Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pandangan Laki-Laki Terhadap Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB) Di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng Qudratullah Qudratullah; Nurul Fitrianti
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2, No 1 (2018): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.33 KB) | DOI: 10.31764/jail.v2i1.535

Abstract

Abstrak:Sosialisasi yang tepat tentang Program KB yang dipelopori oleh BKKBN dan Bidan Puskesmas perlu dilakukan dengan terjun langsung dalam lingkungan masyarakat dan melalui media massa untuk memberikan pemahaman, informasi-informasi program KB kepada seluruh masyarakat tanpa mengenal tingkat pendidikan, agama, serta strata sosial sebagai upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan dengan cara mempersuasi masyarakat lebih dekat agar mereka dapat mengatur perkawinan, reproduksi, jarak kelahiran, serta memiliki jumlah anak yang ideal. Kendala sosialisasi program KB kadangkala selalu ditemukan, salah satunya di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng, yang mana memiliki Jarak dari ibu kota kecamatan + 2,5 km dan jarak dari ibu kota Kabupaten + 23 km. Jarak tempuh wilayah Desa Bonto Lojong dari Ibu kota Kabupaten Bantaeng + 35 menit. Desa Bonto Lojong memiliki luas wilayah 4.039,21 km2 dengan jumlah Penduduk 2.890.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deksriptif, dengan pendekatan teori persepsi disajikan secara deskritif analitik kualitatif. Dengan sumber data primer dan sekunder yang dimiliki, serta teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, akan cukup digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan secara konprehensif tentang berbagai pandangan masyarakat terhadap sosialisasi program KB di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng. Kesimpulan dari penelitian ini di dapat bahwa laki-laki di Desa Bonto Lojong Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng belum pernah mendapatkan sosialisasi secara langsung dari pihak tertentu mengenai program KB sehingga pemahaman mereka tidak begitu banyak mengenai program KB. Sedangkan untuk mengenai sosialisasi iklan KB di televisi, dianggap belum efektif dan kurang berpengaruh bagi masyarakat di desa itu.Kata Kunci: Program KB, Sosialiasasi, Teori Persepsi Abstract : Socialization properly of family planning (KB) programs spearheaded by BKKBN and Puskesmas’s Midwives needs to be done in the community directly and through the mass media to provide understanding, information of KB programs to all communities without knowing the level of education, religion, and social strata, as a government efforts for alleviate poverty by closer persuading to the people so that they could regulate their marriage, reproduction, birth spacing, and have the ideal number of their children. Constraints on the socialization of KB programs are sometimes always found, one of which is in the village of Bonto Lojong, Ulu Ere Subdistrict, Bantaeng Regency, which has a distance from the capital of the subdistrict + 2.5 km and the distance from the capital of the District + 23 km. Distance of Bonto Lojong Village from Bantaeng Regency + 35 minutes. Bonto Lojong Village has an area of 4,039.21 km2 with a population of 2,890.This research uses qualitative research methods, with a perception theory and approach presented with qualitative analytical descriptive. Primary and secondary data sources that are owned, as well as data collection techniques through observation, in-depth interviews and documentation, it will be sufficient to be used to achieve the objectives of this research, namely to describe comprehensively the various views of the community towards the socialization of KB programs in the village of Bonto Lojong, Ulu Ere District Bantaeng.The conclusion of this research are that men in Bonto Lojong Village, Ulu Ere Subdistrict, Bantaeng District have never received direct socialization from certain parties regarding the KB program so that their understanding is not so much about the KB program, also for the socialization of KB advertisements on television, it is considered ineffective and less influential for the people in the village.Keywords: KB Program, Socialization, Perception theory
MANAJEMEN MEDIA RADAR SELATAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN Qudratullah Qudratullah; Hartina Fattah
Sebatik Vol 22 No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.619 KB)

