chandra purnama
Departemen Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI MENGENAI PERDAGANGAN MANUSIA (HUMAN TRAFFICKING) DALAM UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TPPO) DI KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN KARAWANG chandra purnama; Windy Dermawan; Emil Mahyudin
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2018): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.011 KB) | DOI: 10.24198/kumawula.v1i2.19794

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai perdagangan manusia dan upaya pencegahannya di Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai perdagangan manusia, bahaya yang ditimbulkannya berdasarkan perspektif keamanan manusia dan upaya pencegahan agar masyarakat berdaya untuk menangkal ancaman tersebut di Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang. Kegiatan PPM ini menggunakan metode Problem Based Learning dan Community Based Research (CBR) di dalam merumuskan gagasan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam upaya memecahkan permasalahannya. Kegiatan PPM ini menyimpulkan bahwa pencegahan perdagangan manusia perlu dilakukan secara berkesinambungan dan lintas sektoral karena modus dari tindak pidana ini telah berkembang dan beragam. Terdapat penguatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Kecamatan Tempuran dalam menanggapi pentingnya pencegahan perdagangan manusia melalui peningkatan pendidikan, taraf hidup, peran orangtua dan pengawasan masyarakat. Dengan demikian, kegiatan PPM ini mampu meningkatkan pengetahuan mengenai perdagangan manusia dan mengugah kesadaran peserta untuk bersama-sama mencegah perdagangan manusia di Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang. Kata kunci: sosialisasi, perdagangan manusia, pencegahan. The community development activity (PPM) aims to provide understanding to the community regarding human trafficking and prevention efforts in Tempuran District, Karawang Regency. To achieve this goal, we carry out socialization activities on human trafficking, the danger posed is based on a human security perspective and prevention efforts so that the community is empowered to counter these threats in Tempuran District, Karawang Regency. The methods of PPM use the Problem Based Learning and Community Based Research (CBR) in the formulation of an idea that suits the needs of the community in solving the problem.. The PPM activity concludes that prevention of trafficking needs to be carried out continuously and cross-sectorally because the mode of crime has developed and varied. There was a strengthening of the knowledge and understanding of the Tempuran District community in responding to the importance of preventing human trafficking through improving education, living standards, parental roles and community supervision. Thus, the PPM activity was able to increase knowledge about human trafficking and encourage participants' awareness to jointly prevent human trafficking in Tempuran District, Karawang Regency. Keywords: Socialization, human trafficking, prevention.
PEMAHAMAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JATINANGOR TERHADAP KEWAJIBAN SERTIFIKASI HALAL PADA PRODUK MAKANAN akim - akim; Neneng Konety; Chandra Purnama; Monita Hizma Adilla
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.48 KB) | DOI: 10.24198/kumawula.v1i1.19258

Abstract

Sebagai kawasan pendidikan, Jatinangor telah mengalami pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi yang mendorong perningkatan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatinangor. Disisi lain, pemerintah menerapkan Undang-Undang no.33 tahun 2014 Jaminan Produk Halal di 2019 semua produk yang bersertifikat halal. Agar kebijakan ini berjalan dengan baik, dibutuhkan pemahaman dari produsen untuk menyediakan produk-produk halal dan mendaftarkan sertifikasi halal untuk menjamin hak konsumen dan kepuasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman UMKM di Jatinangor dalam menjamin produk-produk makanan halal yang dibuat oleh kepemilikan sertifikat halal yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi halal yang berwenang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, pengamatan dan wawancara semi-terstruktur. Hasil studi ini menunjukkan bahwa pemahaman UMKM di Jatinangor pada sertifikasi halal masih relatif rendah. Pangsa pasar produk makanan di Jatinangor tidak cocok oleh ketersediaan makanan yang halal dijamin melalui kepemilikan sertifikasi halal oleh UMKM sebagai penyedia makanan di Jatinangor. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai alasan, tetapi alasan utama adalah kurangnya pengetahuan, informasi, dan Sosialisasi proses sertifikasi halal itu sendiri serta masalah-masalah dalam hal biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan sertifikasi halal proses pendaftaran.As an education area, Jatinangor has been encountering a high rate of population and economic improvements which have encourage the development of Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) in Jatinangor. On the other side, the government implement the Undang-Undang No.33/2014 Jaminan Produk Halal that in 2019 all products have the halal-certified. In order for this policy run properly, it needs understanding from producers to provide halal products and register halal certification to guarantee consumer rights and satisfaction. The purpose of this study is to know the understanding of UMKM in Jatinangor in guaranteeing halal food products made by the possession of halal certificates issued by the authorized halal certification institution. The research method used is quantitative research methods with data collection techniques through questionnaires, observation, and semi-structured interviews. The results of this study indicate that the understanding of UMKM in Jatinangor on halal certification is still relatively low. The market share of food products in Jatinangor has not been matched by the availability of food that is halal guaranteed through ownership of halal certification by UMKM as a food provider in Jatinangor. This condition is caused by a variety of reasons, but the main reason is the lack of knowledge, information, and socialization of the halal certification process itself as well as the problems in terms of costs that must be incurred to carry out the halal certificationregistration process.