Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

KARAKTERISTIK STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE GILI LAWANG, LOMBOK TIMUR Niechi Valentino; Sitti Latifah; Budhy Setiawan; Eni Hidayati; Zata Yumni Awanis; Hayati Hayati
Jurnal Belantara Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1170.342 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v5i1.888

Abstract

The role of the mangrove ecosystem as an ecological link through high productivity compared to other ecosystems has had a major impact on the existence of the mangrove ecosystem distribution. This study aims to find out the type of organic ingredient content and abundance of macrozoobenthos and find out the relationship of organic ingredient content to the abundance of macrozoobenthos. The research was carried out in November 2021 using a purposive sampling technique method with a total of 5 stations. The samples taken were the sediments substrate and macrozoobenthos. The results shown that the organic content is dominated by saturated textures, muddy sand textures and saturated clay textures with an average organic content ranging from 1.24% - 1.90%. There were 15 types of macrozoobenthos found and dominated by the Gastropod class with an average abundance of macrozoobenthos ranging from 202 ind/m2 - 525 ind/m2. The types of macrozoobenthos found were Nassarius distortus, Anadara sp, Mesodesma sp, Mytillus sp, Donax sp, Abra soyoae, Cerithideopsilla djadjariensis, Telescopium telescopium, Cassidula nucleus, Cassidula angulifera, Litttoridina sp., Potamopyrgus sp., Melanoides sp., Battilaria zonalis dan Lumbriculus sp. The effect of organic matter content on the abundance of macrozoobenthos by 10.7% and 89.3% was more influenced by physic-chemical factors in Gili Lawang waters.
GAYA BELAJAR BERDASARKAN GENDER DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SMP Hayati Hayati; Tri Jalmo; Rini Rita T. Marpaung
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aim was to describe the learning style based on gender and its correlation with students learning achievement. Design research was a qualitative descriptive. The research samples were 259 students of class VIII SMP Tanjung Karang Barat sub-district that were selected by purposive sampling. The research data were learning styles and learning achievement, that were obtained from questionnaires and written tests, data were analyzed descriptively and statistically using different test Mann-Whitney U and Kendall's Tau correlation test. As a result, auditory learning styles more dominant than the visual and kinesthetic learning styles. On test Mann-Whitney U there was no significant difference between the auditorial learning styles of male and female students. There was significant differences between visual learning styles and kinaesthetic learning styles among male and female students. There was no significant correlation between learning styles with learning achievement of male and female students.Keywords: gender, learning style, learning achievement, science learningPenelitian bertujuan untuk mendeskripsikan gaya belajar ber-dasarkan gender dan hubungannya dengan hasil belajar siswa. Desain penelitian berupa deskriptif kualitatif. Sampel penelitian adalah 259 siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Tanjung Karang Barat yang dipilih secara purposive sampling. Data penelitian berupa gaya belajar dan hasil belajar, diperoleh dari angket dan tes tertulis pilihan jamak, dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji beda Mann-Whitney U dan uji korelasi Kendalls Tau. Hasilnya, jumlah siswa dengan gaya belajar audiotorial lebih dominan dibandingkan gaya belajar visual dan kinestetik. Pada Uji Mann-Whitney U tidak terdapat perbedaan signifikan antara gaya belajar auditorial antar siswa laki-laki dan perempuan, terdapat perbedaan signifikan antara gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik antar siswa laki-laki dan perempuan. Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar pada siswa laki-laki dan perempuan.Kata kunci: gaya belajar, gender, hasil belajar, pembelajaran IPA
MENGEMBANGKAN KECERDASAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN METODE BERCERITA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AL-JAMIAH DHARMA WANITA IAIN STS JAMBI Muhammad Taridi; Risnita Risnita; Hayati Hayati
Jurnal Pendidikan Tematik Dikdas Vol. 1 No. 1 (2016): Pendidikan Tematik Dikdas
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Dasar Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.414 KB)

