Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

VISUALISASI MAKNA POLITIK PADA E-COMIC MELALUI AKUN @KOSTUMKOMIK Ricky Widyananda Putra; Jeanie Annissa
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol 3 No 2 (2019): LENSA MUTIARA KOMUNIKASI
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara demokrastis telah memberikan kebebasan bagi setiap warga negara untuk berserikat, berkumpul dan mengemukakan pendapat. Melalui media sosial di era perputaran arus teknologi dan informasi yang cepat membentuk budaya kritik sosial yang lebih beragam, salah satunya melalui elektronik komik (e-comic) pada akun @KOSTUMKomik. Melalui akun tersebut, penelitian ini mencoba membahas visualisasi makna politik pada e-comic melalui akun instagram @kostumkomik. Penelitian ini menggunakan teori analisis semiotika Rolland Barthes dengan metodologi kualitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder dengan pengayaan sumber kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa visualisasi makna politik terhadap 3 (tiga) e-comic pada akun @kostukkomik berisi kritikan sosial yang memiliki makna politik sesuai dengan isu politik yang berkembang di masyarakat. E-comic pertama menunjukan makna politik terkait praktek suap yang marak terjadi di dunia kontestasi politik khususnya penekanan terhadap praktek suap di tubuh partai politik; materi kedua menjelaskan tentang permasalahan perilaku politik yang terjadi di dalam sebuah kongres partai politik yangbersifat bar-bar; materi terakhir menunjukan visualisasi e-comic dengan makna politik ketidakberimbangan citra pemimpin dalam kacamata publik dalam mengahadapi pemasalahan banjir di Kota Jakarta pada awal tahun 2020
Radikalisme dalam Media Sosial sebagai Tantangan di Era Globalisasi Jeanie Annissa; Ricky Widyananda Putra
PROPAGANDA Vol 1 No 2 (2021): PROPAGANDA: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/prop.v1i2.279

Abstract

This research discusses the spread of radicalism through social media as a challenge in the era of globalization. Social media as a new communication platform in the era of globalization that provides a variety of information and easy access for radical movement groups to spread understanding and shape public opinion in society. The rise of radical content through social media can be a challenge for the state to create state unity and minimize conflicts between siblings. This study uses a qualitative method with a descriptive analytical approach and uses secondary data collection techniques. The results of this study indicate that social media can be a means for spreading radicalism content and influencing mindsets and values even though it is only through private spaces. In addition, to face the challenges of globalization that arise due to the wide influence of information, there must be optimization of the role of the state, such as efforts to implement a hybrid government model and implement social control in the community in contributing to maintaining community unity.
PELATIHAN MENGGAMBAR DAN BERCERITA BAGI ANAK-ANAK SDIT AL-AZHAR ASYUHADA MELALUI KEGIATAN SEKOLAH ON LINE Jeanie Annissa; Ricky Widyananda Putra; Arief Ruslan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.772 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i1.691

Abstract

Aktivitas menggambar dan bercerita sebagai media komunikasi merupakan suatu hal yang baik untuk memaksimalkan daya kemampuan b erfikir, berimajinasi dan berkreativitas. Melalui aktivitas tersebut diharapkan komunikasi non-verbal dapat terbentuk dengan baik secara visual dan verbal bagi pertumbuhan anak-anak dan merangsang daya kreativitas menuju perkembangan industri 4.0 di masa depan. Tujuan kegiatan ini adalah menganalisis kemampuan menggambar dan bercerita yang dimiliki anak-anak di usia 6-8 Tahun yakni dari kelas 1 hingga kelas 3 di SDIT Al-Azhar Asyuhada, Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif untuk mencoba kemampuan tes bercerita dan menggambar melalui tatap muka dua arah secara online. Hasil dari kegiatan ini berupa indikator kemampuan menggambar bagi kelas 1 dan 2, kemudian kemampuan menggambar dan bercerita dengan menggunakan teknik 5W+1H (ANAKSIMBA) bagi kelas 3. Berdasarkan hasil tes kemampuan diperoleh hasil bahwa kemampuan menggambar anak-anak kelas 1-3 memiliki kemampuan yang cukup jelas dalam menangkap tahapan-tahapan di dalam gambar. Selanjutnya, untuk materi cerita bagi anak-anak kelas 3 sudah cukup baik untuk memahami konten 5W+1H yang materi tersebut relevan dengan kurikulum yang dimiliki.
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PKBM BAKTI ASIH CILEDUG TANGERANG Jeanie Annissa; Ricky Widyananda Putra
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.719 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i2.1031