Abstract

Perkembangan media tidak terlepas dari iklan. Baik itu media elektronik, online bahkan media cetak yang merupakan salah satu jenis media yang cukup tua dibanding lainnya karena pendapatan sebuah media sebagian besar diporeh melalui iklan. Tidak heran jika manajemen media dalam meningkatkan jumlah pengiklan sangat perlu dilakukan dengan baik mengingat persaingan media juga semakin sengit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam manajemen sebuah media dalam meningkatkan jumlah pengiklan. Metode yang digunakan adaah kualitatif diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang atau objek yang diteliti. Sumber data diperoleh secara primer dan sekunder, di mana setelah data terkumpul peneliti melakukan kritik sumber untuk mengukur data yang telah dipeoleh sesuai dengan data yang diberikan oleh sumber data. Setelah itu, peneliti melakukan penafsiran dalam mengalanilisis data yang ada sebagai bagaian dari proses interpretasi. Penafsiran tersebut disajikan dalam narasi deskripti dalam bentuk rincian manajemen media yakni Radar Selatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh penrliti, manajemen media Radar Selatan dalam meningkatkan jumlah pengiklan sama saja dengan media lainnya. Hanya saja, ada sedikit strategi yang dan jangkauan yang memiliki perbedan dengan media lainnya. Memasang iklan di Radar Selatan dapat melalui sistem offline atau langsung datang ke kantor atau melalui sistem online dengan mengunjungi situs yang telah disediakan. Dengan keberadaannya di salah satu wilayah bagian selatan Sulawesi Selatan, Radar Selatan kerap menjadi pilihan lembaga, individu dan pemerintah dalam beriklan. Selain karena memiliki pemasaran yang luas, Radar Selatan juga memiliki dta pembaca yang luas sebagaimana data menunjukkan total 15.975 pembaca dari delapan kabupaten/kota. Pembaca merupakan pria dengan jumlah 60% dan wanita dengan jumlah 40%. Jika diklasifikasikan dalam kelompok usia, Radar Selatan banyak digemari oleh rentan usia 31-35 tahun, dari aspek pekerjaan banyak diminati oleh Karyawan/Pegawai negeri/TNI/ Polri sebanyak 35% dan tingkat pendidikan dari kalangan Diploma sebanyak 48%. Oleh karena itu, dengan pelanning hingga controling yang jelas terlihat bahwa sis lain dari manajemen medi Radar Selatan adalah segmentasi yang luas dengan perkembangan pesat meski jauh dari pusat ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Media Massa sebagai Sarana Dakwah Kontemporer Qudratullah Qudratullah
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.375 KB) | DOI: 10.24260/jhjd.v13i2.1469

