Muhammad Kamil Che Hasan
Kulliyyah of Nursing, International Islamic University Malaysia, Bandar Indera Mahkota, Pahang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

School Students’ Perception on Risky Behavior and Their Utilization of Health Care Services Muhammad Kamil Che Hasan; Noor Faizah Tutasting@Rawi; Mohd Said Nurumal; Siti Hazariah Abdul Hamid
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 24, No 1 (2021): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v24i1.1093

Abstract

The Malaysia Ministry of Health reported adolescents’ low utilization of healthcare services, although they need this service as a consequence of their involvement in risky behavior. This cross-sectional study aimed to determine adolescents’ perception on risk-taking behavior and their utilization of health care services. A modified self-administered questionnaire was used to collect data from 250 secondary school students aged 13 and 14 years in one of the selected schools in Malacca, Malaysia. Data were analyzed using SPSS 20. Fast-food consumption, loitering after school, physical fighting, smoking, and non-use of helmets were the most reported risky behaviors among adolescents in Malaysia. More than half of the adolescents who knew about health care services had a positive perception on their utilization of such services. Thus, the promotion of adolescents’ health services helps increase their use of these services and consequently achieve a healthy lifestyle. Abstrak Persepsi Siswa Sekolah terhadap Perilaku Risiko dan Pemanfaatan Layanan Perawatan Kesehatan. Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan rendahnya pemanfaatan layanan kesehatan oleh remaja, meskipun mereka membutuhkan layanan ini sebagai konsekuensi dari keterlibatan mereka dalam perilaku berisiko. Studi cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja tentang perilaku pengambilan risiko dan pemanfaatannya terhadap layanan perawatan kesehatan. Kuesioner mandiri yang dimodifikasi digunakan untuk mengumpulkan data dari 250 siswa sekolah menengah berusia 13 dan 14 tahun di salah satu sekolah yang dipilih di Malaka, Malaysia. Data dianalisis menggunakan SPSS 20. Konsumsi makanan cepat saji, berkeliaran sepulang sekolah, perkelahian fisik, merokok, dan tidak menggunakan helm adalah perilaku berisiko yang paling banyak dilaporkan di kalangan remaja di Malaysia. Lebih dari setengah remaja yang tahu tentang layanan perawatan kesehatan memiliki persepsi positif tentang pemanfaatan layanan tersebut. Dengan demikian, promosi layanan kesehatan remaja membantu meningkatkan penggunaan layanan ini dan akibatnya mencapai gaya hidup sehat. Kata Kunci: layanan perawatan kesehatan remaja, perilaku berisiko, sekolah
Influence of Islamic Philosophy on the Faith and Practices of Patients with Diabetes Mellitus and Its Musculoskeletal Manifestations Mohd Khairul Zul Hasymi Firdaus; Urai Hatthakit; Waraporn Kongsuwan; Muhammad Kamil Che Hasan
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 3 (2020): November
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i3.1079