Abstract

Communication activities can be broadly divided into two main streams, namely verbal communication and nonverbal communication. Verbal communication can be broadly defined as communication using spoken language as the medium. Meanwhile, nonverbal communication is communication that uses nonverbal means as the implementing medium. These things, cannot be judged as something of a deficiency or especially a weakness because perhaps their need to behave in this way still dominates the whole of their life and behavior. Verbal communication, in this case related to speech, does not arise from a vacuum. He exists because there is a response from the situation that surrounds him. Literally speaking in public is an ability to survive because development and progress in social life or the work environment is greatly influenced by our ability to speak effectively. Apart from the aforementioned matters, this speaking skill is very sustainable with the culture in Indonesia because Indonesian people tend to have a stronger verbal tradition than the writing tradition. It would be nice if their energy was directed towards mastering public speaking. In the public speaking method, it allows learners to be able to expose all of their abilities in speaking. But more than that, learners will learn how to cultivate a sense of confidence in themselves. They must be able to master their fear and their shame in front of a large audience. The subject of community service is a community consisting of teenagers, fathers, mothers who are members of PKBM Bakti Asih, Jl. Raya Raden Fatah No. 7 Sudimara Barat, Ciledug-Tangerang. The reason for choosing this institution is because PKBM Bakti Asih is a package A, B and C educational institution that is currently developing in Tangerang City, besides that the institution is open to universal science studies. It is hoped that with this community service activity, which contains some communication materials and media understanding that relies on the public speaking method, it will raise awareness that public speaking can increase self-confidence in an individual. Keywords: Communication, Public Speaking, Confidence
PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PUBLIC SPEAKING UNTUK PROGRAM BERITA BAGI PELAJAR SEKOLAH PKBM BAKTI ASIH CILEDUG TANGERANG Ricky Widyananda Putra; Jeanie Annissa
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.501 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i4.1624

Abstract

Dalam kehidupan nyata, komunikasi secara garis besar bisa terbagi menjadi dua arus besar yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal secara luas bisa dimaknai sebagai komunikasi yang menggunakan bahasa lisan sebagai mediumnya. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menjadikan sarana nonverbal sebagai media pelaksananya. Hal-hal tersebut, tidak bisa dinilai sebagai sesuatu kekurangan atau terlebih kelemahan karena mungkin kebutuhan mereka untuk berperilaku demikian masih mendominasi keseluruhan hidup dan tata perilakunya. komunikasi verbal, dalam hal ini berhubungan dengan pidato, muncul tidak dari ruang yang hampa. Ia mengada karena ada respon dari situasi yang melingkupinya. Di samping hal-hal tersebut di atas, kecakapan berbicara ini, menjadi sangat berkesinambungan dengan kultur di Indonesia karena masyarakat Indonesia cenderung untuk memiliki tradisi verbal yang lebih kuat dibandingkan dengan tradisi menulisnya. Alangkah baiknya kalau energi mereka diarahkan kepada penguasaan public speaking. Dalam metode public speaking, memungkinkan pembelajar untuk bisa mengekspos seluruh kemampuannya dalam hal berbicara. Akan tetapi lebih dari itu, pembelajar akan belajar bagaimana caranya memupuk rasa kepercayadiri dalam diri mereka. Mereka harus bisa menguasai rasa takut mereka dan rasa malu mereka di depan khalayak banyak. Adapun subjek pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat yang terdiri remaja, bapak-bapak, ibu-ibu yang tergabung dalam PKBM Bakti Asih, Ciledug-Tangerang, Banten, Ciledug-Tangerang. Alasan pemilihan kepada lembaga ini dikarenakan PKBM Bakti Asih merupakan sebuah lembaga pendidikan paket A, B dan C yang tengah berkembang di Kota Tangerang, selain itu lembaga tersebut terbuka kajian ilmu pengetahuan secara universal. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, yang berisikan beberapa materi komunikasi dan pemahaman media yang bersandar pada metode publik speaking, sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa dengan publik speaking dapat menambah kepercayaan diri pada seseorang individu.
ANALISIS KOMUNIKASI BUDAYA DALAM BENTUK VISUALISASI PADA KARAKTER GAME MOBILE LEGENDS Ricky Widyananda Putra; Jeanie Annissa
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Games saat ini memiliki peran baru sebagai media penyampaian pesan, ide dan gagasan. Saat ini dengan luasnya segmentasi para pemainnya, gema merupakan salah satu media yang diperhitungkan untuk mempengaruhi dan mempersuasi khalayak. Kemampuannya untuk dalam memproyeksikan gagasan dalam bentuk gambar, suara serta daya interaktivitas sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan, menjadikan game sebagai media yang sangat kompleks, dimana setiap elemen didalamnya memiliki peran penting dalam merangkai makna sehingga setiap pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh khalayak. Pada perancangan sebuah game selain memiliki konsep yang kuat, juga harus memperhatikan aspek visual yang kemudian diwujudkan dalam rancangan sebuah visual game. Aspek visual begitu penting dalam menarik minat pemain untuk bermain, salah satu aspek visual yang ditampilkan adalah karakter pada tiap game. Perancangan visualisasi karakter pada suatu game dipengaruhi oleh faktor lingkungan salah satunya adalah faktor budaya yang ada dimasyarakat, sehingga membuat pemain dapat dengan mudah mengidentifikasi setiap elemen visualisasi yang ada pada karakter yang digunakan. Penelitian ini mengkaji visualisasi karakter game pada game mobile legends dengan menggunakan teori manga matrix dan dikorelasikan dengan unsur komunikasi budaya didalamnya
Analisis Framing Berita Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan pada Masa Kabinet Kerja Presiden Jokowi Periode 2019-2024 : cnnindonesia.com dan tempo.co Edisi 22–24 Oktober 2019 Miftah I. Pratama; Jeanie Annissa
PROPAGANDA Vol 1 No 1 (2021): PROPAGANDA: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/prop.v1i1.255