Abstract

Da'wah is often synonymous with speaking on the stand by facing the crowd and conveying messages of kindness. But, as the development of mass media, da'wah is not a product that is always delivered on the stand. The mass media is part of the innovation of delivering messages of da'wah. The existence of mass media provides a new atmosphere for the delivery of messages that are more dynamic and flexible, of course, keep up with the times. The use of mass media as a means of contemporary da'wah is increasingly providing great opportunities to all levels of society who want to invite and convey goodness which in this case is preaching activities. A person can convey messages of goodness through writing (qalam), oral and behavior or actions (things) with audio visual recordings on online media and social media such as Instragram, Facebook, You Tube, short films, radio, TV and so on. The number of users of diverse social media is a sign that preaching must evolve into an activity that invites goodness with a more innovative and creative appeal. So that the public or mad'u will choose what media will be used in receiving messages from da'i. Even so, the use of mass media as a means of propaganda is not easy. There are many things that need to be considered by the perpetrators of propaganda so that the propaganda that is done can go well and achieve its goals. Good management is needed in preparing content that is wrapped in an attractive manner so that people are not bored with the way of delivering da'wah and its contents are almost the same. Da'i are required to be extra active, innovative and creative in preaching on social media, clever in choosing the media to be used, and proficient in the use of existing technology and understanding the condition of mad'u as an object of preaching that will receive propaganda messages through response to changing patterns thought and behavior. Keywords: Da'wah, Mass Media, Contemporary, Da'i, Mad'u, Means. Dakwah, sering kali identik dengan berbicara di atas mimbar dengan menghadapi orang banyak dan menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Namun seiring perkembangan media massa, dakwah bukanlah produk yang selalu disampaikan di atas mimbar. Media massa menjadi bagian dari inovasi penyampaian pesan-pesan dakwah. Keberadaan media massa memberikan suasana baru terhadap penyampaian pesan-pesan dakwah yang lebih dinamis dan fleksibel, tentunya mengikuti perkembangan zaman. Penggunaan media massa sebagai sarana dakwah kontemporer semakin memberikan peluang yang besar kepada seluruh lapisan masyarakat yang ingin mengajak dan menyampaikan kebaikan yang dalam hal ini adalah kegiatan dakwah. Seseorang dapat menyampaikan pesan-pesan kebaikan melalui tulisan (kalam), lisan dan perilaku atau perbuatan (hal) dengan rekaman audio visual di media online dan media sosial seperti Instragram, Facebook, You Tube, film pendek, tv radio dan sebagainya. Banyaknya pengguna media sosial yang beragam menjadi tanda bahwa dakwah haruslah berevolusi menjadi sebuah kegiatan yang mengajak pada kebaikan dengan daya tarik yang lebih inovatif dan kreatif. Sehingga dengan begitu masyarakat atau mad’u akan memilih media apa yang akan digunakan dalam menerima pesan-pesan dakwah dari da’i.Meski begitu, penggunaan media massa sebagai sarana dakwah tidaklah mudah. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku dakwah agar dakwah yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya. Dibutuhkan manajemen yang baik dalam mempersiapkan konten-konten yang dibungkus secara menarik sehingga masyarakat tidak bosan dengan cara penyampaian dakwah dan isinya yang hampir sama. Da’i dituntut ekstra aktif, inovatif dan kreatif dalam melakukan dakwah di media sosial, pandai dalam memilih media yang akan digunakan, dan cakap dalam penggunaan teknologi yamg ada serta memahami kondisi mad’u sebagai objek dakwah yang akan menerima pesan dakwah melalui respon perubahan pola pikir dan perilaku. Kata Kunci: Dakwah, Media Massa, Kontemporer, Da’i, Mad’u, Sarana.
Public Relations Management IAIN Bone in Disclosure of Information about Campus Qudratullah Qudratullah
INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : UIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/inject.v7i1.97-110

Abstract

This research aims to explore the management of IAIN organizations Bone in disseminating information about the campus. Management needed to achieve goals in a measured manner so that they are not original just do it. But there is a map to reach the destination. These stages include planning, organizing, implementing and supervision. Need to dig deeper about management IAIN Bone organization in information disclosure to the public. This study uses a qualitative method. Research data collected through observation, interviews and documentation. Primary data taken from selected informants to explore organizational management in disseminating information about the campus. While the data secondary to previous literature-relevant literatures this research. The data is presented in descriptive analysis. Data collected was analyzed by reducing the data, then present it and finally draw conclusions. Research result shows that Planning for dissemination of IAIN Bone information carried out in a careful and gradual manner namely with editorial planning, design and working time and dissemination information. Organizing is done by dividing the work desk and duties to every human resource in it according to the potential and competence possessed. Implementation disseminating information in several media owned. In Among them are Instagram @ iainbone_ and Facebook fanpage with an account IAIN Bone and website with the address www.iain-bone.ac.id. Supervision conducted to evaluate the results of the performance that has been done. The goal is to improve information service systems to Public.
Communication Petterns Of Coaches And Students In Cultivating Discipline Of Memorizing The Qur’an Qudratullah Qudratullah; Nor Aswinda; Najamuddin Najamuddin
INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/inject.v5i1.25-40

Abstract

This research aims to determine the pettern of communication between Coaches and students in disciplining the memorization of the Qir’an at the Baitul Al-Muqarramah Foundation in Bone Regency. Qualitative research methods are used in this research by conducting interviews.  Interviews wew conducted with informants who were Coaches at the Baitul Al-Muqarramah Foundation in Bone Regency. The results showed the Coaches in the Baitul Al-Muqarramah Foundation used verbal and nonverbal communication. There are two communication petterns that are used there are also two namely interpersonal communication petterns and group communication petterns. The petterns of group communication is more dominant used in this foundation, while interpernonal communication is usually applied to students who are less optimal in directing group communication. Where the pettern of group communication is more dominant applied in the process of direction every day. As with interpersonal communication, this communication pettern is usually applied to a particular situation. For axample, there is one student who cannot be fostered if trough the communication petterns of the group. Proven trought group communication implemented by the Coach, able to discipline student to memorize the Qur’an and make student achieve targets that have been determined with a dominant scale. Even trought this group communication, the time of a Coach can be more efficient than interpersonal communication which requires the trainer to meet one-onone with his students. The obstacle factors of the Coaches are so unable to discipline the memorization of the Qur’an by their students namely; first, the psychological factors and habit factor od the students.
PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP KONFLIK SELEBRITI PADA TAYANGAN INFOTAINMENT Qudratullah Qudratullah
Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan Vol 5, No 1 (2019): AL-DIN: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan
Publisher : fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.912 KB) | DOI: 10.35673/ajdsk.v5i1.576

