Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HALALAN THAYYIBAN: THE KEY OF SUCCESSGUL HALAL FOOD INDUSTRY DEVELOPMENT Tamimah Tamimah,; Sri Herianingrum; Inayah Swasti Ratih; Khofidlotur Rofi’ah; Ummi Kulsum
Ulumuna: Jurnal Studi Keilsman Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : LP2M IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.881 KB) | DOI: 10.36420/ju.v4i2.3501

Abstract

This study aims to see the role of halal and thayyib food which can support the success of the halal food industry. Because at this time the diversity of food circulating in the community began to a very popular pattern of life. Starting from local food, even imported food has become a public interest in consumption. However, this diversity raises doubts about whether the food consumed has met the standards of halal and thayyib. Presently, halal and thayyib food is not only a basic obligation for consumers to consume, but has become the basic key to the development of a global halal food industry considering halal and thayyib foods are not only sought after by Muslim consumers, but non-muslim consumers are interested in halal products because security is guaranteed. The research method used uses literature studies by searching for various literature that is relevant to this research. The implications of this research are as a strategy for food industries to use halal and thayyib standards in their industrial development so that they can survive and be able to compete with other industries.
Penggunaan Media Komik pada Materi Akidah Akhlak dalam Peningkatan Motivasi Belajar Relly Sugianto; Ummi Kulsum; Hasbullah Hasbullah
Geneologi PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 7 No 2 (2020): December 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/geneologipai.v7i2.3677

Abstract

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru akidah akhlak di MA Ardaniah Kota Serang, mengetahui motivasi belajar peserta didik di MA Ardaniah Kota Serang. Dan mengetahui penggunaan media komik pada materi akidah akhlak terhadap peningkatan motivasi belajar di MA Ardaniah Kota Serang. Penelitian ini di latar belakangi oleh penggunaan media pembelajaran yang kurang variatif oleh guru akidah akhlak sehingga membuat proses pembelajaran terlihat tidak menarik dan tidak menumbuhkan semangat belajar serta tidak memotivasi peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah kepala madrasah, guru akidah akhlak dan peserta didik MA Ardaniah Kota Serang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan tiga tahapan yaitu: Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan: pertama, penggunaan media pembelajaran di MA Ardaniah masih belum variatif dan hanya sebatas memanfaatkan media yang ada, sehingga membuat pembelajaran kurang menarik membuat peserta didik jenuh dan tidak membuat peserta didik termotivasi. Kedua, motivasi belajar peserta didik di MA Ardaniah juga cenderung rendah, hal ini terlihat dari perilaku peserta didik pada saat pembelajaran banyak yang mengobrol sesama teman dan mengantuk di kelas. Ketiga penggunaan media komik pada materi akidah akhlak di MA Ardaniah memberikan banyak perubahan dalam kegiatan pembelajaran diantaranya: pembelajaran menjadi menarik, peserta didik mudah memahami materi, membuat peserta didik aktif dan termotivasi.
JENIS MENYUSUI BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI IBU DAN DUKUNGAN SUAMI Ummi Kulsum; Diah Andriani Kusumastuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan menyusui pada uisa 0–6 bulan memegang peranan sangat penting terhadap kelangsungan pemberian ASI pada bayi hingga usia 2 tahun sehingga penelitian mengenai faktor–faktor yang berperan dalam keberhasilan menyusui hingga bayi berusia 6 bulan penting untuk dilakukan. Berbagai penelitian menunjukakn bahwa keberhasilan menyusui dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor pengetahuan ibu, latar belakang pendidikan, faktor sosio demografi serta kepercayaan diri ibu, status pernikahan. Pemberian ASI selama enam bulan di Kabupaten Kudus berdasarkan laporan survey diketahui hanya 19,56%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor sosiodemografi ibu dan dukungan suami dalam hal korelasi dengan jenis menyusui. Kegiatan yang dilakukan berupa pengambilan data dengan kuesioner pada ibu menyusui yang memiliki anak usia 6-12 bulan, data yang diambil berupa sosiodemografi ibu (umur, pendidikan, paritas, pekerjaan dan status ekonomi), dukungan suami, serta jenis menyusui yang diterapkan ibu. Rancangan penelitian ini adalah analitik korelatif dengan menggunakan pendekatan potong lintang yaitu data yang menyangkut variabel bebas dan terikat diukur dalam waktu yang bersamaan dan data diambil secara cross sectional / dalam satu waktu dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji korelasi antara faktor sosio demografi yang terdiri dari faktor usia ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas, status ekonomi dengan jenis menyusui diuji dengan uji Chi Kuadrat diperoleh hasil pekerjaan dan status ekonomi (p < 0,05) yang berarti terdapat korelasi, sedangkan faktor usia ibu, pendidikan, paritas diperoleh hasil (p > 0,05 ) yang berarti tidak terdapat korelasi.Kata Kunci : jenis menyusui, sosiodemografi, dukungan suami.
KONSUMSI SUMBER PROTEIN HEWANI PADA IBU NIFAS BERBASIS SOSIAL BUDAYA Ummi Kulsum; Diah Andriani Kusumastuti
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 1, No 01 (2016): MATERNAL II
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/maternal.v1i01.602

