Marwalida Rachmadiar
Universitas Tanjungpura, Pontianak

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN METODE COKRIGING UNTUK MENGESTIMASI JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT PADA AIR DI PERMUKIMAN KOTA PONTIANAK Naomi Nessyana Debataraja; Dadan Kusnandar; Nurfitri Imro’ah; Marwalida Rachmadiar
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 20 No. 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.795 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v20i2.208.2019

Abstract

The aim of this study is to apply cokriging method in estimating solid substance from water sample in the city of Pontianak. Cokriging is a method to estimate a variable using cross correlation among severa variables. The sample is water from 41 location in housing areas in Pontianak. Measurement of dissolved solid substance level and colors in a laboratory. Based on the result, a theoretical semivariogram model is developed of dissolved solid substance level and spherical model for color. Cross semivariogram model between content of dissolved solid substance and coloris spherical model. The study also showed estimation value of dissolved solid substance for ten new location in housing area of Pontianak city which are not studied previously. The estimation showed that the largest dissolved solid sbubstance is 155,4 mg/L and the smallest is 11,7 mg/L. A visualization of the locations are shown in a map by Geographical Information System. Metode cokriging adalah metode yang digunakan untuk mengestimasi suatu variabel dengan dengan memanfaatkan korelasi silang antara beberapa variabel. Penelitan ini bertujuan untuk mengaplikasikan metode cokriging dalam mengestimasi kandungan jumlah zat padat terlarut dari kandungan warna air di kawasan permukiman Kota Pontianak. Data yang digunakan adalah sampel air dari 41 lokasi di kawasan permukiman Kota Pontianak. Setiap sampel air dilakukan pengukuran nilai jumlah zat padat terlarut dan warna di laboratorium. Hasil analisis diperoleh model semivariogram teoritis untuk jumlah zat padat terlarut yang digunakan adalah model eksponensial, sedangkan untuk warna adalah model spherical. Model cross semivariogram antara jumlah zat padat terlarut dan warna yang digunakan adalah model spherical. Selanjutnya diperoleh nilai estimasi dari jumlah zat padat terlarut untuk sepuluh titik lokasi baru di kawasan permukiman Kota Pontianak yang belum tersampel. Hasil estimasi menunjukkan nilai jumlah zat padat terlarut terbesar sebesar 155,4 mg/L dan terkecil di parit sebesar 11,7 mg/L. Titik-titik lokasi divisualisasikan dalam bentuk peta melalui Sistem Informasi Geografis.