Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : NADWA

Signifikansi Paradigma Pendidikan Kritis dalam Dunia Posrealitas Gianto, Gianto
Nadwa Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.588

Abstract

New world as a result of the development of science and technology mutakhir makes sign no longer reflect reality. Representation is no longer associated with the truth. The new world was built by various forms of distortion of reality, free game mark, meaning irregularities and artificiality meaning. The new world was built by many reality distortions, the free sign game, the deviation and appear-ance of meaning. A new reality world draws a metamorphosis which is got by human, from what mentioned as a reality condition, turn to post-reality. The post-reality will not effect at all to human if the critical awareness of human is kept on. Yet, if the critical awareness of human has been eroded, the human has artificial awareness. Actually, the post-reality is not a threat for human’s life if the critical awareness is kept on. Yet, if the critical awareness of human is erod-ed, human will be pressed and dominated by post-reality world.AbstrakDunia baru akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir menjadikan tanda tidak lagi merefleksikan realitas. Representasi tidak lagi berkaitan dengan kebenaran. Dunia baru itu dibangun oleh berbagai bentuk dis-torsi realitas, permainan bebas tanda, penyimpangan makna dan kesemuan mak-na. Dunia realitas baru tersebut melukiskan sebuah metamorfosis yang dialami oleh manusia, dari apa yang disebut sebagai kondisi realitas, ke arah apa yang disebut sebagai kondisi posrealitas (post-reality). Realitas dunia posrealitas ter-sebut tidak akan berdampak apa-apa terhadap manusia jika fakultas kesadaran kritis manusia tetap terjaga, akan tetapi jika fakultas kritis manusia telah terde-gradasi maka yang akan terjadi adalah manusia yang berkesadaran artifisial. Sebenarnya posrealitas bukanlah sebuah ancaman bagi kehidupan manusia se-jauh fakultas kritis manusia masih terjaga dengan baik, akan tetapi jika fakultas kritis manusia telah terdegradasi maka yang terjadi adalah manusia yang tertin-das dan terdominasi oleh dunia posrealitas.
Signifikansi Paradigma Pendidikan Kritis dalam Dunia Posrealitas Gianto, Gianto
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2012): Signifikansi Pendidikan Profetis
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.588

Abstract

New world as a result of the development of science and technology mutakhir makes sign no longer reflect reality. Representation is no longer associated with the truth. The new world was built by various forms of distortion of reality, free game mark, meaning irregularities and artificiality meaning. The new world was built by many reality distortions, the free sign game, the deviation and appear-ance of meaning. A new reality world draws a metamorphosis which is got by human, from what mentioned as a reality condition, turn to post-reality. The post-reality will not effect at all to human if the critical awareness of human is kept on. Yet, if the critical awareness of human has been eroded, the human has artificial awareness. Actually, the post-reality is not a threat for human’s life if the critical awareness is kept on. Yet, if the critical awareness of human is erod-ed, human will be pressed and dominated by post-reality world.AbstrakDunia baru akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir menjadikan tanda tidak lagi merefleksikan realitas. Representasi tidak lagi berkaitan dengan kebenaran. Dunia baru itu dibangun oleh berbagai bentuk dis-torsi realitas, permainan bebas tanda, penyimpangan makna dan kesemuan mak-na. Dunia realitas baru tersebut melukiskan sebuah metamorfosis yang dialami oleh manusia, dari apa yang disebut sebagai kondisi realitas, ke arah apa yang disebut sebagai kondisi posrealitas (post-reality). Realitas dunia posrealitas ter-sebut tidak akan berdampak apa-apa terhadap manusia jika fakultas kesadaran kritis manusia tetap terjaga, akan tetapi jika fakultas kritis manusia telah terde-gradasi maka yang akan terjadi adalah manusia yang berkesadaran artifisial. Sebenarnya posrealitas bukanlah sebuah ancaman bagi kehidupan manusia se-jauh fakultas kritis manusia masih terjaga dengan baik, akan tetapi jika fakultas kritis manusia telah terdegradasi maka yang terjadi adalah manusia yang tertin-das dan terdominasi oleh dunia posrealitas.