Abstract

ABSTRACTPuerperal requires adequate nutrition, nutrient needs during childbirth is determined by a good diet on postpartum mothers. Needs adequate nutrition will help to restore the puerperal women in the puerperal body and smoothness on breastfeeding.The phenomenon is often the case in rural communities is the strong influence of culture on foods that are considered good and should be consumed, which is considered to negatively impact her and the baby and should be avoided. Objective: to know the relationship between social and cultural factors on postpartum mother with the consumption of animal protein. This type of research is a cross sectional analytic. The independent variable of socio-cultural and socio-demographic, while the dependent variable consumption of animal protein. The population in this study were all post partum mothers in the Work Area of the city district health centers Holy District in May- July 2016, with a sample of 100 people who were taken using purposive sampling technique sampling. Measuring instrument using a questionnaire. Analysis of data using exact fhisher. The subject of research is the mother postpartum 7-45 days postpartum located in Puskesmas Kota Kudus. The results showed that the majority of respondents aged 20-35 years (76%), the majority of graduate education past high school (52%), working mothers (51%), the number of children 2-3 (54%). Low economic status (63%). Based on the test results fhisher exact error level α = 0.05 ρ = 0,384 values obtained for the correlation of socio-cultural with the consumption of animal protein whose meaning is there is no correlation. While the correlation of sociodemographic factors in the consumption of animal protein for the variables of age, education, occupation, number of children indigo p 0.05 meaning there is no correlation, while the economic status or value of p = 0.013 p 0.05 which meaning there is a correlation. The results of the analysis of the correlation bivariable family composition with animal protein consumption value ρ = 0,024atau value of p 0.05 significance correlation. Results Logistic Regression testing untul most dominant factor that correlates with the consumption of proteinhewani between economic status and family composition results obtained for the composition keluarga.dengan 0,000 thus the most dominant factor that correlates with the consumption of animal protein is the composition of the family. Based on the research results can be concluded that the majority of mothers (76 respondents) lives with her husband and children only (nuclear family) consume animal protein compared with mothers who live with a nuclear family instead. besides the economic status of puerperal women also correlated with the consumption of animal protei. Midwives should cooperate with health workers to provide information about abstinence from food on puerperal by giving leafled, counseling in Posyandu activities of the PKK, so that mothers do not post partum abstinence from food during childbirth. Midwives can make postpartum visits to prevent complications during childbirth.Keywords: Animal Protein,puerperium, social culture  ABSTRAKMasa nifas memerlukan nutrisi yang adekuat, kebutuhan gizi pada masa nifas ditentukan oleh pola makan yang baik pada ibu nifas. Kebutuhan gizi yang tercukupi akan membantu ibu nifas untuk mengembalikan tubuh pada masa nifas dan kelancaran pada proses menyusui. Fenomena  yang  sering  terjadi  di  masyarakat  pedesaan  adalah  kuatnya  pengaruh  dari budaya tentang makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi, yang dianggap memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi sehingga harus dihindari. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan antara faktor sosial budaya pada ibu nifas dengan konsumsi protein hewani. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional. Variabel independent sosial budaya dan sosiodemografi , sedangkan variabel dependen konsumsi protein hewani. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas di Wilayah Kerja puskesmas kecamatan kota Kabupaten Kudus pada bulan Mei – Juli 2016 dengan sampel 100 orang yang diambil menggunakan teknik sampling purposive sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner. Analisa data dengan menggunakan exact fhisher.Subyek Penelitian adalah ibu Nifas 7 – 45 hari pasca melahirkan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kota Kabupaten Kudus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 20 – 35 tahun (76 % ) , pendidikan terakhir mayoritas tamat SMU ( 52 % ) , ibu bekerja (51 %), jumlah anak 2 - 3(54 % ). Status ekonomi rendah ( 63 %). Berdasarkan hasil uji exact fhisher pada taraf kesalahan α = 0,05 didapatkan nilai ρ = 0,384 untuk korelasi sosial budaya dengan konsumsi protein hewani yang maknanya adalah tidak terdapat korelasi. Sedangkan korelasi faktor sosiodemografi dengan konsumsi Protein hewani untuk yang variabel usia,pendidikan,pekerjaan ,jumlah anak nila p 0,05 yang maknanya tidak terdapat korelasi, sedangkan status ekonomi   nilai p = 0,013 atau  p 0.05 yang maknanya terdapat korelasi. Hasil analisis bivariabel korelasi komposisi keluarga dengan konsumsi protein hewani   nilai ρ = 0,024atau nilai p 0,05 maknanya terdapat korelasi. Hasil uji Regresi Logistik untul menguji faktor yang paling dominan yang berkorelasi dengan konsumsi proteinhewani antara status ekonomi dan komposisi keluarga diperoleh hasil 0,000 untuk komposisi keluarga.dengan demikian faktor yang paling dominan yang berkorelasi dengan konsumsi protein hewani adalah komposisi keluarga. Berdasarkan Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa ibu yang mayoritas ( 76 responden ) tinggal dengan suami dan anak saja ( keluarga inti ) mengkonsumsi protein hewani dibandingkan dengan ibu yang tinggal dengan bukan keluarga inti. selain itu status ekonomi ibu nifas juga berkorelasi dengan konsumsi protein hewani. Bidan sebaiknya bekerja sama dengan kader kesehatan untuk memberikan informasi tentang  pantang makanan pada masa nifas dengan memberikan leafled, penyuluhan di posyandu, kegiatan PKK, sehingga ibu post partum tidak melakukan pantang makanan pada masa nifas. Bidan dapat melakukan kunjungan nifas untuk mencegah komplikasi pada masa nifas. Kata Kunci : Protein Hewani, Ibu Nifas , Sosial Budaya
EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KADAR LEUKOSIT DARAH PADA PASIEN PASCA OPERASI SECTIO CAESAREA Noor Hidayah; Septi Marsiningsih; Ummi Kulsum
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v9i2.468

