Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rekontruksi Penulisan Teks Al-Quran Modern Yudi Hartono
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist Vol 4 No 2 (2021): Juni
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35132/albayan.v4i2.138

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memahami sejarah penulisan ayat suci Al Qur’an sejak masa Rasululah SAW sampai penulisan Al Qur’an era modern. Metode yang digunakan melalui kajian pustaka dengan menelaah berbagai refrensi yang berkaitan sejarah penulisan ayat suci Al Qur’an mulai zaman kanjeng Nabi Muhammad sampai Al Qur’an yang kita baca saa ini. Manfaat yang akan didapat dalam penelitian ini adalah memberi pemahaman kepada semua pembaca bagaimana awal mula Al Qur’an ditulis hingga sampai pada abad modern saai ini. Sejarah Al Qur’an perlu dihadirkan kepada semua kalangan mengingat kitab suci ini menjadi mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW sepanjang masa yang tidak ada sebelum dan sesudahnya. Kontruksi penulisan Al Qur’an hingga yang bisa kita baca saat ini tidak terlepas campurtangan manusia dari masa ke masa hingga Al Qur’an bisa lebih mudah dibaca dan dipahami.
Rekonsiliasi Konflik Antarperguruan Silat di Madiun (Studi Historis Sosiologis) Soebijantoro Soebijantoro; Abraham Nurcahyo; Yudi Hartono
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.828 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v2i1.770

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengungkap akar penyebab konflik antarperguruan silat di Madiun; 2) Mengidentifikasi momentum-momentum dan tempat yang sering menjadi arena konflik; 3) Mengidentifikasi potensi-potensi integrasi yang dapat diberdayakan sebagai media penyelesaian konflik; 4) Merumuskan kerangka teoretik rekonsiliasi yang dapat diterapkan untuk menangani konflik antarperguruan silat di Madiun. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi langsung, mencatat dokumen dan arsip. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, mencatat dokumen dan arsip. Validasi data dilakukan melalui teknik triangulasi sumber, teknik, dan peneliti. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik melibatkan faktor-faktor historis yang berdampak pada situasi sosiologis. Faktor historis berakar dari perbedaan pendapat guru-murid generasi awal dalam pengembangan Perguruan Setia Hati. Saat itu konflik masih pada fase latensi dimana perbedaan masih dapat diterima. Konflik bereskalasi pasca Peristiwa G30S ketika terjadi bentrok antarpendekar SH Terate dengan SH Winongo, meskipun keduanya bukanlah partisan dalam peristiwa tersebut. Hubungan mulai memburuk dan stereotip negatif mulai berkembang. Konflik semakin meluas sejak tahun 1990-an ketika jumlah anggota baru keduanya semakin meningkat. Pelanggaran etika perguruan mulai merebak karena tidak adanya sanksi organisatoris. Kekerasan mudah meletus dan melibatkan massa pendukung yang banyak. Konflik memasuki fase terjebak. Berbagai momentum yang sesungguhnya memiliki spirit yang sama seperti Suran Agung, Halal bihalal, dan pengesahan anggota baru justru menjadi arena konflik. Karakteristik konflik menentukan cara-cara penyelesaiannya. Tindakan pengamanan untuk menghentikan kekerasan cukup efektif dilakukan aparat. Namun demikian, suasana sosiopsikologis di tingkat bawah belum banyak berubah. Rekonsiliasi dengan pendekatan kultural menjadi pilihan. Arena-arena integrasi seperti Festival Pencak Seni Tradisi diberdayakan sebagai media rekonsiliasi dengan pendekatan kultural. Rekonsiliasi kultural merupakan upaya rekonsiliasi dengan memberdayakan unsur-unsur budaya dan sosial yang dapat menjadi perekat bersama untuk menciptakan suasana dialogis dan harmonis melalui cara-cara proeksistensi yang terjelmakan ke dalam tindakan dan aksi-aksi nyata dalam berbagai peristiwa kehidupan.
KEARIFAN LOKAL TRADISI UYEN SAPI PERAJUT INTEGRASI SOSIAL (STUDI KASUS DI DESA JONGGOL KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO) Yudi Hartono; Dewi Setiana
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.572 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v2i1.767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang prosesi, makna simbolis, fungsi, dan pelestarian tradisi Uyen Sapi di Desa Jonggol Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo sebagai bentuk kearifan masyarakat lokal dalam merajut integrasi sosial. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data terdiri dari sumber primer dan sekunder. Data primer berupa informasi dari warga masyarakat, kepala desa, tokoh adat, dan tokoh agama. Sumber sekunder berupa bahan pustaka dengan kualifikasi tinggi untuk melengkapi data primer. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, mencatat dokumen dan arsip. Validitas data diperoleh melaui trianggulasi sumber, dan teknik. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Uyen Sapi dilaksanakan pada hari Jumat Wage Wuku Wuye. Hari tersebut dianggap hari kelahiran sapi. Prosesi diawali dengan ikrar hajat oleh tokoh adat dalam Bahasa Jawa, dilanjutkan doa oleh tokoh agama dalam Bahasa Arab; pembagian bahan-bahan selamatan secara merata kepada warga yang diundang, termasuk warga yang tidak bisa datang; dan terakhir pemberian minuman dawet kepada sapi di kandang. Bahan-bahan selamatan mengandung makna simbolik tersendiri. Makna simbolik tersebut tidak lepas dari ekspresi harapan dan doa syukur, keselamatan, dan keberkahan rizki yang diberikan Tuhan. Tradisi tersebut menjadi media bagi masyarakat dalam merajut integasi sosial. Tradisi Uyen Sapi dilestarikan oleh masyarakat yang bersangkutan dan melibatkan pemerintah daerah setempat.
MODEL PEMBELAJARAN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DI INDONESIA DARI MASA KE MASA Yudi Hartono
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 7, No 01 (2017)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.801 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v7i01.1059

