Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UJI SITOTOKSIK EKSTRAK N-HEKSAN DAUN BOTTO’-BOTTO’ (Chromolaena odorata L.) TERHADAP CELL LINE KANKER KOLON WiDr Dwi Wahyuni Leboe; Surya Ningsi; Anitsah Fiqardina
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v1i2.4435

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak n-heksan daun botto’-botto’ pada cell line kanker kolon WiDr secara in vitro dan mengetahui berapa besar nilai IC50 dari ekstrak tanaman tersebut. Uji aktivitas sitotoksik ekstrak n-heksan daun botto’-botto’ dilakukan dengan memberikan 5 seri konsentrasi bahan uji yaitu 1000 µg/ml; 500 µg/ml; 250 µg/ml; 125 µg/ml dan 62,5 µg/ml; pada sel kanker kolon WiDr yang kemudian diinkubasikan selama 24 jam. Penghitungan sel dilakukan setelah pemberian MTT dan SDS stopper. Persentase inhibisi yang dihasilkan dari masing-masing konsentrasi sampel uji secara berturut-turut adalah 97,9 %; 98,3%; 69,6%; 21,3%; dan 14,5%. Ekstrak n-heksan daun botto’-botto’ mempunyai nilai IC50 sebesar 162,18 µg/ml. Hasil ini tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan NCI National Cancer Institute sebagai antikanker yaitu dengan range <30 µg/ml. Analisis korelasi-regresi pada grafik menunjukkan hasil yang tidak linear untuk 5 seri konsentrasi sampel uji yang digunakan. Sehingga dapat disimpulkan ekstrak n-heksan daun botto’-botto’ (Chromolaena odorata L.) tidak bersifat sitotoksik terhadap cell line kanker kolon WiDr.
FORMULASI, KARAKTERISASI DAN UJI PENETRASI IN VITRO PATCH EKSTRAK BIJI KOPI ROBUSTA (COFFEA CANEPHORA) SEBAGAI SEDIAAN ANTI SELULIT Isriany Ismail; Surya Ningsi; Naswina Putrianti
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 2 No 3 (2014): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v2i3.2117

Abstract

Cellulite is a very common topographical alteration in which the skin acquires an "orange peel". Caffeine is the classification which can be used as an anti-cellulite in patch. The basic material used is Robusta coffee bean extract (Coffea canephora), which has a high caffeine content. This study aimed to knowing how much Chitosan polymer and HPMC ratio which can produce a patch with the characteristics and good penetration and show its releasing profile. Patch madewith chitosan concentrations : HPMC1:1 (formula I), 2:1 (formula II), and 1: 2 (formula III) by increasing in glycerin as plastizier and Tween 80, penetration enhancers used solvent casting method. The penetration ability was tested as in vitro by Franz diffusion instrument modified in using the human cadaver skin. Penetration test performed for two hours with sampling in the minute, 5 10, 15, 45, 60, 90 and 120. Each sampling measured on UV-Vis spectrophotometer. The results obtained were the three formulasy characteristics of a good patch with the varying releasing profiles. Formula I and II showed the Higuchi’s releasing profile, while the formula III showed zero-order releasing profile.
Formulasi dan Karakterisasi Nanokapsul Asiklovir Tersalut Kitosan-Alginat yang Dipaut Silang dengan Natrium Tripolifosfat Isriany Ismail; Hasriani Hasriani; Surya Ningsi
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 2 No 4 (2014): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v2i4.2159

Abstract

Formulation and characterization of chitosan-alginate crosslinked with sodium tripolyphosphate as coating agents acyclovir nanocapsule purposed to determine how the comparison the coating of chitosan and sodium alginate crosslinked with sodium tripolyphosphate produce the best nanocapsule characteristics based on morphological observations and encapsulation efficiency. Nanocapsule formulation by the ionic gelation method by using chitosan concentrates variation on formula A, B, and C in succession 1.5%, 1.75%, and 2%, sodium alginate 0.5%, 0.625%, and 0.75% with stable concentration of sodium tripolyphosphate is 5%. Nanocapsule was measured using UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 297 nm with encapsulation efficiency obtained from the formula A, B and C, respectively for 58.5%; 87.25% and 55.25%. Observation of the shape and size of nanocapsule performed using SEM. Formula B with concentration of chitosan 1.75%, sodium alginate 0.625% and sodium tripolyphosphate 5% has the best characteristics with the encapsulation efficiency 87.25%, that the smallest particle size was 200 nm and the largest particle size was 4500 nm.
PENENTUAN KADAR TOTAL FENOLIK, FLAVONOID, DAN KAROTENOID EKSTRAK METANOL KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus Burm.f.) Haeria Haeria; Surya Ningsi; Adilah Daeng Riaji
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 2 No 4 (2014): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v2i4.2161