Abstract

Latar belakang: Proses penyembuhan pasien post sectio caesarea pada fase inflamasi terjadi perubahan hematologi yaitu leukosit meningkat, peningkatan sampai puncaknya pada level 14.000-16.000/ul.proses tersebut bisa berlangsung dan beresiko infeksi jika factor – factor di luar tubuh tidak di kendalikan dengan baik. Salah satu cara untuk mengendlikan kadar leukosit agar tidak terjadi infeksi yaitu mengkomsumsi makanan sehat yang mengandung anti inflamasi yaitu flavonoid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum jus jambu terhadap kadar leukosit darah pada pasien post sectio caesarea. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan pendekatan waktu secara cross sectional dengan jumlah sampel 10 kelompok intervensi dan 10 kelompok kontrol diambil secara simple random sampling. Subyek penelitian adalah pasien post sectio di ruang Dahlia RS Raden Soedjati Purwodadi yang di cek kadar leukosit pretest dan posttest. Analisa data mengunakan Uji Paired T Test dan Wilcoxon. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian kelompok kontrol didapatkan hasil Uji Paired T Test yang hasil probabilitas/sig.(2-tailed)=0,294 maka p> 0,05 artinya tidak ada pengaruh terhadap leukosit yang tidak minum jus jambu. Dari hasil statistik pada kelompok perlakuan diperoleh hasil statistik wilcoxon yaitu Asymp.sig.(2-tailed)=0,093, maka p>0,05 yang artinya tidak ada ada pengaruh minum jus jambu terhadap kadar leukosit. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh jus jambu biji merah terhadap kadar leukosit darah pada pasien post sectio caesarea di ruang Dahlia Rs Raden Soedjati Purwodadi. Saran dari penelitian bahwa pemberian jus jambu dapat digunakan, namun ternyata tidak spesifik membantu penurunan leukosit pasien post Sectoi Caesaria. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dengan menambahkan variable yang lain selain dari factor makanan  untuk melihat yng lebih berpengaruh terhadap pengendalian leukosit. Kata kunci         : Pasien Post SC, Leukosit, Jus Jambu Biji Merah. ABSTRACT Background: In post-sectio caesarea patients there is an inflammatory phase in which hematologic changes are increased leukocytes that increase to peak to 14,000-16.000 / ul. One way to lower levels of leukocytes is to consume healthy foods that contain anti-inflammatory flavonoids. Objective: This study aims to determine the effect of drinking guava juice to blood leukocyte levels in patients with post-sectio caesarea. Method: This research type was quasy experiment with time approach in cross sectional with 10 samples of intervention group and 10 control group was taken by simple random sampling. The subjects of the study were post-sectio patients in the Dahlia Rs Raden Soedjati Purwodadi room that checked the pretest and posttest leukocyte levels. Data analysis using Paired T Test and Wilcoxon Test. Result: Based on the result of the control group research, the result of Paired T Test with probability result (2-tailed) = 0.294 then p> 0,05 means that there is no effect to leukocytes that do not drink guava juice. From the statistical results in the treatment group obtained wilcoxon statistic that is Asymp.sig. (2-tailed) = 0,093, then p> 0,05 meaning there is no influence drinking guava juice to leukocyte level. Conclusion: There is no effect of red guava juice to blood leukocyte level in post-sectio caesarea patient in space Dahlia Rs Raden Soedjati Purwodadi. Suggestions from the study that guava juice can be used as one of the preferred drinkable beverages to help lower leukocyte levels in post-sectio caesarea patients and can be used as a reference for subsequent studies in surgical patients for surgical reasons due to an infection marked by increased leukocyte.
PENGARUH PEMBERIAN INFORMED CONSENT TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA Dwi Astuti; Ummi Kulsum
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v9i2.464