Abstract

Pembangunan karakter bangsa telah menjadi agenda penting sejak awal kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia dari masa ke masa berpengaruh terhadap model pembelajaran nilai-nialai karakter bangsa di sekolah. Pada masa Orde Lama terutama era demokrasi terpimpin, cenderung menggunakan model indoktrinatif dengan materi Tubapi (tujuh bahan pokok indoktrinasi), yaitu  Pancasila dan Manipol USDEK (UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kebudayaan Indonesia). Pada masa Orde Baru juga cenderung indoktrinatif melaui Penataran P4, Mata Pelajaran PMP dan PSPB. Pada era reformasi pembelajaran nilai-nilai karakter bangsa di sekolah diintegrasikan ke dalam setiap masa pelajaran, kegiatan pengembangan diri, dan budaya sekolah. Pendidikan karakter semestinya dilaksanakan dalam rangka membentuk dan memperkuat karakter bangsa, sehingga perlu dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan secara bertahap agar tidak menjadi sekadar pengetahuan atau indoktrinasi. Pendidikan karakter yang dikembangkan sudah seharusnya berakar dari budaya bangsa Indonesia yang menyepakati Bhineka Tunggal Ika. Pendidikan karakter yang ditanamkan pada anak-anak lewat pendidikan formal meliputi nilai-nilai yang khas Indonesia dan nilai-nilai universal.
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Penjumlahan Bilangan Bulat Dengan Menggunakan Media Gambar Garis Bilangan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 57 Palembang Yudi Hartono
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 3, No 3 (2020): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.637 KB) | DOI: 10.20961/shes.v3i3.57156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika penjumlahan bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 57 Palembang dengan memanfaatkan Media Garis Bilangan.bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 57 Palembang pada siswa kelas IV.teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis Kuantitatif dan data kuantitatif.prosedur penelitian ini didasarkan pada prosedur penelitian tindakan kelas, yaitu : (1) perencanaan, (2)pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi.hasil penelitian ini yaitu : terdapat peningkatan hasil belajar matematika penjumlahan bilangan bulat menggunakan media gambar garis bilangan pada siswa kelas IV SD Negeri 57 Palembang, yaitu sebagai berikut : (1) Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tes Pratindakan adalah 50 %  dan menjadi 73 % pada siklus 1 kemudian meningkat menjadi 93 % pada siklus II.peningkatan kualitas hasil belajar ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan yang ditentukan oleh SD Negeri 57 Palembang.