Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS)BERBANTUAAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) BERKARAKTER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA Fresh Violina Marrysca, Atna; Surantoro, Surantoro; Yusliana Ekawati, Elvin
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.283 KB)

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) berbantuan LKS Berkarakter dalam meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan kognitif Fisika siswa kelas VIII.F SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 pada materi Gaya.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan model Kurt Lewin dan model Kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus diawali tahap persiapan kemudian dilanjutkan tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.F SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 sebanyak 24 siswa dengan penelitian dikhususkan pada materi Gaya. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan diskusi dengan guru, observer dan siswa, pre-test & post-test, catatan observer, kamera & handycam dan kajian dokumen. Data-data dari hasil penelitian diolah dan dianalisis secara kualitatif yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwapenerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) berbantuan LKS berkarakter dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan kemampuan kognitif siswa pada materi Gaya kelas VIII.F SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013.Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas belajar pada tiap siklus. Dari indikator aktivitas yang ditentukan terjadi peningkatan aktivitas belajar positif tiap siklus, dari 65,7% di siklus I menjadi 73,76% di siklus II dan 75,47% di siklus III.Kemampuan kognitif siswa juga meningkat dalam setiap siklus dengan peningkatan nilai rata-rata pre-test ke  post-test, yakni 31,67 menjadi 60,83 dengan rata-rata gain ternormalisasi 0,42  pada siklus I, 48,95 menjadi 72,91 dengan rata-rata gain ternormalisasi 0,46  pada siklus II dan 29,58 menjadi 81,25 dengan rata-rata gain ternormalisasi 0,73  pada siklus III.Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, STAD, pendidikan karakter, LKS, aktivitas belajar, kemampuan kognitif.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS KETRAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DALAM MENINGKATKAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS XI Atna Fresh Violina Marrysca; Suparmi Suparmi; Widha Sunarno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i2.17314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik modul fisika berbasis keterampilan proses sains (KPS), untuk mengetahui kelayakan modul fisika berbasis KPS yang memenuhi kriteria baik, dan untuk mengetahui efektivitas dengan menggunakan modul fisika berbasis KPS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tingkat SMK kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Modul fisika berbasis KPS untuk meningkatkan berpikir kritis siswa tingkat SMK yang dikembangkan melalui model 4-D (Four D models) menurut Thiagarajan yang terdiri dari tahap pendefinisian (define) menentukan kebutuhan dalam proses pembelajaran, tahap perencanaan (design) merencanakan bentuk modul yang akan dikembangkan, tahap pengembangan (develop) menghasilkan produk pengembangan modul, dan tahap diseminasi (disseminate) menyebarkan modul ke guru lain. Modul fisika dikembangkan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains dengan langkah pembelajaran mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, eksperimen, mengidentifikasi variabel, menganalisis data, dan menyimpulkan. Modul divalidasi untuk kelayakannya berdasarkan aspek materi, media, dan bahasa  Ujicoba modul diterapkan di SMK Kriya Sahid Sukoharjo. Setelah divalidasi dan memenuhi kriteria kelayakan modul, dilakukan uji coba kelompok kecil dengan subjek 10 siswa. Setelah direvisi, dilanjutkan uji coba kelompok besar dengan subjek 21 siswa. Data yang diperoleh pada penelitian adalah data pretest-posttest hasil belajar siswa, validasi ahli, angket respon siswa. Hasil penelitian: 1) karakteristik modul berbasis keterampilan proses sains mengandung pertanyaan, materi, evaluasi dan uji kompetensi yang dilengkapi gambar dengan langkah pembelajaran yang digunakan pada modul mengacu pada pendekatan keterampilan proses sains, 2) kelayakan modul berbasis keterampilan proses sains dari hasil validasi materi, media, dan bahasa memenuhi kriteria sangat baik, 3) efektivitas modul berbasis keterampilan proses sains didapatkan nilai N-gain dari uji coba lapangan operasional sebesar 0,12 dikategorikan ˝sedang˝ dengan signifikansi sebesar p=0,000. Berdasarkan hasil gain score menunjukkan modul fisika berbasis keterampilan proses sains dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menghasilkan produk sebuah modul pembelajaran cetak pada materi suhu dan kalor dengan berbasis KPS.