Abstract

Tindakan pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Pasien dan keluarga memandang setiap tindakan pembedahan sebagai peristiwa  besar yang  dapat menimbulkan takut dan cemas tingkat tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan pemberian informed consent untuk mengurangi kecemasan pasien terhadap ancaman-ancaman yang dirasakan pasien saat akan menjalani operasi. Peran perawat dalam perawatan pre operasi adalah sebagai advocate, counselor dan consultant. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian informed consent terhadap kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD RAA Soewondo Pati. Jenis penelitian ini quasy experiment dengan menggunakan bentuk rancangan one group pre and postest design. Data dianalisa dengan uji statistik wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan kecemasan sebelum diberikan perlakuan pada kelompok intervensi sebagian besar mengalami cemas ringan sebanyak 25 orang (39,7%), dan kecemasan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi yaitu sebagian besar mengalami cemas ringan sebanyak 33 orang (52,4%),  Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh p value = 0,001 < α = 0,05. Kesimpulan Ada pengaruh antara informed consent terhadap kecemasan pada pasien pre operasi Sectio Caesarea dengan hasil P value 0,001 < p value 0,05.
PERILAKU KONSUMSI JAJANAN SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TUMPANGKRASAK KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS Nasriyah Nasriyah; Ummi Kulsum; Ika Tristanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.913

Abstract

Pemenuhan gizi anak sekolah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Usia anak adalah periode emas karena pada usia anak merupakan awal dari pertumbuhan dan perkembangan yang aktif sehingga membutuhkan gizi yang seimbang. Pada usia anak sekolah, anak tidak hanya berada dirumah melainkan harus kesekolah, saat disekolah anak tidak terpantau oleh orang tua dalam hal memilih dan mengkonsumsi jajanan. Perilaku anak dalam mengkonsumsi jajanan disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Asupan makanan baik berupa jajanan maupun makanan dapat mempengaruhi status gizi anak sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku konsumsi jajanan sekolah dengan status gizi anak sekolah dasar. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Desa Tumpangkrasak Kabupaten Kudus Tahun 2019 dengan subjek penelitian 69 anak. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa perilaku anak sekolah sebagian besar memiliki perilaku konsumsi jajanan positif (63,8%) dan sebagian besar memiliki status gizi baik (78,3%). Hasil uji analisis menggunakan lamda menunjukkan hasil ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumsi jajanan disekolah dengan status gizi anak sekolah yaitu p value 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara perilaku konsumsi jajanan pada siswa SD dengan status gizi. Perilaku konsumsi jajanan sekolah berhubungan dengan staus gizi anak sekolah. Oleh sebab itu perlu sekali kerjasama antara guru, pengelola kantin sekolah dan orang tua dalam menyeleksi jajanan yang ada disekolah sehingga anak mampu memilih jajanan yang sehat untuk dikonsumsi. Selain itu pemantauan status gizi juga perlu dilakukan melalui usaha kesehatan sekolah oleh pihak puskesmas wilayah setempat. Kata Kunci : Perilaku konsumsi jajanan, Status gizi, Anak sekolah Dasar.
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI POSYANDU SEROJA DESA SAMBIYAN REMBANG Anny Rosiana Masithoh; Ummi Kulsum; Feronika Parastuti; Ika Widiowati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.1320