Abstract

 AbstractInfotainment news about artists that air on television is always unique and interesting to watch. This is caused by conflicts displayed on the television screen. To still be able to exist, celebrities carry out a strategy by creating a variety of controversial and behavioral behaviors which are then widely covered and broadcast by infotainment on television. The conflict news program carried out by these celebrities contained codes for each event. So this study tries to find out how the analysis of public receptions on the contents of messages in the reporting of celebrity conflicts in infotainment. This study uses a reception analysis method by conducting interviews with informants who have met certain criteria. The theory used is the Encoding-Decoding Theory by Stuart Hall. The results show that there are 3 reception categories in celebrity conflict news on the audience. Four people in the Dominant Hegemonic category, one in the Negotiated category, and one in the Oppositional category. Keywords: News, Celebrities, Infotainment, Reception Analysis, Encoding-Decoding.
Etika Komunikasi Dalam Berdiskusi Qudratullah; Rosniar
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 2 No. 01 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.282 KB) | DOI: 10.59141/jiss.v2i01.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali etika-etika yang seharusnya diterapkan dalam diskusi agar diskusi dapat berjalan dengan baik tanpa melahirkan konflik yang terjadi antarpihak yang berdiskusi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deksriptif, di mana data-datanya diambil melalui riset kepustakaan yang sesuai dengan pembahasan kajian. Data primer diambil dari literatur sedangkan sumber data sekunder diambil dari dokumen-dokumen pendukung. Hasil kajian ini mengungkapkan bahwa memilih perkataan yang baik sesungguhnya menjadi bagian dari upaya kita untuk menghargai orang lain dan diri kita sendiri. Artinya orang lain ketika berkomunikasi dengan kita juga akan mampu menghargai ketika kita juga menghargai mereka. Seringkali manusia tidak dihargai karena dirinya sendiri tidak mampu menghargai orang lain. Islam mengajarkan untuk berdiskusi dengan memberi manfaat, menggunakan kalimat yang baik dan sopan, bersikap lemah lembut, dengan melalui diskusi dengan penuh hati-hati dan tenang serta mengutamakan untuk menahan amarah dan berlapang dada menerima pendapat orang lain. Dalam proses diskusi sebaiknya dimuat dalam forum yang harmoni, berusaha memberikan argumentasi yang berorientasi pada kebenaran dan menciptakan suasana yang santai dan nyaman. Hal terpenting adalah bagaimana forum diskusi tersebut berjalan dengan penuh sikap saling menghargai tanpa memperlihatkan keegoisan pribadi.
An Exploratory Study On Service Quality Infrastructure In Malaysian Hotels Qudratullah Qudratullah; Ikmal Abd Malik; Azrin Abdul Razak; Grace Derioh
Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi Vol 10 No 1 (2023): June
Publisher : Management Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/minds.v10i1.33219

Abstract

The purpose of this study is to explore the scope and the level of commitment among employees towards service quality management practises in a hotel's organisation. Descriptive research design is used to know the parameters of service quality management in hotels. By applying a mixed of qualitative and quantitative data collection method from 100 hotels in Kuala Lumpur, 54 hotels responded, resulting in a response rate of 45%. The results indicate that the design and monitoring functions were ranked as the two most important phases in the service management process to incorporate service quality practises into a hotel's infrastructure for improved service quality gap management, followed by the implementation and planning functions.
Penerapan Fungsi Media Online Dalam Penyebaran Informasi Covid-19 Qudratullah Qudratullah
Jurnal Jurnalisa: Jurnal Jurusan Jurnalistik Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurnalisa.v9i1.37069

