Asmuni; Eti Nurhayati
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4622

Abstract

Pendidikan di Indonesia belum mampu menjangkau kehidupan anak-anak terlantar. Karenanya, diperlukan tindakan internalisasi dari masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan pendidikan bagi anak-anak terlantar. Tindakan internalisasi pendidikan ini diselenggarakan melalui jalur nonformal dengan tujuan memberikan bekal pendidikan kepada anak-anak terlantar dalam pendidikan Islam.  Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan penelitian analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, LKSA YAROBI berperan aktif sebagai lembaga yang berkomitmen membantu menangani permasalahan social anak di Kab. Brebes.  Kedua, Karakteristik anak terlantar di Kab. Brebes terdiri dari komunitas anak punk, komunitas vespa gembel, kelompok mafia sholawat dan anak-anak yang hidup di jalanan seperti anak pengamen, anak peminta-minta, dan anak pekerja parkir. Ketiga, Bentuk internalisasi pendidikan oleh LKSA YAROBI melalui pendekatan nonformal, komunikatif interaktif, partisipatif, fasilitatif, dan humanistic. Keempat, penerapan model internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam pada anak terlantar dilakukan melalui metode nasihat, pembiasaan, keteladanan dan penerapan metode ganjaran dan hukuman.
URGENSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN SEBAGAI MEDIASI PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK Nurkholis Nurkholis; Dedi Djubaedi; Ahmad Asmuni; Eti Nurhayati
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 04 (2013): Jurnal Edukasi Islami - Juli 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.489 KB) | DOI: 10.30868/ei.v2i04.37

Abstract