Abstract

Transcultural care is an important aspect of patient care. This review paper discusses the influence of Islamic philosophy on the faith and practices of Muslim patients with diabetes mellitus and its musculoskeletal manifestations. Relevant articles were searched from the electronic databases Cumulative Index of Nursing and Allied Health Literature, PubMed, ProQuest, and Science Direct using the keywords “Islamic philosophy, the influence of Islamic Philosophy in Muslim patients, religious practice during sick, fasting months, and sick.” No time limitation was specified for article selection. The database search yielded 170 potential articles. The abstracts of these articles were screened, and 50 full-length manuscripts were obtained, reviewed, and analyzed for their relevance to the subject matter. Discussions rooted in the ontology, epistemology, and methodology of Islamic philosophy were described in detail to provide a sound understanding of its influence on Muslim patients. The ontology of Islamic philosophy is based on four important concepts, namely, the Unity of Allah, the Unity of Creation, the Unity of Thought, and the Unity of Man. The epistemological approach can help Muslim patients search for knowledge on the basis of ontology and three principles, namely, Ilm’ Yaqin, Ainul Yaqin, and Haqqal Yaqin. The ontology and epistemology shape the methodology of Muslim patients’ daily life -according to the Islamic concepts of the Five Pillars and Six True Faiths. The issues patients with diabetes mellitus and its musculoskeletal manifestations encounter usually arise when they need to perform obligations during fasting and prayers. Understanding Islamic philosophy in caring for patients with diabetes is important among healthcare pro-fessionals to provide appropriate care. Better healthcare services may be provided to Muslim patients if their specific needs are fulfilled according to their beliefs and culture. Abstrak Filosofi Islam Memengaruhi Iman dan Praktek Klien dengan Diabetes Mellitus dan Manifestasi Muskuloskeletalnya: Review. Perawatan transkultural adalah aspek penting ketika memberikan perawatan kepada klien. Artikel tinjauan ini akan membahas tentang filsafat Islam yang memengaruhi keyakinan dan praktik klien diabetes Muslim. Artikel yang relevan dicari dari database elektronik Cumulative Index of Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), PubMed, ProQuest, dan Science Direct. Kata kunci yang digunakan 'filsafat Islam, pengaruh Filsafat Islam pada klien Muslim, praktik keagamaan selama sakit, bulan puasa, dan sakit'. Tidak ada batasan waktu pada pemilihan artikel. Pencarian database mengidentifikasi sejumlah 170 artikel. Abstrak disaring dan 50 artikel lengkap diperoleh, ditinjau, dan di-analisis jika relevan. Diskusi rooting pada ontologi, epistemologi, dan metodologi filsafat Islam dijelaskan secara rinci untuk memahami pengaruhnya terhadap klien Muslim. Ontologi filsafat Islam didasarkan pada empat konsep penting; Kesatuan Allah, Kesatuan Ciptaan, Kesatuan Pemikiran, dan Kesatuan Manusia. Pendekatan epistemologis membantu klien Muslim untuk mencari pengetahuan berdasarkan ontologi dan tiga prinsip (Ilm Ya Yaqin, Ainul Yaqin, dan Haqqal Yaqin). Ini telah membentuk metodologi klien Muslim dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pada Islam Lima pilar dan Enam Iman Sejati. Masalah klien dengan diabetes mellitus dan manifestasi muskuloskeletalnya biasa-nya muncul setiap kali melakukan kewajiban saat puasa dan berdoa. Kebutuhan mereka untuk mengamati kepatuhan pengobatan, kontrol diet, doa sehari-hari, dan bagaimana metodologi memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Pemahaman filosofi Islam dalam merawat klien diabetes adalah penting di antara para profesional kesehatan untuk memberikan perawatan yang tepat. Diharapkan bahwa layanan kesehatan yang lebih baik untuk klien Muslim jika kebutuhan spesifik keyakinan dan budaya terpenuhi. Kata kunci: diabetes mellitus, filsafat Islam, manifestasi muskuloskeletal, Muslim
Perceptions toward Considering Nursing as A Career Choice among Secondary School Students Muhammad Kamil Che Hasan; Nurul Syafiqah Jusoh; Siti Hazariah Abdul Hamid; Mohd Said Nurumal
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 3 (2020): November
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i3.1090

Abstract

Demand for a nursing career in Malaysia has increased, although it has not been a popular course of choice among students. Understanding the perceptions of students about nursing may help identify any misconception toward the profession and their consideration to choose nursing as a career. This study aimed to identify the perceptions of secondary school students about nursing and their potential interest in joining a nursing career. A cross-sectional study using convenience sampling was conducted among 155 students by administering a High School Students Self-Administered Questionnaire from three selected secondary schools in Kuantan, Pahang Malaysia. Overall, the respondents positively perceived the nursing profession, although several parts were viewed negatively. Despite having a positive notion about nursing, only 18.1% of the respondents were interested to select nursing as their career and a majority of them were women. In conclusion, no significant difference in perceptions about nursing and consideration to choose nursing as a career was found. Nevertheless, the image of nurses and a nursing career need to be improved in the eye of students and societies. In addition, the students were not aware of the benefits of nursing with several misconceptions of genders and doctor’s aid. Overall, the status of nursing in Malaysia should be enhanced to make it a valuable career. Abstrak  Persepsi terhadap Mempertimbangkan Keperawatan sebagai Pilihan Karir di antara Siswa Sekolah Sekunder. Permintaan untuk karir keperawatan di Malaysia mengalami peningkatan, meskipun belum menjadi pilihan populer di kalangan siswa. Pemahaman mengenai persepsi siswa tentang keperawatan dapat membantu mengidentifikasi kesalahpahaman terhadap profesi dan pertimbangan mereka untuk memilih keperawatan sebagai karier. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi siswa sekolah menengah tentang keperawatan dan potensi minat mereka untuk memilih karir keperawatan. Sebuah studi cross-sectional menggunakan convenience sampling dilakukan pada 155 siswa dengan High School Students Self-Administered Questionnaire dari tiga sekolah menengah di Kuantan, Pahang Malaysia. Secara keseluruhan, responden memandang positif profesi keperawatan, namun beberapa bagian dipandang negatif. Meskipun memiliki gagasan positif tentang keperawatan, hanya 18,1% dari responden tertarik untuk memilih keperawatan sebagai karir mereka dan mayoritas dari mereka adalah perempuan. Kesimpulannya, tidak ada perbedaan signifikan dalam persepsi tentang keperawatan dan pertimbangan untuk memilih keperawatan sebagai karier. Namun demikian, citra perawat dan karier keperawatan perlu ditingkatkan di mata siswa dan masyarakat. Selain itu, siswa tidak menyadari manfaat keperawatan dengan beberapa kesalahpahaman tentang gender dan bantuan dokter. Secara keseluruhan, status keperawatan di Malaysia harus ditingkatkan untuk menjadikannya karier yang berharga. Kata Kunci: karier, keperawatan, persepsi, pilihan, sekolah menengah, siswa
Nurses’ Awareness on Patient Safety Culture in A Newly Established University Hospital Mohd Said Nurumal; Najwatul Madihah Sabran; Siti Hazariah Abdul Hamid; Muhammad Kamil Che Hasan
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.1088

