Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Konsep Jurnalisme Dakwah Dalam Mencegah Tindak Korupsi Qudratullah, Qudratulah
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.928 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v16i2.2642

Abstract

Orientasi jurnalisme dakwah harus lebih mengedepankan perbaikan kualitas dunia pers dibandingkan dengan keuntungan media semata. Jurnalisme dakwah menjadi inovasi terbaru dunia jurnalistik yang jauh dari penyimpangan-penyimpangan atas relasi yang terjalin dengan para pejabat. Tindakan korupsi menjadi salah satu penyimpangan yang menjadi perhatian penuh masyarakat karena dampak yang sangat merugikan bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat masalah mengenai konsep jurnalis dalam mencegah tindak korupsi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan dengan mengkaji literatur-literatur yang dikumpulkan mengenai ilmu jurnalistik dan tindak korupsi yang diintegrasikan dengan ilmu dakwah. Kemudian dianalsis dengan konklusi data terlebih dahulu, kemudian display data dan gambaran kesimpulan. Hasil yang ditemukan mengungkapkan bahwa jurnalisme dakwah harus dapat berkontribusi dalam mencegah tindak korupsi melalui keterampilan kejurnalistikan yang diintegrasikan dengan konsep-konsep dakwah. Jurnalis dakwah yang dimaksud bukanlah berarti jurnalis yang beragama Islam tetapi jurnalis yang mengaplikasikan nilai-nilai dakwah dalam kegiatan jurnalistik yang dilakoni. Jurnalisme dakwah akan meliput berbagai peristiwa kemudian melaporkannya dengan menyebarluaskan kepada masyarakat melalui media massa dengan informasi yang mengandung ajakan, seruan, dan panggilan kepada jalan kebaikan. Jurnalisme dakwah akan selalu berpegang teguh pada prinsip menyuruh pada yang ma?ruf dan mencegah dari yang munkar. (The preaching journalism orientation should consider the better quality of journalism itself rather than the media benefit. Preaching journalism becomes the newest innovation in journalism which far from the official relations? distortion. Corruption becomes one of the forms of distortion which take the society?s biggest attention because its impact is so harmful for both society and nation. Therefore, this study is trying to convey the journalist? concept in preventing our nation from corruption. The kind of descriptive qualitative method is proposed in this study. This study is dealing with the literary study by analyzing literatures about journalism and acts of corruption integrated with preaching knowledge. Then it was first analyzed using data collection, data display and conclusion. The result of the research discovered that preaching journalism should give some contributions on preventing corruption through journalistic skill being integrated with preaching concepts. Preaching journalist is not necessarily a Muslim but a journalist who is applying the preaching values in their journalistic activities. The preaching journalism covers the news then they will report it by telling the society through mass media with information containing invitation, exclamation and calling to the good deed. The preaching journalism will always stick on their principle to persuade people to do good deed and preventing the bad.)
Analisis Nilai Foto Jurnalistik dalam Konten Citizen Journalism pada Tribun Bone Qudratullah, Qudratullah; Adawiyah, Radiatul; Rasmi, Rasmi
AT-TABSYIR Vol 7, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v7i1.7153

Abstract

Penelitian ini mencoba menganalisis foto jurnalistik dalam konten Jurnalisme Warga pada media cetak Tribun Bone. Untuk menilai layak dan tidaknya sebuah foto untuk dimuat dalam media, maka foto jurnalistik harus berisi nilai-nilai informatif, minat manusia, faktual, kualitas gambar. Artikel utama adalah jurnalisme warga Harian Harian Tribun Bone. Jurnalisme warga diambil dari bulan Oktober dan November 2019 dan Maret 2020. Penelitiam ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan kepustakaan. Berita-berita dikumpulkan kemudian disusun dengan berbagai kumpulan yang dikategorikan sesuai dengan jenis foto jurnalistiknya. Teknik pengumpulan data dikelompokkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitan ini juga melakukan wawancara dengan Pimpinan redaksi Harian Tribun Bone sebagai data pendukung atas hasil analisis yang dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan foto jurnalistik yang membahas beberapa nilai-nilai berita dalam diskusi dengan aktualitas, relevan, kejadian luar biasa, promosi dan universal.
Strategi Dakwah Sebagai Solusi Terhadap Problematika Masyarakat Hedonisme Qudratullah, Qudratullah
AT-TABSYIR Vol 7, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v7i2.8722

