Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ACTIVITY OF BENZOPHENONE GLUCOSIDE FROM MAHKOTA DEWA {Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.} FRUITS ON PROLIFERATION OF HUMAN CERVICAL-CANCER CELLS (HeLa and CasKi) AND HUMAN ESOPHAGEAL CANCER CELLS (TE-2, TE-8, and TE-14) A. Diantini -; A. Subarnas -; T.H. Achmad -; Supriyatna -; D. Kurnia -; A. Faried -; L.S Faried -; H. Hayashi -
Bionatura Vol 10, No 2 (2008): Bionatura Juli 2008
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.112 KB)

Abstract

Phaleria macrocarpa, locally named mahkota dewa, is known as a medicinal plant in Indonesia. Fruits of this plant are traditionally used in treatment of cancer diseases. Several substances were isolated from mahkota dewa fruits. A benzophenone glucoside, 4,6`-dihydroxy-4`-methoxybenzophenone-2’-O-glucoside, has been isolated from an ethyl acetate fraction of mahkota dewa fruits. The structure of this compound was determined based on the analysis of UV, IR, NMR and MS spectral data. Antiproliferative activity was measured on human cervical cancer cells (HeLa and CasKi) and human esophageal cancer cells (TE-2, TE-8, and TE-14) by MTT assay. The result of this study showed that at concentration of 500 ìg/mL, benzophenone glucoside derived from mahkota dewa didn’t reach CPI50 to all tested cells. Those CPI50 were 34 ìg/mL (HeLa), 32 ìg/mL (CasKi), 33.91 ìg/mL (TE-2), 35.43 ìg/mL (TE-8), 43.04 ìg/mL (TE-14). There were no significantly differences (á=0.5) of this activity among HeLa, CasKi, TE-2, TE-8 and TE-14 cells.Key words : Benzophenone glucoside, Phaleria macrocarpa, HeLa, CasKi, TE-2, TE-8, and TE-14 cells, MTT assay
SANTON TERPRENILASI AKTIF ANTOKSIDAN DARI KULIT BATANG Garcinia cowa Roxb. Darwati -; Husen H. Bahti -; Dachriyanus -; Supriyatna -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Garcinia (Gutteferae) adalah genus yang kaya dengan senyawa santon yang teroksigenasi dan terprenilasi, benzofenon, dan flavonoid, dimana golongan ini mempunyai gugus fungsi fenolik dan cincin trisiklik yang linier, sehingga memiliki aktivitas biologis dan farmakologis yang bervariasi seperti sitotoksik, antiimflamasi, antimikroba, antifungi, dan antioksidan. Salah satu spesiesnya dalah Garcinia cowa Roxb yang dikenal dengan nama daerah kandis, yang pemanfaatannya sampai saat ini masih terbatas pada kayunya sebagai bahan bangunan, buahnya sebagai manisan dan bumbu masak. Di daerah tertentu sudah dimanfaatan sebagai obat tradisional namum belum optimal, sehingga perlu penelitian secara ilmiah tentang kandungan senyawa kimia aktifnya. Dalam penelitian ini untuk mencari senyawa aktif biologi, telah dilakukan ekstraksi terhadap kulit batang G. cowa berturut turut dengn n-heksan, diklorometan, dan metanol. Senyawa rubrasanton telah diisolasi dari fraksi aktif anti oksidan kulit batang Garcinia cowa Roxb. Struktur senyawa tersebut telah dielusidasi berdasarkan data spektroskopi, meliputi IR, 1H-NMR, 13C-NMR, HMQC dan HMBC. Aktivitas antioksidan terhadap senyawa yang telah diisolasi ditentukan dengan metoda DPPH memberikan daya inhibisi (aktivitas peredaman) 58,69%. Kata kunci : Santon terprenilasi, rubrasanton, Garcinia cowa Roxb.
PENINGKATAN SIKAP POSITIF MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN TANAMAN OBAT PEKARANGAN RUMAH DI DESA SUKAMAJU DAN GIRIJAYA KABUPATEN GARUT Sofian, F.F. -; Supriyatna -; Moektiwardoyo, M. -
Dharmakarya Vol 2, No 2 (2013): Dharmakarya
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.891 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v2i2.8223

Abstract

Pemanfaatan bahan alam yang berpotensi sebagai obat di pekarangan rumah pendudukterdorong olehadanya pemahaman yang benar mengenai obat herbal. Potensi desa di Kabupaten Garut, yaitu DesaSukamaju dan Desa Girijaya memberikan peluang yang besar untuk dikembangkannya hal tersebut. Dalamhal ini, kegiatanPengabdian kepada Masyarakat Program Integratif dilakukan untuk meningkatkan sikappositif masyarakat desa dalam pemanfaatan tanaman obat di pekarangan rumah menjadi produk obatherbal untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah mengkajikeadaan pengetahuan awal masyarakat melalui kuesioner, memberikan pendidikan dan pengetahuan,serta menjelaskan cara pengolahan tanaman pekarangan menjadi produk obat herbal. Berdasarkanhasil kuesioner terhadap total 181 responden dari masyarakat Desa Sukamaju dan Girijaya, hasilnyamenunjukkan bahwa masyarakat Desa Sukamaju memiliki sikap negatif terhadap perilaku menanamtanaman obat di pekarangan, artinya mereka belum memiliki kecenderungan untuk menanam tanamanobat di pekarangan. Sedangkan, masyarakat Desa Girijaya memiliki sikap positif terhadap perilakumenanam tanaman obat di pekarangan rumah. Kurangnya lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkanuntuk tanaman obat membuat masyarakat cenderung untuk tidak menanam tanaman obat di pekaranganrumah, karena disebabkan mereka merasa kurang memiliki pengetahuan mengenai jenis tanaman obatdan pengolahan tanaman obat tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, program kegiatan yangdilakukan dititikberatkan kepada menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya untuk meluangkanwaktu, tenaga, dan lahannya untuk dimanfaatkan menanam tanaman obat.Hasilnya masyarakat merasapenyuluhan ini dapat menambah pengetahuan mengenai jenis-jenis tanaman obat, bisa memanfaatkantanaman-tanaman obat yang sudah ada di pekarangan, serta bagi mereka yang belum memiliki tanamanobat menjadi terdorong untuk menanam tanaman tersebut di pekarangan rumah.Kata kunci: Tanaman Obat, Pekarangan, Desa Sukamaju, Girijaya.