Abstract

As a vital part of patient care delivery, patient safety culture contributes to the quality of care provided by nurses. Safe patient care is positively linked to the attitudes of nurses. This study aimed to assess the perception of nurses working in a newly established teaching hospital. A cross-sectional study involving 194 nurses from three different units was conducted by using a 24-item Hospital Survey of Patient Safety Culture. Data on gender, working unit, age, years of working, and attendance in workshops on patient safety were also collected. The majority of the nurses had a positive total score of patient safety culture. The lowest score was 76 (63%), and the highest score was 120 (96%). The awareness on patient safety culture significantly differed between gender, years of working, and working units. Post-hoc comparisons using Tukey’s HSD test yielded a significant difference between nurses from critical care units and those from medical and surgical units. The mean score and total positive score on awareness on patient safety culture of the former were higher than those of the latter. Overall, the majority of the staff nurses in International Islamic University Malaysia Medical Center had a positive total score on awareness on patient safety culture. Awareness on patient safety, which is considered crucial worldwide, should be enhanced to influence the development of a positive patient safety culture within hospitals. This implementation would directly develop high-quality care to patients and positively impact health organizations. Abstrak Kesadaran Perawat terhadap Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Universitas yang Baru Dibangun. Sebagai bagian penting dari pemberian perawatan pasien, budaya keselamatan pasien berkontribusi pada kualitas perawatan yang diberikan oleh perawat. Perawatan pasien yang aman secara positif terkait dengan sikap perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai persepsi perawat yang bekerja di rumah sakit pendidikan yang baru dibangun. Sebuah studi cross-sectional yang melibatkan 194 perawat dari tiga unit yang berbeda dilakukan dengan menggunakan Survei Rumah Sakit Budaya Keselamatan Pasien. Data tentang jenis kelamin, unit kerja, usia, tahun kerja, dan kehadiran dalam lokakarya tentang keselamatan pasien juga dikumpulkan. Mayoritas perawat memiliki skor total positif dari budaya keselamatan pasien. Skor terendah adalah 76 (63%), dan skor tertinggi adalah 120 (96%). Kesadaran tentang budaya keselamatan pasien berbeda secara signifikan antara jenis kelamin, tahun kerja, dan unit kerja. Perbandingan post-hoc menggunakan uji HSD Tukey menghasilkan perbedaan yang signifikan antara perawat dari unit perawatan kritis dan mereka dari unit medis dan bedah. Skor rata-rata dan skor total positif pada kesadaran tentang budaya keselamatan pasien dari yang pertama lebih tinggi daripada yang terakhir. Secara keseluruhan, mayoritas staf perawat di International Islamic University Malaysia Medical Center memiliki skor total positif pada kesadaran tentang budaya keselamatan pasien. Kesadaran akan keselamatan pasien, yang dianggap penting di seluruh dunia, harus ditingkatkan untuk memengaruhi perkembangan budaya keselamatan pasien yang positif di rumah sakit. Implementasi ini secara langsung akan mengembangkan perawatan berkualitas tinggi kepada pasien dan berdampak positif bagi organisasi kesehatan. Kata Kunci: budaya, keselamatan pasien, perawat, rumah sakit
Influence of Islamic Philosophy on the Faith and Practices of Patients with Diabetes Mellitus and Its Musculoskeletal Manifestations Mohd Khairul Zul Hasymi Firdaus; Urai Hatthakit; Waraporn Kongsuwan; Muhammad Kamil Che Hasan
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i3.1079

