Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN MAKNA DAN FUNGSI PIS BOLONG DALAM UPACARA DEWA YAJNA BAGI UMAT HINDU DI KOTA PALU Gede Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 1 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.319 KB) | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i1.215

Abstract

Pis bolong merupakan sarana upakara yang memiliki kedudukan yang sangat penting yaitu inti dari sebuah yajna. Dalam hakekatnya pis bolong yang digunakan dalam upacara dewa yajna yakni pis bolong asli yang mengandung unsur panca datu yang meliputi perak, tembaga, emas, besi, dan kuningan yang mewakili panca dewata dalam ajaran agama Hindu. Namun pada saat ini umat Hindu yang ada di Kota Palu menggunakan pis bolong jenis seng yang berbahan dasar dari seng atau hanya berbahan dasar dari satu logam saja yang hanya dibuatkan lubang tanpa disertai huruf pada kedua sisinya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah makna dan fungsi pis bolong dalam upacara dewa yajna bagi umat Hindu di Kota Palu? 2) Bagaimanakah nilai-nilai religius penggunaan pis bolong dalam upacara dewa yajna bagi umat Hindu di Kota Palu? Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: 1) Untuk mengetahui makna dan fungsi pis bolong dalam upacara dewa yajna bagi umat Hindu di Kota Palu. 2) Untuk mengetahui nilai-nilai religius penggunaan pis bolong dalam upacara dewa yajna bagi umat Hindu di Kota Palu. Teori yang digunakan untuk membedah permasalahan adalah Teori Simbol, Teori Religi dan Teori Nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan terdiri dari pinandita atau pemangku, sarati, parisadha, tokoh umat dan beberapa umat Hindu di Kota Palu. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: Makna dan fungsi pis bolong dalam upacara dewa yajna khususnya pada daksina yaitu : Pis bolong panca datu bermakna sebagai lambang atau simbol dari windu (O) yang berarti kekosongan atau kesucian tanpa noda yang merupakan inti dari pada sebuah yajna dan sebagai lambang kekuatan panca dewata (panca datu) yang dapat menghadirkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Fungsi pis bolong yaitu: Sebagai sarana untuk menghubungkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan sebagai sesari. Nilai-nilai religius penggunaan pis bolong dalam upacara dewa yajna khususnya pada daksina yaitu: Nilai kejujuran dan nilai tanggung jawab.
KAJIAN MAKNA DAN FUNGSI PIS BOLONG DALAM UPACARA DEWA YAJNA BAGI UMAT HINDU DI KOTA PALU Gede Merthawan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 1 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v8i1.215

Abstract

Pis bolong merupakan sarana upakara yang memiliki kedudukan yang sangat penting yaitu inti dari sebuah yajna. Dalam hakekatnya pis bolong yang digunakan dalam upacara dewa yajna yakni pis bolong asli yang mengandung unsur panca datu yang meliputi perak, tembaga, emas, besi, dan kuningan yang mewakili panca dewata dalam ajaran agama Hindu. Namun pada saat ini umat Hindu yang ada di Kota Palu menggunakan pis bolong jenis seng yang berbahan dasar dari seng atau hanya berbahan dasar dari satu logam saja yang hanya dibuatkan lubang tanpa disertai huruf pada kedua sisinya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah makna dan fungsi pis bolong dalam upacara dewa yajna bagi umat Hindu di Kota Palu? 2) Bagaimanakah nilai-nilai religius penggunaan pis bolong dalam upacara dewa yajna bagi umat Hindu di Kota Palu? Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: 1) Untuk mengetahui makna dan fungsi pis bolong dalam upacara dewa yajna bagi umat Hindu di Kota Palu. 2) Untuk mengetahui nilai-nilai religius penggunaan pis bolong dalam upacara dewa yajna bagi umat Hindu di Kota Palu. Teori yang digunakan untuk membedah permasalahan adalah Teori Simbol, Teori Religi dan Teori Nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan terdiri dari pinandita atau pemangku, sarati, parisadha, tokoh umat dan beberapa umat Hindu di Kota Palu. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: Makna dan fungsi pis bolong dalam upacara dewa yajna khususnya pada daksina yaitu : Pis bolong panca datu bermakna sebagai lambang atau simbol dari windu (O) yang berarti kekosongan atau kesucian tanpa noda yang merupakan inti dari pada sebuah yajna dan sebagai lambang kekuatan panca dewata (panca datu) yang dapat menghadirkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Fungsi pis bolong yaitu: Sebagai sarana untuk menghubungkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan sebagai sesari. Nilai-nilai religius penggunaan pis bolong dalam upacara dewa yajna khususnya pada daksina yaitu: Nilai kejujuran dan nilai tanggung jawab.