Abstract

Abstrak Latar Belakang :Dampak utama peningkatan lansia ini adalah peningkatan ketergantungan lansia, untuk itu diharapkan lansia dapat memiliki kualitas hidup yang baik dan dapat hidup mandiri sehingga bisa mengurangi angka ketergantungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia adalah interaksi sosial dan  fungsi keluarga. Interaksi sosial memainkan peranan amat penting pada kehidupan lanjut usia. Hal ini dikarenakan pada usia lanjut, para lanjut usia mengalami penurunan kemampuan tubuh dan panca indera. Fungsi keluarga sangat efektif dalam meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan status kesehatan individu di masyarakat pada lansia. Tujuan :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Interaksi Sosial dan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang. Metode :Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian analitik dengan Pendekatan Cross Sectional. Aadapun teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode Simple Random Sampling dengan jumlah populasi di desa sebanyak 70 dan sampel sebanyak 60 responden. Analisa bivariat menggunakan uji spearman rho dan instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Hasil :Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia di Desa Sambiyan Rembang karena nilai p-value 0.003 < (α = 0.05). Ada hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Desa Sambiyan Rembang karena nilai p-value 0.003 < (α = 0.05). Kesimpulan :Ada hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia di Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang. Ada hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Posyandu Seroja Desa Sambiyan Rembang.Kata Kunci : Interaksi Sosial, Fungsi Keluarga, Kualitas Hidup Abstract  Background:The main impact of this increase in the elderly is an increase in the dependence of the elderly, for that it is hoped that the elderly can have a good quality of life and can live independently so that they can reduce the number of dependence. The factors that affect the quality of life of the elderly are social interactions and family functions. Social interaction plays a very important role in the life of the elderly. This is because in old age, the elderly experience a decrease in the ability of the body and the five senses. Family function is very effective in improving the quality of life and improving the health status of individuals in the community in the elderly. Objective: Thepurpose of this study was to determine the relationship between social interaction and family function with quality of life in the elderly at the Seroja Posyandu, Sambiyan Village, Rembang. Methods:This study uses quantitative research methods. Analytical research method with Cross Sectional Approach. The sample collection technique used is the Simple Random Sampling method with a population of 70 villages and a sample of 60 respondents. Bivariate analysis using Spearman Rho test and the instrument used is a questionnaire sheet. Results:The results showed that there was a relationship between social interaction and quality of life in the elderly in Sambiyan Village, Rembang because the p-value was 0.003 < (α = 0.05). There is a relationship between family function and quality of life in the elderly in Sambiyan Village, Rembang because the p-value is 0.003 < (α = 0.05). Conclusion :There is a relationship between social interaction and quality of life in the elderly at the Seroja Posyandu, Sambiyan Village, Rembang. There is a relationship between family function and quality of life in the elderly at the Seroja Posyandu, Sambiyan Village, Rembang.Keywords : Social Interaction, Family Function, Quality of Life.
Urgensi Kafaah dalam Pernikahan dan Implikasinya Terhadap Keutuhan Rumah Tangga Pakondang Rubaru Sumenep Ummi Kulsum
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 6 No. 1 (2022): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper to describe the problems in finding a good partner or commonly called kafaah, se kufu’ 'between the bride and groom. One of the problems to find a good partner is the issue of kafaah or so called kufu' between the bride and groom. Kafaah can also be called a match or equal, similar, balanced or harmonious. That is, the harmony between the prospective husband and the prospective wife so that interested parties do not object to the continuity of the marriage. For example, men are equal to their future wives, equal in position, equal in social status, ethics and wealth. While the focus of this research, namely 1) about the urgency of kafaah in marriage and 2) the implications of kafaah on the integrity of the household. The type of research in this study is a qualitative research with a descriptive approach. The next process is transcribing, labeling the information obtained in observations and interviews. Then classify the data that has been coded according to their respective cognate themes. Furthermore, in qualitative data analysis is drawing conclusions and verification. While the results of this study, namely: 1) The Urgency of Kafaah in Marriage, including; Kafaah is the right for prospective wives and guardians, a factor that can encourage the creation of happiness in the household, guarantee the safety of women from failure or household shocks, and a balance in terms of education and the economy. 