Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA IKAN KARANG FAMILI CAESIONIDAE DI KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Ernik Yuliana; Nurhasanah Nurhasanah; Idha Farida
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 20 No. 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.19 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v20i1.96.2019

Abstract

Reef fish resources are the main catch in Karimunjawa National Park. The fishing activities are feared to have an impact on the sustainability of fish resources inside and outside the conservation area. The purpose of this study is to analyze of the sustainability of reef fish resources (Family Caesionidae) in marine protected area. The study was conducted in Karimunjawa National Park (TNKJ) in Jepara Regency, Central Java, April-September 2017. Data collection was carried out by survey, observation, and deep interview methods, including primary data. Coral fish of the Caesionidae family, which were the object of research, were Caesio cuning and Caesio caerulaurea. Data collection on fish length and weight was carried out six times sampling (for six months). Examples of fish taken from three collectors in Karimunjawa Village. Water quality data was taken for analysis of pH, total dissolved solids (TDS), temperature, biochemical oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), total suspended solids (TSS), and salinity. Data analysis using FISAT II program and estimation of spawning potential ratio (SPR) using length-based spawning potential ratio analysis. To analyze management aspects of reef fishes, stakeholder analysis was carried out. The research results indicated that Caesio cuning and Caesio caerulaurea had exploitation rate values ​​of 0.69 and 0.61, in the condition of over exploited. The spawning potential ratio (SPR) value are 0.14 and 0.25 (the capacity of adult fish that is ready naturally to spawn is very small). Water quality data is below the water quality standard for marine biota, indicated that the waters of the Karimunjawa National Park was sustainable. The results of stakeholder analysis indicated that there are four parties who are the subject of management. They were fisheries management authorities and Non-Governmental Organizations (NGOs) as work partners of the management authority. Ikan karang merupakan sumber daya ikan yang menjadi tangkapan utama nelayan di Taman Nasional Karimunjawa. Penangkapan ikan tersebut dikhawatirkan berdampak pada keberlanjutan sumber daya ikan di dalam dan luar kawasan konservasi. Tujuan studi ini adalah menganalisis keberlanjutan sumber daya ikan karang Famili Caesionidae di kawasan konservasi. Studi dilakukan di Taman Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, April-September 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei, observasi, dan wawancara dengan mengumpulkan data primer. Ikan karang Famili Caesionidae yang menjadi objek penelitian adalah Caesio cuning dan Caesio caerulaurea. Pengambilan data panjang dan bobot ikan dilakukan empat kali sampling (selama empat bulan). Contoh ikan diambil dari tiga pengepul di Desa Karimunjawa. Data kualitas air diambil untuk analisis pH, total dissolved solids (TDS), suhu, biochemical oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), total suspended solids (TSS), dan salinitas. Analisis data menggunakan program FISAT II dan pendugaan spawning potential ratio (SPR) menggunakan analisis length-based spawning potential ratio. Untuk menganalisis aspek pengelolaan, dilakukan analisis stakeholder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Caesio cuning dan Caesio caerulaurea mempunyai nilai laju eksploitasi berturut-turut 0,69 dan 0,61, berada pada kondisi over exploited. Nilai spawning potential ratio (SPR) berturut-turut adalah 0,14 dan 0,25 (kapasitas ikan dewasa yang siap memijah di alam sangat sedikit). Data kualitas air berada di bawah baku mutu perairan untuk biota laut, menunjukkan perairan TNKJ dalam kondisi berlanjut. Hasil analisis stakeholder menunjukkan ada empat pihak yang menjadi subjek pengelolaan, dan semuanya adalah pemegang otoritas pengelolaan perikanan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai partner kerja otoritas pengelola.
HUBUNGAN KELIMPAHAN SPESIES LARVA IKAN DENGAN PARAMETER KUALITAS PERAIRAN DI DANAU RANAU, SUMATERA SELATAN Tuah N. M. Wulandari; Etty Riani; Agnes P Sudarmo; Budhi H Iskandar; Nurhasanah Nurhasanah
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 20 No. 1 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.77 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v20i1.99.2019