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan fungsi media online dalam penyebaran informasi Covid-19. Beragam informasi kini telah dapat diakses dengan pilihan yang juga beragam. Dengan kemunculan media online atau yang sering pula disebut new media, media cetak bahkan meluncurkan pula media online. Kemudahan dalam menerima dan menyebarkan informasi secara luas dapat pula bedampak negatif dengan maraknya peneybaran berita hoaks. Kemunculan berita hoaks dapat memicu konflik berkepanjangan dalam kelompok masyarakat. Penelitian ini bersifat kepustakaan dengan mengkaji media online yang menyebarluaskan informasi mengenai Covid-19. Data Data sekunder dari berbagai referensi dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan membaca, mempelajari dan mengkaji literatur yang memiliki kaitan dengan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi menyajikan informasi dapat dikatakan sebagai tujuan utama media hadir di tengah-tengah masyarakat. Berbagai macam informasi yang dibutuhkan masyarakat sebagai makhluk sosial yang setiap saat membutuhkan informasi sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Media massa adalah sarana pendidikan bagi khalayak (mass education), karena banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi, dan artikel. Fungsi memengaruhi dari media massa terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi maupun surat kabar. Fungsi hiburan pada media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain karena masyarakat kebanyakan menggunakan menggunakan televisi sebagai media hiburan. Kondisi kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi melalui internet memberikan peluang dan ranah baru bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, namun sangat rawan dengan penyebaran berita hoaks. Namun di sisi lain, salah satu media online yaitu Tribuntimur.com menunjukkan cara kerja media yang informatif meskipun melakukan kontruksi pada berita mengenai Covid-19 di Sulawesi Selatan dengan sudut pandang pemerintah. Selain itu, terjadi mengaburan pada beberapa fakta mengenai kasus Covid-19.
Semiotic analysis of Islamic moral messages in soap operas "Buku Harian Seorang Istri" on SCTV Qudratullah Qudratullah; Nurmalia Nurmalia; Ayu Wulandari
Islamic Communication Journal Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2023.8.1.16037

Abstract

Television is not only a means of information but also influences the audience based on views, attitudes and norms. This study discusses the Islamic moral messages in the soap opera "Buku Harian Seorang Istri (Diary of a Wife)" on SCTV to find out the meaning of denotations, connotations, myths and provide an understanding of the moral messages contained in the soap opera. This study uses a type of qualitative research, with a library approach and Roland Barthes semiotic analysis. Furthermore, the data sources used are primary and secondary data with documentation data collection techniques. The results of this study indicate that the meaning of denotation in the soap opera "Buku Harian Seorang Istri" provides an overview of the dynamics of household life. The connotative meaning of the soap opera scene conveys the meaning that household life is a responsibility that must be carried out by both parties which must complement each other. The meaning of myth in this soap opera contains messages related to morality. This morality is related to human relations with other humans in the social sphere. This study contributes to strengthening moral values in media works (soap operas) as the basis for the development of a moral society. ***Televisi tidak hanya sebagai sarana informasi tetapi juga mempengaruhi khalayak berdasarkan pandangan, sikap, dan norma. Penelitian ini membahas pesan moral dalam sinetron “Buku Harian Seorang Istri” di SCTV untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, mitos dan memberikan pemahaman pesan moral yang terdapat dalam sinetron tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan kepustakaan dan analisis semiotika Roland Barthes. Selanjutnya sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna denotasi dalam sinetron “Buku Harian Seorang Istri” memberikan gambaran tentang dinamika kehidupan rumah tangga. Makna konotatif dari adegan sinetron tersebut memberikan makna bahwa kehidupan rumah tangga merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh kedua belah pihak yang harus saling melengkapi. Makna mitos dalam sinetron ini mengandung pesan yang berkaitan dengan moralitas. Moralitas ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam lingkup sosial. Studi ini berkontribusi bagi penguatan nilai moral dalam karya media (sinetron) sebagai basis pengembangan masyarakat yang bermoral.