Abstract

A study concerning the determination level total of phenolic, flavonoid, and carotenoid of methanol extract anak dara’s cortex (Croton oblongus Burm.f.). Anak dara (Croton oblongus Burm.f.) is native to Indonesia, which is known have antioxidant activity. The purpose of this study was to determine the levels total phenolics, flavonoids, and carotenoids  methanol extract in cortex anak dara (Croton oblongus Burm.f.). Extraction of chemical constituents of anak dara (Croton oblongus Burm.f.) performed by maceration method using methanol until the filtrate was clear. Total phenolic content was tested using standard gallic acid, total flavonoid quercetin was tested using a standard, and total carotenoid content was tested using standard β-carotene To determine the total concentration of compounds in the methanol extract of cortex anak dara (Croton oblongus Burm.f.), compound analysis is carried out using Uv-Vis spectrophotometer. The results were obtained with concentrations of total phenolic of 5,47%, total flavonoid of 1,92%, and the total carotenoid of 0, 044%.
UJI AKTIVITAS MUKOLITIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA LINN.) SECARA IN VITRO Dwi Wahyuni Leboe; Surya Ningsi; Mifta Annur
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v3i1.2177

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas mukolitik ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana camara Linn.). Daun tembelekan (Lantana camara Linn.) secara tradisional telah digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat batuk.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak dari daun tembelekan sebagai mukolitik secara in vitro dan mengetahui kisaran konsentrasi yang memberikan efek setara dengan efek asetilsistein 0,1%. Penelitian ini meliputi maserasi dan uji aktivitas mukolitik dari ekstrak. Uji aktivitas mukolitik meliputi penentuan waktu alir menggunakan viskometer Ostwald dan penentuan kerapatan sampel uji menggunakan piknometer. Aktivitas mukolitik dilakukan secara in vitro terhadap penurunan viskositas mukus sapi. Larutan uji dibuat dengan konsentrasi ekstrak 0,1; 0,5; dan 1% b/b dicampur dengan larutan mukus-dapar fosfat pH 7 20:80 b/b. larutan uji diinkubasi pada suhu 37oC selama 30 menit. Asetilsistein 0,1% digunakan sebagai kontrol positif. Kontrol negatif adalah larutan mukus tanpa ekstrak dan kontrol positif asetilsistein.Nilai viskositas yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan uji ANAVA, dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95% dan 99% untuk mengetahui perbedaan antar kelompok perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari daun tembelekan dengan konsentrasi 0,1; 0,5; dan 1% telah menunjukkan aktivitas mukolitik secara in vitro. Ekstrak etanol dari daun tembelekan konsentrasi 0,5% memiliki aktivitas mukolitik setara dengan asetilsistein 0,1% secara in vitro. 
POTENSI PENGHAMBATAN TIROSINASE EKSTRAK ETANOL DAUN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill, var. Pyriforme Alef) Afrisusnawati Rauf; Surya Ningsi; Hasmawati Nurdin
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Farmasi Volume 7 Nomor 1
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v7i1.10018

Abstract

Tirosinase adalah oksidoreduktase yang sangat penting dalam pengobatan dan kosmetik karena kemampuannya menghasilkan melanin yang berperan dalam proses hiperpigmentasi. Tirosinase merupakan enzim kunci untuk biosintesis melanin, mengkatalisis oksidasi L-tirosin menjadi L-dopaquinon. Penghambatan tirosinase adalah pendekatan yang efektif untuk mengontrol hiperpigmentasi pada kulit. Tanaman tomat  diketahui memiliki kandungan kimia yang cukup tinggi antara lain alkaloid, arbutin, amigdalin, dan pektin Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas penghambatan ekstrak etanol daun tomat (Lycopersicon esculentum Mill, var. Pyriforme Alef). Ekstraksi dilakukan secara maserasi dalam etanol selama 3x24 jam. Dilakukan uji identifkasi golongan senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, terpenoid, dan fenol. Uji penghambatan tirosinase dilakukan dengan arbutin sebagai pembanding. Hasil uji penghambatan tirosinase ekstrak etanol daun tomat menunjukkan nilai IC50 78,89 µg/mL dan IC50 arbutin 73,09 µg/mL.
Profil Indeks Pengembangan Ikatan-Silang Gelatin-Kitosan Nursalam Hamzah; Muhammad Fadhlurrahman; Surya Ningsi; Haeria Haeria
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.624 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i2.12147

Abstract

Gelatin ikan menjadi sumber alternatif gelatin halal, tetapi memiliki sifat mekanik dan kekuatan gel yang rendah. Ikat silang telah banyak digunakan pada modifikasi material, termasuk untuk membentuk kompleks gelatin-kitosan. Ikat silang dapat meningkatkan kemampuan sifat mekanik dan kekuatan gel. Fokus penelitian ini adalah mengamati karakteristik indeks pengembangan kompleks gelatin-kitosan yang diikat silang menggunakan glutaraldehid dan sukrosa teroksidasi dengan variasi konsentrasi. Penelitian dimulai dengan ekstraksi gelatin dari sisik ikan Bandeng menggunakan metode basa-asam. Gelatin sisik ikan Bandeng dan gelatin komersil kemudian digunakan sebagai sampel. Larutan gelatin, kitosan dan pengikat silang dicampurkan dan diinkubasi pada suhu 40oC selama selama 24 jam. Campuran kemudian dikeringkan pemanasan suhu 70oC sampai sampel kering. Sampel kemudian diuji indeks pengembangan dengan direndam dalam air selama 12 jam, volume pengembangan diamati tiap jam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kompleks gelatin-kitosan dapat diikat metode ikat silang dengan glutaraldehid dan sukrosa teroksidasi yang ditunjukkan dengan perubahan nilai indeks pengembangan. Sukrosa teroksidasi dengan perbandingan sukrosa dan natrium periodat 1:3 menunjukkan nilai indeks pengembangan paling baik.