Abstract

This research conducted due to lack of information about fish larvae in Ranau Lake, South Sumatera. This information is quite essential to explore because this can be used as a scientific basis for policy formation in this area. The objectives of this research are to analyze the correlation between fish larvae abundance to physicochemical parameters in Ranau Lake waters. Sampling was carried out at six stations (Muara Silabung, Dermaga, Way Maisin, Pemandian Air Panas, Lumbok, and Talang Teluk). Physico-chemical parameters measured directly in the field are temperature, pH, depth, brightness, CO2, O2, hardness, electrical conductivity, total alkalinity, and turbidity; while the chemical parameters measured in the laboratory are COD, NO2, NO3, NH3, and PO4. Larvae species identified through DNA sequence. Principal Component Analysis (PCA) was used to measure the relationship between fish larvae abundance to the water parameters. Results show that generally there were forty-two fish larvae from nine species. The dominant species was Oreochromis niloticus. The results of the Principal Component Analysis show that the highest abundance of fish larvae was in water with the highest level of turbidity and dissolved oxygen, whereas the lowest abundance was in water with the highest level nitrate and depth. Belum ada informasi tentang kelimpahan larva ikan diperairan Danau Ranau Sumatera Selatan melatarbelakangi penelitian ini. Informasi ini sangat penting untuk diketahui karena dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan perikanan di wilayah ini. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan kelimpahan larva ikan dengan parameter fisika-kimia di perairan Danau Ranau. Pengambilan sampel dilakukan di enam stasiun (Muara Silabung, Dermaga, Way Maissin, Pemandian Air Panas, Lumbok dan Talang Teluk). Parameter fisika-kimia perairan yang diukur langsung di lapangan adalah suhu, pH, kedalaman, kecerahan, CO2, O2, kesadahan, daya hantar listrik, total alkalinitas, dan turbiditas; sedangkan parameter kimia yang diukur di laboratorim adalah COD, NO2, NO3, NH3, dan PO4. Spesies larva ikan diidentifikasi dengan sekuen DNA. Analisis Komponen Utama dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan larva ikan dengan parameter fisika-kimia perairan. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan ada 42 larva ikan yang berasal dari 9 spesies. Spesies yang paling dominan adalah Oreochromis niloticus. Hasil Analisis Komponen Utama menunjukkan bahwa kelimpahan larva ikan tertinggi (102,9 individu/100m3) berada pada stasiun pengamatan yang memiliki turbiditas dan oksigen terlarut tertinggi, sedangkan kelimpahan larva ikan terendah (10,83 individu/100m3) berada pada stasiun pengamatan yang memiliki kadar nitrat dan kedalaman tertinggi.
LAJU EKSPLOITASI IKAN TENGGIRI DAN TONGKOL DI KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Ernik Yuliana; Nurhasanah Nurhasanah
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 18 No. 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jmst.v18i1.176.2017