Abstract

Penelitian ini membahasa: Penerapan Penggunaan Metode Bercerita yang memberi kontribusi dalam mengembangkan kecerdasan anak usia dini, melihat kendala-kendala yang dialami guru, mengetahui upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala dalam penerapan metode bercerita bergambar.Tujuan dari penelitian adalah: memformulasikan penerapan metode bercerita bergambar dalam meningkatkan pengembangan kecerdasan bahasa anak usia dini di TK al-Jamiah IAIN STS jambi dengan mengetahui; penerapan metode bercerita bergambar dalam meningkatkan Kecerdasan Bahasa Anak Usia Dini, mengetahui upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala dalam penerapan metode bercerita bergambar. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi/penarikan kesimpulan, sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketelitian pengamatan, triangulasi, dan melakukan konsultasi pembimbingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar  penerapan bercerita bergambar dalam metoda BCCT di TK al-Jamiah IAIN STS Jambi telah diupayakan, pelaksanaan masih belum sesuai, pendidik masih menggunakan pendekatan klasikal, pendidik mengetahui bercerita bergambar dari membaca buku dan menerima materi saat pelatihan secara teori, namun pendidik belum melihat secara nyata praktek pelaksanaan sesungguhnya di lapangan, pendidik belum memiliki persepsi dan pemahaman yang sama mengenai metode BCCT, di TK menerapkan sudut dan area, hal ini dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman kerja yang selama ini dilakukan di TK, sentra sudah lama dilakukan di kelompok bermain, para pendidik menyatakan bahwa penerapan metode bercerita bergambar hanya dilakukan sebatas pengetahuan secara sepintas dan kurang mendalam, sentra bercerita bergambar kurang mendapat prioritas penerapannya dengan alas an kekurangan tenaga pendidik. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada TK al-Jamiah IAIN STS Jambi untuk 1) Meningkatkan potensi guru dalam mengembangkan pembelajaran melalui bercerita bergambar, 2) Meningkatkan peran guru dalam kegiatan bercerita serta melibatkan orang tua, 3) Mengadakan sosialisasi pembelajaran dengan metode sentra.   Kata Kunci: Metode Bercerita Bergambar, Anak Usia Dini, Kecerdasan Bahasa
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PEMANFAATAN MEDIA BAHAN BEKAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI KELOMPOK B1 TK. ISTIQOMAH BAGANSIAPIAPI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR Hayati Hayati; Zulkifli N Zulkifli N; Nurlita Nurlita
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 2, No 2 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : On the basis of this problem is the lack of increased fine motor skills of children, some children may not be able to cut out neatly, filling pattern still belumpenuh, coloring is not neat and so on. Therefore, it is necessary efforts to improve fine motor skills of children through the use of scrap materials media.The purpose of this study was to determine the fine motor skills of children at the age of 5-6 years in kindergarten Istiqomah Bagansiapiapi District of Bangko Rokan Hilir. This research is a classroom action research conducted in two cycles. Data collection tool used in this study is in the form of observation sheet. The sample in this study were 15 children sebnyak consisting of 8 boys and 7 girls. Based on an analysis of two cycles assessment process improvements, penigkatan that occur are from prasiklus to the first cycle of 44.17%, the first cycle to the second cycle of 33.33% and an increase of prasiklus to cycle II of 71.85%. From the results of these studies concluded that through the utilization of scrap materials media can improve fine motor skills of children in the 5-6 year old children in Nursery child Istiqomah Bagansiapiapi District of Bangko Rokan Hilir.Keywords: improve fine motor, scrap materials
Perbandingan Pendidikan Antara Negara Mesir dan Sudan Hayati Hayati
Serambi Tarbawi Vol 1, No 2 (2013): Serambi Tarbawi
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1916.077 KB) | DOI: 10.32672/tarbawi.v1i2.1221

Abstract

Mengetahui perbandingan pendidikan negara lain, akan memberikan nuansa perbedaan keunggulan dan kelemahan pendidikan di negeri sendiri. Salah satu topik yang penulis bahas dalam kajian ini adalah perbandingan pendidikan antara negara Mesir dan Sudan. Kedua negara ini merupakan negara Islam yang memiliki sistem pendidikan yang dapat di contoh oleh negara Indonesia,  baik dalam manajemen, budjedting maupun kurikulum serta perhatian negara terhadap siswa/mahasiswa yang menuntut ilmu. Pemerintah tidak segan-segan memberikan bantuan biaya pendidikan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, sehingga semangat menuntut ilmu merupakan prioritas utama kedua negara tersebut.  
PERILAKU MANAJERIAL BERKARAKTER DI SEKOLAH Hayati Hayati
Serambi Tarbawi Vol 3, No 2 (2015): Serambi Tarbawi
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.071 KB) | DOI: 10.32672/tarbawi.v3i2.1248