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam strategi dakwah yang tepat bagi masyarakat hedonisme yang kini semakin menjamur. Masalah difokuskan pada maraknya pola hidup masyarakat hedonisme yang semakin menjauhkan mereka dengan Tuhan-nya. Segala sesuatu yang dimiliki akan dikorbankan demi hasrat kesenangan yang menjadi kebutuhan mereka. Hidup yang tidak produktif menjadikan mereka tidak memiliki arah yang baik.  Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan pendekatan keilmuan Dakwah dan Komunikasi. Penelitian ini bersifat kepustakaan dengan mengkaji kehidupan hedonisme yang diintegrasikan dengan ilmu dakwah sehingga terlihat peran dakwah dalam perilaku hedonisme masyarakat di tengah-tengah derasnya arus perkembangan zaman. Data-data diambil dengan melihat fenomena yang terjadi menelusuri serta mengkaji literatur-literatur terdahulu yang relevan dengan kajian yang dilakukan yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa Pelaku dakwah harus menggunakan strategi dakwah tertentu dalam mengahadapi masyarakat hedonisme. Di antaranya adalah melakukan survey dan pengamatan terhadap kondisi para masyarakat hedonisme di lingkungan masyarakat hedonisme. Mempertimbangkan segala tindakan yang akan dilakukan ketika menghadapi masyarakat hedonisme dalam proses dakwah. Melakukan pengawasan kepada kelompok atau individu hedonisme untuk meningkatkan strategi dakwah yang dirasa memiliki peluang besar untuk diterima masyarakat hedonisme. Melakukan komunikasi yang intens selama proses dakwah dilakukan hingga dirasa ada hasil dari kegiatan dakwah persuasif yang dilakukan.
IMPLEMENTATION OF THE CODE OF CONDUCT OF RADAR BONE JOURNALISTS IN ISLAMIC COMMUNICATION ETHICS PERSPECTIVE Qudratullah Qudratullah; Syam Syukur
International Conference on Social and Islamic Studies Proceedings of the International Conference on Social and Islamic Studies (SIS) 2021
Publisher : International Conference on Social and Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the application of the journalistic code of ethics on Radar Bone media from the perspective of Islamic communication ethics. something interesting because it provides another perspective in the field of journalism. More than that when viewed from the point of view of the professionalism of journalists themselves. This research is field research with the method used is descriptive qualitative. The approach used is a communication approach through the study of Islamic communication ethics. Primary data sources were obtained from interviews with the editor-in-chief and journalists of Radar Bone, while secondary data sources were taken from documentationand references relevant to this research. Data were collected by observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that journalists who work at Radar Bone media are fully aware of the level of editorial policy to continue to be applied in the work they are engaged in. Presenting news that is by editorial policies and based on a journalistic code of ethics and Islamic communication ethics, namely Qaulan Sadida (true words), Qaulan Baliga (effective, right on target), Qaulan Karima (noble words), Qaulan Ma'rufa (good words). good, proper), Qaulan Layyina (gentle), Qaulan Maysura (easy to accept). The behavior of a journalist in doing work is a responsibility that shows the professionalism of a journalist in pursuing his profession.
JURNALISTIK ISLAMI DI MEDIA MASSA Qudratullah Qudratullah
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 18 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v18i2.4704

Abstract

Media massa saat ini menjadi alat komunikasi yang banyak digunakan untuk berkomunikasi. Hal tersebut dikarenakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang diikuti dengan perkembangan media massa. Media massa telah menjadi industri besar di tengah kehidupan masyarakat. Jangkauan pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan juga sangat luas sehingga penyebaran informasi juga semakin mudah dan cepat. Media saat ini sering kali digunakan sebagai alat untuk menyampaikan dakwah dari da’i kepada mad’u. Dalam dunia jurnalistik, para jurnalis dianggap tidak hanya sekedar sebagai penyampai informasi tetapi juga dianggap sebagai penyeru kebajikan. Jurnalis yang idealnya melakukan kegiatan jurnalistik dapat dikatakan layaknya seorang da’i yang diistilahkan sebagai jurnalistik dakwah. Jurnalistik dakwah merupakan sebagai suatu proses meliput, mengolah, dan menyebarluaskan berbagai peristiwa dengan muatan nilai-nilai kebenaran yang sesuai dengan ajaran Islam, khususnya yang menyangkut agama dan umat Islam. Jurnalistik dakwah sering kali diidentikkan dengan dakwah melalui tulisan atau biasa disebut dakwah kitabah. Dakwah kitabah yaitu proses penyampaian ajaran Islam melalui bahasa tulisan bisa berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, pamflet, dan brosur yang berisikan pesan-pesan keislaman. Dakwah tersebutlah yang dilakukan oleh para jurnalis yang menyebarluaskan pesan dakwah melalui informasi aktual dan kebenaran melalui tulisannya di media massa.
PERAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI MASSA Qudratullah Qudratullah
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 17 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v17i2.6024

Abstract

This research concentrates with the function and the role of mass communication which has a significant contribution toward people’s life. The objective of this research is to figure out the role and the function of mass communcation. The use of method is qualitative and the technique analysis is about descriptive analysis. The data collected by exploring all literatures related to mass communication. The result of this clarifies that the role and the function of mass communciation are still sticking with their function and role that are live experiencing, communicator, information taker, interactive network, and road mapping. The function is qualified by providing information, education, influencing, and entertainment.
FUNGSI KOMUNIKASI ISLAM DI ERA DIGITAL Qudratullah Qudratullah
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 20 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v20i1.9600