Abstract

Karimunjawa National Park (KNP) is a marine protected area established to preserve ecosystems and natural resources. Scomberomorus commerson (tenggiri) and Euthynnus affinis (tongkol) arethe two species of pelagic fish which are the main catches for artisanal fishery in KNP. This study was aimed to analyze the exploitation rate of S. commerson and E. affinis. Field survey was conducted in KNP District of Jepara, Central Java, in June-September 2016. The exploitation rate is measured by analytical method based on fish’s growth and mortality, through measuring the length of the fish for three months. Totally, as many as 314 individuals of S. Commersonand 499 individuals of E. Affinis were measured. The data were analyzed using Fish Stock Assessment Tools (FISAT II) statistical program. The results indicated that S. Commerson have a body-size trend that tends to increase, with the rate of exploitation (E) was 0,29 (under-exploited), which means there is anopportunity to increase it’s utilization. At the other hand, the size of E. Affinis tends to decrease, with the rate of exploitation (E) = 0,5. It means that the condition of utilizationof E. Affinis was at alarming position. It is necessary to control the tongkol fishing by regulating fishing gear, in order to avoid overfishing situation. Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan salah satu kawasan konservasi yang bertujuan melindungi kelestarian ekosistem dan sumber daya alam. Ikan tenggiri (Scomberomorus commerson)dan tongkol (Euthynnus affinis) adalah ikan pelagis yang merupakan tangkapan utama di TNKJ. Tujuan studi ini adalah menganalisis laju eksploitasi ikan tenggiri dan tongkol. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-September 2016. Pengukuran laju eksploitasi menggunakan metode analitik didasarkan pada pertumbuhan dan mortalitas ikan, dengan mengukur panjang ikan hasil tangkapan selama tiga bulan. Jumlah ikan tenggiri yang diukur adalah 314 ekor, dan ikan tongkol adalah 499 ekor. Analisis data menggunakan program Fish Stock Assessment Tools (FISAT II). Hasil penelitian menunjukkan tren ukuran ikan tenggiri cenderung meningkat, dengan laju eksploitasi (E) = 0,29 (under exploited), sehingga pemanfaatannya dapat ditingkatkan. Sementara ukuran ikan tongkol cenderung menurun, dengan laju eksploitasi (E) = 0,5. Kondisi pemanfaatan ikan tongkol berada pada posisi mengkhawatirkan. Sehingga perlu dilakukan pengelolaan terhadap penangkapan ikan tongkol agar tidak mengarah ke penangkapan berlebih, dengan mengatur alat tangkap nelayan.
PEMANFAATAN SEREH (Cymbopogon Cytratus) DALAM MENURUNKAN BAU PADA PUPUK ORGANIK CAIR DAN POTENSINYA DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum) Nurhasanah Nurhasanah
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 14 No. 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research in the use of lemongrass (Cymbopogon citratus) to reduce odors in liquid organic fertilizer has been conducted in Bogor for 6 months. This study begin with a liquid organic fertilizer produced from 1 kg of shrimp waste, 1 kg of maize, 1 kg of bean sprouts, 10 liters of coconut water, 500 ml of EM4 and 500 g of sugar through fermentation process for 6 weeks. Then the result of liquid organic fertilizer was added by an ingredient lemongrass as deodorizing with doses of 0, 10%, 20% and 30% (w/v). After that it is fermented for 2 weeks. The next stage was the application of liquid organic fertilizer as a foliar fertilizer at chillies (Capsicum annum) planting using a completely randomized design (CRD) 1 factors type of using liquid organic fertilizer (control, liquid organic fertilizer without lemongrass, liquid organic fertilizer + 10% lemongrass, liquid organic fertilizer + 20% lemongrass and liquid organic fertilizer + 30% lemongrass) respectively at doses of 0, 6, 12 and 18 ppm. The parameters measured were odor (NH3 and H2S), levels of macro nutrients (N, P, K, Ca, Mg, and S) and micro nutrients (Cu, Zn, Mn, and Fe) after fermenting process, and the production of crops (fruit number and fruit weight) after planting. Research results show that the higher dose of lemongrass added cause levels of odor (NH3 and H2S) in the liquid organic fertilizer decreased and content of macro nutrients, micro nutrients, and phytohormones increased. The planting results indicate liquid organic fertilizer which added 20% lemongrass in a dose of 12 ppm was the optimal dose in increasing crop production. Penelitian penggunaan sereh (Cymbopogon citratus) dalam menurunkan bau pada pupuk organik cair telah dilakukan di Bogor selama 6 bulan. Penelitian ini diawali dengan membuat pupuk organik cair yang dihasilkan dari 1 kg limbah udang, 1 kg jagung, 1 kg touge, 10 Liter air kelapa, 500 ml EM4 dan 500 g gula pasir melalui proses fermentasi selama 6 minggu. Kemudian pada pupuk organik cair yang dihasilkan ditambahkan sereh sebagai bahan penghilang bau dengan dosis 0, 10%, 20% dan 30% (w/v). Setelah itu didiamkan selama 2 minggu. Tahapan berikutnya merupakan pengaplikasian pupuk organik cair tersebut sebagai pupuk daun pada pertanaman cabai (Capsicum annum) dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor jenis pupuk organik cair yang digunakan (kontrol, pupuk organik cair tanpa sereh, pupuk organik cair + 10% sereh, pupuk organik cair + 20% sereh dan pupuk organik cair + 30% sereh) masing-masing pada dosis 0, 6, 12 dan 18 ppm. Parameter yang diukur adalah parameter kebauan (NH3 dan H2S), kadar hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan kadar hara mikro (Cu, Zn, Mn, dan Fe) setelah proses pemeraman, dan produksi tanaman (jumlah buah dan bobot buah) setelah pertanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis sereh yang ditambahkan menyebabkan kadar gas penyebab bau (NH3 dan H2S) pada pupuk organik cair makin berkurang dan kadar hara makro, hara mikro maupun fitohormon makin meningkat. Hasil pertanaman menunjukkan pemberian pupuk organik cair yang ditambahkan 20% sereh pada dosis 12 ppm merupakan dosis paling optimal dalam meningkatkan produksi tanaman.
PENGOLAHAN LINDI SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN TPA SAMPAH LESTARI Nurhasanah Nurhasanah; Latifah K Darusman; Surjono Hadi Sutjahjo; Bibiana Widiati Lay
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 11 No. 1 (2010)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A laboratory scale research to obtain environmentally safe effluent and liquid fertilizer from leachate from Final Waste Disposal Site in Galuga owned by Regional Government of Bogor City was conducted from July 2006 through to April 2007. The experiment was initiated by aerating the leachate in 4 difference aeration rates (0, 10, 30 and 70 liters/minute) followed by processing the sediment to product the liquid fertilizer. The experiment of production liquid fertilizer was carried out by adding lime with different dosage into sediment generated from processing by aerating at 70 liters/minute followed by centrifugation process or secher. Further, the liquid fertilizer generated from such experiment was applied to chilis planting (Capsicum annum). The research found that the processing conducted by aerating at the rate 70 liters/minute was the most effective in reducing pollutant from leachate. The addition of 1000 ppm CaO or Ca(OH)2 limes in sediment from aeration is the most effective in depositing the dissolved material compared to the addition of limes in other dosage. Liquid fertilizer generated through the addition of 1000 ppm CaO have the content of N = 375,83 ppm, P = 121,44 ppm, K = 948,11 ppm, Ca = 827,20 ppm, Mg = 959,50 ppm, S = 48,53 ppm, Cu = 8,23 ppm, Zn = 30,02 ppm, Mn = 230,57 ppm, Fe = 320,95 ppm, Pb = 10,34 ppm, Cd = 7,46 ppm and Cr = 2,05 ppm. The use of liquid fertilizer generated by adding 1000 ppm CaO was the most effective in enhancing vegetation growth and production of chili. The non essential elements (Pb, Cd and Cr) in fruits from vegetation given liquid fertilizer produced from such treatment did not exceed tolerable threshold.
Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Ekstrak Bawang Merah Untuk Bertanam Cabai Rawit di Pekarangan Warga Desa Iwul Kabupaten Bogor Nurhasanah Nurhasanah; Sri Harijati; A. Hadian Pratama Hamzah
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 2, No 1 (2022): April
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.74 KB) | DOI: 10.31764/transformasi.v2i1.8262