Abstract

Kajian ini membahas tentang analisis framing media online (cnnindonesia.com dan tempo.co) terkait isu pemberitaan terpilihnya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan pada masa kabinet Presiden Jokowi periode 2019-2024. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konstruksi pemberitaan Pilkada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan pada masa kabinet Presiden Jokowi periode 2019-2024 di media online cnnindonesia.com dan tempo.co edisi 22-24 Oktober 2019. Penelitian ini menggunakan framing model theory oleh Robert N. Entman, dengan penggunaan paradigma penelitian konstruktivisme, didukung dengan penggunaan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa baik media online cnnindonesia.com maupun tempo.co mengonstruksikan isu ke dalam ranah politik. Cnnindonesia.com mengonstruksikan berita yang lebih terarah kepada pembaca bahwa keputusan Jokowi mengundang Prabowo adalah hal yang baik, hal ini didukung oleh penggunaan sumber-sumber dari latar belakang politik yang menyatakan dukungannya terhadap keputusan Jokowi untuk merangkul Prabowo masuk kabinet sebagai Menteri Pertahanan. Sedangkan tempo.co mengonstruksi pemberitaan yang lebih mengarahkan pembaca bahwa keputusan Jokowi mengundang Prabowo adalah sebuah kesalahan dan sesuatu yang dianggap janggal, mengingat betapa panasnya persaingan di antara mereka di Pilpres 2019 silam.
Analisis Resepsi Pemain dalam Video Game “Among Us” Ricky Widyananda Putra; Jeanie Annissa
PROPAGANDA Vol 2 No 1 (2022): PROPAGANDA: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/prop.v2i1.455

Abstract

Game is an entertainment facility that contains games using electronic devices which involve players who make decisions through control of game objects for certain purposes, known as users. The game growth industry has developed especially in a variety of types of games which include Maze Game, Board Game, Card Game, Battle Card Game, Quiz Game, Puzzle Game, Shooting Game, First Person Shooting (FPS), Side Scrolling Game, Fighting Game , Racing Game, Simulation, Strategy Game, Role Playing Game (RPG), Adventures Game, Sport Game, and Edutainment Game. In Indonesia itself, there are a variety of online games that have sprung up, among the many types of online games that are currently being talked about is the "Among Us" game. In the process of designing and developing the concept of a game, it is very important to get to know the user who is expected to be able to play the designed game. So that it can be seen the user's process in interpreting a game, this can be explored with various approaches, one of which is using reception analysis theory. Reception Study (study of acceptance) is one that develops in cultural studies, which focuses on messages or communication discourses and has implications for audiences. In this study, the game "Among Us" contained a narrative or storyline that was presented as well as a visualization of the character design of this game. The goal to be achieved in this research is to find out the meaning of players towards the Among Us game by using a Reception Study (acceptance study) which will focus on interpretive meanings and experiences of users or game users in interacting with game media.
Radikalisme Agama Dan Tantangan Identitas Nasional Di Indonesia Jeanie Annissa; Ricky Widyananda Putra
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.235 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2698

