Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PdFeCo Supported on N-rGO as a Bifunctional Catalyst for Methanol Oxidation and High Stability Oxygen Reduction Reaction Frizka Vietanti; Chen-Hao Wang
JEMMME (Journal of Energy, Mechanical, Material, and Manufacturing Engineering) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jemmme.v5i2.11643

Abstract

In this study, we have synthesized nitrogen doped reduced graphene oxide (N-rGO) supported ternary PdFeCo nanoparticle by three methods. A hydrothermal method to synthesize N-rGO, an emulsion method to synthesize PdFeCo nanoparticle, and a rota-evaporation to synthesize PdFeCo/N-rGO composite. A bifunctional PdFeCo/N-rGO exhibited excellent electrocatalytic activity towards both methanol oxidation and stability in oxygen reduction reaction (ORR). During methanol oxidation reaction, PdFeCo/N-rGO exhibited stronger methanol tolerance than Pt/C. In stability ORR, PdFeCo/N-rGO exhibited 2.85 times greater than Pt/C  in ORR stability. The high performance of PdFeCo/N-rGO was attributed by strong bonding of structure. A strong bonding of transition metals in Pd based catalyst can servemethanol tolerance and stability during ORR activity.
Pengaruh Jumlah Layer dan Jenis Matriks pada Serat Hibrida Sabut Kelapa/ Woven terhadap Kekuatan Tarik dan Impak Frizka Vietanti; Nugroho Basuki; Samsul Ma’arif
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 02 2022
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.283 KB)

Abstract

Komposit hibrida merupakan material komposit yang terbentuk gabungan dari dua atau lebih jenis serat guna dapat mengurangi kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya. Tujuan penelitian ini yaitu membuat material komposit hibrida dari serat E-Glass tipe woven dengan serat alam terbuat dari serat sabut kelapa dengan variasi jumlah layer yaitu 3, 4, dan 5 Layer yang disusun secara lamina menggunakan matriks epoxy dan polyester sebagai pembanding terhadap uji kekuatan tarik dan uji kekuatan impact (charpy). Pembuatan Pengujian spesimen menggunakan ASTM D 3039 untuk uji tarik dan ASTM D 6110 untuk uji impak. Hasil pengujian tarik tertinggi yaitu pada spesimen 3 layer di matriks epoxy sebesar 63, 67 MPa sedangkan kekuatan tarik terendah pada variasi 5 layer matriks polyester sebesar 34,19 MPa. Nilai terendah pada pengujian impak terdapat pada variasi 3 layer matriks polyester sebesar 7,81x10-2 J/mm2 dan nilai tertinggi pada variasi 5 layer matriks epoxy sebesar  32,4x10-2 J/mm2.
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR PADA PADA MEDIA NACL TERHADAP LAJU KOROSI DAN KETANGGUHAN HARDENED-AISI 4140 Abdul Azis Mukhlis; Iftika Philo Wardani; Frizka Vietanti
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2022: Energi Terbarukan dan Keberlanjutannya di Berbagai Sektor
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi merupakan fenomena yang pasti akan terjadi pada material logam, untuk itulah banyak dilakukan upaya dalam mengkontrol proses korosi pada material logam. Salah satu cara untuk mengontrol korosi adalah dengan penberian inhibitor pada media korosi. Pada penelitian kali ini penulis melakukan penelitian pengaruh dari pemberian inhibitor berupa sodium nitrit 2% dan asam fosfat 2% pada media korosi NaCL. Pada penelitian kali ini digunakan material AISI 4140 yang sebelumnya dikeraskan dengan quenching pada air dan air garam. Proses penelitian ini dilakukan dengan memanaskan material hingga 900°C kemudian diquenching pada media air dan air garam, baru selanjutnya dilakukan pengujian laju korosi menggunakan metoda weighloss. Selain pengujian laju korosi dilakukan pula pengujian impak untuk mengetahui ketangguhan material. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa penambahan inhibitor pada media korosi material yang diquenching dengan air mempunyai laju korosi lebih rendah bila dibandingkan dengan material yang diquenching dengan air garam. Selain itu diketahui pula bahwa inhibitor asam fosfat mempunyai efek memperlambat laju korosi paling baik, dimana laju korosi ini dapat turun dari 471.67 mpy hingga 181.42 mpy pada material yang diquenching dengan air, dan 653.09 mpy ke 181.42 mpy pada material yang diquenching dengan air garam. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa penambahan inhibitor menurunkan ketangguhan material, sebesar 2% dan 3% pada penambahan inhibitor asam fosfat dan sodium nitrit pada baja yang diquenching dengan media air, serta penurunan ketangguhan sebesar 4% pada baja yang diquenching dengan air garam
Analisa Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektroda Pengelasan SMAW terhadap Cacat Las dan Kekerasan Material Baja A36 Fareza Ryan Afrianzah; Frizka Vietanti
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 03 2023
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan adalah suatu pekerjaan yang paling sering digunakan  dalam dunia konstruksi  dan industri sekarang ini. Pengelasan sering digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan dari semua alat-alat yang terbuat dari logam, baik sebagai proses penambalan retak-retak, penyambungan sementara, maupun pemotongan bagian-bagian logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arus dan jenis elektroda terhadap kekerasan dan ndt penetran. Penelitian ini menggunakan bahan Plat baja ASTM A36. Arus pengelasan menggunakan 80A, 100A, dan 120A, dengan variasi posisi 1G dan 2G lalu menggunakan elektroda E6013 dengan diameter 3,2. Berdasarkan data yang telah didapat Untuk pengujian NDT penetran dapat disimpulkan bahwa pengujian lebih efektif untuk mengetahui cacat bagian luar. Pada pengujian kekerasan, semakin tinggi arus pengelasan pada setiap elektroda memiliki kekerasan yang semakin tinggi. Urutan Elektroda yang menyebabkan kekerasan paling tinggi adalah RB-26, RD-460, dan LB-52.
PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN PERAKITAN LAMPU PENERANGAN BERTENAGA SURYA KEPADA MASYARAKAT NAMBANGAN Syamsuri; Miftahul Ulum; Bambang Setyono; Gatot Setyono; Suheni; Dwi Khusna; Ali Khomsah; Ardi Noerpamoengkas; Desmas Arifianto Patriawan; Vuri Ayu Setyowati; Hery Irawan; Hasan Syafik Maulana; Zain Lillahulhaq; Iftika Philo Wardani; Frizka Vietanti; Ahmad Anas Arifin; Afira Ainur Rosidah
Journal of Science and Social Development Vol. 3 No. 1 (2020): Journal of Science and Social Development
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/jossd.v3i1.285

Abstract

Kampung Nambangan Perak is located in Kelurahan Kedung Cowek, Bulak District, Surabaya, East Java. The majority of Nambangan residents work as fishermen. The Nambangan community is still unfamiliar with the use of alternative energy such as solar cells to replace fuel oil. The road access of village environment was only illuminated independently by installed map of people’s residents. The dim road conditions can cause a sense of alertness to residents and road users who spent the night. In addition, the installation of lamps with greater power can burden the economy of residents due to rising electricity prices. Based on field observations and direct interviews with local residents, there were three focuses aspects of this community service program, namely the introduction of alternative energy to residents, installation and guidance of lamp maintenance equipped with solar panels. Along with the implementation of guidance and education program for the Nambangan community, it is hoped that the residents will understand and feel familiar with the availability of alternative energy. The residents are also expected to be able to apply the use of alternative energy in their daily life. In addition, residents are expected to be able to carry out the process of assembling and maintaining alternative energy sources, especially solar panels.