Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Media Pembelajaran Adobe Animate Berbantuan Schoology Pada Materi Barisan dan Deret Aritmetika Saniriati, Desak Made Dwika; Dafik, Dafik; Murtikusuma, Randi Pratama
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol 4, No 2 (2021): JRPIPM APRIL 2021 VOLUME 4 NOMOR 2
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v4n2.p132-145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan media pembelajaran Adobe Animate berbantuan Schoology pada materi barisan dan deret aritmetika. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Thiagarajan yang meliputi tahap definisi, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas XI dari salah satu sekolah menengah atas di Jember. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kevalidan media pembelajaran ini berdasarkan penilaian validator memenuhi kategori “Sangat Tinggi”, tingkat kepraktisan berdasarkan angket respon pengguna memenuhi kategori “Baik”, dan tingkat keefektifan menunjukkan 17 dari 20 siswa memperoleh nilai tes di atas KKM. Dengan demikian media pembelajaran Adobe Animate berbantuan Schoology pada materi barisan dan deret aritmetika dapat digunakan dalam proses pembelajaran karena telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
Students' Critical Thinking Process in Solving Jumping Task According to Gregorc's Thinking Style Hobri Hobri; Samsul Arifin; Randi Pratama Murtikusuma; Ervin Oktavianingtyas; Inge Wiliandani Setya Putri
Didaktik Matematika Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.048 KB) | DOI: 10.24815/jdm.v8i1.19776

Abstract

Indonesian students are lacking in critical thinking skills, however, studies analyzing critical thinking processes and their relation to thinking styles are limited. This study aimed to describe students’ critical thinking processes in solving jumping task problems according to Gregorc's thinking style. The subjects of this present qualitative research were eight Year 7 students. The instruments included a thinking style questionnaire, tests, and interview guidelines. The results showed that concrete sequential subjects tended to write the completion stages sequentially and analyzed them well. Abstract sequential subjects were inclined to solve the problems based on the known concepts without completing the work. Concrete random subjects tended to write information in their own way without completing their work. Meanwhile, abstract random subjects were inclined to write incomplete information and did not complete their work. Generally, based on the IDEALS model, the two sequential subjects were similar in the identity, define, and enumerate steps, while the two random subjects only had similarities in the identity step. This study results imply that jumping tasks can be used as an alternative in developing students’ critical thinking skills.
Proses Berpikir Siswa Diskalkulia dalam Menyelesaikan Soal Cerita Perbandingan Berdasarkan Langkah Polya Millah Kusumawaty; Dinawati Trapsilasiwi; Randi Pratama Murtikusuma; Hobri Hobri
Absis: Mathematics Education Journal Vol 3, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/absis.v3i2.1390

Abstract

Pengembangan Game Android Berbantuan Software Gamesalad untuk Siswa SMP Materi Perbandingan Nirmala Wulan Suci; Hobri Hobri; Randi Pratama Murtikusuma
Vygotsky : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 1, No 2 (2019): Vygotsky: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.758 KB) | DOI: 10.30736/vj.v1i2.131

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan game android untuk siswa SMP Kelas VII materi perbandingan berbasis game android berbantuan software GameSalad. Model pengembangan ini adalah model Thiagarajan dikenal model 4-D yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,93 dengan kategori valid ditafsirkan sangat tinggi dengan menggunakan uji validitas, uji kepraktisan menunjukkan persentase sebesar 82,5% yang berarti kategori baik dengan penggunaan angket respon siswa, dan tes efektif menunjukkan hasil 81,5% dari 32 siswa mendapatkan nilai diatas KKM. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa game android dalam materi perbandingan dapat dinyatakan sebagai valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dalam belajar matematika.
Pengembangan Game Android Berbantuan Software Construct 2 Pada Materi Pola Bilangan Untung Ali Miftahuddin; FNU Hobri; Randi Pratama Murtikusuma
Vygotsky : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 1, No 2 (2019): Vygotsky: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.454 KB) | DOI: 10.30736/vj.v1i2.135