Abstract

AbstrakRadikalisme agama merupakan suatu paham ekstrem yang mengharapkan perubahan dan pembaharuan sosial dan politik. Isu ini marak di perbincangkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Akar radikalisme agama di Indonesia dimulai pada saat orde lama, mengalami pembatasan paksa di masa orde baru, dan pergerakan yang massif di era pasca reformasi. Maraknya pergerakan radikalisme agama saat ini adalah bentuk akumulatif pembatasan ruang gerak mereka secara sosial dan politik sehingga mempengaruhi identitas nasional terhadap nilai kebangsaan di Indonesia. Dengan demikian, kondisi ini menjadi tantangan Indonesia di dalam memahamkan dan menguatkan nilai identitas nasional bangsa. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan teknik analisa data deskriptif analitis dan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi kepustakaan. Teori radikalisme digunakan sebagai alat analisis permasalahan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa akar radikalisme di Indonesia terjadi dari awal pembentukan negara. Bentuk-bentuk marjinalisasi terhadap kelompok agama dalam sektor ekonomi dan politik menambah daftar kecemburuan sosial. Selain itu, pemikiran agama yang sempit dalam kondisi masayarakat pluralis menambah daftar panjang pembentukan nilai radikalisme di masyarakat. Dengan demikian, radikalisme agama menjadi sebuah tantangan terhadap nilai identitas nasional bangsa Indonesia.Kata Kunci: Radikalisme, Agama, Identitas Nasional, Indonesia AbstractReligious radicalism is an extreme understanding that hopes for social and political change and renewal. This issue has been widely discussed in the last 5 years. The roots of religious radicalism in Indonesia began during the Soekarno era, experienced forced restrictions in the Soeharto era,, and massive movements in the post-reform era. The current rise of religious radicalism movements is an accumulative form of social and political limitation of their space for movement so that it affects national identity towards national values in Indonesia. Thus, this condition becomes a challenge for Indonesia in understanding and strengthening the value of the nation's national identity. This study uses a qualitative method approach with analytical descriptive data analysis techniques and secondary data collection techniques through literature study. The theory of radicalism is used as a problem analysis tool. The results of this study indicate that the roots of radicalism in Indonesia occurred from the beginning of the formation of the state. Forms of marginalization of religious groups in the economic and political sectors add to the list of social equity. In addition, narrow religious thinking in a pluralist society adds to the long list of radicalism values formation in society. Thus, religious radicalism becomes a challenge to the value of the Indonesian nation's national identity.Keywords: Radicalism, Religion, National Identity, Indonesia
REPRESENTASI ETIKA JURNALISTIK PADA FILM ESCAPING THE MADHOUSE : THE NELLIE BLY STORY MENGGUNAKAN ANALISIS NARATIF TZVETAN TODOROV: Representation of Journalistic Ethics From Film Escaping The Madhouse: The Nellie Bly Story Used Tzvetan Todorov's Narrative Analysis Aprilia Buana Dewi; Jeanie Annissa; Ricky Widyananda Putra
KRESNA: Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Jurnal KRESNA November 2022
Publisher : DRPM Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/jk.v2i2.43

Abstract

Film Escaping The Madhouse: The Nellie Bly Story diangkat dari buku karya Nellie Bly yang berjudul “Ten days in Madhouse” dengan judul yang sedikit berbeda. Nellie Bly yang berprofesi sebagai jurnalis karena kegemarannya menulis dan akhirnya berkarir sebagai jurnalis terkenal di Amerika yang bisa membuat perbedaan di negaranya. Film ini menceritakan tentang kehidupan yang buruk di Rumah Sakit Jiwa Lunatic, sehingga Nellie tidak memiliki cara untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya, sehingga Nellie melakukan investigasi dimana cara ini digunakan oleh seorang jurnalis ketika tidak ada cara untuk melakukannya dan sebagai seorang jurnalis. yang juga menghadirkan etika jurnalistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa data primer dari observasi dokumen dan data sekunder yang digunakan untuk mendukung data primer yang bertujuan untuk mengembangkan analisis data melalui literatur, pustaka, website dan dokumentasi film. Teori yang digunakan adalah analisis model naratif Tzvetan Todorov yang mengkaji melalui 3 aspek, yaitu aspek verba (modus, kala, dan sudut pandang), sintaksis (kronologis dan logistik), dan semantik (makna, simbol, tema, karakter, pengaturan). Hasil penelitian ini sehingga hasil film ini mendapatkan 6 dimana 3 tidak ada pelanggaran etika jurnalistik dan 3 dimana terdapat pelanggaran kode etik jurnalistik, melalui tahap awal (equilibrium) suasana masih terlihat. , tahap tengah (interferensi) mulai muncul adegan-adegan konflik dan konflik, tahap akhir pada bagian ini konflik-konflik yang muncul dalam pengembangan atau alur tengah dapat diselesaikan. Sehingga representasi etika jurnalistik tahap awal dilihat dari aspek verba (modus dan sudut pandang), sintaksis (kronologis). Tahap akhir dilihat dari aspek sintaksis (kronologis).