Ahmad Khoirur Rozikin
Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an Walisongo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kritis terhadap Isu Negatif Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dalam Israiliyyat Ahmad Khoirur Rozikin
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.336 KB)

Abstract

Israiliyyat is a story told by ahl al-Kitab, Jewish and Christian, whether the story derives from their Holy Book or popular story from generation to generation.Some friends of Rasulullah saw. asked to ahl al-Kitab when they have not been understood some meanings of al-Quran, the most question is the story of past people, that not explained in detail in al-Quran. In the meaning of the question not related with aqidah of Islam. If the question related with aqidah of Islam, some friends of Rasulullah filtering what ahl al-Kitab said, because of a negative side from the ahl al-Kitab.Questions of friends of Rasulullah become an issue, then the enemy of Islam said that some friend of Rasulullah doesn‟t consist to holding message from Rasulullah who ever warn not to ask to ahl al-Kitab. Some friends who asked to ahl al-Kitab is Ibnu Abbas and Abu Hurairah.Ignaz Goldziher dan Abu Rayyah is two people who said that Ibnu Abbas and Abu Hurairah not consist with message from Rasulullah. So, the credibility of Ibnu Abbas and Abu Hurairah could be doubt.
Peranan Perempuan Dalam Ranah Jihad Ahmad Khoirur Rozikin
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist Vol 5 No 2 (2022): Juni
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35132/albayan.v5i2.229

Abstract

Banyak yang meyakni dan memaknai bahwa Jihad fisik adalah jihad yang sesuai dengan tuntunan Islam, dan hal tersebut melahirkan gerakan ekstrem, baik dengan cara bom bunuh diri, atau mencenderai sesama manusia. Banyak juga yang memahami bahwa ranah jihad hanya tertuju pada kaum adam saja, tanpa memperdulikan peran seorang wanita dalam ranah jihad. Jihad tidak bisa hanya dimaknai dengan mengangkat senjata atau perang. Pemaknaan jihad lebih dari itu. Pun Jihad tidak bisa hanya dikuasai oleh para lelaki saja. Peranan wanita yang bertugas sebagai ibu rumah tangga, yang mengasuh dan merawat anak merupakan tugas yang berat, dan bisa dimaknai sebagai jihad. Bahkan seorang yang menuntut ilmu pun juga bisa dikatakan sebagai jihad. Dengan memakai metode library research, tulisan ini mengangkat peranan wanita dalam ranah jihad. Apa saja peranan wanita yang masuk dalam ranah jihad. Dan bagaimana peranan para istri Nabi Muhammad ketika kaum muslimin sedan berperang. Penulis menyimpulkan, bahwa peranan wanita khususnya di zaman sekarang, jihadnya tidak kalah penting dengan jihad para sahabat wanita di zaman Rasul. Mencari ilmu dengan statuss pelajar, merawat anak-anaknya, taat kepada suami, termasuk jihad bagi perempuan.