Abstract

Transcultural care is an important aspect of patient care. This review paper discusses the influence of Islamic philosophy on the faith and practices of Muslim patients with diabetes mellitus and its musculoskeletal manifestations. Relevant articles were searched from the electronic databases Cumulative Index of Nursing and Allied Health Literature, PubMed, ProQuest, and Science Direct using the keywords “Islamic philosophy, the influence of Islamic Philosophy in Muslim patients, religious practice during sick, fasting months, and sick.” No time limitation was specified for article selection. The database search yielded 170 potential articles. The abstracts of these articles were screened, and 50 full-length manuscripts were obtained, reviewed, and analyzed for their relevance to the subject matter. Discussions rooted in the ontology, epistemology, and methodology of Islamic philosophy were described in detail to provide a sound understanding of its influence on Muslim patients. The ontology of Islamic philosophy is based on four important concepts, namely, the Unity of Allah, the Unity of Creation, the Unity of Thought, and the Unity of Man. The epistemological approach can help Muslim patients search for knowledge on the basis of ontology and three principles, namely, Ilm’ Yaqin, Ainul Yaqin, and Haqqal Yaqin. The ontology and epistemology shape the methodology of Muslim patients’ daily life according to the Islamic concepts of the Five Pillars and Six True Faiths. The issues patients with diabetes mellitus and its musculoskeletal manifestations encounter usually arise when they need to perform obligations during fasting and prayers. Understanding Islamic philosophy in caring for patients with diabetes is important among healthcare professionals to provide appropriate care. Better healthcare services may be provided to Muslim patients if their specific needs are fulfilled according to their beliefs and culture. Abstrak Filosofi Islam Memengaruhi Iman dan Praktek Klien dengan Diabetes Mellitus dan Manifestasi Muskuloskeletalnya: Review. Perawatan transkultural adalah aspek penting ketika memberikan perawatan kepada klien. Artikel tinjauan ini akan membahas tentang filsafat Islam yang memengaruhi keyakinan dan praktik klien diabetes Muslim. Artikel yang relevan dicari dari database elektronik Cumulative Index of Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), PubMed, ProQuest, dan Science Direct. Kata kunci yang digunakan 'filsafat Islam, pengaruh Filsafat Islam pada klien Muslim, praktik keagamaan selama sakit, bulan puasa, dan sakit'. Tidak ada batasan waktu pada pemilihan artikel. Pencarian database mengidentifikasi sejumlah 170 artikel. Abstrak disaring dan 50 artikel lengkap diperoleh, ditinjau, dan dianalisis jika relevan. Diskusi rooting pada ontologi, epistemologi, dan metodologi filsafat Islam dijelaskan secara rinci untuk memahami pengaruhnya terhadap klien Muslim. Ontologi filsafat Islam didasarkan pada empat konsep penting; Kesatuan Allah, Kesatuan Ciptaan, Kesatuan Pemikiran, dan Kesatuan Manusia. Pendekatan epistemologis membantu klien Muslim untuk mencari pengetahuan berdasarkan ontologi dan tiga prinsip (Ilm Ya Yaqin, Ainul Yaqin, dan Haqqal Yaqin). Ini telah membentuk metodologi klien Muslim dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pada Islam Lima pilar dan Enam Iman Sejati. Masalah klien dengan diabetes mellitus dan manifestasi muskuloskeletalnya biasanya muncul setiap kali melakukan kewajiban saat puasa dan berdoa. Kebutuhan mereka untuk mengamati kepatuhan pengobatan, kontrol diet, doa sehari-hari, dan bagaimana metodologi memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Pemahaman filosofi Islam dalam merawat klien diabetes adalah penting di antara para profesional kesehatan untuk memberikan perawatan yang tepat. Diharapkan bahwa layanan kesehatan yang lebih baik untuk klien Muslim jika kebutuhan spesifik keyakinan dan budaya terpenuhi. Kata kunci: diabetes mellitus, filsafat Islam, manifestasi muskuloskeletal, Muslim
Perceptions toward Considering Nursing as A Career Choice among Secondary School Students Muhammad Kamil Che Hasan; Nurul Syafiqah Jusoh; Siti Hazariah Abdul Hamid; Mohd Said Nurumal
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i3.1090