Abstract

Communication is a very important thing in everyday life. Through communication, there is an interaction between communicator and communicant with the aim of achieving an equation. The communication process can be interpreted as an activity of 'transfer information' or message from the sender of the message as a communicator and to the recipient as a communicant. In the communication process aims to achieve mutual understanding between the two parties involved in the communication process. In the process of communication, the communicator sends messages or information to the communicant as the target of communication. In the communication process, it must work as its function. No exception to Islamic communication. The functions of Islamic communication are very important to be implemented so that communication is carried out not only as a process but communicators and communicants can get a good impact. Islamic communication functions are discussed in several parts, namely: information functions, convincing functions, reminding functions, motivating functions, social functions, guidance functions, satisfaction functions, spiritual, and entertainment functions. In the digital era with the rapid development of media, the function is easily applied because it follows the convenience given to communicators and communicants. But there needs to be limitations that must be made so that the functions of Islamic communication that are applied are able to bring benefits to themselves and society in general and avoid things that are not in accordance with the values of religion and culture adopted.
EDITORIAL BEHAVIOR SEMIOTICS ANALYSIS IN TRIBUN BONE NEWS Qudratullah Qudratullah
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 22 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v22i2.15492

Abstract

The presence of an editorial text can be interpreted as an important thing because it gives its characteristics as well as its impression. Moving on from the explanation above, the media usually uses editorial as a propaganda material or tool which is usually aimed at certain groups or circles, to influence attitudes and behavior related to certain issues as well. Editorial policy refers to a certain segmentation of readers and the basic attitude of newspapers to determine the next step. In the scope of journalism, text editor is very important, especially in print media. Therefore, it is not just anyone who is assigned to write for the editorial. This research is qualitative research. Qualitative research aims to explain a phenomenon or object of research more broadly and completely through in-depth data collection. According to Mantra, the qualitative method is a research procedure that produces descriptive data in the form of words or words from people and observable behavior. This study uses a methodological library approach and scientifically uses a Communication Science approach. To analyze the behavior of editors in Tribun Bone news, the author uses the Roland Barthes model. The results of this research show that editorial behavior in the news reviewed in the Tribun Kota rubric in Media Tribune Bone displays media ideology that displays the sides of humanity (humanism), counter to crime and criminal behavior, morality, and gender issues.
JURNALIS SEBAGAI JURU DAKWAH Qudratullah Rustam
Jurnal Jurnalisa: Jurnal Jurusan Jurnalistik Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurnalisa.v4i2.6892

Abstract

Menjamurnya media saat ini menjadi salah satu tantangan masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan yang lebih harmonis. Sebagaimana diketahui bahwa media banyak mengambil peran dalam memengaruhi perilaku masyarakat. bukan hanya memberikan pengaruh positif, tetapi juga pengaruh negative yang banyak mengancam keharmonisan di lingkungan masyarakat. sebagai bagian dari media, jurnalis diharapkan mampu menjadi bagian utama dari terciptanya lingkungan yang harmonis melalui berita-berita yang disajikan kepada khalayak. Dengan adanya kesamaan antara jurnalis dan juru dakwah, yakni sama-sama menyebarkan informasi kepada khalayak luas. Sehingga jurnalis akan lebih mudah melakukan peran ganda sebagai jurnalis dan juga juru dakwah. Tentu dengan menyajikan berita-berita yang mengandung nilai-nilai dakwah yakni mengajak pada kebaikan, kedamaikan dan memiliki nilai-nilai kegembiraan bagi masyarakat. Selain itu, jurnalis juga diharapkan mampu memberikan cerminan diri yang baik dari perilakuka di lapangan ketika menjalankan tugasnya. Seruan kepada kebaikan dan seruan menjahi kemungkaran oleh seorang jurnalis sudah sepantasnya dilakukan sebagai bagian dari terciptanya kondisi masyarakat yang harmonis.
PEMAHAMAN KHALAYAK BONE TERHADAP PENGGUNAAN TAGAR INSTAGRAM #DIRUMAHAJA PADA MASA COVID-19 Febriyanti Nurgahayu; Qudratullah Qudratullah; Nur Afiq Nur
Jurnal Jurnalisa: Jurnal Jurusan Jurnalistik Vol 7 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurnalisa.v7i1.14473

Abstract

This study aims to find out the understanding of Bone's audience towards the use of Instagram hashtags #dirumahaja during the Covid-19 period. This study uses the phenomenological method because it is considered suitable for the object of study whose study is the use of #dirumahaja in line with the phenomenon of the Covid-19 outbreak. As for the phenomenological method, we are referring to, it is a description of a person's life experience. It is necessary to know how a person expresses his experience through the consciousness that occurs in a person or individual. audiences have used Instagram as a medium to get information and entertainment media. The results of this study show that bone audiences have also understood the use of hashtag #dirumahaja in depth is characterized by being able to translate, namely giving meaning to the hashtag, then the audience has also been able to interpret the use of these hashtags as a preventive effort and finally audience at Bone has also reached the exploratory stage, namely being able to connect or bring the meaning of this understanding to other things, like gaping himself is a participant of this Covid-19 plague.