2) Implications of Kafaah on the Integrity of the Household, namely; Aspects of mutual understanding, Aspects of affection, Aspects of cooperation, and Aspects of communication. Penelitian ini untuk mendeskripsikan permasalahan dalam mencari pasangan yang baik atau biasa disebut kafaah, se kufu'' antara kedua mempelai. Salah satu masalah mencari pasangan yang baik adalah masalah kafaah atau disebut kufu' antara kedua mempelai. Kafaah juga bisa disebut serasi atau sederajat, serupa, seimbang atau serasi. Artinya, keharmonisan antara calon suami dan calon istri agar pihak yang berkepentingan tidak keberatan dengan kelangsungan pernikahan. Misalnya, laki-laki sederajat dengan calon istrinya, sederajat kedudukan, sederajat dalam status sosial, sederajat, dan sederajat. Sedangkan fokus penelitian ini yaitu 1) tentang urgensi kafaah dalam pernikahan dan 2) implikasi kafaah terhadap keutuhan rumah tangga. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Proses selanjutnya adalah menyalin, memberi label pada informasi yang diperoleh dalam observasi dan wawancara. Kemudian mengklasifikasikan data yang telah diberi kode sesuai tema serumpunnya masing-masing. Selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Sedangkan hasil penelitian ini yaitu: 1) Urgensi Kafaah dalam Nikah, meliputi; Kafaah adalah hak bagi calon istri dan wali, faktor yang dapat mendorong terciptanya kebahagiaan dalam rumah tangga, jaminan keselamatan perempuan dari kegagalan atau goncangan rumah tangga, dan keseimbangan dalam hal pendidikan dan ekonomi. 2) Implikasi Kafaah terhadap Keutuhan Rumah Tangga, yaitu; Aspek saling pengertian, Aspek kasih sayang, Aspek kerjasama, dan Aspek komunikasi.
Pengembangan Kreativitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs An Najah Matanair Rubaru Sumenep Ummi Kulsum
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 4 No. 1 (2020): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kreativitas pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan oleh setiap elemen Pendidikan, khususnya bagi tenaga pendidik atau guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran secara materiil atau pun secara metodologi dan substansinya. Secara materiil salah satunya adalah dari aspek bahan ajar yang disesuaikan dengan pengembangan pengetahuan, bahwa kreativitas pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan suatu proses dimana guru dapat menunjukkan kepada siswa tentang aturan atau struktur yang mendasarinya, kemudian membiarkannya sendiri dan membuat kalimat baru. Metode pembelajaran PAI di MTS An-Najah Matanair yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi kepada siswa-siswi sebagai berikut: Metode ceramah, metode demonstrasi, dan metode diskusi. Sedangkan media atau alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan agama Islam di MTS An-Najah Matanair di antaranya sebagai berikut; papan tulis, poster, dan LCD. Pengembangan metode pembelajaran merupakan suatu bentuk kreativitas dalam proses belajar mengajar, karena peserta didik tidak hanya dituntut untuk menyimak materi yang disampaikan oleh guru, tetapi mereka diberikan kesempatan untuk bertanya, bahkan mereka juga diberikan waktu untuk mendiskusikan materi yang akan dipelajari di kelas. The development of learning creativity is an effort made by every element of education, especially for educators or teachers to improve the quality of the learning process in material or methodologyand its substance. Materially, one of them isfrom the aspect of teaching materials which is adapted to the development of knowledge. The creativity of learning Islamic religious education is a process where Islamic religious education teachers can show students about the underlying rules or structures, then let them do it themselves and creating new sentences. In the PAI learning method at MTS an Najah Matanair that can be used by teachers in delivering material to students, namely the lecture method, the method of demonstration, and the method of discussion. While the visual media used in Islamic Education learning at MTS an Najah are blackboards, posters, LCD. Meanwhile, developing learning methods is a from of creativity in the teaching and learning process, because student are not only required to listen to the material presented by the teacher, but they are given the opportunity to ask questions, even discuss the material to be learned in class.