Abstract

Demand for a nursing career in Malaysia has increased, although it has not been a popular course of choice among students. Understanding the perceptions of students about nursing may help identify any misconception toward the profession and their consideration to choose nursing as a career. This study aimed to identify the perceptions of secondary school students about nursing and their potential interest in joining a nursing career. A cross-sectional study using convenience sampling was conducted among 155 students by administering a High School Students Self-Administered Questionnaire from three selected secondary schools in Kuantan, Pahang Malaysia. Overall, the respondents positively perceived the nursing profession, although several parts were viewed negatively. Despite having a positive notion about nursing, only 18.1% of the respondents were interested to select nursing as their career and a majority of them were women. In conclusion, no significant difference in perceptions about nursing and consideration to choose nursing as a career was found. Nevertheless, the image of nurses and a nursing career need to be improved in the eye of students andsocieties. In addition, the students were not aware of the benefits of nursing with several misconceptions of genders and doctor’s aid. Overall, the status of nursing in Malaysia should be enhanced to make it a valuable career. Abstrak Persepsi terhadap Mempertimbangkan Keperawatan sebagai Pilihan Karir di antara Siswa Sekolah Sekunder. Permintaan untuk karir keperawatan di Malaysia mengalami peningkatan, meskipun belum menjadi pilihan populer di kalangan siswa. Pemahaman mengenai persepsi siswa tentang keperawatan dapat membantu mengidentifikasi kesalahpahaman terhadap profesi dan pertimbangan mereka untuk memilih keperawatan sebagai karier. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi siswa sekolah menengah tentang keperawatan dan potensi minat mereka untuk memilih karir keperawatan. Sebuah studi cross-sectional menggunakan convenience sampling dilakukan pada 155 siswa dengan High School Students Self-Administered Questionnaire dari tiga sekolah menengah di Kuantan, Pahang Malaysia. Secara keseluruhan, responden memandang positif profesi keperawatan, namun beberapa bagian dipandang negatif. Meskipun memiliki gagasan positif tentang keperawatan, hanya 18,1% dari responden tertarik untuk memilih keperawatan sebagai karir mereka dan mayoritas dari mereka adalah perempuan. Kesimpulannya, tidak ada perbedaan signifikan dalam persepsi tentang keperawatan dan pertimbangan untuk memilih keperawatan sebagai karier. Namun demikian, citra perawat dan karier keperawatan perlu ditingkatkan di mata siswa dan masyarakat. Selain itu, siswa tidak menyadari manfaat keperawatan dengan beberapa kesalahpahaman tentang gender dan bantuan dokter. Secara keseluruhan, status keperawatan di Malaysia harus ditingkatkan untuk menjadikannya karier yang berharga. Kata Kunci: karier, keperawatan, persepsi, pilihan, sekolah menengah, siswa
School Students’ Perception on Risky Behavior and Their Utilization of Health Care Services Muhammad Kamil Che Hasan; Noor Faizah Tutasting@Rawi; Mohd Said Nurumal; Siti Hazariah Abdul Hamid
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 24 No 1 (2021): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v24i1.1093

Abstract

The Malaysia Ministry of Health reported adolescents’ low utilization of healthcare services, although they need this service as a consequence of their involvement in risky behavior. This cross-sectional study aimed to determine adolescents' perception on risk taking behavior and their utilization of health care services. A modified self-administered questionnaire was used to collect data from 250 secondary school students aged 13 and 14 years in one of the selected schools in Malacca, Malaysia. Data were analyzed using SPSS 20. Fast food consumption, loitering after school, physical fighting, smoking, and non-use of helmets were the most reported risky behaviors among adolescents in Malaysia. More than half of the adolescents who knew about health care services had a positive perception on their utilization of such services. Thus, the promotion of adolescents’ health services helps increase their use of these services and consequently achieve a healthy lifestyle. Abstrak Persepsi Siswa Sekolah terhadap Perilaku Risiko dan Pemanfaatan Layanan Perawatan Kesehatan. Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan rendahnya pemanfaatan layanan kesehatan oleh remaja, meskipun mereka membutuhkan layanan ini sebagai konsekuensi dari keterlibatan mereka dalam perilaku berisiko. Studi cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja tentang perilaku pengambilan risiko dan pemanfaatannya terhadap layanan perawatan kesehatan. Kuesioner mandiri yang dimodifikasi digunakan untuk mengumpulkan data dari 250 siswa sekolah menengah berusia 13 dan 14 tahun di salah satu sekolah yang dipilih di Malaka, Malaysia. Data dianalisis menggunakan SPSS 20. Konsumsi makanan cepat saji, berkeliaran sepulang sekolah, perkelahian fisik, merokok, dan tidak menggunakan helm adalah perilaku berisiko yang paling banyak dilaporkan di kalangan remaja di Malaysia. Lebih dari setengah remaja yang tahu tentang layanan perawatan kesehatan memiliki persepsi positif tentang pemanfaatan layanan tersebut. Dengan demikian, promosi layanan kesehatan remaja membantu meningkatkan penggunaan layanan ini dan akibatnya mencapai gaya hidup sehat. Kata Kunci: layanan perawatan kesehatan remaja, perilaku berisiko, sekolah