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan proses dan mengetahui hasil pengembangan media pembelajaran matematika berbasis game Android berbantuan Software Construct 2 pada pola bilangan. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan, dengan model pengembangan Thiagarajan. Uji coba dilaksanakan pada 30 siswa kelas VIII E di SMPN 4 Jember. Hasil validasi media diperoleh nilai validitas 0,87 dengan kategori interpretasi sangat tinggi. Hasil analisis angket respon pengguna diperoleh persentase 86% termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis tes kemampuan siswa diperoleh nilai rata-rata 92,33 atau persentase 90% dengan kategori interpretasi sangat tinggi.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Problem-Based Learning Berbantuan Media Powerpoint Untuk Siswa Kelas XI SMK Materi Barisan dan Deret Randi Pratama Murtikusuma
Saintifika Vol 17 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.672 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang valid, praktis dan efektif dengan model Problem-Based Learning (PBL) berbantuan powerpoint pada materi Barisan dan Deret untuk siswa kelas XI SMK. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan model pengembangan Plomp yang terdiri atas 3 fase yaitu: (i) Penelitian Awal (Preliminary Research), (ii) Fase Pengembangan (Prototyping Phase), (iii) Fase Penilaian (Assessment Phase). Perangkat yang dikembangkan pada penelitian ini berupa: 1) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Buku Siswa, dan 3) Media Pembelajaran Powerpoint. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran tersebut valid. Hal ini ditunjukkan oleh hasil validasi yang dilakukan oleh tiga validator yang berbeda. Kepraktisan didapat dari hasil observasi keterlaksanaan aktivitas guru yang menunjukkan kriteria baik. Sedangkan keefektifan dinilai dari tiga hal, yaitu hasil nilai TPBA siswa; hasil observasi aktivitas siswa; dan hasil respon siswa; yang ketiganya menunjukkan hasil baik dan positif.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PROGRAM LINEAR DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT Finlantya Elsa Hutami; Dinawati Trapsilasiwi; Randi Pratama Murtikusuma
Alifmatika (Jurnal pendidikan dan pembelajaran Matematika) Vol 2 No 1 (2020): Alifmatika - June
Publisher : Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.763 KB) | DOI: 10.35316/alifmatika.2020.v2i1.1-13

Abstract

This research aims to analyze student’s error types in solving linear programming problems based on Newman’s error analysis viewed from Adversity Quotient (AQ). This research approach is qualitative descriptive. Subjects in this research are 6 students in class X TKR 3 of SMKN 2 Jember. There are 2 climber students, 2 camper students, and 2 quitter students. Instruments that were used in this research to collect the data are ARP questionnaire, linear programming problem, interview guide, and validation sheets. Based on the result of this research, the climber students are able to do comprehension error, process skill error, and encoding error. The camper students are able to do comprehension error, transformation error, process skill error, and encoding error. The quitter students are able to do reading error, comprehension error, transformation error, process skill error, and encoding error.
Analisis Penalaran Matematis Siswa SMA Kelas XI dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Aritmetika Ditinjau dari Gaya Belajar Honey-Mumford Ana Masuda; Didik Sugeng Pambudi; Randi Pratama Murtikusuma
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 5 No. 1 (2021): JRPIPM SEPTEMBER 2021 VOLUME 5 NOMOR 1
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v5n1.p56-68

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran matematis pada siswa kelas XI MIPA 5 di SMAN 4 Jember dalam menyelesaikan soal barisan dan deret aritmetika ditinjau dari gaya belajar Honey-Mumford. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian sebanyak delapan siswa. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar, tes penalaran matematis materi barisan dan deret aritmetika, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini yaitu siswa aktivis dalam menyelesaikan soal barisan dan deret aritmetika mampu menyajikan pernyataan matematika secara lisan dan tertulis namun kurang lengkap, membangun dan menetapkan dugaan (conjectures), melakukan manipulasi matematika, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, dan menarik kesimpulan dari pernyataan, namun kurang lengkap. Siswa reflektor dalam menyelesaikan soal barisan dan deret aritmetika mampu menyajikan pernyataan matematika secara lisan dan tertulis, membangun dan menetapkan dugaan (conjectures), melakukan manipulasi matematika namun kurang teliti dalam menuliskan metode yang digunakan, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, dan menarik kesimpulan dari pernyataan, namun membutuhkan waktu yang lama. Siswa teoris dalam menyelesaikan soal barisan dan deret aritmetika mampu menyajikan pernyataan matematika secara lisan dan tertulis, membangun dan menetapkan dugaan (conjectures), melakukan manipulasi matematika, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, dan menarik kesimpulan dari pernyataan. Siswa pragmatis dalam menyelesaikan soal barisan dan deret aritmetika mampu menyajikan pernyataan matematika secara lisan dan tertulis, membangun dan menetapkan dugaan (conjectures), melakukan manipulasi matematika, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi, dan menarik kesimpulan dari pernyataan.
Pengembangan Media Pembelajaran Adobe Animate Berbantuan Schoology Pada Materi Barisan dan Deret Aritmetika Desak Made Dwika Saniriati; Dafik Dafik; Randi Pratama Murtikusuma
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 4 No. 2 (2021): JRPIPM APRIL 2021 VOLUME 4 NOMOR 2
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v4n2.p132-145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan media pembelajaran Adobe Animate berbantuan Schoology pada materi barisan dan deret aritmetika. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Thiagarajan yang meliputi tahap definisi, tahap perancangan, tahap pengembangan, dan tahap penyebaran. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas XI dari salah satu sekolah menengah atas di Jember. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kevalidan media pembelajaran ini berdasarkan penilaian validator memenuhi kategori œSangat Tinggi, tingkat kepraktisan berdasarkan angket respon pengguna memenuhi kategori œBaik, dan tingkat keefektifan menunjukkan 17 dari 20 siswa memperoleh nilai tes di atas KKM. Dengan demikian media pembelajaran Adobe Animate berbantuan Schoology pada materi barisan dan deret aritmetika dapat digunakan dalam proses pembelajaran karena telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) Ivent Astiantari; Didik Sugeng Pambudi; Ervin Oktavianingtyas; Dinawati Trapsilasiwi; Randi Pratama Murtikusuma
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.227 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i2.5073