Abstract

Cabai rawit menjadi komoditas yang dipilih untuk dikembangkan karena tanaman ini mudah tumbuh, dapat dipanen berkali-kali, hasil panennya banyak diminati masyarakat dan harga jualnya relatif tinggi. Pemilihan komoditas cabai rawit untuk dibudidayakan oleh masyarakat mitra juga didasari pada kenyataan bahwa masyarakat umumnya menggemari rasa pedas, beragam kuliner tidak terlepas dari cabai namun nilai ekonomis cabai tinggi serta  cabai dapat diolah menjadi berbagai produk olahan. Bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh alami yang mampu memacu pertumbuhan tanaman peranannya mirip Asam Indol Asetat (auksin) . Masyarakat Desa Iwul di Kabupaten Bogor mayoritas berprofesi sebagai petani namun masyarakat lokal memiliki beberapa kendala diantaranya keterbatasan modal  bahan dan alat untuk budidaya tanaman cabai rawit terutama pupuk selain itu keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam menghasilkan pupuk yang diproduksi sendiri, pengabdian masyarakat ini bertujuan menjadikan warga Desa Iwul mampu menghasilkan pupuk organik cair dari ekstrak bawang merah dalam meningkatkan hasil tanaman dan produsen cabai rawit secara mandiri yang berkelanjutan. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan praktik langsung, penyuluhan dan pendampingan. Hasil penilaian peserta terhadap program PkM dalam bentuk pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya cabai adalah 100% sesuai dengan kebutuhan peserta, sedangkan penilaian peserta terhadap program PkM dalam bentuk pembuatan  dan penggunaan pupuk organik cair dari ekstrak bawang merah pada tanaman cabai rawit dalam kondisi 55-60% yang dapatdiartikan bahwa kegiatan belum sepenuhnya dapat dilakukan secara mandiri masyarakat
Utilization of Educational Games in the Implementation of Strengthening Character Education Sulastri Sulastri; Sukestyarno YL; Nurhasanah Nurhasanah
Journal Corner of Education, Linguistics, and Literature Vol. 1 No. 3 (2022): February
Publisher : CV. Tripe Konsultan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54012/jcell.v1i3.32