Abstract

Perilaku manajerial berkarakter di sekolah merupakan keniscayaan, karena sekolah merupakan lembaga yang paling refresentatif dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada semua warga sekolah. Perilaku manajerial di sekolah terbentuk dari perilaku dasar individu yang ada di sekolah tersebut. Agar semua perilaku ini dapat menyatu dan diterima oleh semua komunitas sekolah perlu aturan dan arahan yang jelas sebagaimana tertuang dalam setiap visi misi sekolah. Untuk memberi arahan yang jelas tersebut, perlu seorang top manajer yang berperan sebagai pembimbing, pengarah dan pengawas semua perilaku manajerial di sekolah. Untuk memudahkan kepala sekolah, perlu sistem dan gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh semua pihak. Salah satu sistem yang paling baik untuk diterapkan adalah sistem manajerial kooperatif. Artinya pimpinan dan bawahan mampu secara bersama-sama mengemban tugas di sekolah, jika hendak mengambil keputusan maka pimpinan tidak bertindak otoriter melainkan menerima pendapat dari berbagai pihak termasuk dari bawahannya. Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan akibat keputusan yang diambil. Perilaku manajerial berkarakter ini dapat dilihat dari: ketaatan seorang pemimpin, kejujuran, disiplin, tanggung jawab, toleransi, adil, mementingkan kepentingan bersama dan suka bermusyawarah.
PENDIDIKAN ORANG TUA (Sebuah Pendekatan Memahami Anak) Hayati Hayati
Serambi Tarbawi Vol 3, No 1 (2015): Serambi Tarbawi
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.889 KB) | DOI: 10.32672/tarbawi.v3i1.1239

Abstract

Menjadi orang tua merupakan sebuah sunnatullah yang berlaku umum bagi setiap manusia, namun bekal menjadi orang tua memerlukan segudang ilmu, agar orang tua dapat menjadi teladan dan figur bagi anak cucunya kelak, namun tidak semua orang tua mampu menyiapkan dirinya sebagai orang yang ditiru dan digugu, banyak orang tua berpedoman kepada pendidikan mereka yang diterimanya dari orang tuanya tempo dulu, padahal tidak semua ilmu yang diperoleh dari orang tua dulunya cocok untuk diterapkan kepada anak mereka saat ini dan akan datang, karena zaman terus berkembang dan berubah. Di samping itu banyaknya terjadi konflik antar anak dan orang tua, karena masing-masing mereka tidak memiliki persepsi yang sama dalam mengatasi masalah. Tujuan pendidikan orang tua adalah untuk membuat orang tua lebih sadar akan peran dan kinerjanya dalam menjalankan  keluarganya, membuat orang tua lebih mandiri dan kreatif dalam menjalani kehidupannya. Pedoman yang dipraktekkan  Rasullullah sebagai orang tua teladan, cukup menjadi bekal bagi orang tua saat ini dalam mendidik anaknya. Sehingga mendidik anak dengan pendekatan-pendekatan yang baik akan memberi nilai tersendiri yang membuktikan bahwa orang tua sebagai pemegang amanah dan tanggung jawab terhadap anak.
METODE MELATIH ANAK BERPUASA BAGI PEMULA Hayati Hayati
Serambi Tarbawi Vol 4, No 1 (2016): Serambi Tarbawi
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.692 KB) | DOI: 10.32672/tarbawi.v4i1.1263