Abstract

AbstrakKemampuan berpikir kritis dengan tahapan focus, reason, inference, situation, clarity, dan overview serta kemampuan daya juang (adversity quotient) memiliki peranan sangat penting dalam aktivitas memecahkan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah ditinjau dari adversity quotient (AQ). Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan di sebuah SMP di Jember, Indonesia, pada bulan September 2021. Pengumpulan data menggunakan metode angket Adversity Response Profile (ARP), tes tertulis berpikir kritis, serta wawancara. Hasil pemberian angket ARP kepada 31 siswa kelas IXB, diketahui ada 10 siswa dengan tipe climber, 18 siswa dengan tipe camper, dan 3 siswa dengan tipe quitter. Dari tipe AQ tersebut dipilih enam siswa dengan 2 siswa tipe climber, 2 siswa tipe camper, dan 2 siswa tipe quitter untuk mengikuti tes tertulis dan wawancara. Triangulasi menggunakan triangulasi metode, yaitu mencari kesesuaian antara data dari hasil tes tertulis dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan tipe climber memenuhi seluruh kriteria berpikir kritis FRISCO, yaitu focus, reason, inference, situation, clarity, dan overview. Siswa dengan tipe climber mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan tepat waktu dan mengecek kembali jawaban. Siswa dengan tipe camper dapat memenuhi 5 dari 6 kriteria berpikir kritis FRISCO, yaitu focus, reason, inference, situation dan clarity. Siswa dengan tipe camper mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan tepat waktu. Kekurangannya adalah siswa camper tidak melakukan overview, yaitu tidak mengecek kembali jawaban sesudah menyelesaikan masalah. Adapun siswa dengan tipe quitter hanya mampu memenuhi 2 dari 6 kriteria berpikir kritis FRISCO, yaitu mereka hanya mampu melakukan focus, dan clarity, serta kesulitan memahami permasalahan sehingga tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut. Dari hasil ini, maka guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk mempunyai daya juang tinggi agar memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dalam memecahkan masalah matematika.AbstractCritical thinking skills which include the stages of focus, reason, inference, situation, clarity, and overview as well as the ability to fight (adversity quotient) have a very important role in solving mathematical problems. This study aims to describe students' critical thinking skills in solving problems in terms of the adversity quotient (AQ). This descriptive qualitative research was conducted at a junior high school in Jember, Indonesia, in September 2021. The data was collected using the Adversity Response Profile (ARP) questionnaire, a written critical thinking test, and interviews. The results of giving ARP questionnaires to 31 students of class IXB, it is known that there are 10 students with the climber type, 18 students with the camper type, and 3 students with the quitter type. From the AQ type, six students were selected with 2 climber type students, 2 camper type students, and 2 quitter type students to take written tests and interviews. Triangulation uses the triangulation method, which is to find a match between the data from the results of the written test and the interview. The results showed that the climber type students met all of the FRISCO critical thinking criteria, namely focus, reason, inference, situation, clarity, and overview. Students with the climber type are able to solve the problems given in a timely manner and recheck the answers. Camper type students can fulfill 5 of 6 FRISCO critical thinking criteria, namely focus, reason, inference, situation and clarity. Camper type students are able to solve the problems given on time. The drawback is that camper students do not do an overview, that is, they do not re-check the answers after solving the problem. As for students with the quitter type, they are only able to meet 2 of the 6 criteria for FRISCO critical thinking, namely they are only able to focus and clarity, and have difficulty understanding problems so they cannot solve the problems. From these results, the teacher needs to motivate students to have a high adversity quotient in order to have high critical thinking skills in solving mathematical problems. Keywords: Adversity Quotient, Critical Thinking, Mathematical Problem Solving.