Abstract

Educational games are simulation-based media designed to simulate existing problems so that the essence of knowledge is obtained that can be used to solve problems. This study aims to produce a Character Education Strengthening device product in the form of a syllabus, teacher guide book, student guide book assisted by appropriate educational games, which have a level of product validity and practicality. Obtaining the product begins with conducting a preliminary study through literature studies, learning observations, testing to validators, limited-scale trials, revisions, products, main-scale trials, and final products. This study uses the type of research and development with the flow of Borg & Gall with stages from preliminary studies to field trials. The data collection instruments used were validation sheets, student response questionnaires, teacher responses, and observation sheets for the teacher's ability to use the product. The results showed that the product development in the form of a syllabus supplement obtained a score of 82.75%. At the same time, the product development of the Character Education Strengthening guidebook for teachers got a validation value from the validator of 84.66%. It obtained a validation value from the validator of 81.23%. Experimental test data for student responses scored 83.80%, and teacher responses reached 86.90%. It means that the development product falls into the very valid, very practical, and feasible.
Analisa Dosis AB Mix Terhadap Nilai TDS Dan Pertumbuhan Pakcoy Secara Hidroponik Lilik Sulistyowati; Nurhasanah Nurhasanah
Jambura Agribusiness Journal VOLUME 3, ISSUE 1, 2021: JULY-DECEMBER
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.722 KB) | DOI: 10.37046/jaj.v3i1.11172

Abstract

Budidaya hidroponik menggunakan larutan AB Mix masih belum banyak digunakan. Budidaya dengan sistem ini menggunakan tanaman pakcoy membutuhkan konsentrasi tertentu agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis nilai TDS dalam larutan AB Mix sebelum diencerkan, 2) menganalisis nilai TDS dalam larutan nutrisi, dan 3) menganalisis tinggi tanaman pakcoy yang ditumbuhkan secara hidroponik menggunakan larutan AB Mix. pada dosis yang berbeda. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL 1 faktor dengan dosis AB Mix 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm dan 15 ppm yang berbeda. Variabel yang diamati adalah nilai TDS pada larutan AB Mix sebelum dan sesudah diencerkan serta tinggi tanaman yang ditumbuhkan menggunakan larutan nutrisi dari AB Mix pada 4 dosis yang berbeda. Perlakukan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan larutan AB Mix sebelum diencerkan memiliki nilai TDS sebesar 6763,67 ppm. Larutan nutrisi dari AB Mix dengan dosis 15 ppm memiliki nilai tertinggi sebesar 1092,67 ppm dan nilai TDS terendah terdapat pada larutan nutrisi dari AB Mix dengan dosis 5 ppm yaitu 503,67 ppm. Sedangkan nilai TDS air yang digunakan sebagai pelarut bahan AB Mix hanya 70 ppm. Tinggi tanaman yang diberi larutan AB Mix menunjukkan pola, semakin tinggi dosis AB Mix dari 0 sampai 15 ppm maka tinggi tanaman semakin tinggi.
ANALISIS KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANAN KEMISKINAN MELALUI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI KABUPATEN TEGAL Lilik Sulistyowati; Nurhasanah Nurhasanah
SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION : Economic, Accounting, Management and Business Vol. 4 No. 1 (2021): SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION: Economic, Accounting, Management, & Business
Publisher : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pustek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/sjr.v4i1.248

