Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Klasifikasi Penyakit Ayam Menggunakan Metode Support Vector Machine Eka Dwi Nurcahya
VOLT : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Vol 2, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Department of Electrical Engineering Education, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.194 KB) | DOI: 10.30870/volt.v2i1.1316

Abstract

Penyakit pada ayam memiliki banyak jenis tetapi mempunyai beberapa gejala yang mirip dengan perbedaan yang sedikit. Gejala penyakit yang sulit dibedakan membuat peternak rentan melakukan kesalahan penanganan. Klasifikasi menggunakan teknik komputasi dapat membedakan jenis penyakit dengan lebih baik. Support Vector Machine adalah salah satu teknik komputasi yang dapat digunakan. Penelitian ini menggunakan jenis penyakit ayam antara lain Avian Influenza, Cronic Respiratory Disease, Corryza, Newcastle Disease, Gumboro, dan Koksidiosis. Gejala-gejala yang ditimbulkan dari enam penyakit yang diteliti berjumlah 26 jenis gejala dengan objek penelitian berjumlah 105 ekor ayam. Metode pengambilan data menggunakan data lapangan hasil dari pengamatan peternak sesuai rujukan ahli peternakan. Support Vector Machine sebagai pengklasifikasi memberikan bobot pembeda pada setiap penyakit dengan dasar gejala yang dimiliki setiap penyakit. Hasil penerapan Support Vector Machine pada klasifikasi penyakit ayam medapatkan nilai akurasi sebesar 84,7% atau 89 data sesuai dengan rujukan ahli.
The Identification of Parasite Babesia Form on Cow Blood by Using Active Contour Model Eka Dwi Nurcahya; Andy Triyanto Pujo Raharjo
VOLT : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Vol 2, No 2 (2017): October 2017
Publisher : Department of Electrical Engineering Education, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.093 KB) | DOI: 10.30870/volt.v2i2.2136

Abstract

Babesia parasite is one of the parasites that infect the cow blood and it can cause death. Observation of blood data sample in the laboratory used a microscope equipped by optilab cameras. The form of microscopic observation of a blood must be supported by the skill of the observer to determine whether the blood is parasitic or not. This study aims to find the method of automatic search of parasite Babesia sp form by using the method of active contour model (ACM). Parasite in the blood is very likely to be detected by utilizing the science of image processing. One of the science image processing is Active Contour Model. Initial data in the form of image file was the result from the shoot using camera optilab and it had RGB color. The first data processing was done by doing the color conversion to be homogeneous and facilitated the Active Contour Model works. The preprocessing process invented the RGB-HSV-grayscale-binary/ BW conversion method. HSV was used to remove colors considered as noise. To reinforce the parasite object, the background was converted to grayscale, then the removed image of the noise color and the grayscale back-ground were converted to binary imagery. This research finds the method of Active Contour Model which can do maximum cropping on the binary image. In the grayscale image, there were still constraints with the edges of the contrast blood form with the background. The result of the implementation of Active Contour Model had accuracy 0.997, Sensitivity 0.99, Specificity 74%.
EKSTRAKSI FITUR PERTUMBUHAN PADI BERDASAR WARNA DAUN MENGGUNAKAN ANALISA RUANG WARNA HUE SATURATION VALUE Eka Dwi Nurcahya
MULTITEK INDONESIA Vol 13, No 1 (2019): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.299 KB) | DOI: 10.24269/mtkind.v13i1.1515

Abstract

Pertanian khususnya padi masih menggunakan metode manual, mengandalkan insting manusia untuk menganalisa kesehatan tumbuh kembang padi. Dengan perkembangan jaman yang melahirkan ilmu pengetahuan yang lebih maju maka diharapkan dapat membantu petani dengan melahirkan teknologi yang dapat mengetahui kondisi padi secara otomatis.Dari salah satu objek pengamatan petani yaitu warna daun maka dapat juga dijadikan sebuah input untuk analisa menggunakan ilmu pengolahan citra digital (image processing). Salah satu metode untuk mengurai warna dengan image processing adalah dengan Hue Sturation Value (HSV). Perubahan warna daun pada padi akan berubah seiring dengan pertumbuhannya begitu juga jika terkena hama warnanya jg akan berbeda.Dari hasil peneltian didapatkan bahwa warna asli padi dapat dipisahkan dengan warna yang ada disekitarnya dan hasil dari histogram menunjukkan semakin tua usia padi semakin merata sebaran histogramnya.
DESIGN OF ARDUINO BASED SUNLIGHT DRYING ROOM SYSTEM RANCANG BANGUN SISTEM RUANG PENGERING MENGGUNAKAN SINAR MATAHARI BERBASIS ARDUINO Alaska Prisma Yoga Pratama; Eka Dwi Nurcahya; Didik Riyanto
KOMPUTEK Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.198 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v2i2.183