Abstract

Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan kepada setiap muslim, Tanggung jawab mendidik dan melatih anak berpuasa dibebankan kepada kedua orang tua, karena orang tua lah pendidik pertama yang memperkenalkan kewajiban-kewajiban ibadah wajib kepada anaknya sejak usia dini. Melatih anak berpuasa memerlukan cara atau metode yang tepat, sehingga ibadah puasa itu tidak terkesan sebuah pemaksaan kepada anak. Diantara metode tersebut adalah: memperkenalkan apa itu puasa dengan cerita yang menyenangkan dan keistimewaan orang-orang yang berpuasa, melatih anak berpuasa dengan ukuran, 1, 2, 3 jam atau setengah hari, kemudian baru berbuka, memberikan asupan gizi yang sehat kepada anak, mengingat anak memerlukan energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya, memberinya hadiah. Kedatangan bulan Ramadhan sebagai bulan latihan bagi anak-anak, merupakan waktu yang tepat untuk memasukkan nilai-nilai akhlak kepada mereka, seperti sikap jujur (tidak berbohong), dermawan, disiplin, tanggungjawab, dan sabar serta pemaaf. Setelah anak menunjukkan niatnya untuk berpuasa, berikan lah penghormatan dan rasa syukur kepada Allah bahwa anak kita mampu menjalankan puasa walaupun hanya setengah hari atau beberapa jam saja. Namun dorongan untuk terus melakukan puasa yang sempurna terus dilakukan, sampai usia anak benar-benar telah siap menjalankan puasa secara penuh.
Kapasitas dan Partisipasi Perempuan Anggota Kelompok Tani dalam Kegiatan Bisnis Megawati Simanjuntak; Hayati Hayati
Jurnal Entrepreneur dan Entrepreneurship Vol. 2 No. 1,2 (2013)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.576 KB) | DOI: 10.37715/jee.v2i1,2.154

Abstract

Tujuan penelitian ini: (1) mendeskripsikan karakteristik internal dan eksternal anggota Kelompok Perempuan/Wanita Tani (KWT) Melati, (2) mendeskripsikan kapasitas dan partisipasi anggota KWT Melati, dan (3) menganalisis variabel-variabel yang memengaruhi kapasitas dan partisipasi anggota KWT Melati. Penelitian ini menggunakan desain survei. Lokasi pengambilan data dilakukan pada KWT Melati di Kampung Carangpulang, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Subjek penelitian adalah 30 anggota KWT Melati. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Wawancara mendalam juga dilakukan untuk melengkapi kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota KWT Melati mempunyai karakteristik internal dan eksternal yang bervariasi. Terdapat sejumlah variabel yang memengaruhi kapasitas dan partisipasi anggota KWT Melati. Kegiatan bisnis yang dijalankan anggota KWT Melati belum bisa disebut sebagai entrepreneurship karena tidak dilandasi oleh entrepreneurial venture.
The Media of Washatiyah Dakwah in Quranic Exegesis Study Andri Nirwana; Hayati Hayati; Muhammad Ridhwan
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 2 (2020): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i2.919

Abstract

the fact explains that the Islamic media in the late 70s-90s tended to be provocative, brave, straightforward and resolute in raising issues and themes that were sensitive and offensive to ethnicity, religion, race and interfaith (SARA) and dared to carry ideology, exclusivist and fanaticism that strong against Islam, even though at that time media freedom was very limited. After the 90s the media became free in handling and publishing. Unfortunately this condition is not exploited by Wasatiyah Islamic Media. This media tends to sink due to competition in the media business. The decline of wasatiyah Islamic Media was due to imperfect management. The obstacles in presenting news that are fast, easy and inexpensive require good management. Another challenge is how to provide intelligent reading that follows the development of increasingly intelligent humans and provides a binding and enlightening impression. As a result of the deterioration of management, other Islamic media have the opportunity to spread the news of hate speech and hoaxes. To this problem we use the Thematic Interpretation Method of the Qur'an to provide concepts and descriptions of the Qur'an based Wasatiyah media. The results of this study stated that Wasatiyah Islamic Media must understand the Counter-Radical Narrative Narratives spread by other media. So in providing comments and information must be based on Islam Rahmatan lil alamin. Wasatiyah Islamic Media Must understand the weaknesses of the radical media editors. Wasatiyah Islamic media must play a role and provide moderation for religious and Islamic thought in line with the Unitary State of the Republic of Indonesia. Editor of the Wasatiyah Islamic Media must depict editors who are more humane, polite, not hard, without coercion, full of tenderness and voluntarily. The results of this study have an impact on the unity and sovereignty of the Republic of Indonesia.