Abstract

The objectives this research were 1) to assess the implication community empowerment program on the performance of technology, social, economic and institutional development of coastal communities, 2) to determine the improvement strategy of empowerment of coastal communities, 3) to provide improvement strategy for coastal communities in Tegal, Central java. Research is using descriptive qualitative method, with research subjects are 150 samples of fisherman in Tegal, central java, Result of this research show, the implementation community empowerment program has triggered changes in social-cultural, technological, economic and institutional development of coastal communities in Tegal. Results of internal and external evaluation showed that 1) their strengths are: potencial age, adecuate level of education dan KUB; 2) their opportunities were: potential of fish resources, communities institutional development, support from govermen instructor and transfer of technologies; 3) their weakness are: lack of technological, lack of capita ,and (4) their theats are: high oprational prices, and labor diversivication. Priority alternative model empowerment for coastal community in Tegal,Central java are 1) development of capital access; 2) development of technology and scale fisheries; 3) capacity development of coastal community institutional; 4) development of fishes processing diversification and 5) community base management of fisheries
Household Waste Management in Bandung City (Case Study of RW 14 Tamansari Village and RW 08 Cikutra Village) A. Hadian Pratama Hamzah; Nurhasanah Nurhasanah; Erisa Kurniati
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 7, No 2 (2022): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v7i2.7188

Abstract

This research’s aim is to find out the composition and characteristic of the waste in Bandung, to know the number of recycle waste, to know how the waste management, to know the advantages of waste management, and the factors that cause the waste management succeed at RW 14 Tamansari while at RW 08 did not success. The research method is mixed method qualitative and quantitative, with dominant-less dominant-design. The result of this research shows that the composition and the characteristic of the waste produce is good both at research’s places.  Organic waste is the biggest percentage, the volume of the recycle waste at RW 14 Tamansari is 68% and 32% discard to TPS (temporary waste discard). At RW 08 Cikutra is 4% and 96% discard to TPS (temporary waste discard). The waste management at RW 14 Tamansari is composting the organic waste through Takakura and Biopori; recycle waste through handicraft, urban farming and waste bank. The supported factors to make the waste management succeed at RW 14 are the high societies’ participation, supported facilities, fund, management and rules. At RW 08 Cikutra, the low societies’ participation, unsupported facilities, no fund, and no rules about waste management become the obstacle of the waste management success.Masalah sampah merupakan fenomena sosial yang erat kaitannya dengan lingkungan dan ekonomi, program Bandung Green and Clean adalah gagasan kolaborasi sosial lingkungan pemerintah, perusahaan dan masyarakat. pelaksanaan kegiatan telah berjalan dan selesai sehingga penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui bagaimana komposisi dan karakteristik sampah yang ada di Kota Bandung, jumlah volume, sistem pengelolaan, manfaat yang diperoleh serta faktor- faktor yang menyebabkan keberhasilan dan kegegalan pada objek yang diamati. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi dengan dominant-less dominant design, dimana penelitian kualitatif dominan dan penelitian kuantitatif kurang dominan adapun resmpondennya adalah warga yang mengikuti kegiatan sejumlah 10 KK dengan pengumpulan data melalui survei dengan analsisi berupa deksriptif dengan pengambilan kesimpulan pada triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi dan karakteristik sampah yang dihasilkan pada dua lokasi penelitian, jenis sampah organik merupakan jenis sampah yang memiliki persentase terbesar. Volume sampah yang dapat diolah pada RW 14 Kelurahan Tamansari yaitu sebesar 68% dan 32% sisanya di buang ke TPS. Pada RW 08 Kelurahan Cikutra volume sampah yang dapat diolah yaitu  sebesar 4% dan 96% sisanya di buang ke TPS. Pengelolaan sampah di RW 14 Kelurahan Tamansari meliputi kegiatan pengomposan untuk sampah organik melalui takakura dan biopori, daur ulang sampah anorganik melalui pembuatan kerajinan, urban farming, dan Bank Sampah. Faktor- faktor pendorong terhadap pencapaian keberhasilan pengelolaan sampah di RW 14 Kelurahan Tamansari meliputi tingginya tingkat partisipasi masyarakat, sarana dan prasarana yang mendukung, pendanaan, manajemen serta faktor peraturan yang dibuat dan diberlakukan pada warga  terkait  pengelolaan  sampah.  Di  RW  08  Kelurahan  Cikutra,  rendahnya  tingkat partisipasi warga, kurangnya sarana dan prasarana, tidak adanya sumber dana lain juga tidak adanya peraturan tertulis maupun tidak tertulis terkait pengelolaan sampah menjadi faktor penghambat terhadap keberhasilan pengelolaan sampah di masyarakat.