Abstract

Atap ruang pengering berfungsi untuk melindungi pakaian yang sedang dikeringkan di dalamnya dari hujan. Sedangkan ruang pengering berguna untuk melindungi pakaian dari tindak kejahatan yaitu pencurian. Sistem ruang pengering dirancang agar atapnya dapat membuka dan menutup secara otomatis, sehingga pemilik rumah merasa nyaman dan aman ketika hujan yang datang tiba – tiba mengguyur pakaian yang sedang dikeringkan, maupun pada saat ditinggal pergi keluar rumah. Sebagai pengolah data pada sistem menggunakan Arduino. Sensor yang yang digunakan untuk mendeteksi adanya hujan adalah sensor air YL-83 dan sensor untuk mendeteksi gerakan adalah sensor PIR. Dalam sistem kerja alat terdapat dua mode pengaturan, yaitu mode normal dan mode keamanan. Mode normal berfungsi untuk mendeteksi adanya hujan saja, sehingga sensor yang aktif bekerja adalah sensor air. Sedangkan pada mode keamanan akan mengaktifkan kedua sensor untuk mendeteksi sesuai fungsinya masing – masing, yaitu jika terjadi hujan atau terdeteksi adanya gerakan maka atap akan menutup dan jika tidak terjadi hujan ataupun tidak terdeteksi adanya gerakan, maka atap tetap akan membuka. Kemudian sebagai kunci untuk membuka kode keamanan yaitu menggunakan password yang harus dimasukkan secara manual melalui keypad.Keseluruhan sistem kerja alat dapat berfungsi dengan baik. Sensor maupun komponen penggerak atap yaitu motor dc dapat berjalan sesuai dengan perancangan dan LCD sebagai penampil informasi karakter juga berjalan dengan baik.
SMART CARD SYSTEM PENGATUR DAN PENGENDALI PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DI LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Dika Fikri Laistulloh; Edy Kurniawan; Eka Dwi Nurcahya
KOMPUTEK Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.993 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v1i1.119

Abstract

Perkembangan teknologi automasi saat ini telah dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Kemudahan dan keamanan yang ditawarkan dalam teknologi juga berdampak positif, khususnya dalam aspek energi listrik. Jaringan instalasi listrik di laboratorium dituntut harus memiliki standart instalasi listrik yang bagus. Di lab Elektro Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Saat ini masih menggunakan sistem laboratorium parallel (satu laboratorium untuk beberapa praktikum). Panel-Panel per praktikum yang ada dalam system laboratorium parallel ini terhubung pada satu sumber listrik. Hal ini dilakukan karna jumlah mahasiswa elektro yang jumlahnya sedikit. Sistem laboratorium parallel ini menimbulkan konsumsi daya berlebih yang terbuang sia-sia sehingga konsumsi listrik menjadi boros. Sistem instalasi listriknya yang masih menggunakan saklar manual pada umumnya dirasa kurang praktis dan efisien. Untuk itu teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dapat digunakan untuk fungsi saklar yang sudah otomatis dan juga memiliki kode. Pada system ini RFID digunakan sebagai “ smart card “ untuk mengatur kelistrikan, instalasi listrik ruangan, serta peralatan dan modul praktikum dalam satu ruangan Laboratorium. Penggunaannya hanya untuk kalangan terbatas. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan, efisiensi, security, dan juga pengembangan system teknologi agar lebih inovatif.
SISTEM OTOMATISASI FOTOSINTESIS BUATAN PADA AQUASCAPE BERBASIS ARDUINO Sinug Raharjo; Edy Kurniawan; Eka Dwi Nurcahya
KOMPUTEK Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.786 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v2i1.66

Abstract

Aquascape merupakan sebuah seni mengatur tanaman air dan batu pada sebuah akuarium. Berbeda dengan akuarium pada umumnya aquascape menjadi tempat hidup dan berkembang ikan sekaligus tumbuhan air. Tumbuhan air untuk berkembang akan membutuhkan energi melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis tumbuhan air memerlukan pencahayaan sebagai pengganti sinar matahari. Selain pencahayaan, suhu dan tingkat kekeruhan air merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu fotosintesis. Sehingga dibuatlah suatu sistem otomatisasi fotosintesis buatan tumbuhan air dan ramah bagi ikan pada aquascape. Sistem ini berbasis Mikrokontroler Arduino Uno yang terhubung dengan sensor suhu DS18B20, sensor kekeruhan air dan modul RTC(Real Time Clock). Dari hasil penelitian dan analisa data, Sensor suhu dapat mengontrol suhu ideal air pada suhu 28°C, ketika suhu melebihi batasan maka Cooling fan akan bekerja. Sensor kekeruhan air mengontrol tingkat kekeruhan air dengan batasan 25 NTU(Nephelemetric Turbidity Unit), jika kekeruhan air melebihi batasan maka Ekstenal filter akan bekerja. Pencahayaan menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode) yang dikontrol dengan RTC dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00 (8 jam per hari).
KONTROL DAN MONITORING OTOMATIS RUMAH KACA UNTUK BUAH STRAWBERRY Widya Nuraeni; Eka Dwi Nurcahya; Didik Riyanto
KOMPUTEK Vol 3, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.596 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v3i2.258

Abstract

Strawberry fruit is one commodity that has the potential to be commercially developed, because strawberries have high economic value. However, strawberries in Indonesia at this time only lead to the level of quantity of production by holding land expansion, not yet leading to the level of quality and handling of strawberries after harvest. Greenhouse is a building made of glass or plastic which can be used as a place for cultivation of plants. Greenhouses are designed so that the cultivated plants obtain optimal conditions in the growth process. The system inside the greenhouse can be controlled automatically to reduce the room temperature so that plants can grow optimally. Automatic greenhouse control and monitoring for strawberry fruit is designed with a building ratio of 1: 25cm from its original size and can accommodate strawberry fruit plants in 2 small polybags used as research samples. This control and monitoring system starts from the input process which is derived from the DHT11 temperature sensor and the YL69 soil moisture sensor. Temperature sensors can read greenhouse conditions by getting a 5V DC voltage from Arduino Uno, as well as the YL69 sensor. The results obtained are the temperature sensor can read the temperature and conditions in the greenhouse then displayed on the 16x2 character LCD screen and the YL69 soil moisture sensor can read the water content below 70% which will then turn on the water pump automatically and provide notification through the telegram application with the help of Wi-Fi module ESP8266.