eva sibagariang
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DENAI DAN PUSKESMAS TITI PAPAN KOTA MEDAN rizki Sensasi; Abdul Wahab; eva sibagariang
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.194 KB)

Abstract

Survai Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2015 melaporkan, cakupan persentase bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif secara nasional sebesar 57,08 % sehingga belum mampu mencapai target nasional yaitu 80%. Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, UNICEF dan WHO merekomendasikan sebaiknya anak hanya diberi air susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan. Puskesmas Medan Denai pencapaain ASI eksklusif tertinggi (68,4%) sedangkan Puskesmas Titi Papan pencapaian ASI eksklusif terendah (5,1%) dari 39 Puskesmas di Kota Medan Tahun 2017. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan tindakan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai dan Puskesmas Titi Papan. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross Sectional. Populasi penelitian sebanyak 622 orang, sampel adalah ibu yang memiliki bayi 6-11 bulan. Jumlah 86 orang. Metode analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian pengetahuan mayoritas kurang, baik di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai (80,9%) maupun Puskesmas Titi Papan (94,9%), sikap moyoritas negatif, baik di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai (57,4%) maupun Puskesmas Titi Papan (61,5%), dan tindakan mayoritas tidak baik, baik di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai (85,1%) maupun Puskesmas Titi Papan (92,3%). Terdapat hubungan pengetahuan dengan tindakan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai (p=0,000) dan Puskesmas Titi Papan (p=0,021). Terdapat hubungan sikap dengan tindakan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai (p=0,012) dan Puskesmas Titi Papan (p=0,023). Diharapkan bagi ibu untuk meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan sikap positif ibu tentang ASI eksklusif melalui pendidikan kesehatan mengenai ASI eksklusif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (POSBINDU PTM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2018 maharani .; eva sibagariang; rapael ginting
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.508 KB)

Abstract

Penyakit tidak menular telah menjadi penyebab utama kematian secara global pada ini. Prevalensi PTM yang terbanyak di Indonesia adalah hipertensi sebesar 9,5%. Kedua terbanyak yaitu PPOK sebesar 3,7% dan diikuti oleh diabetes mellitus sebesar 2,1%. Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2016, distribusi Posbindu PTM untuk wilayah medan adalah sebanyak 137 posbindu yang tersebar di 39 wilayah kerja puskesmas. Puskesmas Glugur Darat merupakan puskesmas dengan jumlah posbindu sebanyak 6 Posbindu. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross Sectional. Populasi penelitian sebanyak 1262 orang, sampel adalah masyarakat yang berusia ³ 20 tahun berjumlah 90 orang. Metode analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil uji statistik menggunakan chi-square didapatkan ada pengaruh antara pekerjaan (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara pengetahuan (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara dukungan kader (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, ada pengaruh antara dukungan keluarga (p=0,000) dengan pemanfaatan Posbindu PTM, tidak terdapat pengaruh antara pendidikan (p=0,516) dan status kesehatan (p=0,010) dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Menurut uji regresi logistik pengetahuan kurang mempunyai nilai OR=1,16 kali berisiko tidak memanfaatkan Posbindu PTM. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pekerjaan, pengetahuan, dukungan kader, dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan Posbindu PTM dan tidak terdapat pengaruh antara pendidikan dan status kesehatan dengan pemanfaatan Posbindu PTM. Masyrakat yang berpengetahuan kurang berisiko 1,16 kali tidak memanfaatkan Posbindu PTM